Monday, April 14, 2014

Let's Explore North Borneo!

Dreamland Traveller akan kembali melakukan perjalanan istimewa di pertengahan bulan April 2014 ini. Destinasi pertama dikenal sebagai tujuan wisata terfavorit bagi masyarakat Indonesia di Pontianak dan terkenal dengan ikon kucingnya. Ibukota negara bagian Sarawak ini akan menjadi tujuan wisata pertama Dreamland. Destinasi kedua dikenal sebagai salah satu negara terkecil di Asia Tenggara yang terkenal dengan kekayaan minyak buminya. Dunia pariwisatanya boleh dikatakan tidak digarap dengan baik, namun menyimpan banyak masjid yang mempunyai arsitektur yang mewah dan istimewa. Nantikan trip Dreamland Traveller dalam

Kuching Trip, 15 - 18 April 2014

Brunei Trip, 18 - 21 April 2014 

Nantikan kisah perjalanan Dreamland dalam 2 destinasi spesial ini hanya di Dreamland Traveller!

~ oOo ~

Tahu atau Pura-Pura Tahu?

Dreamland Traveller Moment


Tahu atau Pura-Pura Tahu?
            Dreamland mengalami peristiwa tidak menyenangkan saat pulang dari kawasan Ermita menuju ke hotel. Waktu itu Dreamland melakukan kesalahan fatal, yakni memberhentikan jeepney sebelum waktunya. Akibatnya Dreamland kebingungan dan bertanya ke sana kemari. Satpam yang seyogianya memberitahu jalan yang benar justru memberikan saran klasik yang sangat amat tidak berkualitas, yaitu naik taksi saja. Tentu Dreamland malas mendengar hal ini, bukan?
            Dreamland pun berjalan dan akhirnya menemukan jeepney yang sedang nongkrong di pinggir jalan. Daripada naik jeepney dan nyasar, bukankah lebih baik naik tricycle dan langsung diantar ke hotel. Pikiran Dreamland itu rupanya merupakan awal dari bencana yang akan Dreamland alami. Sambil menunjukkan brosur hotel, si supir tricycle itu pun membawa Dreamland dengan memboseh sepedanya. Tarif yang sudah disepakati adalah 25 peso. 
            Dreamland sih berharap semuanya berjalan dengan lancar. Eh tidak tahunya dia malah membawa Dreamland ke tempat yang salah. Sesudah itu dia meminta Dreamland memperlihatkan kembali brosur hotel dan mengatakan kalau tempat ini jauh. “Mau naik taksi atau tetap naik tricycle?” tanyanya. Tentu Dreamland tidak menjawab karena bingung dan akhirnya membiarkan dia tetap memboseh sampai di tempat tujuan.
            Sepanjang jalan, dia berhenti dan bertanya pada orang setempat. Dreamland curiga sebenarnya dia tidak tahu lokasi hotel Dreamland. Setelah sampai di hotel, langsung deh keributan yang sudah diduga akan terjadi. Dia meminta 100 peso untuk jarak tersebut. Sementara Dreamland mengatakan kita sudah deal di harga 25 peso. Padahal dari awal Dreamland sudah menunjukkan brosur hotel dan memberitahu lokasi yang dituju. Dreamland tentu takut ini bagian dari aksi tipu-tipu terhadap turis, bukan? Keributan ini pun akhirnya dilerai oleh satpam 24h Apartment Hotel yang ikut mendengarkan masalah.
            Singkat kata, Dreamland hanya mau membayar 50 peso untuk jasa tricycle ini karena merasa tertipu. Awalnya satpam hotel membela supir tricycle ini, namun setelah mendengar kisah Dreamland dia pun akhirnya membiarkan supir tricycle ini segera pergi setelah Dreamland membayar. Memang sih Dreamland merasa kasihan juga karena dia sudah memboseh sepeda sedemikian jauh, tapi kan kesalahan bukan di tangan Dreamland. Jadi perlu ditegaskan lagi kalau Anda naik tricycle di Manila, apakah ia benar-benar tahu atau hanya pura-pura tahu. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi di masa mendatang!

~ oOo ~

Thursday, April 10, 2014

Tour Guide Dadakan dari Manila

Dreamland Traveller Moment


Tour Guide Dadakan dari Manila
            Entah itu kebetulan atau sudah dirancang Sang Pencipta, Dreamland kembali bertemu orang baik di Manila. Waktu itu Dreamland ingin sekali mengunjungi kompleks Intramuros yang sangat terkenal dengan warisan sejarahnya. Dreamland pun naik jeepney dari jalan dekat hotel dan diantar sampai ke Taft Avenue. Sesampainya di sana, kebetulan ada seorang bapak (Mr. Rufus) yang sama-sama turun dan menuju ke depan.
            Dreamland pun mengejar bapak ini dan bertanya bagaimana cara menuju ke kompleks Intramuros. Dia pun mengajak Dreamland ke depan untuk mencegat jeepney. Kebetulan sekali bapak ini juga menuju ke arah yang sama dengan Dreamland, sehingga kami akan naik jeepney bersama-sama. Singkat kata, Dreamland dan bapak ini naik jeepney yang dimaksud dan menempuh 45 menit perjalanan menuju ke kompleks Intramuros.

           Bapak ini pun membawa Dreamland berjalan melewati beberapa bangunan bersejarah di kompleks Intramuros. Berhubung Dreamland penasaran dengan Fort Santiago, Dreamland pun memutuskan untuk masuk dan akhirnya Dreamland berpisah dengan bapak ini. Sebelumnya bapak ini sudah meninggalkan nomor telepon dan alamat rumahnya yang kebetulan dekat dengan 24h Apartment Hotel. Bapak ini kebetulan mempunyai keperluan di sebuah bangunan yang dekat dengan Fort Santiago. Dreamland pun membayar tiket masuk dan menjelajahi Fort Santiago hingga puas.
            Saat Dreamland sudah selesai mengeksplorasi Fort Santiago, betapa terkejutnya Dreamland tatkala bapak tadi menunggu di luar gerbang Fort Santiago. Rupanya beliau khawatir dan mau mengantar Dreamland berjalan-jalan hari ini karena urusannya sudah selesai. Akhirnya Dreamland pun dibawa berjalan-jalan ke Rizal Park dan daerah Ermita dengan berjalan kaki. Berhubung uang peso Dreamland sudah menipis, Dreamland pun minta tolong pada bapak ini untuk mencarikan money changer terdekat. Beliau membantu Dreamland dengan bertanya rates peso dari money changer ke money changer.
Akhirnya, Dreamland pun minta ditinggalkan di Robinson Ermita karena akan berbelanja dan takut membuat bapak ini menunggu lama dengan kegiatan berbelanja Dreamland. Sebelum meninggalkan Dreamland, bapak ini memberikan informasi jeepney yang harus ditempuh untuk tiba kembali ke hotel. Dreamland sangat senang sekali dengan bantuan bapak ini. Rencananya bahkan malam ini beliau akan berkunjung ke kamar hotel Dreamland untuk silaturahmi dengan keluarga beliau.
Malamnya Dreamland pun menyambut hangat kehadiran bapak ini bersama anak perempuan dan cucunya ke kamar hotel Dreamland. Pertemuan ini Dreamland isi dengan sesi tanya jawab jeepney yang harus ditempuh untuk menuju Chinatown dan SM Mall of Asia. Rupanya bapak ini juga bersedia mengantar Dreamland esok hari ke Chinatown agar Dreamland tidak tersesat. Benar-benar bapak yang baik hati. Tak lupa Dreamland berfoto bersama dengan keluarga bapak ini.
Keesokan harinya, bapak ini sudah menunggu Dreamland di lobi hotel untuk mengantar Dreamland ke Chinatown. Kami pun naik jeepney bersama-sama dan akhirnya sampai di Chinatown setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam. Berhubung Dreamland takut merepotkan lebih jauh, Dreamland pun mengatakan ingin ditinggal untuk mengeksplorasi Chinatown lebih bebas. Dreamland juga khawatir acara jalan-jalannya jadi kagok karena dikuntit. Bapak ini pun mengiyakan dan akhirnya Dreamland ditinggal sendiri.
Malamnya, giliran Dreamland berkunjung ke rumahnya yang terletak dekat dengan hotel Dreamland. Dreamland bersilaturahmi ke rumahnya yang cukup sederhana. Mereka menyambut dengan hangat. Sekaligus Dreamland pun berpamitan karena akan pulang keesokan harinya dari Manila. Senang sekali rasanya mendapat pemandu tur dadakan dari Manila. Padahal Dreamland tidak pernah meminta dan Tuhan menyediakan begitu saja. Percayalah orang baik itu selalu ada saat kita membutuhkannya! 

~ oOo ~

Wednesday, April 9, 2014

Siapkah Kita Jadi Negara Terpilih?


Dreamland Traveller Moment
Special Pemilihan Umum Calon Legislatif 2014

Siapkah Kita Jadi Negara Terpilih?
            Pemilihan Umum (Pemilu) calon legislatif 2014 akan segera berlangsung hari ini. Tentu kita sudah memiliki pilihan masing-masing, entah itu partai A dengan calon X atau partai B dengan calon Y, dan lain sebagainya. Sebagai warga negara Indonesia, kita diberikan 1 suara untuk memilih siapa yang dianggap pantas atau layak berada di kursi Senayan nantinya. Apakah kampanye, pencitraan, promosi, blusukan, atau apapun kita bisa menyebutnya yang dilakukan caleg ini efektif, semua ditentukan pada hari ini? Intinya kita hanya diberikan 1 pilihan dari sekian banyak pilihan yang ada. Memilih untuk tidak memilih alias golput pun termasuk salah satu pilihan yang tersedia.
            Melihat kemeriahan pesta demokrasi yang digelar negara kita tercinta, tentu kita bisa melihat bahwa begitu banyak uang yang digelontorkan caleg untuk menarik minat kita dalam memilih. Cara-cara unik dan tidak lazim pun dilakukan, mulai dari mencari “ilmu” ke gunung keramat, bermain sulap, menjadi badut, memberikan pengobatan gratis, sampai politik uang yang “kotor” sekalipun dilakukan agar mereka dapat terpilih. Pada akhirnya, semua daya dan upaya yang caleg lakukan kembali pada masyarakat selaku pemegang hak voting. Siapa yang akan melaju atau terhenti semua tergantung pada diri kita.
            Sama halnya dengan Pemilu Caleg 2014 yang digelar setiap 5 tahun sekali, hidup kita pun dipenuhi pilihan yang membawa kita pada pilihan-pilihan selanjutnya. Sesuai dengan blog Dreamland Traveller, maka pilihan yang akan dibahas tentu seputar liburan, pelesir, berlibur, atau apapun itu namanya. Kita bisa memilih untuk liburan atau tidak tergantung dari bagaimana sudut pandang kita dalam menilai liburan itu sendiri.
            Ada yang berpendapat, “Liburan itu menghabiskan banyak uang dan kurang ada manfaatnya. Lebih baik uangnya ditabung.” Ada juga yang mengatakan, “Liburan itu refreshing yang bisa membuat kinerja kita lebih baik dan optimal.” Setiap orang tentu bebas berpendapat dan memilih apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Anggaplah ketika sudah memilih untuk berlibur, kita akan dihadapkan pada pilihan-pilihan lainnya.
            “Destinasi apa yang kita pilih untuk berlibur?” Ada yang menjawab “mall” karena dekat, “luar negeri” karena keren, “domestik” karena cinta tanah air, dan lain sebagainya. Cara mencapai destinasi itu pun bervariasi, ada yang tidak mau naik pesawat karena takut bernasib sama seperti MH370, ada yang lebih baik naik mobil agar lebih dapat kebersamaannya, ada yang naik bus, dan lain sebagainya. Setiap pilihan didasari oleh pemikiran dan alasan dari si pembuat keputusan.
            Sama halnya ketika kita melihat caleg, kita pun melihat destinasi liburan kita berdasarkan citra dan pertimbangan berbagai hal. Misalkan, kita menilai negara X itu ga banget buat dijadikan tempat liburan karena jorok dan kasar orang-orangnya. Negara Y itu jadi list wisata kita karena romantis dan penuh dengan tempat wisata yang asyik. Negara Z itu biasa-biasa aja jadi kalau nganggur boleh lah berkunjung, kalau tidak juga tidak apa-apa. Nah pilihan itu hendaknya juga menjadi pelajaran bagi negara kita untuk membuat orang percaya untuk memilih Indonesia.
            Selama ini negara kita dicap turis asing sebagai negara yang penuh dengan teroris, masyarakatnya arogan, banyak aksi tipu-tipu supir taksi, dan tempat wisatanya tidak terawat dengan baik. Wajar dong rasanya jika turis asing enggan untuk datang memilih negara kita sebagai destinasi berlibur mereka. Tidak adanya alasan kuat untuk memilih Indonesia membuat dunia pariwisata kita kurang berkembang dibandingkan negara tetangga di ASEAN.
            Coba saja lihat negara Singapore yang getol membenahi potensi wisata yang cuma segitu-gitunya saja tapi warga dunia penasaran dan mau melihat semua wisata buatannya karena tourist friendly. Atau Thailand saja yang menjanjikan pelayanan yang ramah, harga yang murah, dan fasilitasnya sangat ramah terhadap turis. Turis jadi mempunyai alasan kuat mengapa harus berkunjung ke negara tersebut. Sama halnya dengan mencoblos destinasi mana yang perlu kita lihat sebelum kita meninggal.
            Jeleknya lagi sebagian besar masyarakat Indonesia itu anti sekali terhadap kritik yang membangun. Ketika ada tulisan yang mengkritik bahwa Indonesia itu masih kurang dalam A, B, dan C, langsung deh alasan yang muncul adalah pembenaran yang tidak beralasan. “Sudah saja Anda pindah warga negara dari Indonesia, kok ngeluh melulu sih.” Hal ini seolah memperlihatkan bahwa mental orang Indonesia itu tidak mau membenahi diri dan merasa sok benar. Wajar dong kalau akhirnya turis pun merasa benar tidak menjadikan Indonesia pilihan pertama dalam berwisata.
            Dalam rangka memperingati momentum Pemilu Caleg 2014, kita harus sadar bahwa ada begitu banyak pilihan yang ada dan hanya ada satu yang terpilih. Masalahnya adalah sudahkah kita menyakinkan para pemilih kita, dalam hal ini turis, untuk menjadikan Indonesia destinasi utama berlibur mereka? Jika belum, maka PR kita masih banyak untuk memberikan mereka alasan logis dan rasional mengapa mereka harus memilih Indonesia.
Ingat, turis tidak butuh kampanye, iklan, atau promosi yang terlalu umbar potensi sana sini. Cukup tunjukkan bukti nyata tatkala mereka singgah di Indonesia, mereka merasakan benar-benar sensasi keramahan Indonesia. Lewat hal itulah, mereka akan memberitahukan pada teman-teman mereka bahwa Indonesia itu oke lho buat jadi pilihan wisata. Word of mouth itu mahal harganya dan sangat ampuh untuk mempengaruhi pilihan turis lainnya. Harapannya, Indonesia itu aman, ramah, tourist friendly, terjangkau, dan bisa mengelola tempat wisatanya dengan baik, sehingga imej jelek bangsa kita tidak lagi jadi konsumsi turis dunia, tetapi digantikan dengan hal positif. Selamat berbenah dan menjadikan Indonesia negara terpilih!

Bandung, 9 April 2014

Dreamland Traveller

~ oOo ~

Tuesday, April 8, 2014

Ayam Filipina yang Supel

Dreamland Traveller Moment


Ayam Filipina yang Supel
            Berbicara tentang ayam, pasti kita teringat akan makanan yang ada di restoran siap saji. Namun “ayam” yang Dreamland bicarakan di sini berkonotasi wanita yang dapat disewa. Tatkala Dreamland menginap di 24h Apartment Hotel, hampir setiap hari Dreamland melihat banyak ayam Filipina yang berseliweran mengandeng bule. Entah itu di lobi, restoran, maupun teras hotel. Mereka terlihat asyik berbicara layaknya sepasang kekasih yang dipertemukan dari tempat nun jauh.
            Bule yang menggandeng ayam ini biasanya sudah berumur 50 tahun ke atas dan kesepian. Mereka umumnya membutuhkan teman untuk berbicara dan akhirnya menyewa ayam ini untuk menjadi teman kencan kilat. Dreamland melihat ayam Filipina ini sangat fasih berbahasa Inggris dan manja sekali pada si bule. Sudah suka lendat-lendot, ayam ini juga tampak suka berbicara dengan desahan-desahan yang menggoda. Pemandangan ini menjadi menu sarapan Dreamland setiap pagi saat breakfast di hotel.

            Wajar rasanya jika ayam Filipina ini sangat disukai oleh bule. Selain mereka fasih berbicara bahasa Inggris, mereka juga supel dan sangat ramah. Padahal kalau secara fisik, amat sangat tidak menarik dan tampak seperti nyai-nyai. Dreamland sendiri salut dengan jualan ayam Filipina yang tidak sekadar umbar aurat, tapi juga punya skill komunikasi yang baik. Eits, tapi bukan berarti Dreamland mendukung ayam-ayam berseliweran di negara kita juga ya! Hehehe…

~ oOo ~

Monday, April 7, 2014

Mendapat Bantuan dari Pinoy

Dreamland Traveller Moment


Mendapat Bantuan dari Pinoy
            Menemukan orang baik di dunia ini sama seperti menemukan harta karun berharga di sebuah tempat yang tidak jelas keberadaannya. Individualistis, egoisme, materialisme, dan lain sebagainya membuat manusia menjadi makhluk so(k)sial yang cenderung “memakan” sesamanya demi kepentingan pribadi. Untungnya di dunia ini masih terdapat stok orang baik yang bisa kita temukan, asalkan kita selalu berserah dan berdoa pada-Nya dalam berbagai trip yang dilakukan.
            Hal ini Dreamland alami tatkala baru tiba di Manila dalam rangkaian Manila Trip. Waktu itu, Dreamland baru saja turun dari LRT Vito Cruz. Dreamland tidak tahu harus pergi ke mana dan bagaimana karena peta yang Dreamland miliki tidak jelas untuk menunjukkan keberadaan hotel. Dreamland pun mulai panik, frustrasi, dan bertanya ke sana kemari tentang arah jalan yang harus ditempuh. Beberapa orang yang Dreamland temui tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Mereka hanya menjawab sekilas dan berlalu begitu saja.
            Saat Dreamland mulai pasrah dengan kondisi yang terjadi, Dreamland pun bertemu dengan pemuda Filipina yang tampaknya sedang membawa surat lamaran kerja. Dreamland pun mencoba bertanya arah dan cara mencapai hotel. Dia pun mencoba menjelaskan dan secara ajaib tiba-tiba dia mau mengantarkan Dreamland ke hotel! Entahlah apa yang mendorong pemuda ini mau mengantarkan Dreamland ke hotel. Padahal Dreamland orang asing yang baru saja datang ke Manila.
            Kami pun berjalan bersama-sama menyusuri jalan yang ada. Dia menanyakan arah hotel pada supir tricycle yang sedang ngetem di sebuah sudut jalan dengan bahasa Tagalog. Kemudian dia mengajak Dreamland berjalan kembali menuju arah hotel. Dia bertanya berkali-kali sepanjang jalan dengan orang setempat untuk menemukan hotel Dreamland. Alhasil kami diminta naik jeepney dan setelah berjalan beberapa saat, Dreamland pun tiba di 24h Apartment Hotel.
            Dreamland benar-benar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang ia berikan. Coba saja bayangkan kalau Dreamland tidak diantar sampai hotel, Dreamland pasti tersesat karena jalur menuju hotel dari LRT Vito Cruz ini sangat berbelit-belit dan membingungkan. Dreamland merasa benar-benar takjub, aneh, dan ajaib kok ada seorang pinoy yang mau membantu Dreamland sampai tiba di tempat tujuan. It’s God miracle! Percayalah tatkala kita berbuat baik, kita sudah menjadi keajaiban buat orang lain dan bukan mustahil kita pun akan dibantu saat kita mengalami kesulitan. Orang baik itu masih ada di dunia ini dan bisa kita temukan di tempat asing sekalipun!

~ oOo ~