Masuk
Bayar, Keluar Bayar
Terkadang
keterbatasan membuat kreativitas seseorang muncul secara tiba-tiba. Ide untuk
mendapatkan uang dengan berbagai cara pun muncul dalam berbagai bentuk. Hal
inilah yang mungkin dilakukan Laos dalam menyiasati kondisi negara yang boleh
dikatakan “terbelakang” dibandingkan negara ASEAN lainnya. Salah satunya
melalui hal yang mungkin tidak masuk akal untuk dijadikan lahan uang.
Ketika
Dreamland masuk ke Laos melalui perbatasan Nong Khai dan melewati jembatan
pemisah antara Thailand – Laos, Dreamland harus menempuh perjalanan yang sangat
singkat dengan bus seharga 15 THB. Setelah itu, Dreamland berhenti di imigrasi
Laos, mengisi kartu imigrasi, dan mendapat cap masuk Laos. Tiba-tiba Dreamland
diberitahu untuk membeli One Way Pass untuk mengakses pintu otomatis layaknya gerbang
masuk Dufan seharga 1.000 LAK atau 5 THB.
Alhasil
Dreamland harus pergi ke konter yang menjual One Day Pass ini ke seberang
konter imigrasi. Dreamland diberi sebuah kartu untuk membuka pintu otomatis
tersebut. Setelah itu, barulah Dreamland benar-benar masuk ke Laos. Sangat
cerdik memang pemasangan pintu otomatis berbayar ini buat orang yang lalu
lalang antara Thailand – Laos. Lumayan kan kalau setiap hari ada 1.000 orang
yang pulang pergi di perbatasan bisa dapat 5.000 THB buat pemerintah Laos.
Hehehe…
Demikian
pula saat Dreamland ingin kembali pulang dari Vientiane menuju Nong Khai.
Dreamland harus membayar One Day Pass plus Overtime Fee seharga 10.000 LAK atau
45 THB sebelum masuk ke konter imigrasi. Sungguh sebuah ide yang cerdik dari
pemerintah Laos agar bisa mendapat pemasukan tambahan dari uang yang kelihatan
sepele, tapi bisa dikumpulkan menjadi besar hanya lewat imigrasi saja. Dreamland
acungkan jempol untuk pengadaan gerbang elektroniknya yang “menelan” uang 50
THB saat Dreamland pergi ke dan pulang dari Laos.
~
oOo ~