Tuesday, April 14, 2015

Mitos Sesat Seputar Visa Amerika

Dreamland Traveller


Mitos Sesat Seputar Visa Amerika
            Banyak orang mengatakan visa Amerika itu susah didapat. Kalau dapat pun seolah kayak menang lotere dari ribuan orang. Alhasil hal ini membuat sebagian besar orang mengurungkan niat untuk mengunjungi negeri Paman Sam ini. Belum lagi review menakutkan dari sejumlah blog yang mengatakan wawancara visa Amerika itu seperti diintrogasi polisi dan ditanyain macam-macam. Hal ini membuat kita ciut duluan sebelum masuk ke Kedubes AS. Nah supaya semua keraguan Anda tentang visa Amerika tuntas, Dreamland akan membahas mitos sesat dan faktanya berdasarkan pengalaman Dreamland dalam mengurus visa Amerika.

Mitos: Urus visa Amerika itu ribet
Fakta: Salah besar. Tahap pengajuan visa Amerika itu sangat jelas digambarkan di http://indonesian.jakarta.usembassy.gov/id/visas/mengajukan_visa.html. Tahap pengajuannya hanya 5, yakni:
1. Membayar biaya pengajuan visa non-imigran
2. Melengkapi Aplikasi Visa Elektronik Non-Immigrant (DS-160)
3. Membuat jadwal wawancara secara online
4. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan dibawa pada saat wawancara
5. Kehadiran secara pribadi di Kedubes AS dengan membawa halaman konfirmasi DS-160, halaman konfirmasi jadwal wawancara, satu foto terbaru (dibuat tidak lebih dari 6 bulan terakhir) , paspor yang berlaku dan semua paspor lama, dan semua dokumen dokumen yang diperlukan sesuai dengan kategori visa yang anda ajukan.

Mitos: Urus visa Amerika itu lama
Fakta: Tergantung. Jika dokumen Anda dirasa tidak lengkap dan cukup menguatkan bukti tujuan Anda ke Amerika. Bisa jadi mitos itu benar.
Dalam pengalaman Dreamland, timeline pengajuan visa dilakukan sebagai berikut:
- 28 Maret 2015: mengisi formulir DS-160 di rumah
- 30 Maret 2015: membayar biaya visa sebesar 2.160.000 IDR (160 USD) ke Bank Standard Charter di Jalan Pasirkali Bandung
- 31 Maret 2015: membuat jadwal wawancara di http://www.ustraveldocs.com/id/ dengan memasukkan nomor resi pembayaran USXXXXXXXX
- 2 April 2015: melakukan wawancara dan mendapatkan hasil “Approved”
- 6 April 2015: mendapat SMS dan e-Mail bahwa passport sudah keluar dari Kedubes AS
- 7 April 2015: passport diterima di rumah dengan visa Amerika oleh RPX
Total waktu yang dibutuhkan 11 hari dari pengisian DS-160 hingga penerimaan paspor. Boleh dikatakan waktu yang dibutuhkan cukup cepat dan praktis.

Mitos: Banyak orang Indonesia yang visa Amerikanya ditolak
Fakta: Sejak mengantri wawancara di Grup 2, semua orang yang ada di depan Dreamland, termasuk yang ada di Grup 1 mendapat kertas PUTIH alias diterima visanya. Mitos ini salah besar diperkuat dengan statement “Harap diingat bahwa 90% warganegara Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan visa non-imigran.” di website Kedubes Amerika.

Mitos: Dokumen buat urus visa Amerika ribet, banyak, dan nyusahin
Fakta: Sepanjang Dreamland melakukan pengurusan visa, justru visa Amerikalah yang paling simpel dokumen yang diperlukannya. Hanya membawa 5 dokumen utama ini:
- Halaman konfirmasi jadwal wawancara
- Paspor dengan masa berlaku 6 bulan, di luar pada saat masuk ke Amerika.
- Tanda bukti pembayaran dari Bank Standard Chartered atau Bank Permata untuk setiap pemohon visa.
- Halaman konfirmasi DS-160 dicetak pada kertas ukuran surat atau A4 dalam format portrait.
- Satu lembar foto terbaru,menghadap depan ukuran 5cm x 5cm, dengan latar belakang warna putih yang di buat tidak lebih dari 6 bulan terakhir.
Yang membuat ribet mungkin hanya dokumen pendukung. Itu pun tidak diminta saat wawancara umumnya, seperti bukti keuangan, akte lahir, kartu keluarga, dan lain-lain TIDAK DIMINTA. Bawa dokumen yang menunjukkan bahwa memang tujuan Anda apa ke Amerika dan ada dokumen yang bisa membuktikannya secara jelas.

Mitos: Pakaian menentukkan keberhasilan pengajuan visa
Fakta: Salah besar. Dreamland lupa membawa baju batik saat wawancara dan hanya mengenakan kaos biasa layaknya anak kuliahan. Buktinya tetap disetujui karena punya alasan yang kuat untuk pergi ke AS dalam jangka waktu singkat. Ingat, penampilan sama sekali tidak diperhatikan di Kedubes AS.

Mitos: Bisa Bahasa Inggris saat wawancara menentukkan keberhasilan visa
Fakta: Tergantung. Kebanyakan bule yang mewawancarai justru memakai Bahasa Indonesia saat wawancara buat kalangan ibu dan bapak yang sudah berumur. Mungkin jika keperluan ke AS adalah belajar, maka bisa berbahasa Inggris jadi faktor penentu keberhasilan mendapatkan visa. Dalam kasus Dreamland saja, ditanyanya pakai Bahasa Indonesia. Jika tidak PD berbahasa Inggris, lebih aman memakai Bahasa Indonesia agar tidak terlihat kikuk, gugup, dan ngomong ke sana kemari.

Mitos: Urus visa Amerika harus bolak balik datang ke Kedutaan
Fakta: Salah besar. Kebanyakan yang bolak balik adalah orang yang bandel tidak membawa dokumen sesuai ketentuan, mulai dari foto 5 cm x 5 cm yang sudah dijelaskan spesifikasinya di website Kedutaan Amerika, maupun yang kelupaan bawa lembar konfirmasi. Bisa jadi bawa lembar Appointment Letter, tapi barcodenya tidak terbaca karena dicetak dengan kualitas printer yang tidak memadai di warnet. Intinya selama dokumen sudah kita persiapkan dengan baik dan lengkap, tidak ada yang namanya harus bolak balik ke Kedutaan Amerika.

Mitos: Petugas Kedutaan Amerika sangat jutek dan tidak ramah
Fakta: Salah besar. Justru mereka membalas sapaan kita jika dilakukan secara ramah dan proporsional. Mungkin beberapa ada yang mempunyai temperamen demikian, tapi kebetulan Dreamland selalu mendapat perlakuan dan jawaban yang baik tatkala bertanya pada mereka.

Mitos: Tabungan kita harus berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah supaya visa diterima
Fakta: Salah besar. Inti dari wawancara adalah melihat kejelasan tujuan Anda pergi ke Amerika. Kalau kita tidak bisa menjawab pertanyaan sesederhana itu dengan baik, maka kedutaan akan menganggap kita pergi ke Amerika untuk bekerja dan menetap tinggal di sana dalam jangka waktu yang lama. Buktinya buku tabungan dan rekening koran sama sekali tidak dicek oleh orang yang mewawancarai Dreamland.

Mitos: Orang Muslim, berjilbab, punya unsur nama Muhammad, dan islami sulit diterima visanya
Fakta: Banyak sekali penulis blog yang berjilbab dan mempunyai nama Muhammad membantah hal ini dan rata-rata mereka diterima karena kejelasan alasan kunjungan mereka di AS. Tidak ada relevansi antara agama dan hal-hal berbau Islam yang mempersulit pengajuan visa. Mitos ini sangat diskriminatif dan tidak berdasar.

Mitos: Wawancara visa di Kedubes menentukkan kelayakan pemberian visa sepenuhnya
Fakta: Tergantung. Dreamland berasumsi justru formulir DS-160 yang diisi menjadi penilaian awal sebuah visa akan disetujui atau tidak. Wawancara hanyalah bersifat formalitas yang sifatnya konfirmasi data. Toh pertanyaan yang diajukan oleh bule itu semua ada jawabannya di DS-160 yang kita isi. Jadi penting untuk meyakinkan petugas Kedutaan kalau tujuan kita ke Amerika itu benar apa adanya sesuai yang tertera di formulir DS-160.

Mitos: Visa Amerika masa berlakunya macam-macam dari 3 bulan sampai 5 tahun multiple entry tergantung mood si pewawancara
Fakta: Salah besar. Berdasarkan kesepakatan kerja sama luar negeri Indonesia - Amerika, WNI akan mendapat 5 tahun multiple entries visa Amerika tanpa terkecuali siapapun Anda selama mengajukan untuk visa kategori B (B1/B2). Jadi jangan merasa hebat kalau dapat 5 tahun Multiple Entries karena memang sudah ketentuannya demikian untuk visa kategori non-imigran B. Bisa jadi yang dapat 3 bulan itu masuk dalam kategori visa lain (selain B).

            Semoga mitos dan fakta yang Dreamland sampaikan ini bisa membantu Anda melihat secara jelas seperti apa mekanisme pengajuan visa Amerika sebenarnya. Jangan sampai pikiran Anda dikacaubalaukan oleh tulisan sesat seperti yang Dreamland baca sebelum wawancara karena diberikan mitos yang mengerikan dan tidak benar adanya. Selamat berjuang mendapatkan visa Amerika!

~ oOo ~

7 comments:

  1. Salam kenal mas Dreamland,

    Untuk visa yang di apply mas Dreamland Apakah visa turis? Lalu berapa banyak Dana yang harus disiapkan di rekening ? Saya sebelumnya sudah ada beberapa stamp dari australia Apakah ini bisa membantu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. @vinacats miauw: yang diapply visa turis. Untuk masalah dana tidak berpengaruh karena rekening koran sama sekali tidak dicek ketika wawancara. Stamp dari Australia atau visa negara maju bisa menjadi pertimbangan kuat bagi pewawancara. Untuk lebih jelasnya, bisa membaca kembali tips yang Dreamland berikan di atas :)

      Delete
  2. Terimakasih sebelumnya.

    Salam,

    Vina

    ReplyDelete
  3. Terimakasih sebelumnya.

    Salam,

    Vina

    ReplyDelete
  4. Salam kenal mas Dreamland,

    Untuk visa yang di apply mas Dreamland Apakah visa turis? Lalu berapa banyak Dana yang harus disiapkan di rekening ? Saya sebelumnya sudah ada beberapa stamp dari australia Apakah ini bisa membantu?

    ReplyDelete
  5. Thank you masukannya ya mas.. berguna sekali, saya sedang mempersiapkan wawancara Visa US dan sudah jelas semuanya dari uraian di atas.. :0 jadi ga begitu deg deg an lagi... hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Selamat mempersiapkan wawancara visa USnya, Yuyu :)

      Delete

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.