Day
2 : Koh Samui yang Eksotis
Akhirnya
hari yang ditunggu-tunggu tiba. Saatnya Dreamland mengunjungi Koh Samui yang
eksotis dan tersohor di Thailand. Sebagai daerah wisata pantai, Koh Samui
memang tidak sepopuler Phuket dan Krabi, namun itulah yang membuat Koh Samui
menjadi berbeda. Volume turis yang tidak terlalu banyak dan kehidupan lokal
yang masih terasa menjadikan Koh Samui sebagai destinasi wisata pantai yang
tenang dan damai.
Dreamland
mengisi kegiatan pagi ini dengan mandi, kemudian berjalan kaki menuju pasar
pagi yang terletak dekat kuil besar yang ada di Surat Thani. Dreamland membeli
beberapa kudapan untuk makan siang dan jajanan ringan untuk bekal dalam
perjalanan. Pasar tradisional di Surat Thani ini mengingatkan Dreamland akan
suasana pasar Hat Yai. Untungnya kondisi pasar Surat Thani lebih tourist
friendly, sehingga mudah melakukan tawar menawar di sini. Sangat berbeda dengan
di Hat Yai yang menyebalkan dan orang-orangnya lebih barbar.
Setelah
waktu jemputan yang diperkirakan hampir tiba, Dreamland berjalan kembali ke
hotel dan menunggu di resepsionis. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya
tuk-tuk yang mengantar Dreamland ke terminal bus Songserm tiba. Dreamland
sendiri dijemput paling akhir dan duduk di dekat pintu keluar. Sudah ada
sepasang muda mudi asal China dan 3 orang bule yang ada di tuk-tuk, sehingga
kita semua berdesak-desakan duduk dengan barang bawaan.
Perjalanan
menuju bus Songserm cukup lama, yakni mencapai 20 menit. Sesampainya di tempat
bus terpencil yang amat sangat jelek, yakni Songserm. Kami dipindahkan ke bus
besar yang akan membawa kami ke terminal ferry Songserm. Perjalanan menuju
terminal ferry ini memakan waktu 1 jam lebih. Sesampainya di terminal ferry,
kami semua diminta menunggu tanpa kepastian sampai kapalnya tiba. Fasilitas
yang ada di terminal ferry Songserm ini sangat terbatas, yakni toilet saja dan
gedung kosong.
Setelah
kapalnya tiba, kami diminta mendekat ke dermaga dan membawa semua barang
bawaan. Kami pun masuk dan duduk di kursi yang telah ditentukan. Bagasi sendiri
ditaruh di luar dan ditutupi dengan terpal. Setelah semua penumpang masuk,
barulah kami semua berangkat ke Koh Samui. Sepanjang perjalanan, Dreamland
tidak bisa melihat pemandangan apapun dalam kapal karena lokasinya di bawah.
Dreamland harus naik ke atas untuk melihat ada pemandangan apa di luar.
Bule-bule
asyik memanfaatkan waktu dengan berjemur, sementara orang Asia lebih memilih
berada dalam kapal, termasuk Dreamland. Sepanjang perjalanan di kapal Songserm
ada juga calo hotel dan transport yang menawarkan jasanya. Setelah menempuh
perjalanan selama 1 jam 30 menit, akhirnya kapal Songserm tiba juga di Koh
Samui. Dreamland segera turun dan mengambil barang bawaan untuk kemudian pergi
ke pinggir jalan.
Dreamland
sendiri masih bingung dengan hal yang akan dilakukan siang ini karena lokasi
hotel yang cukup jauh dan waktu yang terbatas. Alhasil, Dreamland bertanya ke
beberapa agen tur yang ada tentang city tour yang ada di Koh Samui. Rupanya
semua tur massal sudah ditutup dan hanya private car yang bisa mengantar ke
sana kemari. Harga awal yang ditawarkan adalah 2.000 THB dan akhirnya turun ke
angka 1.800 THB.
Dreamland
berjalan lagi mencari private car agar tidak membuang-buang waktu yang hanya 1
hari ke agen tur lainnya. Dreamland kembali mendapat harga 1.800 THB dari
seorang bapak-bapak. Sehabis itu, Dreamland pergi ke agen tur berikutnya dan
rupanya istri dari bapak itulah pemiliknya. Dia menawarkan 1.700 THB, tapi
Dreamland menawar hingga 1.600 THB dan akhirnya deal. Eh rupanya dia masih
belum ikhlas dan bilang tarif parkir kita yang bayar. Enak saja! Dreamland
tegaskan 1.600 THB sudah bersih dan tidak ada pungutan biaya lagi. Akhirnya
Dreamland pun memulai city tour Koh Samui dengan segera.
Saat
berada di pinggir jalan sebelum deal dengan tur, Dreamland bertemu dengan TKI
Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal yang melayani rute Koh Samui.
Dia sedang transit dan akan berlayar lagi ke tempat lain. Rupanya respon orang
Indonesia saat berada di luar negeri sangat ramah dan bersahabat ya
dibandingkan di negara sendiri. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Setelah berkenalan dan ngobrol-ngobrol, rupanya mas yang satu
ini orang Jakarta yang merantau ke luar negeri dan bekerja sebagai ABK. Dia
sendiri mengaku tidak mengalami kesulitan mencari makanan halal di Koh Samui
karena wilayah Thailand Selatan umumnya dihuni oleh penganut agama muslim
kebanyakan.
Dreamland
menuju ke destinasi pertama, yakni Namuang Waterfall. Sepanjang jalan, Koh Samui
terlihat kurang begitu banyak pembangunan dan masih banyak pepohonan di pinggir
kanan dan kiri. Satu hal yang paling mencolok hari ini adalah jalanan sangat
panas dan terik sekali. Pokoknya benar-benar sangat menyiksa dan membuat
seluruh badan berkeringat dengan cepat. Perjalanan menuju Namuang Waterfall ini
melewati jalanan sempit yang cukup berliku dan akhirnya tiba di sekitar area
hutan yang cukup luas.
Dreamland
turun dari mobil, kemudian berjalan menuju lokasi Namuang Waterfall. Sepanjang
kiri dan kanan jalan pedestrian menuju Namuang Waterfall, banyak sekali penjual
cinderamata yang menawarkan dagangannya. Lokasi air terjun ini cukup dekat
hanya 100 m dari tempat parkir. Sesampainya di air terjun, Dreamland langsung
turun dan menuruni batu-batuan untuk mendapatkan spot memotret yang pas.
Banyak
sekali turis lokal dan asing yang ada di sini karena salah satu rute tur adalah
Namuang Waterfall yang boleh dikatakan biasa-biasa saja ya. Banyak juga bule
yang berenang di sini di tengah hari yang panas terik. Suasana air terjun yang
penuh dengan pepohonan membuat kompleks wisata yang satu ini jadi adem. Sesudah
puas berada 20 menit di sini, Dreamland pun kembali ke mobil untuk melanjutkan
perjalanan setelah bertanya soal harga buah durian dan oleh-oleh di sini.
Destinasi
selanjutnya yang akan Dreamland tuju adalah The Mummified Monk. Banyak sekali
turis lokal dan asing yang mengunjungi tempat ini karena bisa melihat biksu
yang dimumikan secara apik dengan kondisi badan yang masih cukup utuh. Selain
itu, ada juga biksu yang duduk di sebelah kanan bisa memberikan doa dan lucky
charm berupa gelang dengan gratis. Sayangnya kuil ini sangat kecil dan penuh
dengan turis, sehingga menjadi sumpek. Jika Anda percaya keberuntungan, bisa
juga mencoba ciamsi dengan menggoyangkan stik sumpit hingga jatuh dan membaca
ramalannya di rak. Dreamland sih tidak percaya jadi hanya foto-foto saja di
sini.
Menurut
supir yang membawa Dreamland, jika hasilnya bagus dapat dibawa pulang. Tapi
kalau hasil ramalannya jelek, digantungkan di tali kuil agar nasibnya tetap
bagus. Wah kalau untung saja berarti orang mau terima ramalan ya. Hehehe…
Sesudah melihat atraksi di kuil mumi biksu ini, Dreamland melanjutkan
perjalanan menuju Hinta Hinyai yang lebih dikenal orang asing sebagai Grandfather
and Grandmother Rocks. Perjalanan menuju batu-batuan berbentuk alat kelamin
pria dan wanita ini memakan waktu 20 menit dari tempat The Mummified Monk.
Sesampainya
di Hinta Hinyai, Dreamland diantar supir menuju lokasi bebatuan yang berbentuk
alat kelamin itu. Ada grandfather yang menyerupai bentuk penis yang sedang
ereksi, ada juga grandmother yang menyerupai bentuk vagina dengan warna yang
agak merah. Kok bisa ya ada bebatuan yang berbentuk seperti ini? Hehe… Banyak
turis yang berjemur dan menghabiskan waktu santai di sini karena memang
panorama alamnya indah dan tenang. Sayangnya supir yang ikut-ikutan Dreamland
terus membuat Dreamland jadi kagok dan memutuskan untuk cepat beralih ke
destinasi selanjutnya.
Seperti
biasa, jalan menuju Hinta Hinyai ini dipenuhi oleh para pedagang oleh-oleh khas
Thailand yang sudah tidak asing lagi. Selanjutnya, Dreamland akan menuju
Chaweng View Point untuk melihat pemandangan alam yang luar biasa di sini.
Perjalanan menuju Chaweng View Point sekitar 25 menit dari Hinta Hinyai.
Matahari yang sangat panas dan terik membuat keringat Dreamland bercucuran
dengan cepat. Rasanya air minum sebanyak apapun cepat habis dengan cuaca
seperti ini.
Sesampainya
di Chaweng View Point, Dreamland melihat kok biasa-biasa saja ya pemandangannya.
Memang sih bisa melihat pantai di kejauhan, tapi kok tidak terlalu wow seperti
di view point Phuket ya? Dreamland cukup kecewa dengan view point ini, tapi ya
sudah dijelajahi saja sampai bawah dengan kondisi matahari yang sangat amat
terik. Sesudah itu, Dreamland kembali lagi ke mobil untuk melanjutkan
perjalanan. Pemandangannya biasa-biasa saja menurut Dreamland.
Selanjutnya,
Dreamland akan menuju ke Big Buddha yang letaknya cukup jauh, yakni 30 menit.
Sepanjang perjalanan Dreamland sempat tertidur karena matahari yang sangat
terik dan kondisi jalan yang mulus. Dreamland melewati Central Festival, Samui
Airport, dan sebuah tempat pemakaman mewah sebelum akhirnya tiba di Big Buddha.
Sesampainya di Big Buddha, lagi-lagi matahari yang sangat terik menyambut
Dreamland dan membuat suasana jalan-jalan jadi malas.
Dreamland
pun segera menjelajahi kompleks Big Buddha dengan cepat karena matahari yang
sangat panas. Rupanya ada aturan harus pakai sarung untuk wanita dan peminjaman
dilakukan dengan gratis mengingat Big Buddha adalah tempat yang suci. Big
Buddha sendiri boleh dikatakan cukup besar dan menarik, tapi hanya 1 monumen
saja yang menarik. Kompleks sekitar Big Buddha sedang dibangun dan kondisinya
berantakan, sehingga terlihat kacau balau. Sangat amat disayangkan ya!
Setelah
puas berkeliling Koh Samui lewat program city tour secara private, tiba saatnya
bagi Dreamland untuk diantarkan ke hotel Tam’s Guesthouse. Perjalanan menuju
penginapan memakan waktu 30 menit. Setibanya di Tam’s Guesthouse, Dreamland pun
berpisah dan berterima kasih pada supir. Rugi memang pakai private car karena
waktu yang terpakai dari Nathon Pier hanyalah 3,5 jam sampai penginapan dari
janji 4 jam yang seharusnya bisa diisi ke 1 tempat lagi. Tapi karena waktu yang
terbatas ya tidak bisa protes dong Dreamland.
Dreamland
langsung check-in dan bertemu resepsionis yang sedang meladeni orang Belanda
yang tinggal di Koh Samui. Dreamland sendiri sudah sangat amat capek dan
kepanasan, sehingga memilih untuk segera mengundurkan diri dan masuk kamar
untuk istirahat. Setibanya di kamar, Dreamland langsung tidur sejenak untuk
melepaskan lelah dengan AC yang menyejukkan. Ada sebuah kejutan menarik, di
mana Dreamland boleh minum 5 botol air mineral di kulkas semuanya secara
GRATIS!!!
Setelah
hari beranjak sore, Dreamland pun berjalan kaki menuju pasar tradisional yang
ada di belakang penginapan sekitar 500 m. Dreamland melihat ada buah-buahan,
makanan, dan sayur mayur dijual di sini. Tak ketinggalan banyak juga Halal
Restaurant yang ada di sepanjang jalan. Jadi tidak perlu khawatir makanan non
halal bagi pemeluk agama muslim yang berwisata ke Koh Samui. Dreamland hanya
membeli beberapa makanan sebelum akhirnya berjalan kembali ke hotel.
Mengingat
besok Dreamland harus pulang kembali ke Surat Thani Airport, jadilah Dreamland
harus membeli tiket ferry – bus menuju URT Airport seharga 530 THB dari travel
agent yang ada di depan Dreamland. Sesudah itu, Dreamland berjalan kaki malam
melihat suasana kota Koh Samui yang sangat sepi dan seram. Dreamland melewati
tempat futsal, rumah makan, dan berbagai tempat lainnya sebelum akhirnya
berjalan kaki untuk pulang ke hotel.
Sesampainya
di penginapan, Dreamland langsung duduk, makan malam dengan sayur yang dibawa
dari Surat Thani tadi pagi, dan nonton TV. Tak lama Dreamland mandi air panas
dan prĂȘt lampu mati! Terpaksa dengan cepat Dreamland handukan dan berpakaian
untuk menanyakan kondisi ini. Akhirnya lampu nyala lagi dan mati lagi setiap
kali Dreamland mandi air panas. Dasar listriknya butut karena wattnya tidak
kuat. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat
kata, Dreamland beristirahat dan mempersiapkan esok hari untuk pulang kembali
ke Kuala Lumpur. Memang liburan yang singkat, tapi cukup untuk memberi kesan
seperti apa Koh Samui itu.
Surat Thani, Koh Samui, 12 Agustus 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Surat Thani dan Koh Samui, Thailand menggunakan
Thailand Bath (THB) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 400 IDR.
- Transportasi dari bandara Surat Thani menuju kota
dapat dilakukan dengan Airport Bus Transfer seharga 100 THB.
- Sebaiknya membeli tiket ferry Koh Samui – Koh
Phangan – Koh Tao di kota agar bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau
dibandingkan membeli langsung di bandara.
- Wisata di Surat Thani adalah seputar kuil Buddha
biasa, selebihnya kota Surat Thani adalah kota transit untuk menuju Koh Samui.
- Ada banyak operator ferry yang beroperasi untuk
rute Surat Thani – Koh Samui, di antaranya Seatran, Songserm, Raja, dan
Lomprayah. Lomprayah dapat dipilih jika ingin waktu yang cepat karena
menggunakan speed boat. Sementara itu, Seatran dan Raja adalah kapal ferry
besar yang nyaman dan bisa digunakan bagi Anda yang senang foto pemandangan
laut. Sementara itu, Songserm adalah operator kapal paling sederhana dan
tradisional karena kita tidak bisa melihat apapun dari tempat duduk dan dek
kapal terbukanya sangat sempit.
- Pilihlah penginapan yang ada di pusat kota agar
memudahkan untuk jalan ke Night Market dan pasar pagi yang terletak dekat
dengan kota dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
- Hati-hati dengan petugas karcis bus atau jasa
ferry di bandara yang bisa menipu service yang diberikan dengan kualitas yang
lebih rendah. Pastikan untuk menuliskan semua fasilitas yang kita dapat agar
tidak tertipu dengan harga yang dibayarkan.
- Tempat wisata yang ada di Koh Samui adalah Big
Buddha, Mummy Field Monk, Chaweng View Point, Namuang Waterfall, dan
Grandfather and Grandmother Rocks.
~
oOo ~