Monday, August 31, 2015

Day 2 : Koh Samui yang Eksotis

Dreamland Traveller


Day 2 : Koh Samui yang Eksotis
            Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Saatnya Dreamland mengunjungi Koh Samui yang eksotis dan tersohor di Thailand. Sebagai daerah wisata pantai, Koh Samui memang tidak sepopuler Phuket dan Krabi, namun itulah yang membuat Koh Samui menjadi berbeda. Volume turis yang tidak terlalu banyak dan kehidupan lokal yang masih terasa menjadikan Koh Samui sebagai destinasi wisata pantai yang tenang dan damai.
            Dreamland mengisi kegiatan pagi ini dengan mandi, kemudian berjalan kaki menuju pasar pagi yang terletak dekat kuil besar yang ada di Surat Thani. Dreamland membeli beberapa kudapan untuk makan siang dan jajanan ringan untuk bekal dalam perjalanan. Pasar tradisional di Surat Thani ini mengingatkan Dreamland akan suasana pasar Hat Yai. Untungnya kondisi pasar Surat Thani lebih tourist friendly, sehingga mudah melakukan tawar menawar di sini. Sangat berbeda dengan di Hat Yai yang menyebalkan dan orang-orangnya lebih barbar.
            Setelah waktu jemputan yang diperkirakan hampir tiba, Dreamland berjalan kembali ke hotel dan menunggu di resepsionis. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya tuk-tuk yang mengantar Dreamland ke terminal bus Songserm tiba. Dreamland sendiri dijemput paling akhir dan duduk di dekat pintu keluar. Sudah ada sepasang muda mudi asal China dan 3 orang bule yang ada di tuk-tuk, sehingga kita semua berdesak-desakan duduk dengan barang bawaan.
            Perjalanan menuju bus Songserm cukup lama, yakni mencapai 20 menit. Sesampainya di tempat bus terpencil yang amat sangat jelek, yakni Songserm. Kami dipindahkan ke bus besar yang akan membawa kami ke terminal ferry Songserm. Perjalanan menuju terminal ferry ini memakan waktu 1 jam lebih. Sesampainya di terminal ferry, kami semua diminta menunggu tanpa kepastian sampai kapalnya tiba. Fasilitas yang ada di terminal ferry Songserm ini sangat terbatas, yakni toilet saja dan gedung kosong.
            Setelah kapalnya tiba, kami diminta mendekat ke dermaga dan membawa semua barang bawaan. Kami pun masuk dan duduk di kursi yang telah ditentukan. Bagasi sendiri ditaruh di luar dan ditutupi dengan terpal. Setelah semua penumpang masuk, barulah kami semua berangkat ke Koh Samui. Sepanjang perjalanan, Dreamland tidak bisa melihat pemandangan apapun dalam kapal karena lokasinya di bawah. Dreamland harus naik ke atas untuk melihat ada pemandangan apa di luar.
            Bule-bule asyik memanfaatkan waktu dengan berjemur, sementara orang Asia lebih memilih berada dalam kapal, termasuk Dreamland. Sepanjang perjalanan di kapal Songserm ada juga calo hotel dan transport yang menawarkan jasanya. Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 30 menit, akhirnya kapal Songserm tiba juga di Koh Samui. Dreamland segera turun dan mengambil barang bawaan untuk kemudian pergi ke pinggir jalan.
            Dreamland sendiri masih bingung dengan hal yang akan dilakukan siang ini karena lokasi hotel yang cukup jauh dan waktu yang terbatas. Alhasil, Dreamland bertanya ke beberapa agen tur yang ada tentang city tour yang ada di Koh Samui. Rupanya semua tur massal sudah ditutup dan hanya private car yang bisa mengantar ke sana kemari. Harga awal yang ditawarkan adalah 2.000 THB dan akhirnya turun ke angka 1.800 THB.
            Dreamland berjalan lagi mencari private car agar tidak membuang-buang waktu yang hanya 1 hari ke agen tur lainnya. Dreamland kembali mendapat harga 1.800 THB dari seorang bapak-bapak. Sehabis itu, Dreamland pergi ke agen tur berikutnya dan rupanya istri dari bapak itulah pemiliknya. Dia menawarkan 1.700 THB, tapi Dreamland menawar hingga 1.600 THB dan akhirnya deal. Eh rupanya dia masih belum ikhlas dan bilang tarif parkir kita yang bayar. Enak saja! Dreamland tegaskan 1.600 THB sudah bersih dan tidak ada pungutan biaya lagi. Akhirnya Dreamland pun memulai city tour Koh Samui dengan segera.
            Saat berada di pinggir jalan sebelum deal dengan tur, Dreamland bertemu dengan TKI Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal yang melayani rute Koh Samui. Dia sedang transit dan akan berlayar lagi ke tempat lain. Rupanya respon orang Indonesia saat berada di luar negeri sangat ramah dan bersahabat ya dibandingkan di negara sendiri. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah berkenalan dan ngobrol-ngobrol, rupanya mas yang satu ini orang Jakarta yang merantau ke luar negeri dan bekerja sebagai ABK. Dia sendiri mengaku tidak mengalami kesulitan mencari makanan halal di Koh Samui karena wilayah Thailand Selatan umumnya dihuni oleh penganut agama muslim kebanyakan.
            Dreamland menuju ke destinasi pertama, yakni Namuang Waterfall. Sepanjang jalan, Koh Samui terlihat kurang begitu banyak pembangunan dan masih banyak pepohonan di pinggir kanan dan kiri. Satu hal yang paling mencolok hari ini adalah jalanan sangat panas dan terik sekali. Pokoknya benar-benar sangat menyiksa dan membuat seluruh badan berkeringat dengan cepat. Perjalanan menuju Namuang Waterfall ini melewati jalanan sempit yang cukup berliku dan akhirnya tiba di sekitar area hutan yang cukup luas.
            Dreamland turun dari mobil, kemudian berjalan menuju lokasi Namuang Waterfall. Sepanjang kiri dan kanan jalan pedestrian menuju Namuang Waterfall, banyak sekali penjual cinderamata yang menawarkan dagangannya. Lokasi air terjun ini cukup dekat hanya 100 m dari tempat parkir. Sesampainya di air terjun, Dreamland langsung turun dan menuruni batu-batuan untuk mendapatkan spot memotret yang pas.
            Banyak sekali turis lokal dan asing yang ada di sini karena salah satu rute tur adalah Namuang Waterfall yang boleh dikatakan biasa-biasa saja ya. Banyak juga bule yang berenang di sini di tengah hari yang panas terik. Suasana air terjun yang penuh dengan pepohonan membuat kompleks wisata yang satu ini jadi adem. Sesudah puas berada 20 menit di sini, Dreamland pun kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan setelah bertanya soal harga buah durian dan oleh-oleh di sini.
            Destinasi selanjutnya yang akan Dreamland tuju adalah The Mummified Monk. Banyak sekali turis lokal dan asing yang mengunjungi tempat ini karena bisa melihat biksu yang dimumikan secara apik dengan kondisi badan yang masih cukup utuh. Selain itu, ada juga biksu yang duduk di sebelah kanan bisa memberikan doa dan lucky charm berupa gelang dengan gratis. Sayangnya kuil ini sangat kecil dan penuh dengan turis, sehingga menjadi sumpek. Jika Anda percaya keberuntungan, bisa juga mencoba ciamsi dengan menggoyangkan stik sumpit hingga jatuh dan membaca ramalannya di rak. Dreamland sih tidak percaya jadi hanya foto-foto saja di sini.
            Menurut supir yang membawa Dreamland, jika hasilnya bagus dapat dibawa pulang. Tapi kalau hasil ramalannya jelek, digantungkan di tali kuil agar nasibnya tetap bagus. Wah kalau untung saja berarti orang mau terima ramalan ya. Hehehe… Sesudah melihat atraksi di kuil mumi biksu ini, Dreamland melanjutkan perjalanan menuju Hinta Hinyai yang lebih dikenal orang asing sebagai Grandfather and Grandmother Rocks. Perjalanan menuju batu-batuan berbentuk alat kelamin pria dan wanita ini memakan waktu 20 menit dari tempat The Mummified Monk.
            Sesampainya di Hinta Hinyai, Dreamland diantar supir menuju lokasi bebatuan yang berbentuk alat kelamin itu. Ada grandfather yang menyerupai bentuk penis yang sedang ereksi, ada juga grandmother yang menyerupai bentuk vagina dengan warna yang agak merah. Kok bisa ya ada bebatuan yang berbentuk seperti ini? Hehe… Banyak turis yang berjemur dan menghabiskan waktu santai di sini karena memang panorama alamnya indah dan tenang. Sayangnya supir yang ikut-ikutan Dreamland terus membuat Dreamland jadi kagok dan memutuskan untuk cepat beralih ke destinasi selanjutnya.
            Seperti biasa, jalan menuju Hinta Hinyai ini dipenuhi oleh para pedagang oleh-oleh khas Thailand yang sudah tidak asing lagi. Selanjutnya, Dreamland akan menuju Chaweng View Point untuk melihat pemandangan alam yang luar biasa di sini. Perjalanan menuju Chaweng View Point sekitar 25 menit dari Hinta Hinyai. Matahari yang sangat panas dan terik membuat keringat Dreamland bercucuran dengan cepat. Rasanya air minum sebanyak apapun cepat habis dengan cuaca seperti ini.
            Sesampainya di Chaweng View Point, Dreamland melihat kok biasa-biasa saja ya pemandangannya. Memang sih bisa melihat pantai di kejauhan, tapi kok tidak terlalu wow seperti di view point Phuket ya? Dreamland cukup kecewa dengan view point ini, tapi ya sudah dijelajahi saja sampai bawah dengan kondisi matahari yang sangat amat terik. Sesudah itu, Dreamland kembali lagi ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Pemandangannya biasa-biasa saja menurut Dreamland.
            Selanjutnya, Dreamland akan menuju ke Big Buddha yang letaknya cukup jauh, yakni 30 menit. Sepanjang perjalanan Dreamland sempat tertidur karena matahari yang sangat terik dan kondisi jalan yang mulus. Dreamland melewati Central Festival, Samui Airport, dan sebuah tempat pemakaman mewah sebelum akhirnya tiba di Big Buddha. Sesampainya di Big Buddha, lagi-lagi matahari yang sangat terik menyambut Dreamland dan membuat suasana jalan-jalan jadi malas.
            Dreamland pun segera menjelajahi kompleks Big Buddha dengan cepat karena matahari yang sangat panas. Rupanya ada aturan harus pakai sarung untuk wanita dan peminjaman dilakukan dengan gratis mengingat Big Buddha adalah tempat yang suci. Big Buddha sendiri boleh dikatakan cukup besar dan menarik, tapi hanya 1 monumen saja yang menarik. Kompleks sekitar Big Buddha sedang dibangun dan kondisinya berantakan, sehingga terlihat kacau balau. Sangat amat disayangkan ya!
            Setelah puas berkeliling Koh Samui lewat program city tour secara private, tiba saatnya bagi Dreamland untuk diantarkan ke hotel Tam’s Guesthouse. Perjalanan menuju penginapan memakan waktu 30 menit. Setibanya di Tam’s Guesthouse, Dreamland pun berpisah dan berterima kasih pada supir. Rugi memang pakai private car karena waktu yang terpakai dari Nathon Pier hanyalah 3,5 jam sampai penginapan dari janji 4 jam yang seharusnya bisa diisi ke 1 tempat lagi. Tapi karena waktu yang terbatas ya tidak bisa protes dong Dreamland.
            Dreamland langsung check-in dan bertemu resepsionis yang sedang meladeni orang Belanda yang tinggal di Koh Samui. Dreamland sendiri sudah sangat amat capek dan kepanasan, sehingga memilih untuk segera mengundurkan diri dan masuk kamar untuk istirahat. Setibanya di kamar, Dreamland langsung tidur sejenak untuk melepaskan lelah dengan AC yang menyejukkan. Ada sebuah kejutan menarik, di mana Dreamland boleh minum 5 botol air mineral di kulkas semuanya secara GRATIS!!!
            Setelah hari beranjak sore, Dreamland pun berjalan kaki menuju pasar tradisional yang ada di belakang penginapan sekitar 500 m. Dreamland melihat ada buah-buahan, makanan, dan sayur mayur dijual di sini. Tak ketinggalan banyak juga Halal Restaurant yang ada di sepanjang jalan. Jadi tidak perlu khawatir makanan non halal bagi pemeluk agama muslim yang berwisata ke Koh Samui. Dreamland hanya membeli beberapa makanan sebelum akhirnya berjalan kembali ke hotel.
            Mengingat besok Dreamland harus pulang kembali ke Surat Thani Airport, jadilah Dreamland harus membeli tiket ferry – bus menuju URT Airport seharga 530 THB dari travel agent yang ada di depan Dreamland. Sesudah itu, Dreamland berjalan kaki malam melihat suasana kota Koh Samui yang sangat sepi dan seram. Dreamland melewati tempat futsal, rumah makan, dan berbagai tempat lainnya sebelum akhirnya berjalan kaki untuk pulang ke hotel.
            Sesampainya di penginapan, Dreamland langsung duduk, makan malam dengan sayur yang dibawa dari Surat Thani tadi pagi, dan nonton TV. Tak lama Dreamland mandi air panas dan prĂȘt lampu mati! Terpaksa dengan cepat Dreamland handukan dan berpakaian untuk menanyakan kondisi ini. Akhirnya lampu nyala lagi dan mati lagi setiap kali Dreamland mandi air panas. Dasar listriknya butut karena wattnya tidak kuat. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Singkat kata, Dreamland beristirahat dan mempersiapkan esok hari untuk pulang kembali ke Kuala Lumpur. Memang liburan yang singkat, tapi cukup untuk memberi kesan seperti apa Koh Samui itu.

Surat Thani, Koh Samui, 12 Agustus 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Surat Thani dan Koh Samui, Thailand menggunakan Thailand Bath (THB) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari bandara Surat Thani menuju kota dapat dilakukan dengan Airport Bus Transfer seharga 100 THB.
- Sebaiknya membeli tiket ferry Koh Samui – Koh Phangan – Koh Tao di kota agar bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan membeli langsung di bandara.
- Wisata di Surat Thani adalah seputar kuil Buddha biasa, selebihnya kota Surat Thani adalah kota transit untuk menuju Koh Samui.
- Ada banyak operator ferry yang beroperasi untuk rute Surat Thani – Koh Samui, di antaranya Seatran, Songserm, Raja, dan Lomprayah. Lomprayah dapat dipilih jika ingin waktu yang cepat karena menggunakan speed boat. Sementara itu, Seatran dan Raja adalah kapal ferry besar yang nyaman dan bisa digunakan bagi Anda yang senang foto pemandangan laut. Sementara itu, Songserm adalah operator kapal paling sederhana dan tradisional karena kita tidak bisa melihat apapun dari tempat duduk dan dek kapal terbukanya sangat sempit.
- Pilihlah penginapan yang ada di pusat kota agar memudahkan untuk jalan ke Night Market dan pasar pagi yang terletak dekat dengan kota dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
- Hati-hati dengan petugas karcis bus atau jasa ferry di bandara yang bisa menipu service yang diberikan dengan kualitas yang lebih rendah. Pastikan untuk menuliskan semua fasilitas yang kita dapat agar tidak tertipu dengan harga yang dibayarkan.
- Tempat wisata yang ada di Koh Samui adalah Big Buddha, Mummy Field Monk, Chaweng View Point, Namuang Waterfall, dan Grandfather and Grandmother Rocks.

~ oOo ~

Sunday, August 30, 2015

Day 1 : Enjoy Surat Thani Night Market

Dreamland Traveller


Day 1 : Enjoy Surat Thani Night Market
            Banyak orang takut keluar dari zona aman mereka. Rutinitas sehari-hari antara rumah – sekolah – kantor – mal – rumah membuat banyak orang berpikir hidup adalah sebuah repetisi abadi yang harus dijalani setiap harinya. Akibatnya, ketidakpastian, ancaman, dan berbagai hal baru menjadi sebuah ketakutan tersendiri bagi banyak orang dalam menjalani fase kehidupan yang penuh kejutan. Ujung-ujungnya banyak orang menjadi picik, fanatik, dan tidak percaya bahwa banyak hal baru yang sebenarnya memberi kita wawasan baru asalkan kita jeli melihatnya.
            Traveling, wisata, pelesir, dan liburan adalah salah satu cara untuk mendobrak pola pikir kita menjadi lebih terbuka. Kita diajak mengenal sebuah perbedaan yang besar antara lingkungan tempat tinggal kita dengan sebuah lingkungan baru yang asing. Budaya, makanan, pola pikir, dan manusia yang berbeda dengan yang kita temukan sehari-hari. Alhasil kita dipaksa untuk beradaptasi dan menguatkan rasa toleransi untuk melihat sebuah perbedaan sebagai sebuah kekayaan, bukanlah ancaman yang patut ditakuti.
            Banyak orang berpikir wisata adalah kegiatan yang hanya menghambur-hamburkan uang. Penginapan, makanan, dan bermain seolah menjadi aktivitas tidak berguna yang bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang di negara sendiri. Padahal wisata adalah perjalanan hidup itu sendiri yang tidak ternilai harganya. Ada pepatah mengatakan, “Satu-satunya hal yang dibeli dan membuat kita kaya adalah wisata”. Ya, wisata mengajarkan kita bukan hanya tentang destinasi, melainkan tentang bagaimana sebuah budaya menyulap kehidupan di tempat lain dengan cara yang ajaib.
             Pada kesempatan ini, Dreamland kembali melakukan perjalanan istimewa ke sebuah negara yang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan Indonesia. Negara yang menjadi surga belanja karena harganya yang murah dan penuh dengan kuil suci di setiap sudutnya. Ya, Dreamland akan kembali mengunjungi Thailand pada kesempatan ini. Fokus destinasi yang Dreamland pilih kali ini adalah Surat Thani. Mengapa Surat Thani? Seperti yang kita ketahui bersama, Surat Thani adalah pintu masuk terdekat dan termurah dengan destinasi wisata utama Dreamland, yakni Ko Samui.
            Perjalanan bermula ketika Dreamland bersiap-siap dari rumah menuju Bandara Internasional Husein Sastranegara. Suasana jalanan pagi ini cukup ramai, namun Dreamland tiba di bandara tepat waktu. Sesampainya di bandara, Dreamland melihat progres pembangunan bandara Husein Sastranegara ini sudah berjalan dengan cukup baik dan cepat. Salut untuk Ridwan Kamil yang benar-benar serius membenahi bandara Bandung ini menjadi lebih luas, baik, dan berkelas internasional.
            Seperti biasa, Dreamland melakukan check-in untuk mendapatkan tiket pesawat, kemudian antri untuk cap imigrasi, dan akhirnya menunggu di ruang tunggu yang penuh sesak oleh orang yang akan ke Kuala Lumpur. Sayangnya, pagi ini perut Dreamland tidak bersahabat dan terkena diare yang cukup parah. Akibatnya Dreamland mondar mandir keluar masuk toilet. Perlunya menjaga kesehatan jelang melakukan perjalanan panjang ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah itu, pesawat AirAsia yang akan membawa Dreamland ke Kuala Lumpur telah siap untuk diberangkatkan. Dreamland pun segera turun dan berjalan menuju pesawat. Sesampainya di pesawat, Dreamland duduk dan menikmati perjalanan selama 2 jam 10 menit sebelum akhirnya tiba di bandara klia2 yang sudah tidak asing lagi bagi Dreamland. Dreamland pun keluar pesawat dan berjalan menuju imigrasi.
            Bandara klia2 yang sangat luas dan besar ini tentu membuat kaki pegal karena kita harus jauh berjalan. Untungnya ada kendaraan baterai yang siap mengantar kita dengan gratis ke tempat terdekat dengan eskalator atau imigrasi, sehingga kita tidak perlu terlalu capek berjalan. Fasilitas ini bisa dipergunakan secara GRATIS dan sayangnya Dreamland baru tahu sekarang. Hiks… Setelah memakai fasilitas ini, Dreamland berjalan menuju imigrasi untuk mendapat cap masuk Malaysia.
            Singkat kata, Dreamland mengisi waktu transit sebelum berangkat kembali ke Surat Thani dengan berkeliling klia2 secara lebih menyeluruh lagi. Kali ini, Dreamland akan melakukan survei tempat bermalam di bandara yang paling enak. Jika selama ini tulisan di berbagai blog mengatakan bahwa tempat karpet di depan kantor AirAsia yang bisa digunakan untuk tidur, maka kali ini Dreamland mengklarifikasi bahwa tempat tersebut sudah TIDAK bisa digunakan lagi karena dibatasi oleh garis kuning. Sepertinya pengelola bandara tidak ingin bandara klia2 terkesan kumuh dengan banyaknya traveler yang tidur di sekitar kantor AirAsia.
            Dreamland melihat ada beberapa tempat yang cukup nyaman digunakan untuk tempat tidur di klia2, yakni pada lahan karpet bagian aula kedatangan sebelah kanan dan kiri. Anda tidak perlu bingung menemukan tempat ini karena akan banyak orang yang terlihat berbaring santai di lahan ini. Karpetnya hangat dan kita bisa tidur secara massal tanpa perlu diusir oleh petugas dan polisi karena memang lahan ini diperuntukkan untuk tidur bagi wisatawan yang punya penerbangan pagi atau tidak mau mengeluarkan kocek lebih untuk hotel bandara.
            Selanjutnya, Dreamland berkeliling setiap sisi yang ada di bandara klia2. Dreamland menemukan ada tempat dispenser air minum gratis di ruang ganti bayi yang ada di sebelah kanan klia2. Bagi yang mau menyeduh mie instan bisa melakukannya di sini. Selanjutnya, Dreamland melihat mushola atau surau yang rupanya dipergunakan juga oleh orang-orang untuk tidur setelah Dreamland survei. Sisa waktu digunakan untuk melihat-lihat mal Gateway @klia2 dan berkeliling setiap sudut bandara yang sudah diketahui sebelumnya.
            Pada saat Dreamland akan menuju aula keberangkatan, Dreamland melihat Malaysia sedang merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke 58 di samping logo klia2 besar. Selanjutnya, Dreamland langsung melakukan check-in dokumen dan mendapatkan tiket rute Kuala Lumpur - Surat Thani. Setelah itu, Dreamland masuk ke Gate L22 yang menjadi tempat akhir tujuan Surat Thani. Antrian imigrasi hari ini tidak terlalu ramai, sehingga memudahkan Dreamland untuk segera masuk ke ruang tunggu.
            Gate L ini boleh dikatakan tempat yang paling nyaman karena lokasinya dekat dan tidak perlu berjalan jauh, seperti menuju Gate P dan Q yang berada di pojok. Biasanya penerbangan yang parkir di Gate L umumnya rute dekat dari Kuala Lumpur. Dreamland pun segera berjalan ke kanan menuju L22. Situasi di Gate L ini memang agak tidak nyaman karena sumpek dan sangat ramai oleh penumpang yang akan berangkat ke berbagai destinasi. Dreamland sendiri harus berjalan cukup jauh menuju Gate L22 yang terletak di paling pojok.
            Ada insiden membosankan yang terjadi, yakni pesawat Dreamland menuju Surat Thani didelay selama 1 jam 30 menit! Alhasil banyak orang yang sudah masuk ruang tunggu akhir memilih pergi ke toilet di lantai atas yang sangat jauh. Rasa maklum untuk insiden delay saat terbang dengan pesawat low cost carrier ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, kami semua naik dan masuk ke dalam pesawat AirAsia setelah pesawat tiba di Kuala Lumpur.
            Perjalanan menuju Surat Thani ini hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan saja, sehingga sangat amat tidak terasa cepat sampai. Sesampainya di Surat Thani, Dreamland langsung keluar dari pesawat, melewati imigrasi, dan akhirnya naik Airport Bus Transfer menuju kota Surat Thani. Tarif bus menuju kota Surat Thani adalah 100 THB. Secara umum, bandara Surat Thani (URT) ini mirip kondisinya dengan bandara Chiang Rai di Thailand Utara. Kecil, bersih, namun efisien.
            Kita akan disambut dengan konter penjualan tiket ferry menuju Koh Samui, Koh Phangan, dan Koh Tao dengan harga yang cukup mahal. Ada beberapa operator yang menyediakan jasa kapal ke Koh Samui dan kawan-kawannya, yakni Seatran, Lomprayah, Songserm, dan Raja. Silahkan pilih sesuai penawaran harga dan kualitas terbaik. Setelah menunggu bus penuh selama 30 menit, Dreamland pun mulai berangkat dengan bus menuju kota Surat Thani. Perjalanan memakan waktu 1 jam.
            Sepanjang perjalanan, petugas karcis tak henti-hentinya menawarkan paket ferry dan bus ke Koh Samui dengan harga yang (katanya) terjangkau. Mereka dengan semangat menjelaskan blablabla agar membeli paket di perusahaan mereka. Beberapa dari penumpang membeli paket tur dari mereka, sementara Dreamland memilih akan mencari sendiri di kota Surat Thani. Singkat kata, Dreamland turun di dekat terminal bus dan lagi-lagi mendapat insiden. Mungkin karena petugas karcis tidak suka Dreamland tidak membeli tiket ferry di mereka, jadilah arah hotel Dreamland disalahkan.
            Dreamland berjalan ke sebuah kompleks perumahan sepi yang menyeramkan. Di ujungnya Dreamland melihat hotel yang Dreamland tunjukan bukanlah yang dimaksud, yakni Room at Surat, melainkan iroom. Untungnya petugasnya baik dan memperbolehkan Dreamland memakai Wi-Fi hotel untuk mencari arah. Pentingnya untuk bertanya lebih dari 1 orang dalam menemukan arah akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah berpamitan dan berterima kasih, Dreamland pun segera berjalan ke arah semula, yakni terminal bus.
            Setelah bertanya ke sana kemari, akhirnya Dreamland menemukan Room at Surat yang lokasinya sangat dekat dengan terminal bus. Astaganaga, tahu begitu tanya-tanya dulu di dekat terminal bus dan tidak percaya langsung ke petugas karcis bus. Sesampainya di Room at Surat yang didepannya banyak dijual makanan ringan khas Night Market, Dreamland langsung check-in dan bertanya soal tiket ferry menuju Koh Samui. Rupanya harga yang ditawarkan di sini jauh lebih murah, yakni 300 THB saja dengan Songserm. Tak ketinggalan ada jasa bus tujuan Hat Yai seharga 240 THB dari hostel.
            Setelah check-in dan masuk ke kamar, Dreamland pun langsung menaruh barang bawaan dan turun ke bawah untuk menikmati Night Market. Dreamland hanya melihat-lihat saja Night Market yang ada setelah itu menuju mal yang ada di sebelah kiri jalan utama. Rupanya hari yang sudah malam membuat mal ini cepat tutup dan hanya bisa dikunjungi 30 menit saja. Mal ini terdiri dari toko pakaian di lantai bawah dan bioskop di lantai paling atas. Dreamland hanya membeli minum saja di Family Mart yang ada di bagian bawah mal ini.
            Setelah mal tutup, Dreamland berjalan pulang kembali ke hostel dan melihat lapangan tengah jalan yang digunakan Night Market ini penuh dengan anak muda yang menghabiskan malam dengan minum dan ngobrol dengan teman-temannya. Ada juga bule yang bingung harus menghabiskan waktu terlihat mengobrol dengan temannya di lapangan tengah ini. Ada juga anak-anak yang asyik berlarian untuk mengisi malam yang semakin larut. Dreamland hanya mencoba 1 jenis kuliner saja, yakni mie ala Thailand yang rasanya asam dan agak pedas. Sangat tidak cocok dengan lidah Dreamland.
            Setelah itu, Dreamland kembali ke kamar dan memantau dari balkon kamar untuk aktivitas yang ada di luar. Maklum kamar Dreamland terletak sangat strategis dan bisa melihat ke arah lapangan dan Night Market secara utuh. Dengan kualitas kamar non AC, kipas angin, dan air dingin rasanya cukup pantas dengan harga 320 THB yang punya lokasi strategis dan dekat ke mana-mana. Singkat kata, Dreamland mandi dan akhirnya beristirahat karena harus mempersiapkan esok hari naik ferry Songserm menuju Koh Samui. Tak sabar rasanya melihat Koh Samui yang penuh dengan pesona wisata itu esok hari!

Bandung, Kuala Lumpur, Surat Thani, 11 Agustus 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Surat Thani dan Koh Samui, Thailand menggunakan Thailand Bath (THB) sebagai mata uang yang sah.
- Nilai 1 THB saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari bandara Surat Thani menuju kota dapat dilakukan dengan Airport Bus Transfer seharga 100 THB.
- Sebaiknya membeli tiket ferry Koh Samui – Koh Phangan – Koh Tao di kota agar bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan membeli langsung di bandara.
- Wisata di Surat Thani adalah seputar kuil Buddha biasa, selebihnya kota Surat Thani adalah kota transit untuk menuju Koh Samui.
- Ada banyak operator ferry yang beroperasi untuk rute Surat Thani – Koh Samui, di antaranya Seatran, Songserm, Raja, dan Lomprayah. Lomprayah dapat dipilih jika ingin waktu yang cepat karena menggunakan speed boat. Sementara itu, Seatran dan Raja adalah kapal ferry besar yang nyaman dan bisa digunakan bagi Anda yang senang foto pemandangan laut. Sementara itu, Songserm adalah operator kapal paling sederhana dan tradisional karena kita tidak bisa melihat apapun dari tempat duduk dan dek kapal terbukanya sangat sempit.
- Pilihlah penginapan yang ada di pusat kota agar memudahkan untuk jalan ke Night Market dan pasar pagi yang terletak dekat dengan kota dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
- Hati-hati dengan petugas karcis bus atau jasa ferry di bandara yang bisa menipu service yang diberikan dengan kualitas yang lebih rendah. Pastikan untuk menuliskan semua fasilitas yang kita dapat agar tidak tertipu dengan harga yang dibayarkan.
- Tempat wisata yang ada di Koh Samui adalah Big Buddha, Mummy Field Monk, Chaweng View Point, Namuang Waterfall, dan Grandfather and Grandmother Rocks.

~ oOo ~

Saturday, August 29, 2015

Tips ‘n Trick Wisata di Jepang (Part 2)

Dreamland Traveller


Tips ‘n Trick Wisata di Jepang (Part 2)
            Mengingat Dreamland sudah pernah menginjakkan kaki di Jepang pada JENESYS 2.0 Trip pada Oktober 2014 lalu, maka Dreamland akan memberikan tips tambahan yang didapatkan selama Japan Trip pada 9 – 22 Juli 2015 ini berlangsung. Semoga tips yang diberikan dapat membuat liburan Anda di Jepang menjadi efektif dan efisien dengan kepuasan yang maksimal, namun tetap ramah di kantong.

1. Belilah JR Pass saat berwisata ke Jepang. Japan Rail Pass ini sangat amat bermanfaat dalam mobilitas kita selama berada di Jepang. Kita bisa menaiki beraneka macam moda transportasi dengan JR Pass, mulai dari Shinkansen, kereta biasa, Limited Express, kereta malam, bus, bahkan ferry yang berada dalam naungan perusahaan JR. Tentu memiliki JR Pass akan menghemat pengeluaran dari sektor transportasi secara maksimal, apalagi jika kita sering berpindah kota dengan Shinkansen. Hanya saja JR Pass hanya dapat dibeli di luar Jepang dengan harga paling murah 29.110 JPY untuk 7 hari dengan kelas ordinary. Hanya saja, penggunaan 7 hari ini harus dilakukan secara berturut-turut tanpa jeda, jadi buatlah itinerary yang bisa membuat pemakaian JR Pass menjadi maksimal.

2. Beberapa kota wisata, seperti Kyoto dan Nara tidak mempunyai stasiun kereta yang baik untuk pergi ke tempat wisata. Membeli One Day Bus Pass adalah cara yang cerdas untuk menekan biaya transportasi selama berada di 2 kota wisata sejarah ini. Kita bisa naik bus sepuasnya tanpa perlu membayar ngeteng yang jauh lebih mahal, yakni 230 JPY per sekali naik di Kyoto. Kita pun bisa selamat dari jalan kaki yang jauh karena jarak antar tempat wisata rata-rata relatif jauh dan melelahkan.
3. Jika kita berencana untuk mengeksplorasi sebuah kota selama 1 hari penuh tanpa menginap di kota tersebut, menitipkan koper adalah cara termudah agar mobilitas kita selama berwisata tidak terganggu dengan aktivitas bawa-bawa koper. Tarif penitipan berkisar antara 300 – 700 JPY tergantung ukuran koper yang berlaku sampai jam operasional stasiun kereta berakhir. Ikuti navigasi atau petunjuk penitipan koper yang ada agar barang kita dapat disimpan dengan aman dan nyaman.

4. Belilah tiket taman bermain, seperti Tokyo Disneyland, Tokyo Disneysea, dan Universal Studios Japan di Indonesia agar kita bisa menghemat pemakaian JPY untuk keperluan lain, serta kita tahu anggaran yang disiapkan sebelum berangkat ke Jepang mengingat pembayaran di Indonesia seluruhnya sudah menggunakan IDR. Selain itu, membeli tiket taman bermain di Indonesia juga menghindarkan kita dari antrian panjang yang melelahkan dari turis lokal Jepang sendiri yang gemar akan theme park.
5. Budayakan antri saat membeli sesuatu, naik Shinkansen, dan naik kereta biasa. Dengan begitu, orang Jepang akan menghormati kita dan kita tidak terlihat seperti turis kebingungan yang tidak tahu aturan. Tak hanya itu, biasakan mengucapkan Arigatao Gozaimasu sesudah dibantu atau Sumimasen jika ingin lewat daerah yang padat demi alasan kesopanan dan etika.

6. Semua barang di Jepang dikenakan pajak sebesar 8%, jadi pastikan untuk melihat harga sesudah dikenakan pajak jika ingin membeli agar tidak dirasa kemahalan atau salah beli.

7. Makanan hemat dan murah meriah dapat ditemukan di seluruh Jepang dengan gerai Yoshinoya, Matsuya, dan lain sebagainya dengan kisaran harga 400– 600 JPY sekali makan.
8. Jepang mempunyai banyak sekali kuil atau istana dengan tarif masuk. Pilihlah satu atau beberapa yang terbaik karena memasuki semua kuil yang rata-rata sama akan menghabiskan anggaran wisata kita selama di Jepang. Apalagi beberapa kuil bisa mematok tarif sampai 1.000 JPY untuk 1 orang sekali masuk.

9. Mengingat Dreamland melakukan perjalanan di musim panas, pastikan untuk membawa topi, payung, dan sunblock mengingat panas matahari yang sangat menyengat. Jangan lupa untuk minum banyak air putih dari keran dan mengoleskan krim tabir surya agar kulit tidak menjadi gosong.

10. Waktu adalah uang. Maka dari itu, rencanakan perjalanan Anda selama di Jepang dengan bijak tanpa pengulangan rute karena harga waktu Anda dinilai dari mahalnya akomodasi dan konsumsi yang harus dikeluarkan selama di Jepang jika disia-siakan setiap harinya. Upayakan untuk membuat perencanaan secara matang agar sesampainya di Jepang tidak kebingungan dan bisa memilih segala sesuatu secara cermat.
            Semoga tips yang Dreamland berikan bisa membantu Anda untuk menikmati perjalanan di Jepang secara lebih maksimal dan terarah. Selamat bersenang-senang dan bergembira menikmati keindahan alam dan budaya di Jepang!

Japan Trip, 9 – 22 July 2015

~ oOo ~