Sunday, April 19, 2015

New Country, New Continent in Dreamland Traveller!

Dreamland akan kembali melakukan perjalanan istimewa di akhir bulan April 2015 ini. Kali ini, Dreamland akan mengunjungi sebuah negara baru, sekaligus BENUA baru yang menjadi impian semua orang. Benua dan negara yang akan Dreamland kunjungi ini terkenal sebagai negara Adidaya terbesar di dunia, sekaligus menjadi kiblat bagi perekonomian dunia. Tak hanya itu, beragam aktor Hollywood dan artis besar kenamaan dunia lahir di negara ini. 

Dreamland akan mengunjungi sebuah kota yang terletak di wilayah Washington yang menjadi kantor utama Microsoft global. Kota ini terletak di sebelah barat Amerika Serikat dan terkenal akan ikon Space Needle. Dalam rangkaian mengikuti konferensi We Day Seattle 2015, nantikan perjalanan Dreamland dalam


We Day Trip, 20 - 27 April 2015

Dreamland akan melakukan perjalanan udara selama lebih dari 20 jam menuju destinasi di Benua Amerika ini. Tak hanya itu, banyak kejutan perjalanan yang akan Dreamland lakukan selama transit di setiap negara yang disinggahi sebelum mencapai destinasi.
Nantikan catatan perjalanan Dreamland yang sangat istimewa dan tidak terlupakan selama menjelajahi Seattle yang terletak di Benua Amerika hanya di Dreamland Traveller!

Ikuti perjalanan Dreamland di twitter @TravelDreamland!

Tuesday, April 14, 2015

Mitos Sesat Seputar Visa Amerika

Dreamland Traveller


Mitos Sesat Seputar Visa Amerika
            Banyak orang mengatakan visa Amerika itu susah didapat. Kalau dapat pun seolah kayak menang lotere dari ribuan orang. Alhasil hal ini membuat sebagian besar orang mengurungkan niat untuk mengunjungi negeri Paman Sam ini. Belum lagi review menakutkan dari sejumlah blog yang mengatakan wawancara visa Amerika itu seperti diintrogasi polisi dan ditanyain macam-macam. Hal ini membuat kita ciut duluan sebelum masuk ke Kedubes AS. Nah supaya semua keraguan Anda tentang visa Amerika tuntas, Dreamland akan membahas mitos sesat dan faktanya berdasarkan pengalaman Dreamland dalam mengurus visa Amerika.

Mitos: Urus visa Amerika itu ribet
Fakta: Salah besar. Tahap pengajuan visa Amerika itu sangat jelas digambarkan di http://indonesian.jakarta.usembassy.gov/id/visas/mengajukan_visa.html. Tahap pengajuannya hanya 5, yakni:
1. Membayar biaya pengajuan visa non-imigran
2. Melengkapi Aplikasi Visa Elektronik Non-Immigrant (DS-160)
3. Membuat jadwal wawancara secara online
4. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan dibawa pada saat wawancara
5. Kehadiran secara pribadi di Kedubes AS dengan membawa halaman konfirmasi DS-160, halaman konfirmasi jadwal wawancara, satu foto terbaru (dibuat tidak lebih dari 6 bulan terakhir) , paspor yang berlaku dan semua paspor lama, dan semua dokumen dokumen yang diperlukan sesuai dengan kategori visa yang anda ajukan.

Mitos: Urus visa Amerika itu lama
Fakta: Tergantung. Jika dokumen Anda dirasa tidak lengkap dan cukup menguatkan bukti tujuan Anda ke Amerika. Bisa jadi mitos itu benar.
Dalam pengalaman Dreamland, timeline pengajuan visa dilakukan sebagai berikut:
- 28 Maret 2015: mengisi formulir DS-160 di rumah
- 30 Maret 2015: membayar biaya visa sebesar 2.160.000 IDR (160 USD) ke Bank Standard Charter di Jalan Pasirkali Bandung
- 31 Maret 2015: membuat jadwal wawancara di http://www.ustraveldocs.com/id/ dengan memasukkan nomor resi pembayaran USXXXXXXXX
- 2 April 2015: melakukan wawancara dan mendapatkan hasil “Approved”
- 6 April 2015: mendapat SMS dan e-Mail bahwa passport sudah keluar dari Kedubes AS
- 7 April 2015: passport diterima di rumah dengan visa Amerika oleh RPX
Total waktu yang dibutuhkan 11 hari dari pengisian DS-160 hingga penerimaan paspor. Boleh dikatakan waktu yang dibutuhkan cukup cepat dan praktis.

Mitos: Banyak orang Indonesia yang visa Amerikanya ditolak
Fakta: Sejak mengantri wawancara di Grup 2, semua orang yang ada di depan Dreamland, termasuk yang ada di Grup 1 mendapat kertas PUTIH alias diterima visanya. Mitos ini salah besar diperkuat dengan statement “Harap diingat bahwa 90% warganegara Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan visa non-imigran.” di website Kedubes Amerika.

Mitos: Dokumen buat urus visa Amerika ribet, banyak, dan nyusahin
Fakta: Sepanjang Dreamland melakukan pengurusan visa, justru visa Amerikalah yang paling simpel dokumen yang diperlukannya. Hanya membawa 5 dokumen utama ini:
- Halaman konfirmasi jadwal wawancara
- Paspor dengan masa berlaku 6 bulan, di luar pada saat masuk ke Amerika.
- Tanda bukti pembayaran dari Bank Standard Chartered atau Bank Permata untuk setiap pemohon visa.
- Halaman konfirmasi DS-160 dicetak pada kertas ukuran surat atau A4 dalam format portrait.
- Satu lembar foto terbaru,menghadap depan ukuran 5cm x 5cm, dengan latar belakang warna putih yang di buat tidak lebih dari 6 bulan terakhir.
Yang membuat ribet mungkin hanya dokumen pendukung. Itu pun tidak diminta saat wawancara umumnya, seperti bukti keuangan, akte lahir, kartu keluarga, dan lain-lain TIDAK DIMINTA. Bawa dokumen yang menunjukkan bahwa memang tujuan Anda apa ke Amerika dan ada dokumen yang bisa membuktikannya secara jelas.

Mitos: Pakaian menentukkan keberhasilan pengajuan visa
Fakta: Salah besar. Dreamland lupa membawa baju batik saat wawancara dan hanya mengenakan kaos biasa layaknya anak kuliahan. Buktinya tetap disetujui karena punya alasan yang kuat untuk pergi ke AS dalam jangka waktu singkat. Ingat, penampilan sama sekali tidak diperhatikan di Kedubes AS.

Mitos: Bisa Bahasa Inggris saat wawancara menentukkan keberhasilan visa
Fakta: Tergantung. Kebanyakan bule yang mewawancarai justru memakai Bahasa Indonesia saat wawancara buat kalangan ibu dan bapak yang sudah berumur. Mungkin jika keperluan ke AS adalah belajar, maka bisa berbahasa Inggris jadi faktor penentu keberhasilan mendapatkan visa. Dalam kasus Dreamland saja, ditanyanya pakai Bahasa Indonesia. Jika tidak PD berbahasa Inggris, lebih aman memakai Bahasa Indonesia agar tidak terlihat kikuk, gugup, dan ngomong ke sana kemari.

Mitos: Urus visa Amerika harus bolak balik datang ke Kedutaan
Fakta: Salah besar. Kebanyakan yang bolak balik adalah orang yang bandel tidak membawa dokumen sesuai ketentuan, mulai dari foto 5 cm x 5 cm yang sudah dijelaskan spesifikasinya di website Kedutaan Amerika, maupun yang kelupaan bawa lembar konfirmasi. Bisa jadi bawa lembar Appointment Letter, tapi barcodenya tidak terbaca karena dicetak dengan kualitas printer yang tidak memadai di warnet. Intinya selama dokumen sudah kita persiapkan dengan baik dan lengkap, tidak ada yang namanya harus bolak balik ke Kedutaan Amerika.

Mitos: Petugas Kedutaan Amerika sangat jutek dan tidak ramah
Fakta: Salah besar. Justru mereka membalas sapaan kita jika dilakukan secara ramah dan proporsional. Mungkin beberapa ada yang mempunyai temperamen demikian, tapi kebetulan Dreamland selalu mendapat perlakuan dan jawaban yang baik tatkala bertanya pada mereka.

Mitos: Tabungan kita harus berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah supaya visa diterima
Fakta: Salah besar. Inti dari wawancara adalah melihat kejelasan tujuan Anda pergi ke Amerika. Kalau kita tidak bisa menjawab pertanyaan sesederhana itu dengan baik, maka kedutaan akan menganggap kita pergi ke Amerika untuk bekerja dan menetap tinggal di sana dalam jangka waktu yang lama. Buktinya buku tabungan dan rekening koran sama sekali tidak dicek oleh orang yang mewawancarai Dreamland.

Mitos: Orang Muslim, berjilbab, punya unsur nama Muhammad, dan islami sulit diterima visanya
Fakta: Banyak sekali penulis blog yang berjilbab dan mempunyai nama Muhammad membantah hal ini dan rata-rata mereka diterima karena kejelasan alasan kunjungan mereka di AS. Tidak ada relevansi antara agama dan hal-hal berbau Islam yang mempersulit pengajuan visa. Mitos ini sangat diskriminatif dan tidak berdasar.

Mitos: Wawancara visa di Kedubes menentukkan kelayakan pemberian visa sepenuhnya
Fakta: Tergantung. Dreamland berasumsi justru formulir DS-160 yang diisi menjadi penilaian awal sebuah visa akan disetujui atau tidak. Wawancara hanyalah bersifat formalitas yang sifatnya konfirmasi data. Toh pertanyaan yang diajukan oleh bule itu semua ada jawabannya di DS-160 yang kita isi. Jadi penting untuk meyakinkan petugas Kedutaan kalau tujuan kita ke Amerika itu benar apa adanya sesuai yang tertera di formulir DS-160.

Mitos: Visa Amerika masa berlakunya macam-macam dari 3 bulan sampai 5 tahun multiple entry tergantung mood si pewawancara
Fakta: Salah besar. Berdasarkan kesepakatan kerja sama luar negeri Indonesia - Amerika, WNI akan mendapat 5 tahun multiple entries visa Amerika tanpa terkecuali siapapun Anda selama mengajukan untuk visa kategori B (B1/B2). Jadi jangan merasa hebat kalau dapat 5 tahun Multiple Entries karena memang sudah ketentuannya demikian untuk visa kategori non-imigran B. Bisa jadi yang dapat 3 bulan itu masuk dalam kategori visa lain (selain B).

            Semoga mitos dan fakta yang Dreamland sampaikan ini bisa membantu Anda melihat secara jelas seperti apa mekanisme pengajuan visa Amerika sebenarnya. Jangan sampai pikiran Anda dikacaubalaukan oleh tulisan sesat seperti yang Dreamland baca sebelum wawancara karena diberikan mitos yang mengerikan dan tidak benar adanya. Selamat berjuang mendapatkan visa Amerika!

~ oOo ~

Sunday, April 12, 2015

Wawancara Visa Amerika yang Menegangkan

Dreamland Info


Wawancara Visa Amerika yang Menegangkan
            Sepanjang sejarah Dreamland melakukan perjalanan ke berbagai negara di seluruh dunia, baru kali Dreamland merasakan ketakutan yang amat sangat pada proses pembuatan visa. Ya, visa Amerika yang Dreamland ajukan ini sangat menguras energi, baik fisik dan batin. Bahkan 3 hari menjelang wawancara visa Amerika, badan Dreamland panas dingin membayangkan bagaimana wawancara akan dilakukan. Sampai-sampai mimpi Dreamland pun berkaitan dengan wawancara visa Amerika.
            Baru kali ini Dreamland merasa sangat takut ditolak visanya karena ini menyangkut kesempatan sekali seumur hidup. Bayangkan kesempatan untuk menghadiri konferensi We Day Seattle di Amerika Serikat yang diadakan Microsoft Corporation ini kan bukan kesempatan yang bisa datang kapan saja. Dreamland boleh dikatakan sangat beruntung karena mewakili Indonesia dan termasuk dalam 9 orang terpilih dari seluruh dunia untuk mengikuti konferensi ini, selain anak muda dari Nepal, Bangladesh, India, Canada, Nigeria, dan Colombia.
            Alhasil jadilah aktivitas selama 3 hari menjelang wawancara diwarnai dengan bengong, tidak konsentrasi, dan serba deg-degan. Pokoknya pikiran Dreamland selalu terfokus pada bagaimana cara menjawab pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara nanti. Benar-benar sangat menyiksa dan melelahkan memang memikirkan hal yang sangat mempertaruhkan segalanya ini. Lebay memang, tapi memang hal itu Dreamland rasakan sebelum hari wawancara tiba.
            Nah singkat kata, tanggal 1 April 2015, Dreamland membeli tiket kereta api malam Serayu Malam/225 kelas Ekonomi seharga 70.000 IDR dari stasiun kereta api Kiara Condong, Bandung menuju stasiun Pasar Senen, Jakarta yang akan berangkat pukul 01.00 pada 2 April 2015. Dreamland berharap dapat tiba di Jakarta on time dan dalam kondisi tubuh yang fit.
Dreamland pun diantar ke stasiun kereta api Kiara Condong pada pukul 23.00 karena orang rumah ingin cepat beristirahat. Rupanya kondisi stasiunnya sangat sederhana dan boleh dikatakan agak kumuh. Awalnya Dreamland mengira akan mendapat kereta yang kondisinya mengenaskan dan jelek melihat kelas Ekonomi. Ternyata setelah waktu keberangkatan Dreamland tiba, keretanya boleh dikatakan cukup baik dan di luar ekspetasi Dreamland. Keretanya berAC dan ada chargernya!
Dreamland pun menghabiskan waktu perjalanan dengan tidur dan tak terasa kereta tiba di Pasar Senen pada pukul 04:50 WIB setelah melewati Bekasi, Jatinegara, dan stasiun-stasiun lainnya. Setelah keluar dari stasiun Pasar Senen, Dreamland langsung berjalan menuju halte busway terdekat. Dreamland melihat ada pasar kue tradisional dekat Pasar Senen ini. Dreamland pun segera masuk ke halte, mambayar kartu elektronik seharga 40.000 IDR (berisi 20.000 saldo), dan masuk ke ruang tunggu bus. Salut untuk Pemprov DKI Jakarta yang mengubah sistem kertas sekali pakai jadi kartu elektronik yang jauh lebih praktis.
Dreamland pun naik busway setelah menunggu 10 menit, menuju ke Gambir-1. Bus dan kendaraan di pagi buta ini sudah ramai sekali di Jakarta. Bahkan busway pun sudah berdesak-desakan. Sesudah tiba di Gambir-1, Dreamland bertanya letak Kedutaan Besar Amerika dan berjalan kaki melewati Stasiun Kereta Api Gambir. Rupanya jarak Kedutaan Besar Amerika dan stasiun Gambir tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Setibanya di Kedutaan Amerika, Dreamland tiba dengan ABK yang mau apply visa transit. Kami diminta petugas keamanan untuk menunggu di sebelah kiri bangunan kedutaan, tepatnya di bawah jembatan kereta api Gambir. Jadilah kami harus berjalan jauh ke kiri, di mana banyak petugas bersenjata yang berjaga di sini. Rupanya sudah ada orang yang mengantri sejak pagi. Ada 6 orang di depan Dreamland, jadilah Dreamland mendapat urutan ke-7 di antrian pada pukul 05:30.
Setiap 10 menit, selalu ada pemohon visa yang datang. Entah itu datang dengan mobil Alphard yang mewah, baju yang glamour, ataupun tas kantor bermerk. Tapi semua sama saja. Harus mengantri di belakang bagi yang terlambat. Tidak ada fasilitas VIP bagi orang sekaya apapun. Hal ini patut Dreamland apresiasi dari Kedubes Amerika yang melihat orang secara sama rata tanpa terkecuali. Semua mobil hanya transit menurunkan orang dan tidak boleh berhenti terlalu lama. Jadi alangkah baik menggunakan kendaraan umum untuk datang ke Kedubes Amerika ya.
            Menjelang jam 06:30, antrian di belakang sudah mencapai 100 orang!!! Bayangkan kalau Anda datang mepet dengan waktu pertemuan bisa-bisa sudah capek antri duluan sebelum wawancara. Singkat kata, Dreamland dan rombongan depan sebanyak 13 orang menjadi grup paling pertama yang masuk ke kedutaan. Kami diminta berbaris rapi mengikuti alur dan diperiksa apakah benar jadwal wawancaranya hari ini atau bukan? Lalu jika membawa HP, diminta meletakkan di baki yang disediakan. Tak lupa si mbak penjaga ini mengoleskan suatu cairan pada beberapa tas, tapi anehnya tas Dreamland kok tidak dioles ya?
            Sesudah itu, barulah kami semua di grup pertama diminta masuk ke pintu berlapis baja dan diminta untuk menanggalkan semua barang terlarang di sini, mulai dari HP, barang elektronik, dan lain sebagainya. Semua makanan dan minuman harus dibuang di ruangan ini. Tak lupa ada cek screening barang bawaan seperti di bandara dan penjagaan yang sangat amat ketat. Wajar dong hal ini membuat Dreamland jadi makin tegang. Setelah semua urusan periksa-periksa selesai, Dreamland dan rombongan masuk ke dalam.
            Dreamland melewati sebuah lapangan yang katanya lapangan basket, kemudian belok ke kiri dan lurus ke depan menuju sebuah ruangan terbuka yang terdapat 4 konter yang masih tertutup. Di sini ada dispenser air minum dan gelas kertas, kemudian Dreamland diminta mengeluarkan dokumen yang diminta dan mengambil nomor antrian. Di sini ada 2 gerobak jualan yang katanya Ranch Market yang menjual sandwich dan makanan ringan lainnya, tapi sayangnya masih tutup pagi ini. Jika kebelet ke WC, ada toilet yang tersedia di sini. Dreamland menunggu cukup lama di sini selama 15 menit, sebelum akhirnya konter pemeriksaan dokumen dibuka.
            Dreamland pun dipanggil karena mendapat nomor urut 4 dan diminta memberikan semua dokumen yang diperlukan, mulai dari paspor baru (paspor lama, jika ada), lembar konfirmasi, pas foto 5 x 5 cm, dan lembar perjanjian pertemuan. Sementara itu, lembar konfirmasi pembayaran tidak diperiksa. Sesudah itu, Dreamland mendapat sebuah karton bertuliskan nomor Grup 2 untuk wawancara. Ingat, siapkan dokumen selengkap mungkin agar proses pengajuan visa Anda tidak terhenti sampai di sini.
            Selanjutnya, Dreamland berjalan ke belakang tempat pengumpulan dokumen, melewati beberapa kursi tunggu, dan akhirnya masuk ke ruang pengambilan sidik jari dan wawancara. Gedung ini sendiri sangat kecil dan kapasitasnya hanya untuk 70 orang saja. Kita diminta menunggu lagi cukup lama sekitar 30 menit untuk diambil sidik jarinya. Rupanya wawancara tidak segera dilakukan saat itu juga, tapi setelah semua grup diambil sidik jarinya. Jadilah proses ini memakan waktu sampai 1,5 jam!
            Tenggorokan Dreamland yang mulai haus pun rasanya tidak ingin diisi dengan air yang tersedia pada dispenser yang ada saking tegangnya. Ekspresi muka pemohon visa lain pun tampak pucat, tegang, dan gugup. Singkat kata, setelah ruangan penuh akibat penumpukan pemohon visa di ruangan ini, akhirnya loket wawancara dibuka. Loket wawancara ini seperti loket pembelian karcis kereta api, di mana ada lubang kecil dibawahnya untuk menyerahkan dokumen. Kita mengobrol dengan bule AS di dalam ruangan dengan speaker yang ada. Wawancara dilakukan secara bergiliran setiap GRUP!
            Dreamland sendiri mengantri paling belakang di Grup 2 di konter wawancara paling pojok kanan. Dreamland sudah melihat wawancara Grup 1 dan semuanya mendapatkan kertas PUTIH! Mereka tampak berseri-seri dan senang karena visanya diterima. Entah harus lega atau malah tambah deg-degan, yang pasti Dreamland jadi tambah tidak tenang. Di depan Dreamland, wawancara dilakukan oleh seorang bule laki-laki sekitar umur 40 tahun yang tampak seperti guru native English Dreamland di SMA dulu.
            Ada yang ingin melihat anaknya menikah di AS, ada yang family visit, ada yang ditugaskan kantor kerja ke AS, dan berbagai tujuan lainnya yang Dreamland dengar. Semua aplikasi visa di Grup 2 yang antri di depan Dreamland mendapat kertas PUTIH! Sepanjang pengamatan Dreamland dari loket lain pun semua mendapat kertas PUTIH. Tibalah saat Dreamland untuk diwawancara. Mulailah ketegangan menyelimuti Dreamland.
            “Siapa nama Anda?” tanya bule AS ini pada Dreamland. Dreamland menjawab dengan gugup. “Apa tujuan Anda pergi ke Amerika?” katanya dalam Bahasa Indonesia. “Menghadiri konferensi.” “Konferensi apa yang Anda hadiri?” Dreamland pun menunjukkan kertas berisi surat undangan dari Microsoft dan detail acara We Day Seattle. Dia pun melihat-lihat surat itu sejenak, lalu mulai melanjutkan pertanyaan.
            “Anda belajar di mana?” “Apa bidang studi yang Anda ambil?” “Apakah Anda bisa berbahasa Inggris juga?” Dia pun mencoba bertanya 1 pertanyaan dalam Bahasa Inggris tentang apa itu konferensi We Day Seattle. “Kapan Anda akan lulus kuliah?” “Setelah kuliah, apa rencana Anda?” Nah di sini, Dreamland harus menjawab hati-hati. Tentu saja, Dreamland menjawab akan melanjutkan studi S-2 di Indonesia karena memang begitulah adanya.
“Anda sudah pergi ke mana saja? Paspor Anda kok penuh, siapa yang membiayai perjalanan Anda?” Pokoknya Dreamland jawab negara A – Z, kemudian yang membiayai orang tua. Dan mulailah ketegangan paling ekstrem dimulai, dia hanya melihat layar komputer di depannya tanpa sekalipun bertanya ataupun melihat ke arah Dreamland, jadilah Dreamland makin gugup. Ini diterima atau ditolak ya? Benar-benar 1 menit penantian itu benar-benar menyiksa. Bunyi klik-klik mouse saja yang terdengar samar-samar didalam balok kaca itu.
            Tiba-tiba dia mengatakan dan menyodorkan sebuah kertas. Ya, kertas PUTIH! “Selamat visa US Anda disetujui!” Langsung Dreamland berkata, “Thank you!” dan segera beranjak pergi dari loket wawancara untuk minum di dispenser yang ada di ruangan itu sebanyak 2 gelas. Dreamland benar-benar gugup, nervous, sekaligus merasa senang karena semua proses yang membuat gila ini berakhir sudah. Gara-gara terlalu banyak membaca blog yang ditolak visa ASnya jadi saja pikiran terlalu terbebani, padahal pertanyaannya bukanlah hal yang mengintimidasi dan semua jawaban ada di formulir DS-160 yang kita isi sendiri.
            Dreamland pun segera keluar meninggalkan gedung wawancara, melewati ruang tunggu, ruang pemeriksaan dokumen, dan akhirnya keluar mengambil HP di pos pemeriksaan depan yang berada di sisi lainnya. Dreamland pun mengucapkan selamat pada antrian di depan Dreamland yang kebetulan berpapasan di depan. Akhirnya proses pembuatan visa ini selesai dan tinggal menunggu visa Amerika ini ditempel di paspor Dreamland.
            Tapi Dreamland sendiri masih belum lega karena baca cerita blog orang lain, di mana ada seorang ibu dapat kertas PUTIH, tapi paspornya tidak ditempel visa Amerika saat dicek. Wah wah jangan sampai kejadian kayak gitu. Jadilah Dreamland masih uring-uringan. Intinya, sesudah wawancara selesai, Dreamland pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan-jalan di Jakarta bersama mama ke Mangga Dua untuk berbelanja.
            Setidaknya Dreamland sudah melewati fase terberat dalam pengajuan visa Amerika yang membuat hidup Dreamland selama 3 hari terakhir menjadi tidak karuan. Senang sekali rasanya visa Amerika Dreamland disetujui tanpa ada kendala yang berarti.

~ oOo ~

Friday, April 10, 2015

Tips Mengisi Formulir DS-160

Dreamland Info


Tips Mengisi Formulir DS-160

            Sebagai salah satu syarat utama dalam pengajuan visa Amerika, pengisian formulir Aplikasi Visa Elektronik Non-Immigrant (DS-160) menjadi sebuah tahap penting yang harus kita perhatikan dengan seksama. Jika kita sudah siap dengan berbagai data umum yang dibutuhkan, silahkan buka https://ceac.state.gov/genniv/ dan mulai dengan pengisian aplikasi pada menu yang tersedia.
            Pastikan untuk menyediakan foto 5 X 5 cm yang telah dikompres menjadi maksimal 240 kB menjadi file JPEG agar bisa diupload pada website tersebut. Foto yang tidak memenuhi syarat otomatis akan ditolak dan Anda terpaksa menghabiskan waktu lagi untuk membuat foto baru. Setelah foto diupload, mulai isi formulir DS-160 dengan cermat, teliti, hati-hati, dan konsentrasi. Jangan sampai kesalahan kecil pada pengisian formulir ini membuat 160 USD Anda melayang dengan sia-sia saat wawancara.
Formulir DS-160 terdiri dari beberapa bagian yang harus diselesaikan dalam waktu 90 menit. Pastikan untuk berkomitmen untuk menyelesaikan formulir ini hingga tuntas. Atau jika ingin mengisinya secara bertahap, bisa menyimpan data dengan klik tombol “Save” di bagian bawah formulir secara berkala. Berikut informasi umum yang harus dilengkapi di formulir aplikasi visa non imigran DS-160 berdasarkan kasus Dreamland, yakni mengikuti konferensi.

I. Personal, Address, Phone, and Passport/Travel Documents Information
Name Provided : diisi nama lengkap sesuai dengan yang tertera pada paspor
Full Name in Native Language : diisi Does Not Apply
Other Names Used : jika tidak ada nama lain atau alias, isi No
Telecode Name Used : jika tidak ada nama Mandarin atau lain, diisi No
Sex : isi Male atau Female
Marital Status : isi status pernikahan Anda
Date of Birth : isi tanggal lahir Anda
Place of Birth : isi tempat lahir Anda
Country/Region of Origin (Nationality) : tentu saja diisi Indonesia
Do you hold or have you held any nationality other than the one indicated above on nationality? : punya kewarganegaraan lain selain Indonesia? jawab No
National Identification Number : isi dengan nomor KTP
U.S. Sosial Security Number : isi Does Not Apply
U.S. Taxpayer ID Number : isi Does Not Apply
Home Address : isi alamat rumah Anda dengan lengkap
Same Mailing Address? : jika alamat rumah dan alamat pengiriman sama, pilih Yes
Primary Phone Number : isi nomor yang mudah dihubungi (bisa HP atau telepon rumah)
Secondary Phone Number : isi nomor telepon cadangan yang bisa dihubungi
Work Phone Number : jika sudah bekerja, boleh menuliskan nomor telepon untuk keperluan bisnis
E-mail address : pastikan memasukkan alamat e-mail yang aktif dan rutin diakses
Passport/Travel Document Type : isi Regular bagi WNI biasa (bukan pejabat)
Passport/Travel Document Number : isi nomor paspor tanpa spasi (misal A00XXXXX)
Passport Book Number : isi Does Not Apply
Country/Authority that Issues Passport/Travel Document : isi Indonesia dan data-data terkait yang tertera di paspor (kota penerbit, provinsi penerbit, tanggal terbit, tanggal kadaluarsa)
Have you ever lost a passport or had one stolen? : jika tidak pernah kehilangan paspor, isi No

II. Travel Information
The List of Purposes of Trip to the U.S.
Purpose of Trip to the U.S. (1): isi apa tujuan utama pergi ke Amerika (pilih dari list yang tersedia)
Specify : tujuan spesifik (pilih dari list yang tersedia)
Have you made specific travel plans? apakah sudah punya rencana pasti, jika sudah jawab Yes
Provide a complete itinerary for your travel to the U.S. : tulis rencana perjalanan secara lengkap, kapan dan di mana akan tinggal selama berada di Amerika (jika jawab Yes sebelumnya)
Are there other persons traveling with you? : jika ada, pilih Yes, jika sendiri, pilih No
Have you ever been in the U.S.? pernah pergi ke Amerika? jika tidak jawab, No
Have you ever been issued a U.S. visa? pernah diterbitkan visa Amerika? kalau tidak, jawab No
Have you ever been refused a U.S. Visa, or been refused admission to the United States, or withdrawn your application for admission at the port of entry? pernah ditolak bisa Amerikanya? jika tidak, jawab No
Has anyone ever filed an immigrant petition on your behalf with the United States Citizenship and Immigration Service? jika tidak, pilih No

III. U.S. Contact Information
Contact Person Name in the U.S. : isi nama lengkap orang yang mengundang ke Amerika
Organization Name in the U.S. : nama organisasi yang mengundang di Amerika
Relationship to You : relasi dengan Anda? misalnya Business Associate
U.S. Contact Address : alamat organisasi yang mengundang di Amerika (isi juga Phone Number dan Email Address pada bagian yang berkorelasi dengan undangan yang Anda dapatkan)

IV. Family Information
Father’s Surnames : nama belakang ayah
Father’s Given Names : nama depan ayah
Father’s Date of Birth : tanggal lahir ayah
Is your father in the U.S.? : jika tidak tinggal di Amerika, pilih No
Mother’s Surnames : nama belakang ibu
Mother’s Given Names : nama depan ibu
Mother’s Date of Birth : tanggal lahir ibu
Is your mother in the U.S.? jika tidak tinggal di Amerika, pilih No
Do you have any immediate relatives, not including parents in the U.S.? punya kerabat dekat di Amerika? jika tidak, pilih No. Jika punya tuliskan secara lengkap data-data yang diminta tentang kerabat
Do you have any other relatives in the United States? punya kerabat lain di Amerika (teman, kenalan), jika tidak, pilih No

V. Work/Education/Training Information
Primary Occupation : isi pekerjaan utama saat ini
Present Employer or School Name : sebutkan nama perusahaan atau sekolah yang Anda geluti saat ini
Address (City, State/Province, Postal Zone/Zip Code, Country/Region) : isi alamat perusahaan atau sekolah Anda dengan lengkap
Work Phone Number : isi nomor kerja atau yang mudah dihubungi
Monthly Salary in Local Currency (if employed) : jika bekerja, tulis jumlah gaji per bulan, jika masih sekolah, isi Does Not Apply
Briefly Describe your Duties : tulis tugas dan tanggung jawab kita saat ini (jika bekerja di bagian apa), jika sekolah ambil konsentrasi apa
Were you previously employed? kalau pernah bekerja di tempat lain, sebutkan detailnya, kalau tidak pilih No
Have you attended any educational institutions at a secondary level or above? : harus dijawab Yes karena kita semua pernah sekolah di SMP dan SMA
Name of Institution (1) : tulis nama SMP
Address of Institution, City, State/Province, Postal Zone/ZIP Code, Country/Region : isi selengkap-lengkapnya data alamat sekolah
Course of Study : jika SMP dan SMA, tulis Academic, kalau kuliah tulis konsentrasi jurusan Anda
Date of Attendance From : tanggal masuk sekolah
Date of Attendance To : tanggal lulus sekolah
Name of Institution (2) : tulis nama SMA dan ikuti tahap seperti di atas
Do you belong to a clan or tribe? : apakah masuk dalam kelompok suku tertentu, jika tidak jawab No
Provide a List of Languages You Speak: jawab bahasa apa saja yang Anda kuasai, jangan mengarang atau melebih-lebihkan karena Anda bisa jadi diuji dalam bahasa yang Anda kuasai
Have you traveled to any countries within the last five years? jika pernah jalan-jalan ke negara lain dalam 5 tahun terakhir, pilih Yes dan sebutkan semua negara yang pernah dikunjungi berdasarkan cap yang ada di paspor
Have you belonged to, contributed to, or worked for any professional, social, or charitable organization? jika tidak pernah ikut organisasi sosial, pilih No
Do you have any specialized skills or training, including firearms, explosives, nuclear, biological, or chemical experience? punya kemampuan buat “bom”? jika tidak, pilih No
Have you ever served in the military? pernah punya pengalaman di dunia militer, jika tidak, pilih No
Have you ever served in, been a member of, or been involved with a paramilitary unit, vigilante unit, rebel group, guerrilla group, or insurgent organization? jika tidak, jawab No

VI. Security and Background Information
Semua pertanyaan di bagian ini (20 butir pertanyaan) intinya mengecek apakah kita pernah punya masalah sosial, etika, HAM, kesehatan, dan lain sebagainya. Jika tidak bermasalah, silahkan jawab semua pernyataan dengan No.

Setelah selesai, silahkan Anda mengecek kembali semua isian form yang telah dibuat dengan seksama, teliti, dan hati-hati. Jika sudah yakin, silahkan isi Online Signature yang diverifikasi dengan kode angka. Ingat, setelah Anda memasukkan formulir ini, Anda tidak dapat lagi melakukan pengubahan data atau editing dengan cara apapun. Semua data akan langsung masuk Kedutaan Amerika dan dicek keabsahannya secara komprehensif.
Sangat disarankan untuk melakukan pengisian formulir DS-160 secara mandiri agar semua pertanyaan dapat kita resapi betul jawaban dan artinya. Wawancara yang akan dilakukan di Kedutaan Amerika hanyalah sekadar mengecek kebenaran data yang diberikan dalam form yang Anda isi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui setiap detail kata yang Anda tulis agar bisa dipertanggungjawabkan dan dijawab dengan mantap saat wawancara.
Selamat mengisi form DS-160 dengan cermat dan pastikan untuk mempersiapkan semua kelengkapan dokumen utama dan dokumen pendukung agar proses pengajuan visa Amerika Anda dapat berjalan dengan lancar!

~ oOo ~