Sunday, February 28, 2016

Dreamland's Japan Trip in Newspaper!

Setelah sebelumnya tulisan perjalanan Dreamland ketika berpetualang di Kota Big Apple alias New York dimuat di rubrik Backpacker Pikiran Rakyat pada Minggu, 18 Oktober 2015 lalu, kali ini tulisan Dreamland ketika berwisata di Osaka dan Kyoto dimuat pada Minggu, 28 Februari 2016. Semoga pengalaman wisata Dreamland dapat menginspirasi, juga berkontribusi dalam membangkitkan semangat pembaca Dreamland untuk mulai menjelajahi berbagai keajaiban dunia yang hanya dapat ditemukan lewat kegiatan traveling. Selamat membaca, selamat berpetualang, dan selamat menjelajahi dunia!

Nantikan berbagai perjalanan dan kisah seru petualangan Dreamland di berbagai wilayah di seluruh dunia hanya di Dreamland Traveller!

Nantikan juga tulisan Dreamland dalam Dreamland in China pada Maret 2016!

Monday, February 22, 2016

Dreamland in China Coming Soon!

"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China!"
Pepatah yang seringkali diucapkan saat Dreamland masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini akan menjadi kenyataan. Dreamland akan segera melakukan perjalanan studi yang memperlihatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat Tiongkok yang penuh kejutan, budaya yang sangat berbeda, serta bahasa Mandarin dengan berbagai aksara dan nada yang sulit untuk diucapkan. Selain dikenal sebagai negara komunis yang memblokir Google, Facebook, Instagram, Twitter, dan berbagai sosial media, Tiongkok merupakan negara terbesar di dunia yang memiliki penduduk di atas 1 miliar jiwa.

Negara yang dikenal tertutup dan tidak fasih berbahasa Inggris ini akan menjadi destinasi studi Dreamland. Terletak di sebuah kota kecil yang berada di Provinsi Jiangsu, Dreamland akan melihat kehidupan masyarakat lokal Tiongkok, serta berbagai dinamika kehidupan yang ada didalamnya. Dreamland akan mencoba mengeksplorasi berbagai wisata, kehidupan, kebudayaan, serta berbagai kejutan yang Dreamland temukan selama berada di China hanya di Dreamland Traveller. Nantikan catatan perjalanan Dreamland selama menempuh studi di China dalam

Dreamland in China

Ikuti keseruan perjalanan Dreamland selama berada di negara Tirai Bambu hanya di Dreamland Traveller!

Instagram: @TravelDreamland

Mengurus Visa Studi Tiongkok

Dreamland Info




Mengurus Visa Studi Tiongkok


            Studi di luar negeri bisa jadi impian semua orang, tak terkecuali bagi Dreamland. Selain mampu menimba ilmu baru, pengalaman, suasana, serta atmosfer yang dirasakan tentu akan memperkaya diri kita, baik secara fisik, mental, dan emosi. Hal itu tentu akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat tatkala kembali ke tanah air untuk mengaplikasikan berbagai ilmu yang sudah diperoleh di luar negeri.

            Sebagai salah satu syarat belajar di luar negeri, kita harus mengajukan visa studi dalam melengkapi persyaratan untuk menimba ilmu di negara manapun. Berhubung Dreamland baru saja menyelesaikan proses pembuatan visa studi ke Tiongkok, Dreamland akan membagikan tips dan langkah-langkah persiapan pengurusan dokumen dalam melancarkan proses studi ke luar negeri secara efektif dan efisien.

            Tiongkok dikenal sebagai negara terbesar di dunia dari segi jumlah penduduk. Sebagai negara komunis yang sangat strict dengan aturan, Tiongkok melakukan blokir besar-besaran terhadap jaringan internet di negaranya sendiri. Facebook, Twitter, Instagram, Google, dan lain sebagainya yang menjadi media favorit masyarakat di seluruh dunia, diblokir dan tidak dapat diakses di negara ini. Akibatnya, kita harus menyiasati keterbatasan ini dengan menggunakan media sosial dari negara Tirai Bambu tersebut, seperti Weibo, QQ, RenRen, dan lain sebagainya.

            Meskipun terlihat kuno dan tidak ikut arus perubahan, rupanya sistem pendidikan di Tiongkok justru boleh dikatakan maju dan canggih dalam sistem penerimaan mahasiswa baru. Jika kita ingin belajar di salah satu universitas di Tiongkok, kita hanya perlu mengakses website universitas tersebut, melakukan pendaftaran akun, serta melakukan registrasi dengan langkah-langkah yang disediakan. Hanya saja, kita harus hati-hati dengan berbagai website palsu yang beredar di dunia maya karena banyak tiruan website yang menyerupai website universitas yang asli.

           Kita hanya perlu melengkapi dokumen dalam terjemahan Bahasa Inggris dalam versi digital, mulai dari ijazah, transkrip, kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL) jika apply untuk kuliah yang menggunakan Bahasa Inggris, rencana studi (khusus S2 dan S3), serta surat rekomendasi (khusus S2 dan S3) dari professor. Langkah uploadnya pun mudah, seperti kita melampirkan attachment di e-mail. Hanya saja, kita harus teliti dalam mengupload karena format yang diharuskan biasanya spesifik dan menolak bentuk format yang lain, misalnya .jpeg, .doc, .pdf, dan lain sebagainya.

            Setelah semua selesai dan dikirim melalui tombol submit, kita tinggal menunggu hasilnya. Biasanya kurang dari 1 minggu, kita akan langsung dinyatakan diterima atau ditolak dari universitas yang dituju. Setelah diterima, kita diminta membayar biaya aplikasi sebesar sekian yuan atau RMB. Kita pun diminta memberikan konfirmasi setelah melakukan pembayaran. Setelah itu, barulah pihak universitas akan mengirimkan 2 lembar surat pendukung untuk pembuatan visa, yakni Admission Notice asli yang dikeluarkan universitas yang menerangkan bahwa kita sudah resmi diterima di universitas tersebut dan form JW202 asli yang sudah diisi dan tinggal ditandatangani.

            Berhubung Dreamland berdomisili di Bandung, Dreamland memilih apply visa studi Tiongkok ke salah satu travel agent yang ada. Di samping menghemat waktu, harga apply langsung dan melalui travel agent hampir sama jika dihitung dengan ongkos transportasi, makan, dan waktu yang harus dikeluarkan. Dreamland sendiri membayar 620.000 IDR untuk apply visa X1 untuk studi ke Tiongkok. Dokumen yang harus disiapkan, antara lain:

- Paspor asli

- Form JW202 asli

- Admission Notice asli dari universitas di Tiongkok

- Cap visa paspor terakhir harus jelas (akan dibahas dalam Dreamland Traveller Moment)

- Fotokopi KTP, Kartu Keluarga

- Pas foto background putih ukuran 4X6 berwarna

(Semua informasi adalah benar saat Dreamland membuat tulisan ini dan mungkin bertambah, silahkan mengacu pada informasi dari Kedutaan Tiongkok)

            Dalam kurun waktu kurang dari 5 hari, visa sudah selesai dan bisa diambil. Sangat mudah dan cepat. Selain itu, ketentuan lain yang harus dipenuhi sesampainya di Tiongkok adalah mengajukan permohonan ijin tinggal (resident permit) agar dapat tinggal di Tiongkok selama masa studi yang harus kita tempuh. Ijin tinggal ini berlaku selama 1 tahun dan harus diperbaharui setiap 1 tahun sekali. Selama kurun waktu itu, kita bisa bebas keluar masuk Tiongkok tanpa harus apply visa lagi.

            Semoga informasi ini dapat membantu pembaca Dreamland yang ingin melanjutkan studi ke negeri Tirai Bambu ya.



~ oOo ~

Friday, February 19, 2016

Ramahnya Petugas Imigrasi Taiwan

Dreamland Traveller Moment




Ramahnya Petugas Imigrasi Taiwan

 

            Jika biasanya wajah petugas imigrasi itu diliputi ketegangan, keseriusan, dan muka yang menilik-nilik kesalahan orang, rupanya image yang sangat berbeda ditampilkan oleh petugas imigrasi Taiwan. Dengan senyum, sapa, dan salam, Dreamland dilayani dengan baik saat berada di imigrasi. Tidak ada pernyataan yang mengintimidasi atau mengancam, tapi paspor Dreamland langsung diperiksa dan dicap tanpa banyak babibu.
 

            Sesudah selesai, petugas imigrasi tersenyum dan mengatakan “hati-hati di jalan” saat Dreamland mendapat cap keluar dari Taiwan. Sungguh sebuah pelayanan yang sederhana, namun sangat bermakna bagi wisatawan yang akan pulang kembali ke negaranya. Wajar rasanya kalau kampanye Time for Taiwan bukan sekadar omong kosong karena memang semangat, jiwa, dan ruhnya tertanam dalam petugas imigrasi yang melayani di loket imigrasi.
 

            Coba saja dibandingkan dengan petugas imigrasi bandara Indonesia tercinta yang sangat kaku, tegang, serius, dan tidak ada basa-basi. Pokoknya serba serius seolah yang mau masuk atau keluar dari Indonesia itu orang yang bersalah atau bagaimana. Jangankan disapa, senyum saja tidak. Akibatnya citra wisatawan terhadap negara yang dikunjungi menjadi sama seperti sambutan yang diterima saat datang atau pergi dari negara tersebut.

            Semoga saja kebiasaan baik untuk melayani turis dengan ramah, menyapa “Selamat Pagi/Siang/Malam”, atau tersenyum sedikit sekalipun dilakukan, pasti kesan baik dan positif terhadap Indonesia pun bertambah. Jangan sampai pemerintah gembar gembor kampanye “Pesona Indonesia”, tapi calo, taksi gelap, dan orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan masih berkeliaran di sekitar bandara. Bukankah lebih baik memulai sesuatu yang baik dari hal kecil, ketimbang mengkampanyekan sesuatu yang besar tapi minim eksekusi di lapangan.



~ oOo ~

Thursday, February 18, 2016

Petugas AirAsia X Taiwan Rese

Dreamland Traveller Moment




Petugas AirAsia X Taiwan Rese


            Saat Dreamland akan pulang kembali ke tanah air melalui Kuala Lumpur, Dreamland bermaksud akan melakukan check-in untuk mendapat boarding pass tiket AirAsia X. Antrian bagasi saat Dreamland datang belum dibuka dan Dreamland menunggu sekitar 20 menit hingga akhirnya antrian mulai dilayani oleh petugas. Sesampainya di konter check-in, awalnya semua proses lancar-lancar saja sampai Dreamland didatangi oleh petugas perempuan AirAsia X yang kelihatannya koordinator AirAsia X di Taiwan.

            Langsung deh Dreamland disuruh untuk menimbang bagasi kabin yang Dreamland bawa. Setelah ditimbang dan didapati kelebihan hanya 2 kg, Dreamland diminta untuk memindahkan dan menata ulang barang bawaan. Dreamland pun terpaksa harus merapikan barang dan membongkar muatan di bandara akibat perbuatan petugas perempuan AirAsia X yang rese ini. Eh paspor dan boarding pass Dreamland ditahan di konter sampai barang bawaan dibawa lagi ke hadapan dia.

            Sesudah dirapikan dan barang tidak lagi kelebihan muatan, eh masih saja semua hal dipermasalahkan. Ransel Dreamland ikut ditimbang dan Dreamland diomeli kalau bagasi seberat ini harusnya masuk ke bagasi check-in. Memang sih akhirnya boarding pass dan paspor diberikan, tapi Dreamland diomeli terus menerus sampai bosan! Belum lagi gerak gerik Dreamland diperhatikan oleh petugas perempuan yang satu ini seolah-olah seperti dendam kesumat saja.

            Sungguh sebuah pengalaman diceramahi, diomelin, serta ditahan boarding pass oleh petugas AirAsia X yang menyebalkan dan rese.



~ oOo ~

Wednesday, February 17, 2016

Kalap Belanja di Wufenpu

Dreamland Traveller Moment




Kalap Belanja di Wufenpu


            Sebagai surga belanja pakaian yang up to date dan trendi, Wufenpu menjadi tempat belanja favorit yang digemari kaum hawa di Taiwan. Buktinya begitu banyak kaum hawa yang membawa begitu banyak keresek belanjaan yang banyak ketika berseliweran di Wufenpu Fashion Area ini. Bapak-bapaknya pun tidak mau ketinggalan. Mereka membawa keresek berukuran besar berisi pakaian hasil belanjaan saat berada di Wufenpu yang menyerupai Myeongdong Street di Korea Selatan.

            Memang kebanyakan pakaian di sini harganya cukup terjangkau, yakni 100 TWD atau sekitar 40.000 IDR dengan desain yang sangat modern dan kekinian. Sayangnya berhubung saat Dreamland berkunjung sedang musim dingin, jadilah pakaian yang banyak dijual adalah pakaian bertema winter. Jadinya banyak pakaian yang tidak cocok untuk dibeli dan dikenakan di Indonesia. Alhasil Dreamland hanya bisa melihat-lihat saja dan membeli pakaian yang bersifat umum, seperti kaos.

            Satu hal yang menjadi fenomena menarik adalah begitu banyak turis yang membeli berkeresek-keresek saat berada di Wufenpu Fashion Area. Belum puas dengan belanjaan di tangan, mereka tetap berjalan menyusuri lorong demi lorong Wufenpu sampai uang mereka habis. Sungguh shop till you drop itu sangat nyata di Wufenpu ini. Tapi memang buat penggemar fashion pasti akan betah berlama-lama di sini karena begitu banyak pakaian terjangkau dengan desain bagus dijual di sini.



~ oOo ~