Saturday, December 31, 2016

2017's Surprise in Dreamland Traveller

Dalam hitungan jam, kita akan merayakan pergantian tahun 2016 menuju 2017. Sama halnya dengan waktu, kehidupan kita pun terus bergerak dan berubah. Berbagai fase kehidupan yang sudah kita lewati hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk terus belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sama seperti perayaan tahun baru 2016, mari kita tanamkan mimpi dan mewujudkannya menjadi nyata di tahun 2017. Nantikan berbagai kisah perjalanan istimewa Dreamland di tahun 2017 yang penuh kejutan dan tentunya memberikan wawasan baru tentang berbagai destinasi di dunia. Tak lupa Dreamland ingin mengucapkan


Selamat Tahun Baru 2017!

Kiranya kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari lewat berbagai hal yang kita lakukan. Selamat memasuki tahun 2017 dengan penuh kegembiraan dan harapan!

Dreamland Traveller
Twitter: @TravelDreamland
Instagram: @TravelDreamland
FB: Dreamland Traveller

Incredible Journey in Five Years

Dreamland Traveller Moment
Special 5th Anniversary




Incredible Journey in Five Years


            “Sedikit demi sedikit, lama lama jadi bukit.” Pepatah yang diajarkan guru Bahasa Indonesia sewaktu kita duduk di bangku SD atau SMP ini mengingatkan Dreamland akan berbagai perjalanan yang sudah Dreamland lalui selama 5 tahun terakhir. Bermula dari sebuah trip singkat di Phuket, Dreamland memulai perjalanan secara mandiri untuk melihat keindahan dunia. Lewat perjalanan pribadi itulah, Dreamland melihat bahwa setiap perjalanan mempunyai ceritanya masing-masing.

            Sejak saat itu, Dreamland selalu menuliskan catatan perjalanan Dreamland dalam menjelajahi setiap tempat yang Dreamland kunjungi, baik itu di Indonesia maupun luar negeri. Dreamland percaya bahwa setiap catatan perjalanan yang terlihat biasa saja atau kurang penting untuk dicatat, bisa jadi merupakan sebuah informasi tersendiri bagi orang yang membacanya. Lewat kisah perjalanan, kita akan belajar untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi dan mensyukuri setiap hikmah perjalanan yang pernah kita alami.

            Tanpa terasa catatan perjalanan yang sudah Dreamland tuliskan sudah mencapai angka lebih dari 700 post. Lewat konsistensi untuk menuliskan setiap pengalaman dan catatan perjalanan itulah, angka tersebut bisa tercapai dalam 5 tahun. Meskipun terkadang rasa jenuh, bosan, dan malas menghampiri, namun Dreamland bersyukur dapat menuliskan setiap catatan perjalanan yang ada.

Memang kisah perjalanan Dreamland bukanlah kisah komersil, melainkan pengalaman pribadi yang bisa menjadi masukan bagi para pembaca yang akan melakukan perjalanan. Dreamland percaya bahwa lewat setiap kisah kecil itulah, kita terhindar dari bahaya, selain itu kita juga belajar untuk menghargai Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya setelah melihat dunia dengan segala keanekaragamannya.

Selama tahun 2016, mayoritas waktu Dreamland dialokasikan untuk studi di China. Hal tersebut tidak menghalangi Dreamland untuk terus melihat isi dunia dengan berbagai keajaibannya. Terbukti bahwa banyak anggapan dan hal yang selama ini dituliskan tentang China ada yang terbukti, ada pula yang tidak. Saat Dreamland berwisata ke berbagai tempat di negeri Tirai Bambu, Dreamland melihat bahwa transportasi dan konektivitas antarkota di China sangatlah mudah untuk dijelajahi. Cukup berbekal Bahasa Mandarin tingkat dasar, Dreamland yakin para pembaca mampu mengeksplorasi China secara mandiri dengan berbagai tempat wisata yang memukau.

Tak lupa Dreamland juga menjelajahi Sri Lanka yang terkenal dengan Ceylon Teanya yang nikmat, melihat Lion’s Rock yang legendaris, terpukau dengan kota kuno Anuradhapura dan Pollonaruwa, serta merasakan nuansa Inggris di Colombo. Dreamland sangat senang melihat keramahan masyarakat Sri Lanka yang sangat santun dan bersahaja menyambut tamu asing yang datang dengan penuh senyuman layaknya di Indonesia.


Saat Dreamland berwisata ke India, Dreamland pun mendapat banyak pelajaran berharga. Bagaimana cara menghindari tipuan supir tuk-tuk, orang yang berniat kurang baik, dan suasana yang tidak kondusif. Dreamland menghargai setiap perjalanan sebagai sebuah sekolah kehidupan untuk belajar tentang berbagai hal yang selama ini luput dari perhatian kita. Dreamland menikmati India lewat keindahan kota pink Jaipur, Taj Mahal yang memukau di Agra, serta Delhi yang penuh dengan kemacetan dan hiruk pikuk kendaraan.

Lain halnya di Nepal. Kendati negara ini tidak semaju India, namun Dreamland bertemu banyak sekali orang baik di negara ini. Dreamland bisa kembali reuni dengan Srizan setelah lama tak berjumpa dari konferensi We Day di Seattle. Dreamland bisa merasakan suasana kehidupan sebagai penduduk lokal, serta melihat kehidupan baru di negara yang baru. Bagaimana berjuang dengan kelangkaan air dan listrik. Saat itulah, Dreamland belajar untuk mensyukuri apa yang negara kita miliki dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.

Tak lupa Dreamland melihat salah satu atap dunia di Sarangkot lewat pemandangan Annapurna Base Camp (ABC) yang memukau, Phewa Lake yang tenang, serta Kathmandu yang berdebu dengan berbagai peninggalan bersejarah yang ada. Dreamland melihat kota kuno Patan, Kathmandu Durbar Square yang hancur akibat gempa bumi, serta suasana kota Kathmandu secara menyeluruh.

Tahun 2016 merupakan fase menarik bagi Dreamland dalam memaknai setiap perjalanan sebagai sebuah pelajaran yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Khusus di tahun 2016, Dreamland akan melewati pergantian tahun dan merayakan ultah Dreamland Traveller ke-5 di Zhenjiang, China. Sungguh sebuah pengalaman baru yang menarik, serta memberikan banyak inspirasi baru bagi Dreamland.

Dreamland bersyukur untuk 5 tahun yang telah berlalu dengan berbagai perjalanan menakjubkan yang tidak pernah Dreamland bayangkan sebelumnya. Tahun 2017 menanti di depan mata dan Dreamland tak sabar untuk menanti kejutan baru yang ada di tahun yang akan datang.

Selamat bermimpi, beraksi, dan mewujudkannya menjadi nyata!



Zhenjiang, 31 Desember 2016



Dreamland Traveller

Wednesday, December 28, 2016

Merayakan Natal di Zhenjiang

Dreamland Traveller Moment




Merayakan Natal di Zhenjiang


            Natal identik dengan pohon cemara yang dihiasi bola satin, dekorasi, serta umbul-umbul berwarna-warni yang istimewa. Bagi umat Kristiani, Natal adalah hari kelahiran Yesus Kristus. Tak heran jika Natal dilambangkan sebagai hari damai layaknya bayi yang lahir ke dunia. Sebagai umat Kristiani, Dreamland pun pergi ke gereja untuk merayakan Natal. Dreamland pun ikut rombongan mahasiswa Afrika yang beragama Kristen untuk beribadah di gereja yang ada di dekat kampus.

            Dengan menggunakan bus, kami pun tiba di gereja dan melakukan prosesi ibadah. Tak ketinggalan ada pentas drama dan pujian yang melambangkan kehidupan mahasiswa sehari-hari dan refleksinya dalam kehidupan umat Kristiani. Setelah habis ibadah, rupanya panitia acara Natal sudah menyiapkan makan malam spesial untuk merayakan Natal. Kami semua pun pergi ke restoran terbaru di Zhenjiang dengan menggunakan bus.

            Setibanya di restoran, alangkah terkejutnya Dreamland saat melihat seisi restoran semuanya dibooking oleh teman-teman Afrika Dreamland. Kami pun dijamu dengan full set dinner yang Dreamland yakin pasti harganya lebih dari 1.000 CNY per meja. Sungguh sebuah pesta Natal yang meriah pada 23 Desember 2016 dan kami pun pulang ketika restoran akan tutup pukul 11.00.

            Ketika tanggal 25 Desember 2016 tiba, Dreamland pun penasaran ingin mencoba bagaimana nuansa Natal di gereja Chinese. Dreamland pun bangun pagi untuk mengikuti ibadah pukul 07.30. Setibanya di gereja, Dreamland melihat ada dekorasi Natal di gereja dan sebuah pohon Natal berukuran sedang. Dreamland pun duduk dan mengikuti prosesi ibadah. Sepanjang ibadah, Dreamland melihat semua format ibadah sama persis layaknya kebaktian Minggu pada umumnya.

            Saat pulang dari gereja pun tidak ada yang spesial, jemaat keluar dari ruang ibadah tanpa mendapat apapun. Rupanya Natal bukanlah sesuatu yang spesial bagi umat Kristiani di China. Sepulang dari gereja, Dreamland pun bertemu teman lokal yang membawa Dreamland ke kampusnya untuk merayakan Natal. Rupanya mereka merayakan Natal sebagai sebuah festival atau pesta, bukan sebagai sebuah ritual agama.

            Mereka bernyanyi, dansa, dan melakukan pertunjukan dengan mengambil momen Natal sebagai tema kegiatan. Tak ketinggalan mereka memberikan kado kecil berupa apel yang melambangkan damai. Sungguh sangat menarik melihat bagaimana orang China memaknai Natal. Saat Dreamland melihat WeChat Moment orang-orang China rata-rata menghabiskan malam Natal dengan makan malam spesial dengan keluarga, meskipun mereka sendiri tidak beragama. Natal menjadi sebuah momen kebersamaan yang menyatukan teman, sahabat, dan keluarga. Senang rasanya Dreamland bisa merasakan nuansa Natal di Zhenjiang dengan berbagai keunikannya.



~ oOo ~

Saturday, December 24, 2016

Buku Sakti Bernama Paspor

Dreamland Traveller Moment




Buku Sakti Bernama Paspor


            Saat berada di luar negeri, paspor menjadi bukti identitas diri kita saat melakukan perjalanan, baik itu melakukan pemesanan hotel, membeli tiket pesawat, dan lain sebagainya. Tak heran jika paspor boleh dikatakan buku sakti yang sangat penting karena mampu membawa kita dari satu tempat ke tempat lain tanpa hambatan. Sama halnya saat Dreamland melakukan perjalanan di China, paspor menjadi buku penting yang harus dibawa selalu saat melakukan perjalanan.

            Berhubung Dreamland mendengar selentingan teman Dreamland yang bisa membeli tiket kereta cepat dengan kartu pelajar, Dreamland pun dengan PDnya membeli tiket kereta dengan kartu pelajar. Mengingat lokasi Dreamland di Zhenjiang, Dreamland dapat membeli tiket kereta cepat dengan kartu pelajar tanpa ada hambatan. Dreamland pun pergi ke Changzhou untuk berwisata dengan teman Dreamland pada 18 Desember 2016.

            Nah begitu Dreamland akan pulang kembali dari Changzhou menuju Zhenjiang, awalnya Dreamland berpikir tidak akan ada masalah yang berarti. Toh dari Zhenjiang juga bisa beli tiket kereta cepat dengan kartu pelajar. Saat tiba giliran Dreamland untuk membeli tiket, awalnya Dreamland memilih jam dan jenis kereta yang akan digunakan. Eh begitu akan membeli dan membayar tiket, Dreamland diminta untuk menunjukkan paspor. Dreamland pikir kan tidak ada masalah di Zhenjiang juga.

            Petugas kereta cepat tetap kekeuh dan ketus meminta paspor, meskipun Dreamland sudah mengatakan paspornya ditinggal di asrama kampus di Zhenjiang. Setelah memohon ke 2 petugas yang berbeda, mereka tetap tidak mengabulkan permintaan Dreamland untuk membeli tiket. Dreamland pun mencoba meminta tolong orang lokal untuk membeli tiket kereta, eh ternyata tiket kereta cepat di mesin otomatis mengharuskan scan kartu penduduk China. Hiks... terpaksa Dreamland harus membeli tiket bis untuk pulang dari Changzhou.

            Untungnya membeli tiket bis tidak diperlukan paspor atau kartu penduduk, hanya saja harganya jauh lebih mahal dibandingkan naik kereta cepat dan Dreamland harus menempuh perjalanan 3 kali lipat dibandingkan naik kereta cepat G atau D. Jika harga kereta D 22 CNY, harga tiket bis 35 CNY. Dreamland hanya bisa merutuki kecerobohan diri tidak membawa paspor saat pergi ke Changzhou. Akhir cerita, Dreamland naik minibus menuju Zhenjiang dan menempuh perjalanan selama 1 jam 15 menit, di mana kereta cepat hanya membutuhkan waktu 25 menit.

            Hikmah pelajaran yang didapat adalah bawalah paspor selalu saat bepergian di luar negeri guna menghindari pengalaman serupa dengan Dreamland.



~ oOo ~

Wednesday, December 21, 2016

Diintai Gangster di Kereta Cepat China

Dreamland Traveller Moment




Diintai Gangster di Kereta Cepat China


            Saat Dreamland pulang dari Shanghai menuju Zhenjiang dengan kereta cepat, Dreamland mendapat tempat duduk di jejeran sebelah kanan, di mana terdapat 3 buah kursi, sementara bagian kiri hanya terdapat 2 kursi. Dreamland pun duduk dengan guru Dreamland dan menikmati perjalanan pulang dengan tenang. Di sebelah kiri duduk seorang laki-laki berkepala 4 yang sibuk bermain HP. Semua berjalan dengan lancar sampai kereta berhenti di Suzhou.

            Laki-laki yang duduk di sebelah Dreamland turun di Suzhou dan tidak ada seorangpun yang duduk di sebelah Dreamland. Eh tiba-tiba 5 menit kemudian, ada seorang laki-laki kepala 4 yang mencurigakan langsung duduk tanpa berkata apapun. Padahal Dreamland menaruh tas ransel di kursi kosong tersebut. Orang ini justru memindahkan ransel dengan seenaknya, padahal kursi kosong di gerbong Dreamland sangat banyak. Dengan gerak gerik yang sangat aneh dan agresif, dia memakan kuaci dengan tempo yang cepat. Dia menawarkan kuaci pada Dreamland. Tentu Dreamland tidak mau karena menerima pemberian orang asing sama halnya dengan bunuh diri, apalagi Dreamland sedang berada di China.

            Petugas tiket pun datang menghampiri laki-laki ini. Entah mengapa orang mencurigakan ini tidak dapat menunjukkan tiket dan memperlihatkan sebuah buku yang berisi kartu identitas atau sejenisnya. Setelah itu, petugas tiket berlalu begitu saja tanpa berkata apapun. Si laki-laki ini asyik saja makan kuaci, sementara Dreamland merasa terganggu karena kursi kosong ini tidak semestinya diisi oleh orang yang tidak memiliki tiket resmi.

            Sesudah 10 menit duduk dan makan menghabiskan sebungkus kuaci, eh dia menawarkan lagi pada Dreamland. Padahal sudah ditolak. Cangkang kuacinya pun dibuang di kantong muntah dan ditinggalkan saja begitu saat kereta berhenti di Wuxi. Orang mencurigakan ini berjalan ke depan. 3 menit kemudian, tiba-tiba ada ibu-ibu yang membawa tas duduk di kursi kosong sebelah Dreamland tanpa berkata apapun.

            Dia sibuk berkaca dan mengeluarkan handphone. Sesudah itu, dia mengambil foto selfie dengan Dreamland dan guru Dreamland dengan sangat sigap. Tak lama kemudian dia pergi ke belakang dengan gerak gerik yang sangat mencurigakan. Tak lama kemudian, datang lagi ibu-ibu dengan sebungkus kuaci berukuran besar. Entah mengapa dia terlihat sangat gusar dan lagi-lagi duduk di sebelah Dreamland. Dia mencari kantong muntah dan berusaha menyembunyikan kantong kuaci di kantong muntah.

            Dreamland sangat mengawasi betul apa yang terjadi karena sangat amat tidak normal, 3 orang yang berlainan duduk bergantian di sebelah Dreamland dan melakukan skenario yang tidak masuk akal. Apalagi laki-laki pertama yang duduk di sebelah Dreamland dengan kuacinya berjalan mondar mandir terus di koridor. Tak lama, kereta pun hampir tiba di Zhenjiang. Dreamland segera berjalan menuju pintu keluar.

            Rupanya rombongan gangster aneh ini mengintai di kursi bagian belakang dari gerbong Dreamland. Dreamland pun membiarkan mereka pergi lebih dahulu agar bisa melihat gerak gerik mereka. Eh betul saja saat berada di pintu keluar, mereka tidak bisa melewati pintu otomatis. Dengan kata lain, mereka membeli tiket dengan jurusan BUKAN Zhenjiang. Dreamland dan guru pun segera berlalu dan mengambil taksi untuk pulang kembali ke asrama.

            Jujur saja Dreamland sangat panik karena mereka tetap mengintai dan mengikuti sampai ke tempat tunggu taksi! Begitu taksi kosong giliran Dreamland dan guru Dreamland tiba, mereka tiba-tiba datang dan Dreamland pun segera naik ke taksi karena panik. Entah mengapa kok Dreamland diintai sedemikian rupa sampai diikuti hingga ke tempat taksi. Untungnya mereka tidak mengikuti Dreamland sampai ke universitas.

            Dreamland pun diturunkan dekat asrama dan guru Dreamland berusaha menenangkan Dreamland yang sangat panik dengan kejadian yang baru saja terjadi. Tapi yang jelas, pengalaman ini sangat menakutkan dan mencekam. Apalagi Dreamland diikuti oleh serombongan gangster tante dan om China yang melakukan gerak gerik mencurigakan di kereta cepat dari Shanghai ke Zhenjiang. Sungguh pengalaman yang aneh dan horor.



~ oOo ~