Sunday, January 31, 2016

Go Green Tanpa NATO

Dreamland Traveller Moment




Go Green Tanpa NATO


            Berbicara tentang aksi lingkungan dan kampanye Go Green, boleh dikatakan negara lain jauh lebih maju dibandingkan Indonesia. Ketika Dreamland berwisata di Taiwan, Dreamland tidak tahu jika kantong plastik tidak diberikan secara cuma-cuma, tetapi harus dibayar dengan nominal tertentu. Satu kantong plastik kecil dihargai 2 TWD, sementara ukuran besar dihargai 3 TWD. Meskipun nominalnya kecil, tapi kalau beli plastik berkali-kali akan terasa berat juga, bukan? Akhirnya Dreamland pun jadi rutin membawa plastik sendiri ketika berbelanja di Taiwan.

            Plastik berbayar ini boleh dikatakan salah satu kampanye Go Green paling ampuh dan manjur untuk diterapkan dalam mengurangi penggunaan kantong keresek yang sulit diuraikan oleh bakteri di tanah. Selain itu, plastik berbayar juga membuat orang lebih menghargai dan bijak menggunakan kantong plastik dan tidak cenderung membuang-buang atau menghamburkan plastik. Sungguh sebuah upaya yang sangat positif dan layak untuk dicontoh di Indonesia.

            Lagi-lagi berbicara tentang kesadaran akan Go Green, rupanya kampanye ini belum siap untuk diikuti oleh orang Indonesia. Meskipun kantong plastik yang bisa digunakan berulang kali di pusat perbelanjaan sudah dijual dengan harga 10.000 IDR, tetap saja kantong plastik diberikan secara cuma-cuma. Malah supermarket tertentu sangat royal membungkus barang belanjaan sampai berlapis-lapis. Ujung-ujungnya kampanye Go Green pun jadi No Action, Talk Only karena tidak diikuti oleh para pelaku bisnis dan hanya disuarakan oleh LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup.

            Ketika giliran tidak dikasih kantong plastik, biasanya konsumen akan bilang pelit dan kapok berbelanja di supermarket yang melakukan hal demikian. Akhirnya siklus plastik di Indonesia pun jadi tidak terbendung. Memang sekarang kantong plastik di Indonesia dibuat mudah terurai di lingkungan dengan kandungan yang lebih ramah lingkungan, tapi bukankah mengurangi penggunaan kantong plastik jauh lebih berdampak ketimbang menghancurkan kantong plastik yang ramah lingkungan sekalipun.

            Semoga saja kampanye Go Green di Indonesia didukung pemerintah dan pelaku bisnis, sehingga tidak terlihat NATO dan hanya sekadar ajakan kosong semata. Toh dengan plastik berbayar, orang pun akan sadar dengan sendirinya kalau membayar kantong plastik setiap berbelanja sekalipun hanya 500 atau 1.000 rupiah akan terasa berat dan akhirnya sadar untuk membawa kantong sendiri setiap berbelanja. Yuk mulai berinisiatif membawa kantong sendiri setiap kali berbelanja!



Update: Pemerintah berencana menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar mulai bulan Februari 2016. Semoga proses penerapan kebijakan ini tidak hanya diterapkan oleh pihak tertentu saja, melainkan semua pihak yang terlibat dalam pemakaian kantong plastik selama ini, seperti supermarket dan minimarket.



~ oOo ~

Saturday, January 30, 2016

Wi-Fi Gratis di Ruang Publik Taiwan

Dreamland Traveller Moment




Wi-Fi Gratis di Ruang Publik Taiwan


            Sebagai salah satu kebutuhan masyarakat di era digital, Wi-Fi menjadi harta karun yang paling dicari saat berwisata ke luar negeri. Selain bisa membantu komunikasi dengan kerabat di tanah air, Wi-Fi juga berfungsi untuk update status media sosial, tag tempat, hingga check in di lokasi tertentu untuk menambah kesan bangga tersendiri. Hal ini rupanya dapat dilakukan dengan mudah di Taiwan. Ketersediaan Wi-Fi yang bebas dan berada di ruang publik terbuka membuat Wi-Fi sangat mudah diakses di Taiwan. 

            Tatkala Dreamland berjalan-jalan di sekitar taman yang ada di Taiwan, Dreamland menemukan ada logo Wi-Fi dengan langkah-langkah untuk mengaksesnya yang bisa dilakukan dengan mudah. Alhasil Dreamland dapat dengan mudah mengakses berbagai hal yang harus dilakukan di dunia maya, mulai dari mengabari keluarga di rumah, mengecek e-mail, dan lain sebagainya. Sungguh sebuah wujud keramahan terhadap turis yang sangat nyata ditunjukkan oleh pemerintah Taiwan.

            Berbeda rasanya ketika berada di Indonesia, di mana Wi-Fi jadi barang mahal yang harus dibayar dengan segelas kopi puluhan ribu rupiah di kafe atau makanan ringan tertentu agar bebas duduk berjam-jam sambil mengakses internet. Kalaupun diberikan gratis, biasanya sinyalnya pun putus nyambung dan koneksinya sangat lambat. Belum lagi tidak di semua bandara di Indonesia tersedia Wi-Fi gratis yang bisa diakses. Ya, Wi-Fi memang masih dianggap barang mahal di Indonesia oleh pemerintah untuk diberikan secara cuma-cuma bagi turis atau bahkan warganya sendiri.



~ oOo ~

Friday, January 29, 2016

Lengkapnya Pusat Informasi Turis di Taiwan

Dreamland Traveller Moment




Lengkapnya Pusat Informasi Turis di Taiwan


            Sebagai sarana untuk membantu turis mencari informasi ketika berada di suatu tempat, Pusat Informasi Turis biasanya didirikan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Hal tersebut Dreamland rasakan tatkala berwisata di Taiwan. Tatkala singgah di sebuah Pusat Informasi Turis yang bersebelahan dengan Nantien Temple dan berseberangan dengan pelabuhan, Dreamland berkunjung ke Pusat Informasi Turis yang ada. 

            Dengan penataan yang rapi dan suasana yang lega, Pusat Informasi Turis ini sangat nyaman sekali untuk dikunjungi. Fasilitas yang disediakan untuk turis pun lengkap, mulai dari charger station secara cuma-cuma, tempat duduk yang nyaman, komputer untuk berselancar di dunia maya, serta brosur wisata dalam 4 bahasa. Belum lagi ada info grafis dalam bentuk papan raksasa yang menerangkan berbagai tempat wisata menarik yang ada di wilayah tersebut. Hal ini tentu patut diacungi jempol oleh Dreamland.

Meskipun hanya Dreamland dan orang tua yang berkunjung, petugas Pusat Informasi Turis yang dijaga oleh seorang bapak melayani kami dengan sangat ramah dan langsung menyalakan lampu agar ruangan lebih nyaman ditempati. Beliau pun mempersilahkan jika ingin memberi cap pada buku harian dengan cap yang tersedia oleh pemerintah Taiwan untuk menandai lokasi yang telah dikunjungi.

            Jika dibandingkan dengan berbagai Pusat Informasi Turis di semua tempat yang pernah Dreamland kunjungi, rasanya hanya Taiwan yang benar-benar niat membuat Pusat Informasi Turis dengan nyaman seperti itu. Semoga saja Pusat Informasi Turis di Indonesia lagi-lagi tidak dibuat hanya sekadar ada, tetapi juga memberi kenyamanan bagi turis yang berkunjung dan mau menggali informasi tempat wisata yang akan dikunjungi secara mudah.



~ oOo ~

Thursday, January 28, 2016

Terowongan Pembelah Gunung

Dreamland Traveller Moment




Terowongan Pembelah Gunung


            Pengalaman menarik yang Dreamland alami selama berwisata di Taiwan adalah banyak terowongan yang membelah gunung. Jika biasanya terowongan di bawah gunung ini hanya berjarak maksimal 100 – 300 m, Dreamland justru merasa begitu banyak terowongan bawah gunung yang jaraknya mencapai 1 km karena tidak kunjung sampai di ujungnya. Keunikan dari terowongan bawah gunung di Taiwan adalah terdapat jalur evakuasi yang dibuat setiap sekian ratus meter dengan tanda khusus. Sungguh sebuah pembuatan jembatan yang sangat brilian.

            Satu hal yang menjadi kekaguman Dreamland adalah bagaimana cara orang Taiwan membuat terowongan pembelah gunung secara aman tanpa takut longsor atau terowongan ini ambruk akibat menahan beban gunung yang sangat berat tentunya. Tentu butuh perencanaan yang sangat matang dengan teknologi pembuatan terowongan yang canggih agar terowongan yang dibuat dapat dilalui dengan aman oleh kendaraan yang melintas. Belum lagi pembuatan jalur evakuasi yang diperhitungan secara cermat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Hal ini membuat Dreamland salut dengan pembuat terowongan pembelah gunung ini.

Tentu dapat dibayangkan seandainya tidak ada terowongan pembelah gunung di Taiwan, maka jarak tempuh antar wilayah dapat menghabiskan waktu lebih banyak hingga belasan jam karena harus mengambil jalur memutar. Semoga saja pada saatnya nanti ada terowongan pembelah gunung di Indonesia juga agar ada beberapa jalur yang bisa dipangkas jarak tempuhnya secara efisien dan efektif, tentu dengan perencanaan yang matang.



~ oOo ~