Sunday, March 27, 2016

Megahnya Perpustakaan Jiangsu University

Dreamland Traveller Moment




Megahnya Perpustakaan Jiangsu University


            Perpustakaan seringkali dianggap sebagai tempat yang membosankan untuk dikunjungi karena bangunannya yang kuno, lembab, tidak terawat, dan dijaga oleh petugas yang sangat serius. Belum lagi koleksi bukunya yang seringkali ketinggalan zaman dan tidak diupdate secara berkala. Rasanya aktivitas mengunjungi perpustakaan menjadi pilihan terakhir ketika tidak ada hal lain yang akan dikerjakan.

            Berbeda dengan perpustakaan yang ada di China, khususnya Jiangsu University, tempat Dreamland menimba ilmu. Dengan luas perpustakaan yang sangat besar, serta koleksi buku yang jumlahnya ratusan ribu buku, rasanya kita bisa tersesat di perpustakaan seluas ini. Cukup dengan menempelkan kartu mahasiswa pada pintu masuk perpustakaan, kita bisa mengakses semua koleksi buku yang ada di sini.

            Sistem kategorisasi buku di perpustakaan Jiangsu University ini juga sangat apik, terawat dengan baik, dan mempunyai arsip yang sangat lengkap dari tahun ke tahun. Dengan jumlah 6 lantai. Perpustakaan ini mempunyai aula yang sangat luas untuk membaca buku dengan penataan meja dan kursi yang nyaman. Belum lagi pencahayaan perpustakaan sangat apik karena sebagian besar bangunan perpustakaan terbuat dari kaca.

            Perpustakaan pun terlihat sangat sunyi senyap, walaupun dikunjungi oleh banyak orang. Banyak orang duduk santai membaca buku, ada yang menghafalkan materi sambil membaca di tangga melingkar universitas, dan ada juga yang tertunduk lesu karena kesulitan menghafal materi. Sayangnya, perpustakaan ini kebanyakan hanya memiliki koleksi buku bahasa Mandarin yang super lengkap dan hanya sedikit koleksi buku berbahasa Inggris yang bisa dibaca.

            Semoga saja kelak kita mempunyai perpustakaan yang nyaman, sunyi senyap, lengkap, dan megah, sehingga aktivitas membaca buku tidak menjadi “uji nyali” melawan kantuk, tapi juga proses menambah ilmu yang menyenangkan.



~ oOo ~

Monday, March 14, 2016

Physical Examination di China

Dreamland Traveller



Physical Examination di China


            Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi mahasiswa untuk studi di China adalah melakukan physical examination atau cek medis. Sehari sebelum melakukan physical examination, Dreamland dan mahasiswa lainnya diminta untuk tidak makan dan minum 12 jam sebelum physical examination dilakukan. Setibanya di hari H, Dreamland dan mahasiswa lainnya diantar dengan bus kampus menuju rumah sakit yang ditentukan pada pukul 08.00. Saat Dreamland tiba, banyak juga warga lokal Zhenjiang yang melakukan physical examination.

            Dreamland pun diminta untuk berbaris di loket yang ada untuk melakukan pendaftaran dokumen, seperti paspor dan formulir yang tersedia, kemudian melakukan pembayaran sebesar 400 yuan. Setelah pembayaran dilakukan, Dreamland akan diberikan formulir untuk melakukan cek fisik dalam beberapa tes, seperti Lab Test untuk cek darah, X-ray untuk melihat kondisi tulang, Ultrasound scan, ECG, Medicine, Surgery, dan EENT. Semua proses ini dilakukan sangat cepat dan efisien dengan alat-alat yang sangat canggih.

            Saat melakukan physical examination, Dreamland melihat antrian yang begitu panjang, sehingga proses ini ditempuh dalam jangka waktu yang sangat lama. Dreamland mendapat giliran terakhir, sehingga Dreamland melihat semua orang sudah menyelesaikan semua proses ini dengan cepat. Ada sebuah hal yang cukup menarik saat tes darah dilakukan, yakni beberapa mahasiswa terlihat ketakutan dan menjerit karena mempunyai fobia pada jarum.

            Setiap tes mempunyai ruangannya masing-masing. Kita hanya perlu mengikuti petunjuk yang ada di setiap ruangan agar dapat mengikuti setiap tes yang ada dengan baik. Pertama kali, Dreamland memulai dengan tes darah dengan cepat dan mudah. Konter pengambilan darah di rumah sakit ini, seperti apotek, yakni perawat langsung menusuk jarum di konter, bukan di sebuah ruangan khusus, sehingga semua orang dapat melihat proses pengambilan darah yang dilakukan.

            Setelah itu, Dreamland menuju ke ruangan kedua, yakni ruangan X-ray untuk melihat kondisi tulang yang Dreamland miliki. Kita cukup berdiri dengan pakaian di mesin dan dokter akan melakukan pengecekan pada bentuk tulang yang ada. Proses ini hanya memakan waktu 1,5 menit. Setelah itu, Dreamland masuk ke ruangan EENT untuk mendapat pemeriksaan mata, apakah buta warna, juling, atau tidak. Sehabis prose situ, Dreamland diperiksa di ultrasound scan dengan membuka baju dan ditempeli semacam alat-alat bundar. Proses ini hanya berlangsung 2 menit dan selesai.

            Dreamland pun menuju ke ruangan Medicine dan diperiksa tensi darah, tinggi badan, dan berat badan. Proses ini mungkin paling cepat, yakni hanya 45 detik saja. Uniknya semua dokter dan perawat yang menangani pasien sudah berusia lanjut dan masih terlihat sangat cekatan. Dreamland pun akhirnya menuju ke ruangan ECG untuk diperiksa dan hanya menghabiskan waktu 2 menit.

            Akhirnya, Dreamland tiba di ruang Surgery untuk melakukan cek fisik dengan stetoskop tanpa membuka baju dan selesai dengan sangat amat cepat, yakni hanya 1 menit. Dreamland pun mendapat tanda tangan di semua formulir dan menyerahkannya pada staf yang bertugas. Kami semua pun pulang kembali ke kampus dengan bus. Sungguh sebuah pengalaman cek fisik yang menarik, unik, sekaligus efisien karena menggunakan alat-alat yang canggih dengan waktu pemeriksaan yang sangat amat singkat per orangnya.

            Nantikan catatan perjalanan Dreamland lainnya dalam Dreamland in China hanya di Dreamland Traveller Moment.



Zhenjiang, Jiangsu, China, 29 Maret 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Pembayaran uang kuliah di China, khususnya Jiangsu University harus dilakukan secara langsung dalam jangka waktu 1 tahun di muka, pastikan untuk membawa uang tunai yang cukup atau melakukan metode pembayaran melalui transfer bank atau Western Union.

- Siapkan foto ukuran paspor dalam jumlah yang memadai agar tidak kerepotan mencari studio foto untuk membuat foto berbagai dokumen penting.

- Pastikan untuk melakukan pengecekan ramalan cuaca sebelum berangkat ke China karena cuaca saat Dreamland tiba di Zhenjiang sangatlah dingin. Bawalah pakaian sesuai musim yang sedang terjadi di China.

- Bawalah bekal makanan, peralatan mandi, serta pakaian dari Indonesia dalam jumlah yang memadai. Hal ini untuk meminimalisir pengeluaran yang sangat besar saat kita baru pertama kali tiba di China.

- Siapkan sepatu yang nyaman saat berangkat ke China karena kita akan dipaksa berjalan jauh setiap harinya dengan luas kampus yang sangat besar. Tidak disarankan untuk membeli e-bike untuk studi dalam jangka waktu sebentar karena tidak efisien dan menghabiskan biaya yang cukup besar.



~ oOo ~

Sunday, March 13, 2016

Prosedur Daftar Ulang Jiangsu University

Dreamland Traveller




Prosedur Daftar Ulang Jiangsu University


            Setelah menghabiskan malam di asrama C7, tiba saatnya bagi Dreamland dan mahasiswa lain untuk melakukan pendaftaran ulang. Mengingat kami masih sangat awam dengan lokasi kampus Jiangsu University yang sangat amat luas, kami pun diantar senior menuju ke Overseas Education College (OEC) building. Setelah melewati gedung perpustakaan yang megah dan danau, kami pun berjalan lurus menuju sebuah bangunan besar.

            Kami pun diajak ke sebuah ruang kelas di lantai 2 untuk memulai proses registrasi ulang. Pada tahap ini, semua dokumen yang diperlukan, mulai dari paspor, Admission Notice, JW202, Transkrip, Ijazah, dan berbagai dokumen yang relevan dicek oleh mahasiswa asing senior yang menjadi Volunteer. Setelah itu, kami diminta mengisi formulir informasi untuk database Jiangsu University dan lembar komitmen.

            Di ruangan ini, tersedia konter penjualan China Unicom yang melakukan penjualan SIM Card bagi mahasiswa asing. Banyak mahasiswa asing yang membeli SIM Card, namun Dreamland memilih menunda agar dapat membandingkan SIM Card operator lain yang ada di China. Saat Dreamland melakukan proses registrasi ulang, ada stasiun TV yang ikut meliput acara penerimaan mahasiswa baru. Jadi serasa artis mendadak. Hehehe….

            Setelah semua dokumen dicek, kami pun mendapat nomor tunggu untuk pendaftaran ulang mahasiswa ke tahap selanjutnya. Kami diberikan sebuah formulir yang harus dilengkapi secara utuh. Terdapat 11 tahap yang harus dilengkapi untuk dapat menjadi mahasiswa Jiangsu University, yakni:

1. Preparation – mendapat nomor tunggu, paket registrasi, dan fotokopi paspor

2. Commitment – memberikan paspor untuk barcode dan difoto, kemudian menandatangani formulir komitmen

3. Reviewing Info – Melakukan cek informasi personal pada database mahasiswa, serta menandatangani formulir aplikasi

4. Documents – Menyerahkan semua dokumen asli yang diperlukan untuk verifikasi

5. Payment of Fees – Menerima nota pembayaran, kemudian membayar di Bank of China, serta menyerahkan nota pembayaran

6. Accomodation – Mendapatkan asrama dan membayar biaya, serta melakukan check-in

7. Physical Examination – Mendapatkan tanggal perjanjian, melakukan proses pengecekan fisik, mendapatkan laporan hasil cek medis

8. Resident Permit – Mendapatkan tanggal janji untuk ijin tinggal, mengajukan permohonan ijin tinggal

9. Campus Card – Registrasi akademik, mendapatkan nomor identitas mahasiswa, mengajukan kartu mahasiswa di perpustakaan lama

10. Counselling – Menaruh foto pada formulir, menghadiri konseling pada 26 Maret di gedung pascasarjana ruang G004, menyerahkan formulir saat selesai survei di G004

11. Student ID Card – Menerima kartu identitas mahasiswa

            Sampai tulisan ini dibuat, Dreamland baru menyelesaikan tahap 1 – 9, mengingat sesi konseling akan dilakukan 2 minggu ke depan. Sejauh ini semua proses berjalan dengan lancar dan sistematis. Hanya saja, prosedur daftar ulang Jiangsu University ini agak sedikit kaku karena pelayanan daftar ulang akan mengikuti nomor antrian, sehingga sekalipun kita datang lebih awal dan tidak ada nomor antrian yang dimaksud, kita tidak dapat mendahului nomor tersebut. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Pelayanan OEC akan dihentikan saat jeda makan siang dan baru dimulai lagi pada pukul 13.30, sehingga kami semua mahasiswa baru dijamu makan menuju kantin muslim. Dengan kendaraan warna hijau kecil, kami diantar menuju kantin muslim untuk makan siang. Menu yang disajikan adalah mie khas China yang porsinya sangat jumbo. Seperti biasa, reporter mengikuti kegiatan daftar ulang yang dilakukan dan melakukan wawancara pada sejumlah mahasiswa.

            Sehabis makan siang, kami semua kembali ke gedung OEC dengan berjalan kaki. Kami menyelesaikan tahap-tahap yang masih belum terselesaikan. Setelah hari semakin sore, OEC pun tidak menerima lagi proses pendaftaran. Kantor pun ditutup dan kami diminta kembali esok hari untuk menyelesaikan hal yang belum tuntas. Secara umum, pelayanan yang diberikan cukup baik dan professional karena dilakukan secara rapi dan teratur.

            Keesokan harinya, Dreamland menyelesaikan pembayaran uang kuliah sebesar 15.800 RMB untuk masa studi 1 tahun di Bank of China. Setelah itu, Dreamland membayar asrama sebesar 4.900 RMB ditambah 500 RMB deposit untuk masa pemakaian selama studi. Salah satu pembayaran yang memberatkan di China ini adalah uang kuliah selama 1 tahun harus disetor total pada saat pendaftaran dan hanya diberikan tenggang waktu maksimal 2 bulan. Jika lewat, maka mahasiswa dipersilahkan untuk meninggalkan kampus dan proses pembelajaran.

            Dreamland sempat mengalami peristiwa tidak menyenangkan saat melakukan pembayaran asrama. Saat itu proses pendaftaran asrama mahasiswa baru sangatlah banyak dan membludak, sayangnya petugas yang melayani hanya 3 orang. Jadilah antrian mahasiswa baru yang mau masuk asrama mengular sampai membuat Dreamland menunggu 2 jam! Setibanya giliran Dreamland, Dreamland mengeluarkan uang 4.500 yuan. Eh petugasnya tidak mau hitung per lembar, namun justru memakai mesin. Mesin menunjukkan angka 44 dan dia bersikeras tidak mau menghitung uang Dreamland. Malah dia melempar uang Dreamland di depan mata karena dianggap tidak percaya dengannya. Peristiwa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Demikian proses pendaftaran ulang yang Dreamland alami saat pertama kali menginjakkan kaki di Jiangsu University. Nantikan berbagai keseruan perjalanan studi Dreamland di negeri Tirai Bambu ini hanya di Dreamland Traveller.



Zhenjiang, Jiangsu, China, 25 – 26 Februari 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Pembayaran uang kuliah di China, khususnya Jiangsu University harus dilakukan secara langsung dalam jangka waktu 1 tahun di muka, pastikan untuk membawa uang tunai yang cukup atau melakukan metode pembayaran melalui transfer bank atau Western Union.

- Siapkan foto ukuran paspor dalam jumlah yang memadai agar tidak kerepotan mencari studio foto untuk membuat foto berbagai dokumen penting.

- Pastikan untuk melakukan pengecekan ramalan cuaca sebelum berangkat ke China karena cuaca saat Dreamland tiba di Zhenjiang sangatlah dingin. Bawalah pakaian sesuai musim yang sedang terjadi di China.

- Bawalah bekal makanan, peralatan mandi, serta pakaian dari Indonesia dalam jumlah yang memadai. Hal ini untuk meminimalisir pengeluaran yang sangat besar saat kita baru pertama kali tiba di China.

- Siapkan sepatu yang nyaman saat berangkat ke China karena kita akan dipaksa berjalan jauh setiap harinya dengan luas kampus yang sangat besar. Tidak disarankan untuk membeli e-bike untuk studi dalam jangka waktu sebentar karena tidak efisien dan menghabiskan biaya yang cukup besar.



~ oOo ~

Wednesday, March 2, 2016

Dreamland in China Beginning

Dreamland Traveller




Dreamland in China Beginning



            Setelah hampir 6 bulan tidak melakukan perjalanan, akhirnya Dreamland berkesempatan untuk memulai perjalanan istimewa untuk meneruskan studi ke negeri Tirai Bambu. Negara yang dikenal sangat strict dengan aturan, tata cara, serta blokade yang dilakukan pada berbagai situs jejaring sosial ini menjadi destinasi studi yang Dreamland tuju. Dreamland berharap pengalaman studi di China ini tidak hanya sekadar menambah ilmu, tetapi juga membuka wawasan tentang kearifan lokal yang ada di China.

            Perjalanan bermula ketika Dreamland berangkat dari rumah menuju pool bus Primajasa di Batununggal. Dreamland mendapat jadwal keberangkatan bus pukul 10.30 dan akhirnya mengucapkan salam perpisahan dengan orang tua tercinta. Sedih memang akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, tapi Dreamland percaya bahwa hal tersebut sepadan dengan berbagai hal yang akan Dreamland dapatkan di China. Perjalanan pun ditempuh selama 2 jam 30 menit dari Bandung hingga tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta.

            Sepanjang jalan menuju Jakarta, Dreamland melihat begitu banyak perbaikan dan pelebaran jalan tol yang dilakukan. Dreamland berharap proyek ini tidak tersendat-sendat dan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat agar dapat dinikmati oleh semua masyarakat yang menggunakan jasa jalan tol. Seperti biasa, ada pemeriksaan dari petugas Primajasa di rest area KM 125 untuk mengecek jumlah penumpang yang ada. Perjalanan pun dilanjutkan melewati tol Cipularang yang terdapat patung-patung kecil dengan legenda seramnya.

            Jalanan sempat diguyur hujan, namun semuanya tetap lancar hingga Dreamland melewati kota Jakarta dan tiba di bandara Soekarno-Hatta. Ada sebuah pemandangan menarik yang Dreamland temukan, yakni patung Soekarno-Hatta dipindah ke lingkaran bundar yang menuju ke Terminal 3. Hal ini membuat Terminal 3 dikunjungi terlebih dahulu sebelum supir bus menuju ke terminal keberangkatan selanjutnya. Dreamland pun turun dengan membawa barang bawaan yang cukup banyak, yakni 1 koper besar, 1 koper sedang, tas tangan, dan backpack mengingat Dreamand akan tinggal di China untuk jangka waktu yang lama.

            Dreamland melakukan prosedur keberangkatan seperti biasa, mulai dari screening bagasi tahap awal, mendapat boarding pass setelah check in bagasi, kemudian menunggu sambil berjalan-jalan di Terminal 3 Soekarno-Hatta airport. Dreamland melihat begitu banyak kemajuan dalam fasilitas yang ada di bandara Soekarno-Hatta mulai dari tersedianya free charger, free map, free water dispenser, dan kapasitas kursi yang sudah lebih memadai dibandingkan saat Dreamland melihat pada perjalanan sebelumnya.

            Dreamland mengisi waktu dengan berkeliling, mengobrol dengan ibu yang akan berangkat umroh, serta berbicara dengan bapak PNS yang berasal dari Dinas Sosial. Dreamland mendengar cerita bahwa begitu banyak birokrasi di Indonesia seputar transmigrasi dan penanganan sosial yang masih sembraut di Indonesia. Semoga saja hal tersebut dapat diatasi agar tidak menimbulkan gangguan di kemudian harinya. Dreamland pun akhirnya masuk ke ruang keberangkatan setelah waktu boarding hampir 1 jam lagi.

            Setibanya di ruang keberangkatan, Dreamland duduk dan menunggu hingga akhirnya waktu keberangkatan ke Bangkok Don-Mueang tiba pukul 16.45 WIB. Dreamland akan menggunakan maskapai AirAsia untuk pergi ke negeri Gajah Putih ini sebelum akhirnya meneruskan perjalanan ke Shanghai, China. Dreamland melihat begitu banyak orang yang naik pesawat AirAsia menuju Bangkok ini sampai semua bangku terisi penuh hingga nomor 31. Dreamland melihat proyek perluasan bandara semakin terlihat dan tampak 50% hampir jadi. Semoga saja proyek perluasan ini tidak hanya sekadar menambah kuantitas, tetapi juga diperhatikan kualitas penerbangan yang diberikan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Setelah semua penumpang menaiki pesawat, Dreamland pun duduk di sebelah penumpang Indonesia yang mempunyai kewarganegaraan Australia dan pedagang spare part. Kami mengobrol banyak hal dan akhirnya penumpang di sebelah Dreamland tertidur. Dreamland memesan makanan Asian Fried Rice with Chicken Satay. Rasanya cukup nikmat dan Dreamland dapat mengganjal perut selama dalam perjalanan. Perjalanan 3 jam 30 menit ini terasa begitu lama. Punggung Dreamland terasa sangat pegal dan capek.

            Setelah perjalanan hampir berjalan 2 jam, tiba-tiba ibu-ibu yang berasal dari rombongan Surabaya memulai percakapan yang heboh. Kami semua yang sedang tertidur jadi terganggu dan tidak bisa memejamkan mata. Orang yang di sebelah Dreamland terbangun dan tiba-tiba saja dia menyalakan lampu untuk memanggil pramugara. Langsung dia memesan 2 botol Aqua dan memberikannya 1 untuk Dreamland. Sungguh sebuah kebaikan spontan yang sangat Dreamland hargai. Apalagi Dreamland sedang melakukan perjalanan sendiri. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland pun akhirnya tiba di Bandara Don Mueang, Bangkok. Dreamland segera keluar dan menuju konter imigrasi untuk mendapat cap keluar Bangkok. Dreamland pun menunggu selama kurang lebih 4 jam di Terminal 1 dan 2 Bandara Don Mueang, Bangkok yang kuno. Selama menunggu, Dreamland melihat Observation Deck yang dipenuhi orang lokal yang tidur, melihat Terminal 2 Bandara Don Mueang yang sangat megah, serta berkeliling setiap sudut bandara.

            Rupanya bandara Don Mueang menyediakan banyak free charger portable juga di setiap sudutnya dan ada dispenser air minum dengan cangkir kertas. Terminal 2 Bandara Don Mueang rupanya diperuntukkan untuk keberangkatan domestik Thailand. Setelah capek berkeliling, Dreamland duduk, membeli sejumlah makanan ringan, dan akhirnya masuk ke ruang tunggu akhir. Seperti biasa, Dreamland mendapat cap keluar Thailand, diperiksa barang bawaan kabin akhir, dan akhirnya berada di ruang keberangkatan.

            Dreamland melihat begitu banyak orang China yang ada di konter Duty Free yang ada setelah ruang imigrasi. Semua memborong barang dalam jumlah yang tidak kira-kira. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Kosmetik, makanan, sampai pajangan semua dibeli dengan jumlah berkeresek-keresek. Setelah itu, Dreamland berkeliling ruang tunggu dan menemukan ada banyak tempat makan di sini.

            Dreamland duduk, menunggu, melihat orang-orang, dan akhirnya masuk ke Gate 15. Saat Dreamland masuk dan diperiksa paspornya, Dreamland sempat diragukan tiketnya karena melakukan web print sendiri, sehingga harus menunggu. Eh ada 2 orang bule yang malah cekikikan karena Dreamland harus menggunakan visa ke China. Maklum memang tampang Dreamland yang sangat Chinese ini membuat Dreamland dikira penduduk lokal China. Setelah menunggu, akhirnya Dreamland dipersilahkan masuk dan semua berjalan dengan lancar.

            Setelah menunggu selama kurang lebih 1 jam akhirnya kami semua dipersilahkan masuk ke dalam pesawat AirAsia X. Eh lagi-lagi antriannya sangat panjang dan mengular. Terpaksa Dreamland harus menunggu beberapa saat hingga akhirnya bisa masuk dan duduk di tempat yang telah ditentukan. Pesawat terlihat semuanya penuh dan dilayani oleh pramugari yang semuanya berkewarganegaraan Thailand.

            Saat menjelang berangkat, ternyata masih ada turis China yang berdiri. Langsung deh pramugari yang cantik dari Thailand itu teriak sekeras-kerasnya “Sit down!” atau entah “Shit down!”. Semua orang menoleh dan bapak itu pun duduk tanpa rasa bersalah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Posisi duduk Dreamland yang diapit oleh 2 orang China membuat Dreamland agak kesulitan untuk bergerak, sehingga kaki terasa pegal. Apalagi perjalanan ini memakan waktu 4 jam 45 menit.

            Sepanjang perjalanan setelah pesawat berada dalam keadaan stabil, pramugari mulai membagikan kartu kedatangan ke China yang harus diisi, kemudian membagikan makanan yang sudah dipesan prabayar, sebelum akhirnya melayani tamu yang ingin membeli makanan karena kelaparan di malam hari. Setelah semua proses selesai, akhirnya lampu kabin dimatikan, sehingga kita semua dapat tidur dan beristirahat dengan kondisi ala kadarnya.

            Setelah pesawat hampir sampai China, lampu dinyalakan dan semua dibereskan oleh pramugari. Pesawat Thai AirAsia X pun mendapat pukul 05.00 di Shanghai Pudong Airport. Dengan cuaca yang sangat dingin, Dreamland pun mendouble jaket yang dikenakan sebelum akhirnya pergi ke imigrasi. Pesawat mendarat 30 menit lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Dreamland pun mengantri bersama orang asing dari Eropa dengan muka Chinese. Sementara di sana orang lokal China menatap Dreamland dengan kebingungan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Imigrasinya berjalan sangat mudah dan cepat. Dreamland hanya ditanya apa tujuan ke China dan mata kuliah studi yang diambil, setelah itu paspor Dreamland dicap. Hanya itu saja. Setelah itu, Dreamland mengambil bagasi dan keluar dari ruang baggage claim. Dreamland pun menuju ke Green Line dan akhirnya keluar dari ruang ketibaan. Berhubung Dreamland kebingungan tidak ada yang menjemput Dreamland, Dreamland meminta tolong pada orang setempat untuk melakukan telepon pada staf Jiangsu University.

            Meskipun Dreamland kesulitan berbicara Bahasa Mandarin, tapi Dreamland 2 kali ditolong untuk menelepon staf Jiangsu University. Kebaikan yang diberikan orang China ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun mengisi waktu menunggu dengan menjelajahi semua sudut bandara Shanghai Pudong. Ada Metro, Maglev, dan terminal bandara dipisahkan oleh jembatan sejauh 1 km. Jadi jangan sampai mepet ya kalau datang ke Bandara Shanghai Pudong ketika pulang karena bandaranya sangat luas dan besar.

            Fasilitas bandara Shanghai ini cukup baik. Ada konter informasi yang tidak bisa berbahasa Inggris, dispenser air panas, serta ruang duduk yang nyaman. Dreamland mondar mandir dan memakan bekal yang ada sembari menunggu jemputan dari Jiangsu University yang tak kunjung datang. Akhirnya setelah 6 jam menunggu, pukul 11.30 penjemput Dreamland datang. 2 orang Afrika datang sambil membawa pelang “Jiangsu University” berwarna hijau, langsung Dreamland hampiri dan berkenalan dengan anak-anak yang masih menempuh jenjang sarjana ini.

            Dreamland sendiri masih harus duduk menunggu rombongan lain berdatangan dan setelah terkumpul 8 orang, akhirnya salah satu dari mahasiswa volunteer ini mengantar Dreamland dan rombongan mahasiswa S1 – S3 ke bus yang terparkir di bandara. Dreamland menunggu dan mendapat makanan berupa 2 potong roti dan air mineral. Selama menunggu, Dreamland berkenalan dengan mahasiswa lain yang berasal dari berbagai negara, mayoritas berasal dari Benua Afrika.

            Setelah itu, mata Dreamland yang sangat lelah membuat Dreamland mengantuk dan akhirnya tertidur selama menunggu di bus. Singkat kata, setelah pukul 16.45 barulah semua rombongan terkumpul dan bus meninggalkan Bandara Shanghai Pudong. Bus pun berangkat melewati jalan tol yang padat oleh kendaraan yang pulang saat jam pulang kerja. Seperti biasa, bukan supir bus China namanya kalau tidak nekad ngebut yang bikin spot jantung kita semua. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland melihat banyak sekali pembangunan yang dilakukan pemerintah China di sepanjang jalan yang Dreamland temui. Meskipun bangunan itu hanya ditempati sedikit orang, tapi berbagai bangunan tinggi terus menerus dibangun. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah melewati kemacetan yang sangat parah, akhirnya supir bus menghentikan bus di rest area untuk buang air kecil dan membeli sejumlah makanan. Setelah beristirahat selama 30 menit, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke destinasi akhir, yakni Jiangsu University.

            Sesampainya di pintu gerbang utama, ada mahasiswa yang sudah berkeluarga yang tinggal di luar asrama. Kemudian kami semua diantar masuk menuju asrama C7 untuk penginapan sementara. Kami semua dibagi kamar berdua dan beristirahat untuk hari yang sangat panjang ini. Kami dibagikan roti dan susu untuk bekal sementara dan disambut oleh staf OEC yang sudah menunggu kami.

            Mengingat hari yang panjang dan melelahkan, Dreamland pun segera membereskan semua dan mandi. Tak lupa Dreamland bertemu Arif yang sudah lebih dulu datang ke Jiangsu University di kamar. Setelah berpelukan karena sudah lama tidak bertemu, Dreamland bertemu dengan teman-teman senior Dreamland yang menyambut dengan hangat. Sambutan hangat dari mahasiswa internasional ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata setelah malam semakin larut, kami pun beranjak untuk beristirahat. Tak sabar rasanya bagi Dreamland untuk memulai petualangan yang baru dalam menempuh studi di Jiangsu University ini. Bagi pembaca Dreamland Traveller, selamat mengikuti perjalanan Dreamland selama berada di China hanya di Dreamland in China. Dreamland akan menceritakan berbagai proses yang Dreamland alami, serta dinamika kehidupan China yang begitu menarik. Selamat membaca dan berpetualang bersama Dreamland.



Bandung, Jakarta, Bangkok, Shanghai, Zhenjiang, 23 – 24 Februari 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- China menggunakan China Yuan atau Renminbi sebagai mata uang yang sah.

- Kurs 1 CNY saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 2.104 IDR, 2.098 IDR, dan 2.083 IDR (dihitung saat melakukan penukaran mata uang).

- Cuaca di China saat bulan Februari adalah musim dingin, sehingga dianjurkan membawa pakaian hangat yang cukup tebal karena suhu dapat mencapai 3 derajat Celcius di malam hari.

- Prosedur studi di China sangat mudah dan tidak membutuhkan syarat yang menyulitkan.

- Visa yang digunakan untuk studi di China adalah visa X1.

- Zhenjiang adalah kota kecil di provinsi Jiangsu, tempat Jiangsu University berdiri.

- Akses sosial media, seperti Facebook, Twitter, Google, dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan bantuan VPN.



~ oOo ~