Tuesday, November 29, 2016

Jadi Tamu VIP di Pameran China

Dreamland Traveller Moment




Jadi Tamu VIP di Pameran China


            Sebagai mahasiswa asing dengan budget pas-pasan, tentu sesuatu yang berbau gratis menjadi hal menarik yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi jika tawaran gratis itu mencakup makan, transportasi, dan penginapan, tentu Dreamland langsung bersedia. Kebetulan pula acara tersebut berlangsung pada hari Jumat - Minggu, di mana tidak ada kegiatan kuliah yang harus diikuti. Dreamland pun dengan mantap mendaftarkan diri ke acara pameran yang diadakan di Linyi Exhibition Expo, provinsi Shandong.

            Syarat mengikuti pameran ini pun cukup mudah. Cukup melampirkan foto halaman depan cover passport, lembar visa atau Resident Permit yang masih berlaku, dan kartu nama. Setelah itu, panitia akan menyeleksi dan memberikan informasi lebih lanjut pada peserta terpilih. Dreamland sih asal melampirkan syarat-syarat yang ditetapkan dan beberapa saat kemudian dinyatakan terpilih untuk ikut pameran ini. Senangnya bisa mengetahui bagaimana pameran di China secara cuma-cuma.

            Dreamland pun segera booking tiket kereta cepat bersama teman yang terpilih, kemudian memberitahu panitia tentang jam kedatangan. Singkat kata, pada hari-H (23 September 2016), Dreamland pun memulai perjalanan dari Zhenjiang ke Zaozhuang selama 2 jam 30 menit. Sesampainya di sana, kami dijemput dengan minivan untuk menuju ke kota Linyi yang memakan waktu 2 jam dari stasiun kereta cepat.

            Tiba di hotel Linyi, kami diminta untuk registrasi ulang. Kemudian kami diberikan name tag, brosur, dan hal-hal apa saja yang harus disiapkan selama mengikuti acara pameran yang berlangsung selama 2 hari ini. Sesudah proses tersebut, kami dijamu makan malam buffet all you can eat yang tentu saja nikmat dan terasa sangat mewah bagi kami, mahasiswa asing yang biasa hidup dalam kemiskinan. Hehehe... Rombongan Dreamland ada yang berasal dari Nepal, Pakistan, India, Ethiopia, dan tentu saja Indonesia.

            Tak ketinggalan, kami pun diberikan 1 kamar untuk 1 orang! Kamarnya pun bukan ecek-ecek layaknya losmen, melainkan hotel berbintang lima yang mempunyai fasilitas yang sangat komplit! Sungguh sebuah kemewahan yang sangat nikmat. Di kamar tersedia buah-buahan yang sudah siap dimakan, kamar mandi mewah dengan sabun berkelas, serta tempat tidur spring bed yang super empuk. Pokoknya semua benar-benar sempurna.

            Keesokan harinya, kami diminta berkumpul pukul 08.00 untuk berangkat ke lokasi pameran. Paginya, Dreamland datang ke restoran untuk sarapan pagi pukul 06.30. Menu sarapannya boleh dikatakan variatif dan banyak sekali pilihan makanan yang bisa diambil. Dreamland pun duduk mengambil makan dan bertemu seorang peserta asal Pakistan yang rupanya mahasiswa Ph.D di salah satu kota besar lain di China.

            Singkat kata, kami berangkat ke lokasi pameran dengan bus. Perjalanan ditempuh selama 30 menit ke lokasi pameran. Sesampainya di lokasi pameran yang super besar dan luas ini, kami langsung diajak untuk berfoto bersama di sebuah tangga yang didesain layaknya panggung sebagai bukti keikutsertaan “Overseas Buyer” sesuai dengan name tag yang dikenakan. Padahal kalau dilihat peserta internasionalnya rata-rata masih mahasiswa.

            Setelah itu, kami harus menghadiri opening ceremony yang diisi dengan berbagai kata sambutan. Seperti yang sudah diduga, kami ditempatkan di kursi VIP paling depan agar terekspos seolah-olah banyak Overseas Buyer yang datang untuk melihat pameran di kota Linyi ini. Pamerannya sendiri bertema kayu dan aneka macam alat-alat bangunan yang berbau meubel. Boleh dikatakan Dreamland salut dengan keseriusan pemerintah China dalam membuat suatu event pameran karena dilakukan dalam skala besar-besaran dan display yang super megah.

            Sesudah itu, kami hanya diberi waktu berkeliling 15 menit sebelum akhirnya diantar kembali ke hotel untuk makan siang buffet all you can eat. Siangnya sesudah makan, kami diantar lagi ke lokasi pameran untuk melihat produk komoditas yang dijual, seperti wadah plastik, alat tulis, perkakas kantor, mainan, dan lain sebagainya. Kami pun diajak ke semacam toko-toko kecil layaknya kawasan Mangga Dua. Hanya saja, kok rasanya peserta internasional hanya jadi objek foto dan kunjungan tokonya pun ke toko-toko kecil saja layaknya UKM di China.

            Kunjungan produk komoditas ini pun terasa basa-basi saja karena hanya dilakukan dalam waktu 5 menit per toko dan kita tidak bisa bertanya apapun pada penjual yang ada. Sesudah itu, kami dikumpulkan di sebuah gedung khusus untuk melakukan trading jual beli. Sebelumnya kami disambut dengan karpet merah layaknya artis dan difoto, serta dielu-elukan dengan sangat meriah. Sambutan menarik bak artis ini tentu mengejutkan Dreamland, sebegitu hebohnya mereka mengapresiasi kedatangan pembeli internasional sampai sebegitu antusiasnya.

            Begitu memasuki gedung, langsung deh para penjual bergerilya memberikan brosur dan kartu nama ke peserta internasional. Mengingat Dreamland berwajah oriental, mereka rupanya mengacuhkan Dreamland. Bahkan Dreamland sering diminta menjadi penerjemah, padahal tidak mengerti Bahasa Mandarin. Meja jual beli pun didesain sedemikian rupa, sehingga semua peserta dapat duduk mencari informasi tentang produk dan prospek bisnis ke depannya bagaimana.

            Sehabis acara, kami semua diantar kembali ke hotel untuk beristirahat dan makan malam. Keesokan harinya, acara kembali dilanjutkan ke sebuah lokasi pameran lain yang ada di kota Linyi. Konsepnya sama seperti dengan acara kemarin sore, yakni terdapat banyak meja penjual dan “calon pembeli” dapat duduk untuk bertanya jenis produk dan prospek bisnis ke depannya untuk dijual di negara masing-masing. Satu kesamaan yang ada di setiap acara, yakni ada kamera TV yang berwara-wiri meliput acara tersebut, serta mewawancarai peserta yang berwajah internasional, khususnya bule.

            Sehabis acara tersebut, kami diantar ke hotel untuk makan siang, check out, dan pulang kembali ke stasiun kereta api cepat Zaozhuang. Singkat kata, kami pun tiba di stasiun kereta api Zaozhuang dan menukar tiket kereta yang sudah dibeli dengan jam keberangkatan yang lebih cepat. Dengan badan yang sudah letih karena perjalanan bus selama 2 jam dari Linyi ke Zaozhuang, kami pun tertidur pulas saat sudah menaiki kereta yang dituju.

            Perjalanan pun usai dengan pengalaman baru sebagai tamu VIP di acara pameran China yang begitu megah. Sungguh benar-benar pengalaman yang nikmat dan tak terlupakan. Tak sabar Dreamland ingin ikut event serupa jika diadakan kembali dengan berbagai fasilitas yang didapatkan.



~ oOo ~

Tuesday, November 22, 2016

Olahraga di Pameran Shanghai

Dreamland Traveller Moment




Olahraga di Pameran Shanghai


            Sebagai negara terbesar di dunia, China sangat serius dalam menggarap setiap pameran yang digelar dengan kapasitas yang super luas dan megah. Hal ini terlihat saat Dreamland berkunjung ke Shanghai Exhibition Kids and Toys Product pada pertengahan Oktober 2016 lalu. Dengan kompleks bangunan yang super luas setara dengan 25 kali gedung Sasana Budaya Ganesha, Shanghai Exhibition ini menampilkan khusus produk mainan dan bayi dengan stand-stand besar yang sangat memukau.

            Jujur Dreamland sendiri kewalahan saat berencana mengeksplorasi semua sudut pameran yang ada di Shanghai Exhibition ini. Dengan gedung pameran yang terbagi dalam 3 Hall, yakni Hall E, F, dan W dengan total 16 gedung, berjalan di pameran ini saja sudah setara dengan berjalan kaki sejauh 3 km! Wajar rasanya saat Dreamland berkunjung, waktu 7 jam pun terasa sangat singkat dan cepat berlalu di Shanghai Exhibition. Padahal masih banyak stand yang belum dikunjungi.

            Meskipun standnya sangat banyak, tapi Dreamland tidak merasa bosan untuk melihat satu persatu karena banyaknya produk yang ditawarkan, seperti rubik dengan aneka macam bentuk, action figure, pistol mainan, mainan plastik, taman bermain, dan lain sebagainya. Banyak sekali produk yang inovatif, seperti robot dengan gerak dinamis yang sangat menarik minat pengunjung untuk datang dan melihat stand yang menjual robot tersebut.

            Sayangnya karena keterbatasan waktu, Dreamland harus mempercepat kunjungan dan hanya melihat sepintas beberapa stand. Tapi yang jelas berkeliling Shanghai Exhibition Fair ini sendiri saja sudah olahraga yang cukup melelahkan, apalagi ditambah dengan bawaan brosur yang melimpah dari stand-stand yang berpartisipasi. Sungguh sebuah pengalaman unik berolahraga di Shanghai Exhibition yang super luas untuk produk mainan ini. Dreamland penasaran dengan aneka produk lainnya yang ditawarkan di pameran China yang pastinya super luas dan secara tidak langsung menjadi arena olahraga bagi para pengunjungnya.



~ oOo ~

Saturday, November 19, 2016

Nyamannya Naik Kereta Cepat China

Dreamland Traveller Moment




Nyamannya Naik Kereta Cepat China


            Selama ini, kereta cepat identik dengan shinkansen yang dimiliki oleh Jepang. Padahal, kereta cepat kini sudah umum dimiliki beberapa negara tertentu, seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China. Sebagai moda transportasi darat, kereta cepat boleh dikatakan moda transportasi yang nyaman dan cepat. Stasiun yang terletak di pusat kota, serta terkoneksi dengan metro atau subway membuat kereta cepat menjadi pilihan yang bijak ketika berwisata ke suatu tempat.

            Kenyamanan kereta cepat ini juga Dreamland rasakan selama traveling di China. Dengan harga kereta cepat yang hanya 1/5 dari harga shinkansen Jepang, kereta cepat China bisa menjadi andalan saat mengeksplorasi negeri Tirai Bambu yang sangat luas ini. Dengan kondisi interior dan fasilitas yang hampir sama dengan shinkansen Jepang, kecuali dalam masalah kebersihan, kita bisa menikmati perjalanan jarak jauh hanya dalam hitungan menit atau jam saja!

            Jarak Zhenjiang - Shanghai yang seyogianya ditempuh dengan bus selama 5 jam 30 menit bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam 30 menit saja dengan kereta cepat. Selain cepat, kita juga bisa sangat efisien dan tidak menghabiskan waktu saat berada dalam perjalanan. Bahkan kita bisa melakukan trip pulang pergi dengan pergi menggunakan kereta cepat terpagi dan pulang dengan kereta cepat termalam.

            Dengan kecepatan rata-rata 250 - 310 km/jam, kita akan dibawa melihat suasana pedesaan, bukit, dan sungai yang dilewati kereta cepat. Tak hanya itu, kereta cepat ini juga menjual makanan dan oleh-oleh layaknya kereta cepat di Jepang. Perbedaannya lagi-lagi pelayannya jutek dan terkesan sekadarnya saja menawarkan barang. Yang menyebalkan kadang-kadang adalah penumpang lokalnya suka membuang sampah seenaknya di bawah bangku, sehingga terkesan kumuh dan kotor.

            Melihat kenyamanan kereta cepat di China, rasanya penggunaan pesawat terbang untuk pergi ke berbagai lokasi wisata di China dapat diminimalisasi karena biaya yang mahal, waktu yang terbuang untuk check-in, serta transportasi yang mahal ke bandara. Selain itu, kereta cepat selalu terletak di pusat kota, sehingga kita bisa langsung mengeksplorasi wisata setempat tanpa pusing harus ambil bagasi terlebih dahulu, serta antri pemeriksaan dan lain sebagainya. Wisata di China tidak lagi sulit dan menguras banyak waktu berkat kereta cepat!



~ oOo ~

Wednesday, November 16, 2016

Serunya Naik Public Bike di Zhenjiang

Dreamland Traveller Moment




Serunya Naik Public Bike di Zhenjiang


            Saat Dreamland kembali dari liburan di Indonesia untuk melanjutkan semester kedua di Jiangsu University, Dreamland penasaran ingin mencoba public bike Zhenjiang yang biasa dikemudikan orang lokal. Setelah bertanya ke sana kemari, akhirnya Dreamland bisa membuat kartu sepeda yang juga berfungsi sebagai kartu bis. Harga kartunya 50 yuan sudah termasuk 32 yuan yang dapat digunakan untuk naik bis di Zhenjiang seharga 0,5 yuan. Kartunya sendiri bernama Zhenjiang Citizen Card atau Jingjiang Card.

            Cara menggunakan kartu ini pun sangat mudah. Cukup menaruh kartu di tempat tap kartu dan setelah beberapa saat kunci sepeda akan terbuka dan kita dapat mengemudikan sepeda dengan nyaman. Sepedanya sendiri cukup nyaman untuk digunakan ketika berkeliling kampus dan melihat objek-objek di sekitar kampus tanpa harus berjalan kaki dengan jauh. Penggunaan sepeda publik ini pun tidak dikenakan biaya sama sekali, sehingga sangat menyenangkan dan ekonomis tentunya.

            Positifnya lagi, penduduk Zhenjiang dan mahasiswa Jiangsu University umumnya dapat menjaga kondisi sepeda dengan baik, sehingga sepeda publik tetap dalam kondisi prima untuk digunakan. Tak hanya itu, sistem kartu yang memberikan gratis 1 jam untuk pemakaian sepeda gratis ini juga membuat mobilitas sepeda dari satu titik ke titik lain menjadi sangat dinamis. Jika sepeda dicolong, maka pemilik kartu akan terkena denda karena semua data pribadi terekam dalam kartu tersebut.

Andai saja Bandung memiliki sepeda publik seperti ini, apakah sistemnya sudah siap atau sepeda publik yang disiapkan Pemkot justru akan dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, apakah orang Bandung mau naik sepeda dengan kemudahan mengendarai sepeda motor dan kontur jalan yang tidak memadai. Mungkin negara kita masih perlu bebenah untuk menyediakan sarana dan prasarana jalan yang nyaman terlebih dahulu, sebelum sampai ke titik public bike ini.

Tapi yang jelas, Dreamland sangat menikmati pemakaian public bike di Zhenjiang ini untuk sekadar refreshing atau bepergian dalam jarak dekat.



~ oOo ~