Tuesday, January 31, 2017

End of Dreamland in China

Dreamland Traveller Moment




End of Dreamland in China


            Tanpa terasa waktu studi Dreamland di China sudah genap 1 tahun, tiba saatnya untuk pulang kembali ke tanah air. Begitu banyak kenangan, pengalaman, serta kisah perjalanan menarik yang Dreamland rasakan selama di China. Sedih rasanya Dreamland harus meninggalkan semua rutinitas yang sudah biasa Dreamland lakukan di China, mulai dari membeli makanan ke kantin, ngobrol dengan teman sekamar, bersepeda santai di kampus, sampai berjalan kaki di taman yang ada. Semua harus Dreamland tinggalkan mengingat masa studi Dreamland yang sudah berakhir.

            Sehari sebelum pulang kembali ke tanah air (9 Januari 2017), Dreamland melakukan farewell dinner dengan teman-teman senegara dan teman-teman terdekat. Senang dan sedih bercampur aduk mendengar penuturan teman-teman tentang kesan dan pesan seputar Dreamland. Meskipun 1 tahun adalah waktu yang sangat singkat, namun begitu banyak kisah, memori, dan pengalaman yang terjalin dengan teman-teman di China. Jujur Dreamland pasti akan merindukan banyak hal yang terjadi di China.

            Perjalanan pulang pun dimulai ketika Dreamland membereskan semua mekanisme administrasi untuk kuliah dan asrama ke OEC. Setelah itu, Dreamland melakukan pengecekan akhir dan membereskan semua barang bawaan yang ada sebelum akhirnya diantar pulang oleh Simba dan Nelson. Sebagai informasi, Simba adalah teman sekamar Dreamland selama 1 tahun terakhir. Meskipun Simba berasal dari Zimbabwe, tapi Simba sudah menjadi teman sekamar dan tim yang saling mendukung satu sama lain selama 1 tahun.

            Sembari menggeret koper dan melihat setiap jalan yang Dreamland tempuh selama 1 tahun terakhir, sungguh sedih rasanya melihat kenangan yang terukir di Jiangsu University ini akan segera menjadi sejarah. Tapi Dreamland bersyukur bahwa dalam waktu sesingkat ini, Dreamland bisa melakukan banyak hal dan mendapatkan banyak pengalaman berharga dengan teman internasional maupun lokal.

            Dengan bantuan Simba dan Nelson (teman Simba) untuk membawakan koper yang beranak pinak, Dreamland diantar ke stasiun Zhenjiang untuk menaiki bus menuju Nanjing Lukou Airport. Sebelum mencapai stasiun, Nelson berhenti sejenak di Auchan untuk membeli sesuatu. Setelah menunggu 20 menit, Nelson tak kunjung juga tiba dan waktu terus berjalan. Akhirnya, Dreamland dan Simba berangkat ke stasiun Zhenjiang terlebih dahulu untuk mengamankan tiket bus.

            Sesampainya di stasiun Zhenjiang, Dreamland membeli tiket bus seharga 60 CNY untuk pergi ke Nanjing Lukou Airport. Setelah itu, Dreamland dan Simba menunggu hingga pukul 14.00 mengingat jadwal bus pukul 12.30 sudah berangkat. Nelson pun menyusul ke stasiun Zhenjiang dan memberikan Dreamland sebuah hadiah untuk dibawa pulang ke Indonesia. Terima kasih Nelson untuk aksesoris laptopnya. Sembari menunggu, Dreamland mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan pada Simba dan Nelson.

            Jadwal bus pukul 14.00 pun tiba, Dreamland pun memeluk hangat Simba dan Nelson untuk berpisah terakhir kalinya. Sungguh sebuah perpisahan yang menyedihkan karena kami semua datang di hari yang sama ke China (24 Februari 2017) dan kini Dreamland harus pulang lebih awal mengingat masa studi yang sudah usai, sementara Simba dan Nelson masih memiliki 2 tahun lagi untuk menyelesaikan studi di tingkat Ph.D. Setelah berpisah dan melambaikan tangan, Dreamland pun menempuh perjalanan selama 1 jam 30 menit menuju Nanjing Lukou Airport setelah melewati Jurong.

            Sesampainya di Nanjing Lukou Airport, Dreamland bertemu mahasiswa asal Thailand yang juga kuliah di Jiangsu University. Setelah Dreamland melakukan check-in bagasi dan mendapatkan boarding pass untuk Scoot Airlines, Dreamland pun membantu teman Dreamland untuk menemukan pesawatnya yang ternyata belum ada di jadwal. Maklum pesawat teman Dreamland berangkat pukul 20.00, sementara saat ini jam masih menunjukkan pukul 15.45. Dreamland pun berpamitan dan segera menuju ke konter imigrasi.

            Dreamland bersyukur bahwa perjalanan pulang kali ini tidak diwarnai tragedi kelebihan bagasi seperti yang terjadi semester lalu saat Dreamland menaiki Asiana Airlines dan mengakibatkan denda yang sangat besar. Setelah mendapat cap keluar China dan melakukan screening pemeriksaan akhir, Dreamland pun menunggu pesawat Scoot yang akan membawa Dreamland ke Singapore. Dreamland hanya menunggu selama 1 jam sebelum akhirnya pesawat siap untuk diberangkatkan.

            Dreamland pun mengantri dan masuk ke pesawat Scoot yang merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines. Suasana kabin Scoot ini sangat unik dan berjiwa muda, selain itu staf udaranya pun orang Singapore yang rata-rata masih muda. Setelah semua penumpang masuk, Dreamland pun siap untuk menempuh perjalanan selama 5 jam 40 menit menuju Singapore Changi Airport. Dreamland duduk di sebelah dua orang penduduk China Mainland yang akan pergi ke Australia untuk mengajar Bahasa Mandarin.

            Sepanjang perjalanan, Dreamland isi dengan mengobrol bersama dua orang guru Mandarin yang duduk di sebelah Dreamland. Berhubung Bahasa Inggris guru Mandarin dari China ini bagus, jadilah pembicaraannya menyenangkan dan banyak hal yang dapat dibicarakan. Berhubung Dreamland memesan paket perjalanan secara komplit, jadilah Dreamland mendapat makanan, minuman, coklat, dan comfort kit selama penerbangan. Jujur jika dibandingkan dengan AirAsia, makanan Scoot sangatlah sedikit porsinya, padahal harganya sangat mahal kalau beli secara langsung.

            Salah satu hal menarik selama naik Scoot Airlines adalah ambience dari kabinnya yang disetting berwarna-warni layaknya pelangi. Dengan langit-langit yang diatur pencahayaannya, penumpang dapat merasakan suasana yang berbeda-beda dalam kabin. Selain itu, staf udaranya dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin, sehingga memudahkan semua penumpang. Setelah perjalanan 5 jam 40 menit yang melelahkan, akhirnya pesawat pun mendarat di Bandara Changi Singapura.

            Sama seperti kebiasaan yang sudah mendarah daging, lagi-lagi turis asal China Daratan berdiri untuk mengambil bagasi, padahal pesawat baru saja mendarat sampai-sampai ditegur pramugari yang bertugas. Setelah pesawat parkir di hanggarnya, Dreamland pun keluar dan menikmati kembali suasana Changi Airport yang sudah lama tidak Dreamland kunjungi. Dreamland pun berkeliling dan mencoba menghabiskan waktu selama 8 jam 30 menit sebelum penerbangan ke Jakarta esok harinya.

            Dreamland pun melihat entertainment zone, food court, pergi ke bagian depan bandara untuk berfoto dengan dekorasi Imlek, serta melihat sekeliling Changi Airport. Sesudah capek berjalan kaki, Dreamland pun masuk lagi ke imigrasi untuk mencari tempat duduk, charger, dan terkoneksi dengan internet untuk menghubungi keluarga di rumah. Sebagai informasi, saat ini Changi Airport mengharuskan kita untuk scan paspor guna menikmati fasilitas Wi-Fi gratis atau mendaftarkan nomor HP yang ada. Pukul 03.00, Dreamland melihat suasana bandara sangat lenggang dan hanya beberapa petugas kebersihan saja yang berlalu lalang. Banyak sekali penumpang yang tidur terhampar di seluruh penjuru bandara.

            Dreamland sendiri tidak tidur karena takut kebablasan dengan jam terbang pesawat yang 07.40, jadilah Dreamland menghabiskan waktu tunggu dengan berkeliaran di sekitar Changi Airport. Begitu waktu gate pesawat Singapore Airlines yang akan membawa Dreamland dibuka pukul 06.30, Dreamland pun segera masuk agar dapat beristirahat. Saat masuk dan melakukan check-in, bagasi kabin Dreamland diberi tag khusus dan ditaruh di dekat garbatara karena akan dimasukkan ke dalam bagasi check-in tanpa biaya tambahan.

            Sepanjang waktu tunggu, Dreamland melihat bahwa kebanyakan penumpang SQ952 adalah kalangan pebisnis, eksekutif muda, dan masyarakat kalangan menengah ke atas yang terlihat dari pakaian dan dandanannya. Dreamland sendiri beruntung dapat menaiki SQ952 karena satu paket dengan penerbangan Scoot Dreamland dari Nanjing, sehingga harganya lebih hemat. Sesudah menunggu selama 40 menit, pengumuman masuk pesawat pun dimulai. Seperti biasa, penumpang kelas utama dan bisnis diprioritaskan terlebih dahulu, sebelum akhirnya penumpang kelas ekonomi dapat keluar.

            Dreamland pun duduk, diberikan handuk basah, dan pesawat pun siap untuk diberangkatkan. Sebagai pesawat full service, Dreamland mendapat makanan dan minuman tanpa dikenakan biaya. Sayangnya Dreamland mendapat kursi di bagian terdepan, sehingga tidak bisa menikmati in flight entertainment dalam penerbangan singkat 1 jam 45 menit ini. Hiks... Sesudah pelayanan full service yang diberikan, pesawat Singapore Airlines pun mendarat dan Dreamland pun segera keluar untuk menuju ke konter imigrasi.

            Konter imigrasi di Jakarta pun sudah berpindah dari lurus menjadi arah kiri dan kanan. Kemudian Dreamland pun menunggu bagasi yang didaftarkan. Saat menunggu, Dreamland awalnya tidak ngeh kalau ada “tamu spesial” di pesawat SQ952. Dreamland curiga saat banyak sekali staf bandara yang menghampiri seorang perempuan muda yang menunggu bagasi. Rupanya dia adalah Nikita Willy. Jadilah Dreamland juga ikut berfoto bersama dengan selfie. Hehehe...

            Dengan bagasi yang beranak pinak, Nikita Willy dan asistennya keluar dengan bantuan petugas bandara mendahului kami semua para penumpang kelas ekonomi. Sesudah bagasi Dreamland keluar 20 menit kemudian, Dreamland pun keluar, menghirup kembali udara Jakarta, dan menuju ke Primajasa untuk pulang kembali ke Bandung. Dreamland mendapat bus pukul 10.00.

            Setelah bus ngaret selama 25 menit, Dreamland pun naik bus Primajasa, menempuh jalur Jonggol selama 7 jam akibat pergeseran tol Cipularang, berhenti di rest area jalur Cianjur, dan akhirnya tiba di Primajasa Caringin Bandung 24 jam sesudah penerbangan Dreamland dari Nanjing Lukou Airport alias jam 5 sore! Sungguh sebuah perjalanan yang sangat melelahkan. Tapi yang jelas Dreamland senang sekali dapat pulang kembali ke tanah air setelah 4 bulan studi di semester kedua dan terakhir di China. Nantikan kisah perjalanan seru Dreamland lainnya hanya di Dreamland Traveller!



Zhenjiang, Nanjing, China, Singapore, Jakarta, Bandung, 10 - 11 Januari 2017



Dreamland Traveller

Saturday, January 28, 2017

Uniknya Pengemis di Amerika Serikat

Dreamland Traveller Moment




Uniknya Pengemis di Amerika Serikat


            Pengemis biasanya identik dengan golongan masyarakat kalangan menengah ke bawah yang berada di negara miskin. Di Indonesia, image pengemis sangat lekat dengan anak-anak dengan kecrekan, ibu-ibu dengan baju kumal yang meminta-minta dan berharap belas kasihan, serta sekumpulan anak muda dengan musik keras. Jika tidak dikasih, umumnya suka mengucapkan kata-kata kasar dan sumpah serapah. Tak jarang juga pengemis, khususnya anak-anak memakai aibon untuk mendapatkan sensasi kepuasan yang berakibat fatal pada kerusakan otak.

            Image pengemis itu rupanya sangat berbeda dengan yang Dreamland temui di Seattle, Amerika Serikat. Saat berjalan kaki pagi untuk mencari sarapan di Seattle, Dreamland bertemu pengemis yang meminta-minta di jalan. Dengan pakaian yang kumal, dia meminta-minta dengan membentangkan kardus yang bertuliskan permohonan belas kasihan pada orang yang lewat. Tanpa menghampiri atau mengintimidasi, dia tetap berada di posisinya untuk menunggu orang yang berbelas kasihan.

            Lain lagi saat Dreamland berada di kawasan Space Needle, Dreamland melihat ada pengemis yang sedang memeluk kucing dan meminta sumbangan untuk memberi makan kucing yang dipeliharanya. Dengan tulisan dan topi ala sulap yang tergadang, dia menantikan orang yang berbelas kasihan untuk memberi makan pengemis dan kucingnya yang kelaparan. Sama seperti pengemis sebelumnya, pengemis yang satu ini pun tidak berjalan menghampiri, tetapi duduk diam menunggu belas kasihan.

            Sungguh sangat berbeda pendekatan pengemis di negara berkembang dan negara maju!



~ oOo ~

Thursday, January 26, 2017

More Weight, More Money

Dreamland Traveller Moment




More Weight, More Money


            Jika biasanya makanan dihitung berdasarkan jenis dan banyaknya jumlah yang diambil di rumah makan, rupanya sistem makanan di Amerika Serikat sangatlah berbeda dengan yang kita kenal selama ini. Saat Dreamland membeli sarapan di Metropolitan Market yang ada di Seattle, Dreamland membeli roti, ham, pasta, dan berbagai hal lainnya yang semua dimasukkan ke dalam boks kertas. Sesudah itu, boks tersebut dibawa ke kasir dan begitu akan dibayar, rupanya petugas kasir menimbang makanan tersebut layaknya buah di supermarket Indonesia.

            Dengan berat makanan yang Dreamland beli, Dreamland harus membayar 11 USD! Pantas saja orang Amerika memilih makan salad dan sayuran yang ringan karena bayarnya ternyata ditimbang begitu. Ketika Dreamland ditraktir makan di kantin kantor Microsoft Corporation di Seattle, rupanya sistem yang sama juga diterapkan. Makanan ditimbang dan dihitung nilainya di kasir. Jadi makanan apapun akan dihitung dengan ukuran yang sama, yakni sekian USD dalam berat gram.

            Tentu sistem pembayaran dengan timbangan ini jadi catatan bagi Dreamland, yakni hindari makanan yang berat dalam arti sesungguhnya dan memilih makanan yang ringan agar bisa berhemat di Amerika Serikat di kunjungan selanjutnya.



~ oOo ~

Sunday, January 15, 2017

Time to Explore Sand Dunes!

Sesaat lagi Dreamland akan memulai perjalanan istimewa perdana di tahun 2017. Destinasi yang akan Dreamland kunjungi terletak di kawasan Asia Tenggara. Sebuah negara yang terkenal memiliki mata uang dengan nominal uang yang lebih besar dari Rupiah Indonesia. Dengan fokus destinasi padang pasir putih yang terkenal, Dreamland akan mengeksplorasi sisi lain dari bagian selatan negara ini. Tak lupa Dreamland akan singgah di berbagai destinasi wisata menarik lainnya di negara yang satu ini. 

Nantikan catatan perjalanan Dreamland hanya di Dreamland Traveller!

Highlight Destination


Ikuti perjalanan Dreamland secara langsung via 
- Twitter : @TravelDreamland, 
- Instagram : @TravelDreamland
- Facebook : Dreamland Traveller
Cek sidebar blog Dreamland untuk informasi lebih lengkap seputar sosial media

Jangan lupa cantumkan hashtag #DreamTrip #DreamlandTraveller

Selamat menikmati perjalanan Dreamland Traveller di tahun 2017!

Saturday, January 14, 2017

5 Tempat Wisata Wajib di Zhenjiang

Dreamland Traveller Moment


5 Tempat Wisata Wajib di Zhenjiang
            Jika Anda berkunjung atau melanjutkan studi di Zhenjiang, China, wajib hukumnya untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata menarik yang ada di kota ini. Kota kecil yang terletak di Provinsi Jiangsu ini mempunyai beragam tempat wisata yang mengandung nilai historis. Sebut saja, Jinshan Temple yang terkenal karena legenda kisah cinta Ular Putih. Nah berikut 5 tempat wisata menarik yang layak untuk dikunjungi di Zhenjiang:

1. Jinshan Temple
Kuil yang dikenal dengan nama “Golden Temple” ini merupakan tempat sembahyang umat Buddha yang terkenal di provinsi Jiangsu. Kompleks kuil yang cukup luas dengan danau buatan dan sungai Yangzhe yang mengitari Jinshan Temple ini membuat pemandangan Jinshan menjadi sangat istimewa. Salah satu ritual menarik yang Dreamland lihat di sini adalah lempar koin ke mulut naga yang ada di dinding belakang kuil utama. Sayangnya pagoda di puncak utama kuil tidak dapat dinaiki, sehingga Dreamland tidak dapat melihat pemandangan bird-eye secara utuh dari Jinshan Temple.

2. Jiaoshan Temple
Kuil yang satu ini terkenal dengan kaligrafi dan ukiran tulisan Mandarin yang ada di batu-batu besar. Untuk mencapai kuil ini, kita harus menggunakan perahu ferry yang termasuk dalam harga tiket masuk. Pemandangan Jiaoshan Temple boleh dikatakan paling indah dibandingkan semua temple yang ada di Zhenjiang karena merupakan kombinasi antara daratan, sungai, dan kuil yang terlihat begitu indah dari atas. Jika Anda memahami karakter Mandarin, Anda bisa menikmati cerita dari dinasti ke dinasti saat berada di Jiaoshan Temple.

3. Beigushan Temple
Beigushan Temple boleh dikatakan kuil yang kecil jika dibandingkan dengan Jinshan dan Jiaoshan. Kuil yang terkenal dengan legenda 3 kerajaan ini boleh dikatakan cukup menarik dan unik untuk dikunjungi karena mempunyai arsitektur dan dekorasi bangunan yang unik. Kita bisa menikmati pemandangan dari atas pavilion salah satu bangunan di Beigushan. Beigushan sangat cocok menjadi tempat untuk bersantai karena letaknya yang dekat pesisir sungai Yangtze.

4. Nanshan Temple
Nanshan Temple boleh dikatakan kuil yang paling besar, luas, dan sangat melelahkan untuk dijelajahi. Sebagai kuil yang terletak jauh dari sungai, Nanshan menawarkan pengalaman hiking dan trekking gunung yang sangat menantang. Kita diharuskan melewati ratusan anak tangga untuk melihat pavilion dan kuil yang terletak saling berjauhan satu sama lain. Nanshan sangat cocok untuk dikunjungi saat bersantai karena banyaknya pepohonan dan kita bisa menikmati nuansa alam yang nyata karena sangat jauh dari keramaian kota.

5. Xijin Ferry Street
Kawasan Xijin Ferry Street atau yang lebih dikenal dengan Xijindu ini menawarkan nuansa jalan kuno yang sangat menarik untuk dikunjungi. Mengingat banyaknya bangunan kuno yang dilestarikan dan dirawat sebagaimana aslinya, banyak sekali pasangan pengantin yang menjadikan Xijindu sebagai lokasi prewedding mereka. Banyak sekali toko makanan, suvenir, dan oleh-oleh yang menjajakan dagangannya di sini. Kita bisa merasakan nuansa Zhenjiang kuno hanya dengan berjalan kaki melewati setiap sudutnya di sini.

            Demikian 5 tempat wisata menarik yang ada di Zhenjiang. Semoga suatu hari Anda bisa berkesempatan mengunjungi semua kuil dan tempat menarik yang sudah Dreamland jelajahi di Zhenjiang, Jiangsu, China ini!

~ oOo ~