Monday, January 22, 2018

Pengalaman Naik Bus Malam di Myanmar



Dreamland Traveller



Pengalaman Naik Bus Malam di Myanmar

Tiket Bus Elite

            Salah satu cara efektif untuk menghemat pengeluaran dan waktu di Myanmar adalah menggunakan bus malam untuk bepergian dari satu kota ke kota lainnya. Nah karena waktu saya di Myanmar cukup terbatas dan banyak tempat yang ingin dikunjungi, jadilah saya banyak menggunakan bus malam selama berwisata di Myanmar guna efisiensi waktu. Secara umum, saya merasa transportasi bus di Myanmar sudah digarap dengan cukup baik dan nyaman, sehingga tidak ada pengalaman zonk yang didapat ketika menggunakan bus.

            Pengalaman naik bus pertama, yakni ketika saya berangkat dari Yangon menuju Mandalay. Dengan bus yang dioperasikan Elite, saya mendapat fasilitas yang cukup oke, yakni air minum dan selimut dalam perjalanan. Tak hanya itu, ada kondektur perempuan layaknya pramugari di pesawat yang mengecek proses keberangkatan. Sangat profesional dan nyaman. Saya pun bisa tidur dengan nyaman. Bus pun berhenti satu kali untuk istirahat toilet dan makan subuh karena jam menunjukkan 01.30. Kira-kira pukul 05.00, bus pun tiba di terminal bus Mandalay yang boleh dikatakan cukup sembraut.

            Pengalaman bus kedua saya menggunakan bus dari perusahaan Shwe Man Thu yang mengoperasikan rute Mandalay - Bagan. Sebenarnya sih saya memilih perusahaan ini karena tidak ada lagi bus yang beroperasi di rute ini dengan keberangkatan di sore hari. Singkat kata, setelah berwisata seharian di Mandalay, saya pun naik bus. Alanglah terkejutnya saya ketika mendapati bus tanpa AC yang sangat kumuh kondisinya. Boleh dikatakan seperti bus non AC zaman dulu di Indonesia. Padahal harganya hampir sama dengan bus malam yang digunakan kemarin malam dari Yangon ke Mandalay. Hiks...

            Bus ini berhenti di sebuah konter warung makan untuk makan malam, setelah itu dilanjutkan kembali. Salah satu pengalaman konyol yang saya alami bersama bus ini adalah bus ini tiba di Bagan jam 1 pagi! Suasana terminal bus Bagan pun sepi melompong dan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terlihat. Akhirnya saya menepi di sebuah konter pembelian tiket bus yang buka untuk menumpang diri duduk sampai menunggu fajar tiba. Sungguh pengalaman yang sangat epic.

            Pengalaman naik bus malam terakhir, yakni dari rute Bagan kembali ke Yangon. Boleh dikatakan perjalanan Bagan ke Yangon ini cukup nyaman dan tidak mengenaskan layaknya Mandalay - Bagan. Sama seperti perusahaan Elite, perusahaan bus Famous ini memberikan air minum, selimut, plus snack box yang lumayan untuk mengganjal perut. Selain itu, ada juga pramugari yang beredar untuk memberikan informasi tentang perjalanan. Hal keren lainnya adalah adanya petunjuk keselamatan dalam bus. Sungguh pelayanan bus yang sangat oke.

            Secara umum, pengalaman naik bus malam di Myanmar ini sangat menarik dan tentunya memberikan perspektif baru tentang pelayanan bus yang baik. Tak hanya itu, pos menunggu busnya pun sangat nyaman karena terdapat toilet dan rata-rata terdapat dispenser air minum. Berkat bus malam inilah, Dreamland hanya menginap selama 1 malam di hotel dan sisa 4 malamnya berada di dalam bus untuk tidur. Sebuah rekor baru untuk perjalanan darat di Myanmar!



~ oOo ~

Wednesday, January 17, 2018

Wisata Instagramable ala Tebing Breksi



Dreamland Traveller

Wisata Instagramable ala Tebing Breksi
            Tren wisata dan pencitraan di sosial media membuat banyak sekali objek wisata di seluruh dunia yang berbenah untuk menciptakan sebuah pengalaman wisata yang Instagramable. Selfie atau swafoto menjadi sebuah kewajiban yang harus ditunaikan ketika berkunjung ke sebuah tempat wisata layaknya sebuah pencapaian yang terukur lewat postingan di Instagram. Tak heran jika banyak sekali spot selfie yang disiapkan guna menampung hasrat wisatawan akan eksis di dunia maya.
            Hal ini juga terlihat saat saya berada di Tebing Breksi. Tempat wisata yang semula adalah bekas penambangan kapur ini kini berubah wujud menjadi sebuah tempat wisata yang unik dengan ukiran batuan yang memukau di sepanjang dindingnya. Saya sendiri takjub melihat sebuah batuan besar yang layaknya dipahat dan dijadikan sebuah objek wisata baru oleh Pemerintah Yogyakarta.
            Memasuki kawasan Tebing Breksi, saya dikenakan tiket parkir mobil sebesar Rp 5.000,00, sementara untuk tiket masuk dilakukan secara sukarela. Begitu masuk, batuan besar yang terukir langsung menjadi pemandangan indah yang terlihat. Sesampainya di tempat parkir, tangga menuju Tebing Breksi yang terukir naga menjadi sebuah spot Instagramable yang tak boleh terlewatkan.
            Di bagian puncak Tebing Breksi, banyak sekali petugas foto yang siap menunggu untuk memakai spot selfie dengan biaya tertentu. Jika tertarik, Anda bisa berfoto di berbagai spot yang tersedia. Secara umum, Tebing Breksi sendiri cukup unik sebagai objek wisata karena merupakan tempat yang beralih fungsi dari penambangan menjadi wisata kekinian yang up to date.   
            Semoga saja tren selfie dan wisata Instagramable ini memicu dunia pariwisata Indonesia untuk terus berbenah dan mempercantik diri agar lebih banyak wisatawan yang berkunjung, baik domestik maupun internasional. Apalagi Instagram kini terbukti sangat efektif untuk membuat viral sebuah tempat dengan pesona yang dimilikinya.
            Ikuti petualangan Dreamland Traveller di @TravelDreamland!

~ oOo ~

Tuesday, January 2, 2018

Follow @TravelDreamland Journey on Instagram

Traveling memberi kita pengalaman dan kenangan manis tersendiri untuk disampaikan
Perjalanan traveling di tahun 2017 tentu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan
Sementara perjalanan tahun 2018 akan menjadi pengalaman baru yang menarik dan mendebarkan

Nantikan perjalanan Dreamland Traveller di tahun 2018 hanya di Dreamland Traveller

Jangan lupa untuk follow @TravelDreamland di Instagram untuk melihat keseruan perjalanan Dreamland Traveller

Klik di Sini untuk Follow Dreamland

Selamat Tahun Baru 2018!

Dreamland Traveller
@TravelDreamland