Tren bersepeda memang
saat ini sedang digandrungi masyarakat di berbagai kota besar di Indonesia.
Berbagai pesepeda dadakan muncul di akhir pekan, mulai dari individu, keluarga,
atau komunitas. Berbagai spot keramaian, seperti Jalan Asia Afrika Bandung, Lapangan
Saparua, Gedung Sate, Jalan Dago Bandung, hingga kawasan sekitar Balai Kota
Bandung menjadi pusat keramaian yang diminati pengendara sepeda.
Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika Bandung |
Memang tren yang muncul
dari kebosanan masyarakat akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
social distancing ini menumbuhkan kembali tren sepeda yang pernah berjaya di
tahun 1990 saat suasana Kota Bandung masih asri dan sejuk. Belum lagi banyaknya
aturan lalu lintas yang memberikan aturan bagi kendaraan bermotor membuat
masyarakat seolah “hijrah” ke moda transportasi sepeda yang relatif bebas
aturan.
Bersepeda di Bandung |
Sembari menelusuri Kota
Bandung dengan sepeda, saya menemukan banyak hal menarik yang ada di Kota
Bandung, yakni jejak masa lalu dan nilai historisnya yang tinggi. Lewat setiap
kayuhan sepeda, saya bisa menikmati pemandangan kota dengan lebih seksama,
fokus, dan meresapi kenangan yang ada di setiap sudut jalannya. Selain itu, bangunan
bersejarah Bandung seyogianya dilestarikan karena menyimpan jejak sejarah masa
lampau yang tidak ternilai harganya.
Titik KM 0 Bandung |
Semoga saja pandemi
COVID-19 segera berlalu dan kecintaan terhadap Bandung ini juga semakin
meningkat dari penduduknya. Bukan hanya sekadar bangga dengan julukan Parijs
van Java, tetapi juga merasa bangga dan bertanggung jawab untuk menjaga
kebersihan, kelestarian, dan ketentraman Bumi Pertiwi tercinta. Selamat
bergowes ria!
Dreamland
Traveller
IG:
@traveldreamland