Wish you were here! Satu ucapan yang paling sering disampaikan orang yang sedang berwisata di sebuah tempat impian ini memang menjadi kata-kata yang memberikan harapan, namun di sisi lain bisa menimbulkan kecemburuan untuk berada di tempat yang sama. Ya, kehadiran media sosial secara sadar atau tidak sadar mengubah bagaimana cara kita menikmati wisata itu sendiri. Jika dulu wisata terfokus pada aneka indera yang kita miliki untuk menikmati segala sesuatu yang ada di tempat tersebut. Sekarang wisata justru terfokus pada bagaimana mengabadikan momen yang ada dengan gawai yang dimiliki.
Luxembourg, 2019 |
Saya masih ingat ketika dulu berwisata di awal tahun 2011 ketika gawai belum secanggih dan seinovatif sekarang, bagaimana interaksi antar orang dalam wisata itu menjadi pengalaman berharga yang tidak terlupakan. Melihat bagaimana komunikasi dengan warga setempat, menikmati keindahan alam yang tiada tara, hingga memaknai dan meresapi kesempatan yang ada menjadi sebuah hal berharga yang dialami. Satu dekade berlalu, tentu teknologi mengubah cara wisata yang selama ini dilakukan menjadi lebih individualis dan terfokus pada bagaimana membuat konten yang baik untuk follower media sosial.
Pandemi memang belum usai, namun pintu wisata domestik perlahan mulai dibuka dan menerima banyak tamu untuk kembali menggerakkan perekonomian nasional Indonesia. Semoga kita kembali bisa menikmati dunia seperti sediakala dan tak ada salahnya Wish You Were Here kita ucapkan pada diri kita sendiri, sehingga kita kembali dapat mempelajari dunia dan segala dinamikanya dalam kehidupan kita. Selamat meresapi dan memaknai kembali setiap perjalanan yang membawa kita ke titik ini.
Instagram @traveldreamland