Monday, July 30, 2018
Wednesday, July 11, 2018
Meet Local People
Dreamland Traveller
Meet
Local People
Bersama Anak-Anak di India |
Traveling
adalah sarana yang paling mudah dalam menjalin komunikasi dengan orang yang
memiliki perbedaan dengan kita. Interaksi dalam menanyakan arah, membeli
barang, hingga proses wisata memberi kita banyak kesempatan untuk berinteraksi
dengan penduduk lokal setempat. Tak jarang jika banyak orang mengatakan jika
traveling adalah proses yang memperkaya diri, baik dari segi budaya,
komunikasi, hingga cara kita memandang dunia.
Bertemu
orang lokal adalah satu dari sekian banyak keuntungan yang didapatkan ketika
berwisata ke destinasi yang baru. Tidak harus selalu ke luar negeri, orang
lokal di Indonesia pun mampu membuat kita takjub dengan kearifan lokal yang
mereka miliki. Lewat orang lokal, kita bisa memahami cara berpikir, cara
berperilaku, dan cara hidup mereka yang mungkin sangat berbeda dengan
keseharian yang kita lalui.
Ketika
Dreamland berwisata ke Vietnam, Dreamland melihat bahwa kebanyakan orang
Vietnam mengkonsumsi Banh Mi atau roti Perancis ketika sarapan di pagi hari.
Pedagang jalanan mulai menjajakan roti Perancis yang diisi dengan berbagai
jenis sayur dan daging untuk dinikmati sebagai kudapan di pagi hari. Tentu
sebagai orang Indonesia yang terbiasa dengan nasi akan kesulitan mencari nasi
di Vietnam, sehingga Dreamland harus beradaptasi dengan budaya setempat.
Lain
halnya ketika berwisata ke Jepang, orang Jepang terkesan sangat kaku, dingin,
dan menghindari tatapan mata ketika berpapasan di tempat umum. Padahal orang
Jepang dapat menjadi sangat ramah dan sopan ketika kita bertanya dan berusaha
menjelaskan sekalipun mereka tidak dapat berbahasa Inggris. Selain itu,
kebersihan dan ketertiban juga menjadi budaya hidup yang dianut oleh masyarakat
Jepang secara turun temurun.
Bersama Keluarga Gen di Akita, Jepang |
Ketika
Dreamland menempuh studi di Tiongkok, orang lokal yang ditemui juga mempunyai
karakteristik yang berbeda. Mereka terkesan sangat tergantung dengan HP, sangat
displin, bekerja keras dengan tugas-tugas yang dikerjakan di perpustakaan. Sayangnya,
orang Tiongkok sangat jarang sekali membersihkan sisa ranjau setelah habis
menunaikan hajat di toilet. Namun orang Tiongkok terlihat sangat ulet dalam
mengerjakan apapun.
Traveling
ke Amerika Serikat juga memberikan kesan tersendiri, di mana setiap orang
berdiri secara independen dan tidak berinteraksi satu dengan yang lain. Mereka
sangat terikat dengan aturan dan berinteraksi dalam kadar seperlunya saja.
Budaya self service juga terlihat
sangat kental di Negeri Paman Sam ini, mulai dari mengambil makanan di gerai
makanan siap saji, membersihkan sampah yang telah dimakan, hingga budaya tipping yang tergolong gratituity juga sangat dijunjung di
Amerika Serikat.
Lalu,
kunjungan ke India juga memberi kesan tersendiri, di mana Dreamland menemukan
banyak sekali orang yang suka melakukan tipu-tipu dalam berbagai kategori.
Meminta tips saat sarapan pagi di hotel, mengurangi jasa yang ditawarkan saat
mengikuti tur, dan meminta-minta saat berada di tempat wisata. Sayangnya kalau kita
terjebak, maka pasukan minta-minta lainnya akan datang juga menghampiri kita.
Bertemu
orang lokal di berbagai daerah akan memberikan kita wawasan yang luas,
sekaligus juga menjadi pengalaman yang menarik untuk memahami budaya, cara pikir,
serta gaya hidup yang kelak akan menjadi pembelajaran bagi kita dalam
traveling. Selamat bertemu orang lokal!
~ oOo ~
Subscribe to:
Posts (Atom)