Saturday, February 26, 2022

Cerita dalam Cita

Jika mengenang kembali masa lampau, tentu ada banyak hal menarik yang sebenarnya unik untuk kita eksplorasi. Cita-cita untuk menjadi pilot, dokter, astronot, dan beragam profesi lainnya yang mungkin perlahan akan dikoreksi seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini tentu saja menjadi sebuah cerita yang dinamakan mimpi. Mimpi yang terkadang muluk-muluk, terlalu too good to be true, dan pastinya memberikan banyak sekali cerita untuk mengetahui batas dari langit atau semesta itu sendiri.

Braga (2021)

Melihat kembali perjalanan hidup dari waktu ke waktu, tentu cerita itu akan menjadi sebuah hal yang tidak hanya memperkaya sudut pandang, tapi juga memoar kecil yang tertinggal dalam diri. Di titik ini, saya melihat bahwa mimpi memang tak ada batasnya. Yang ada adalah sebuah kotak kecil dalam hati yang memberikan panduan dan lentera untuk bertindak dan berkarya dengan penuh kesungguhan hati.

Saya ingin celoteh kecil ingin sesekali keliling dunia dalam pesawat, berselang 3 tahun hal itu benar-benar terjadi ketika menjadi perwakilan Indonesia di acara We Day Seattle 2015. Kemudian melihat Benua Biru dengan dinamika kehidupannya sepertinya akan menjadi mimpi yang terlihat seperti kalender kosong, ternyata juga terjadi di tahun 2019 setelah melakukan presentasi ilmiah di Paris. Rasanya perlu juga untuk sejenak berhenti melihat ke belakang bahwa kekuatan cerita dan mantra mimpi yang hidup di kepala dinyalakan.

Hari ini mungkin perjalanan masih jauh dari angan, namun mimpi itu harus tetap dinyalakan dan dihidupi sebagai bagian dari cerita. Cerita yang akan memberikan warna tersendiri untuk berkarya dan menemukan, bersyukur dan menerima, serta bercerita dan menuliskan cerita itu sebagai salah satu bagian dari perjalanan kehidupan yang patut disyukuri. Semoga selalu sehat dan pandemi ini segera berlalu!

 

Dreamland Traveller

Instagram: @traveldreamland