Tuesday, July 19, 2016

Day 7: Merasakan Nuansa Inggris di Colombo

Dreamland Traveller




Day 7: Merasakan Nuansa Inggris di Colombo


            Akhirnya perjalanan Dreamland di Sri Lanka akan berakhir hari ini. Setelah sarapan ala kadarnya di kamar, Dreamland pun check out dari Hotel Shamal dan segera mengemasi barang bawaan. Dreamland pun akan pulang dari Anuradhapura menuju Negombo. Perjalanan yang akan ditempuh dalam rute pulang ini adalah 186 km dengan kondisi jalan biasa. Dreamland pun menikmati perjalanan pulang dengan melihat pemandangan indah di sisi hutan, pantai, dan danau yang dilewati.

            Sebelum meninggalkan kota Anuradhapura, Quinston ingin sarapan terlebih dahulu di restoran terdekat dengan menu sarapan khas Sri Lanka. Dreamland hanya mencicipi sedikit. Ada makanan yang menyerupai bentuk martabak dengan telur didalamnya. Sesudah makan pagi singkat, kami pun meninggalkan kota Anuradhapura. Di tengah jalan, Quinston tak lupa membeli lotere dan berbicara dengan pedagang sapu karena katanya terdapat bisnis sampingan yang harus dilakukan.

            Sepanjang perjalanan, Quinston stop di pedagang nangka, pinggir pantai, gereja, kuil Buddha, kuil Hindu, dan pantai.  Nangka di Sri Lanka ini boleh dikatakan biasa-biasa saja dan tidak terlalu manis layaknya di Indonesia. Harga 1 buah nangka adalah 150 LKR. Setelah itu, Dreamland berhenti sejenak di sebuah laguna untuk berfoto dengan pemandangan indah. Setelah melanjutkan 1 jam perjalanan, Quinston stop di sebuah bangunan gereja Katolik dan Dreamland berfoto didalamnya.

            Tak ketinggalan anak-anak yang lucu mengatakan “Halo” dan menanyakan nama. Sesudah itu, Dreamland pun diberhentikan di sebuah laguna yang menghasilkan garam mengingat dia ingin merokok terlebih dahulu. Dreamland berfoto dan diajak selfie oleh remaja Sri Lanka setempat yang sedang menghabiskan waktu santai di tempat tersebut. Sesudah itu, perjalanan dilanjutkan melewati berbagai kota kecil.

            Salah satu yang unik adalah Dreamland dibawa ke sebuah gereja kecil, di mana kompleks gereja tersebut terletak kuburan yang jumlahnya sangat banyak. Selain itu, ada juga patung Kristus di dekat pantai dengan tempat duduk untuk sembahyang. Pantainya sendiri kurang bagus dan ombaknya sangat deras, sehingga berbahaya jika digunakan untuk berenang. Sesudah puas, Dreamland pun melanjutkan perjalanan melalui jalan pinggir pantai menuju Negombo dengan pemandangan lepas pantai.

            Singkat kata, Dreamland pun tiba di Negombo dan dibawa ke bos yang mempunyai mobil. Rupanya si bos ini mengatakan bahwa biaya yang Dreamland bayarkan tidak sebanding dengan ongkos yang dikeluarkan. Intinya sih dia ingin meminta biaya kerugian bisnis. Padahal Dreamland sudah deal dengan harga 350 USD pada Nissanka, sementara bosnya minta ke konsumen. Sifat bos yang tidak mau rugi saat berbisnis ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Intinya, Dreamland tidak mau membayar lebih karena sudah deal dengan harga yang disepakati di awal.

            Mengingat Dreamland masih mempunyai waktu 5 jam sebelum penerbangan pulang, Dreamland pun menanyakan berapa yang harus dibayar untuk mengelilingi Colombo. Dreamland dan bos pun deal dengan harga 3.500 LKR dan akhirnya perjalanan menuju Colombo pun dilanjutkan.

            Sebelumnya Quinston minta singgah terlebih dahulu di restoran untuk makan roti di hotel bintang 5. Padahal sebelumnya kita melewati toko roti biasa yang harganya bisa lebih murah setengahnya, namun Quinston tidak mau berhenti. Setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan ke Colombo dengan jarak tempuh 45 menit.

            Sesampainya di Colombo, alangkah terkejutnya Dreamland melihat suasana kota yang sangat sepi ditinggal penghuninya. Mungkin karena ini hari Minggu jadi semua orang berlibur ke bagian lain dari Sri Lanka. Semua gedung pemerintahan, toko, kantor, dan tempat makan pun hampir semuanya tutup di Colombo.

            Dreamland minta diberhentikan di area gedung kolonial Inggris yang sangat memukau yang menjadi gedung pemerintahan Presiden Sri Lanka dan jajaran kabinetnya. Selain itu, Dreamland berfoto dengan menara jam yang elegan dan gedung bank yang menyerupai arsitektur Inggris. Rasanya Dreamland seperti tersesat di Benua Eropa saja. Kepedulian pemerintah dalam merawat bangunan bersejarah ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland pun menutup kunjungan di Sri Lanka dengan melihat Pettah Market yang menyerupai Pasar Mangga Dua. Kemudian melihat stasiun kereta api di Colombo dan akhirnya makan malam. Dreamland makan malam dengan menu Rice and Curry lagi-lagi. Sesudah itu, Dreamland pun diantar ke airport untuk perjalanan pulang ke Kuala Lumpur.

            Di tengah perjalanan, terdapat sebuah insiden mengerikan, di mana Quinston yang tidak sabaran mencoba menyalip truk bermuatan dan truk tersebut berbelok ke arah kendaraan yang Dreamland tumpangi. Alhasil pintu tempat Dreamland duduk penyok parah dan tabrakan pun tidak dapat dihindarkan. Untungnya Dreamland selamat dan tidak kenapa-kenapa, hanya saja kondisi bagian luar mobil rusak parah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Setelah debat kusir singkat mengenai insiden tabrakan ini, Dreamland pun diantarkan terlebih dahulu ke airport dan tiba di Bandaranaike Internasional Airport pukul 20.15. Quinston pun berencana akan menggugat kendaraan tersebut sepulang dari airport. Tak lupa Dreamland mengucapkan terima kasih pada beliau, meskipun akhirnya kurang begitu mengenakkan kunjungan di Sri Lanka ini.

            Pemeriksaan di bandara Sri Lanka ini sangatlah ketat dan berlapis-lapis, mulai dari check awal bagasi, kemudian check bagasi lagi sebelum masuk ke konter tiket, kemudian check lagi sebelum masuk ke pintu gerbang pesawat. Pokoknya pengecekannya sangat ketat dan berlapis ganda. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Bandara CMB ini sangat simple, namun padat dengan berbagai toko. Setelah mendapat tiket dan menyelesaikan prosedur imigrasi, Dreamland disambut dengan berbagai toko duty free, mulai dari perhiasan, teh, souvenir, dan lain sebagainya. Sayangnya semua harga setelah konter imigrasi dinilai dengan menggunakan USD, sehingga menjadi sangat mahal. Belum lagi Burger King yang harganya super mahal, yakni 1 paket burger, pepsi, dan kentang harganya 14 USD!

            Jualan ala bandara CMB ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkata kata, setelah menunggu sekian lama akhirnya Dreamland masuk ke ruang keberangkatan akhir setelah melewati pemeriksaan yang lagi-lagi super ketat, setelah itu masuk ke ruang tunggu yang dipenuhi oleh penumpang yang akan pulang kembali ke Kuala Lumpur.

            Setelah jam keberangkatan menunjukkan pukul 22.55, akhirnya Dreamland pun masuk ke pesawat dan meninggalkan Colombo, Sri Lanka. Senang sekali rasanya bisa berpetualang di negeri Ceylon, meskipun dalam waktu yang sangat singkat. Dreamland pun menempuh perjalanan selama 3 jam 45 menit sebelum akhirnya sampai di Kuala Lumpur.



Anuradhapura, Negombo, Colombo, Sri Lanka, 10 Juli 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia, sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di rumah.

- Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya, Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak, dan lain sebagainya.

- Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.

- Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.

- Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar matahari yang sangat panas di Sri Lanka.

- Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan kendaraan rental.

- Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia, sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.

- Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.

- Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.