Day
7: Merasakan Nuansa Inggris di Colombo
Akhirnya perjalanan Dreamland di Sri
Lanka akan berakhir hari ini. Setelah sarapan ala kadarnya di kamar, Dreamland
pun check out dari Hotel Shamal dan segera mengemasi barang bawaan. Dreamland
pun akan pulang dari Anuradhapura menuju Negombo. Perjalanan yang akan ditempuh
dalam rute pulang ini adalah 186 km dengan kondisi jalan biasa. Dreamland pun
menikmati perjalanan pulang dengan melihat pemandangan indah di sisi hutan,
pantai, dan danau yang dilewati.
Sebelum meninggalkan kota
Anuradhapura, Quinston ingin sarapan terlebih dahulu di restoran terdekat
dengan menu sarapan khas Sri Lanka. Dreamland hanya mencicipi sedikit. Ada
makanan yang menyerupai bentuk martabak dengan telur didalamnya. Sesudah makan
pagi singkat, kami pun meninggalkan kota Anuradhapura. Di tengah jalan,
Quinston tak lupa membeli lotere dan berbicara dengan pedagang sapu karena
katanya terdapat bisnis sampingan yang harus dilakukan.
Sepanjang perjalanan, Quinston stop
di pedagang nangka, pinggir pantai, gereja, kuil Buddha, kuil Hindu, dan
pantai. Nangka di Sri Lanka ini boleh
dikatakan biasa-biasa saja dan tidak terlalu manis layaknya di Indonesia. Harga
1 buah nangka adalah 150 LKR. Setelah itu, Dreamland berhenti sejenak di sebuah
laguna untuk berfoto dengan pemandangan indah. Setelah melanjutkan 1 jam
perjalanan, Quinston stop di sebuah bangunan gereja Katolik dan Dreamland
berfoto didalamnya.
Tak ketinggalan anak-anak yang lucu
mengatakan “Halo” dan menanyakan nama. Sesudah itu, Dreamland pun diberhentikan
di sebuah laguna yang menghasilkan garam mengingat dia ingin merokok terlebih
dahulu. Dreamland berfoto dan diajak selfie oleh remaja Sri Lanka setempat yang
sedang menghabiskan waktu santai di tempat tersebut. Sesudah itu, perjalanan
dilanjutkan melewati berbagai kota kecil.
Salah satu yang unik adalah
Dreamland dibawa ke sebuah gereja kecil, di mana kompleks gereja tersebut
terletak kuburan yang jumlahnya sangat banyak. Selain itu, ada juga patung
Kristus di dekat pantai dengan tempat duduk untuk sembahyang. Pantainya sendiri
kurang bagus dan ombaknya sangat deras, sehingga berbahaya jika digunakan untuk
berenang. Sesudah puas, Dreamland pun melanjutkan perjalanan melalui jalan
pinggir pantai menuju Negombo dengan pemandangan lepas pantai.
Singkat kata, Dreamland pun tiba di
Negombo dan dibawa ke bos yang mempunyai mobil. Rupanya si bos ini mengatakan
bahwa biaya yang Dreamland bayarkan tidak sebanding dengan ongkos yang
dikeluarkan. Intinya sih dia ingin meminta biaya kerugian bisnis. Padahal
Dreamland sudah deal dengan harga 350 USD pada Nissanka, sementara bosnya minta
ke konsumen. Sifat bos yang tidak mau rugi saat berbisnis ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Intinya, Dreamland tidak mau membayar
lebih karena sudah deal dengan harga yang disepakati di awal.
Mengingat Dreamland masih mempunyai
waktu 5 jam sebelum penerbangan pulang, Dreamland pun menanyakan berapa yang
harus dibayar untuk mengelilingi Colombo. Dreamland dan bos pun deal dengan
harga 3.500 LKR dan akhirnya perjalanan menuju Colombo pun dilanjutkan.
Sebelumnya Quinston minta singgah
terlebih dahulu di restoran untuk makan roti di hotel bintang 5. Padahal
sebelumnya kita melewati toko roti biasa yang harganya bisa lebih murah
setengahnya, namun Quinston tidak mau berhenti. Setelah makan, kami pun
melanjutkan perjalanan ke Colombo dengan jarak tempuh 45 menit.
Sesampainya di Colombo, alangkah
terkejutnya Dreamland melihat suasana kota yang sangat sepi ditinggal penghuninya.
Mungkin karena ini hari Minggu jadi semua orang berlibur ke bagian lain dari
Sri Lanka. Semua gedung pemerintahan, toko, kantor, dan tempat makan pun hampir
semuanya tutup di Colombo.
Dreamland minta diberhentikan di
area gedung kolonial Inggris yang sangat memukau yang menjadi gedung
pemerintahan Presiden Sri Lanka dan jajaran kabinetnya. Selain itu, Dreamland
berfoto dengan menara jam yang elegan dan gedung bank yang menyerupai
arsitektur Inggris. Rasanya Dreamland seperti tersesat di Benua Eropa saja.
Kepedulian pemerintah dalam merawat bangunan bersejarah ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun menutup kunjungan di
Sri Lanka dengan melihat Pettah Market yang menyerupai Pasar Mangga Dua.
Kemudian melihat stasiun kereta api di Colombo dan akhirnya makan malam.
Dreamland makan malam dengan menu Rice and Curry lagi-lagi. Sesudah itu,
Dreamland pun diantar ke airport untuk perjalanan pulang ke Kuala Lumpur.
Di tengah perjalanan, terdapat
sebuah insiden mengerikan, di mana Quinston yang tidak sabaran mencoba menyalip
truk bermuatan dan truk tersebut berbelok ke arah kendaraan yang Dreamland
tumpangi. Alhasil pintu tempat Dreamland duduk penyok parah dan tabrakan pun
tidak dapat dihindarkan. Untungnya Dreamland selamat dan tidak kenapa-kenapa,
hanya saja kondisi bagian luar mobil rusak parah. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah debat kusir singkat mengenai
insiden tabrakan ini, Dreamland pun diantarkan terlebih dahulu ke airport dan
tiba di Bandaranaike Internasional Airport pukul 20.15. Quinston pun berencana
akan menggugat kendaraan tersebut sepulang dari airport. Tak lupa Dreamland
mengucapkan terima kasih pada beliau, meskipun akhirnya kurang begitu
mengenakkan kunjungan di Sri Lanka ini.
Pemeriksaan di bandara Sri Lanka ini
sangatlah ketat dan berlapis-lapis, mulai dari check awal bagasi, kemudian
check bagasi lagi sebelum masuk ke konter tiket, kemudian check lagi sebelum
masuk ke pintu gerbang pesawat. Pokoknya pengecekannya sangat ketat dan
berlapis ganda. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Bandara CMB ini sangat simple, namun
padat dengan berbagai toko. Setelah mendapat tiket dan menyelesaikan prosedur
imigrasi, Dreamland disambut dengan berbagai toko duty free, mulai dari
perhiasan, teh, souvenir, dan lain sebagainya. Sayangnya semua harga setelah
konter imigrasi dinilai dengan menggunakan USD, sehingga menjadi sangat mahal.
Belum lagi Burger King yang harganya super mahal, yakni 1 paket burger, pepsi,
dan kentang harganya 14 USD!
Jualan ala bandara CMB ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkata kata, setelah
menunggu sekian lama akhirnya Dreamland masuk ke ruang keberangkatan akhir
setelah melewati pemeriksaan yang lagi-lagi super ketat, setelah itu masuk ke
ruang tunggu yang dipenuhi oleh penumpang yang akan pulang kembali ke Kuala
Lumpur.
Setelah jam keberangkatan
menunjukkan pukul 22.55, akhirnya Dreamland pun masuk ke pesawat dan
meninggalkan Colombo, Sri Lanka. Senang sekali rasanya bisa berpetualang di
negeri Ceylon, meskipun dalam waktu yang sangat singkat. Dreamland pun menempuh
perjalanan selama 3 jam 45 menit sebelum akhirnya sampai di Kuala Lumpur.
Anuradhapura,
Negombo, Colombo, Sri Lanka, 10 Juli 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia,
sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di
rumah.
-
Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah
Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya,
Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak,
dan lain sebagainya.
-
Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.
-
Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang
mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.
-
Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar
matahari yang sangat panas di Sri Lanka.
-
Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan
kendaraan rental.
-
Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia,
sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.
-
Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun
hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.
-
Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita
diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.