Wednesday, July 13, 2016

Day 1: Ayubowan Sri Lanka!

Dreamland Traveller




Day 1: Ayubowan Sri Lanka!


            Setelah 4 bulan mengembara di negeri Tirai Bambu untuk menempuh studi, tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai perjalanan baru yang menambah wawasan, pengalaman, serta berbagai dinamika yang ada didalamnya. Destinasi Dreamland kali ini sangatlah menarik dan istimewa. Negara yang dikenal dengan nama Ceylon yang pernah menjadi wilayah jajahan Inggris ini menjadi negara baru yang Dreamland kunjungi dalam perjalanan kali ini.

            Perjalanan bermula ketika Dreamland berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung. Dreamland berangkat pukul 07.15 dari rumah menuju bandara. Mengingat arus mudik baru saja dimulai, Dreamland tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Alhasil, insiden kemacetan parah pun terjadi saat Dreamland salah memilih jalan pasar untuk menuju ke airport.

            Kemacetan yang sangat padat ini memaksa Dreamland untuk keluar dari mobil dan berjalan kaki melewati pasar dan rel kereta api. Jam sudah menunjukkan pukul 07.45 dan pesawat AirAsia yang akan membawa Dreamland ke Kuala Lumpur akan berangkat pukul 08.30. Dreamland pun terpaksa harus berjalan sangat cepat melewati jalan pasar yang becek, serta melewati rel kereta api. Sesampainya dekat pintu gerbang menuju bandara, Dreamland pun harus menaiki ojek demi mengejar waktu yang tinggal tersisa 20 menit lagi.

            Insiden salah memilih jalan dan kemacetan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Dreamland tidak bisa berlama-lama dan langsung masuk ke ruang keberangkatan. Bandara baru ini boleh dikatakan sangat simple dan jauh lebih bagus dibandingkan bangunan bandara yang lama. Setelah berlari kecil dengan naik ke atas untuk melewati pemeriksaan bagasi akhir dan mendapat cap paspor keluar Indonesia, Dreamland pun duduk sambil menghela nafas.

            Sesudah itu, 15 menit kemudian akhirnya kami semua dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Saat menuju pesawat, Dreamland bertemu teman kuliah yang sudah hampir 1,5 tahun tidak bertemu yang akan transit di Kuala Lumpur untuk pergi ke Hong Kong. Setelah berjalan menuju pesawat, Dreamland pun segera memasuki pesawat yang sangat padat dipenuhi penumpang dan duduk di kursi yang tertera di boarding pass. Perjalanan pun dimulai.

            Singkat kata, perjalanan 2 jam 20 menit pun terasa begitu singkat saat pesawat sudah mendarat di Bandara LCC klia2, Kuala Lumpur, Malaysia. Dreamland pun segera keluar dan menuju konter imigrasi. Setelah berjalan sejauh 1 km menuju konter imigrasi, alangkah terkejutnya Dreamland melihat antrian penumpang yang akan masuk ke Malaysia sangatlah padat. Kebanyakan penumpang berasal dari Indonesia dan China Daratan. Mungkin karena musim liburan, penumpangnya pun sangat banyak dan padat.

            Setelah menghabiskan waktu 45 menit di konter imigrasi yang melelahkan dan membosankan, Dreamland pun keluar dan menuju ke mal Gateway@klia2 untuk menghabiskan waktu transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Colombo, Sri Lanka. Dreamland memilih untuk mengisi perut yang keroncongan terlebih dahulu di food court klia2 yang bernama Quizinn. Setelah berkeliling mencari makanan, akhirnya Dreamland membeli nasi putih dan 3 macam sayur untuk makan siang.

            Setelah menghabiskan makan siang, Dreamland masih duduk santai di Quizinn dan pindah ke tempat duduk yang memiliki charger di bagian dindingnya. Sambil mengisi daya baterai, Dreamland pun melihat itinerary dan memikirkan berbagai rencana perjalanan yang akan dilakukan di Sri Lanka. Sesudah itu, barulah Dreamland keluar dari food court dan berjalan keluar menuju toko-toko yang ada di Gateway@klia2.

            Dreamland pun melihat secara perlahan toko-toko yang ada, mulai dari toko makanan, pakaian, dan cemilan yang ada di mal bandara ini untuk menghabiskan waktu transit. Meskipun kesan tokonya elit, namun ternyata ada juga barang promo yang Dreamland dapatkan. Dreamland sendiri membeli t-shirt seharga 19 RM dengan kualitas yang cukup baik di salah satu toko baju yang ada. Tak ketinggalan, Dreamland mampir ke Jaya Grocer untuk membeli roti dan perbekalan untuk pergi ke Sri Lanka.

            Setelah puas berjalan-jalan selama 2 jam, Dreamland pun beranjak ke ruang keberangkatan untuk melakukan check-in dokumen. Antrian check-in di bandara klia2 sangatlah padat, mungkin karena musim mudik juga sedang dilakukan oleh warga Malaysia. Begitu Dreamland sampai di konter check-in dokumen, petugas AirAsia yang menyebalkan mengatakan kalau Dreamland belum mempunyai visa ke Sri Lanka dan tiket tidak akan diterbitkan sampai Dreamland bisa menunjukkan bukti apply visa. Mana dia menyebut paspor Indon yang membuat Dreamland tambah sebal.

            Padahal Dreamland sudah mencoba apply visa ETA Sri Lanka sampai 10 kali dan gagal di tahap pembayaran. Eh dia tetap saja tidak percaya. Sebagai informasi, sebagai Warga Negara Indonesia, kita diperkenankan apply ETA Sri Lanka di Bandaranaike Internasional Airport, Colombo seharga 40 USD untuk tinggal selama 30 hari di Sri Lanka. Akhirnya setelah berdebat dan ada petugas yang kebetulan orang Sri Lanka menjelaskan, tiket Dreamland diissue juga. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah itu, Dreamland hanya berjalan singkat mengelilingi bandara sebelum akhirnya masuk ke ruang tunggu keberangkatan setelah melewati imigrasi dan pemeriksaan barang bawaan. Dreamland sendiri menaiki kendaraan Buggy Car yang kebetulan sedang kosong dan akan berangkat, sehingga tidak harus berjalan jauh hingga 800 meter melewati toko duty free. Sesampainya di titik akhir drop penumpang, Dreamland berkeliling food court dan melihat berbagai makanan yang disajikan dekat pintu keberangkatan P dan Q.

            Sesudah puas melihat, Dreamland pun turun ke bawah untuk melihat fasilitas yang ada di ruang transit klia2, mulai dari tempat charger, tempat bermain anak, dan lain sebagainya. Setelah puas, Dreamland masuk ke tempat duduk keberangkatan setelah melewati pemeriksaan bagasi tahap kedua. Mengingat tempat keberangkatan Dreamland ada di pintu P3, Dreamland bisa menunggu sejenak di pintu P1 yang kosong sambil mengisi baterai HP.

            Setelah menunggu selama hampir 1 jam, akhirnya pesawat menuju Colombo yang berangkat jam 20.55 pun siap diberangkatkan. Dreamland cukup terkejut melihat pesawat menuju Colombo dipenuhi banyak sekali turis Asia, khususnya yang berasal dari China Daratan. Tak ketinggalan bule juga yang mungkin ingin mengeksplorasi wisata di Sri Lanka. Boleh dikatakan proporsi antara orang lokal dan turis seimbang 50:50.

            Dreamland pun masuk ke pesawat yang sangat dipadati penumpang dan duduk di kursi yang tersedia. Dreamland duduk di sebelah remaja putri Vietnam yang pergi ke Sri Lanka untuk menjadi sukarelawan selama 1 bulan dalam program AISSEC. Perjalanan menuju Sri Lanka ini memakan waktu 3 jam 45 menit, sehingga sebagian besar dari penumpang memilih untuk beristirahat. Dreamland sendiri tertidur setelah makan makanan pre-book yang sudah dipesan sebelumnya dari rumah.

            Setelah pesawat mendekati Bandaranaike Internasional Airport, lampu kabin langsung dinyalakan dan pramugari AirAsia langsung membangunkan semua penumpang untuk membenarkan kursi dan membuka jendela. Setelah itu, lampu kembali diredupkan saat melakukan pendaratan. Akhirnya setelah perjalanan yang panjang, Dreamland pun tiba di Sri Lanka untuk pertama kalinya. Meskipun waktu tempuh perjalanan 3 jam 45 menit, namun perbedaan waktu Malaysia dan Sri Lanka adalah 2,5 jam, sehingga jam masih menunjukkan pukul 22.10 di Sri Lanka.

            Dreamland pun langsung keluar menuju konter Visa on Arrival yang ada di bandara Bandaranaike. Sebelumnya Dreamland melewati patung Buddha yang cukup besar di tengah bandara. Dreamland pun mengantri bersama-sama turis-turis keturunan India yang berpaspor Malaysia dan membayar 40 USD untuk visa masuk ke Sri Lanka. Prosesnya sangat mudah dan cepat sekali. Hanya saja harganya memang lebih mahal 5 USD dibandingkan mengajukan visa secara online yang dikenakan 35 USD per orang.

            Dreamland pun mengantri di konter imigrasi dan mendapat cap masuk Sri Lanka. Salah satu hal yang unik dari bandara di Sri Lanka ini adalah banyak sekali penjual barang elektronik ukuran besar yang menjajakan dagangan, mulai dari TV, kulkas, DVD, dan lain sebagainya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sehabis melewati toko elektronik, Dreamland pun turun menuju Baggage Claim area dan segera keluar dari bandara.

            Dreamland pun langsung disambut oleh 4 konter penukaran uang dari bank yang berbeda-beda. Ada Bank of Ceylon, Commercial Bank, dan 2 bank lainnya yang menawarkan penukaran uang dengan rate yang sama dan tanpa komisi, yakni 1 USD setara dengan 144,15. Dreamland pun dikejutkan dengan petugas mata uang yang mengatakan “Huan Qian!” dengan nada yang lucu dan aneh ala India. Mungkin karena Dreamland dikira turis yang berasal dari China. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sehabis menukarkan uang, Dreamland pun disambut dengan berbagai konter taksi dengan harga yang sangat mahal, yakni 1.500 LKR untuk menuju hotel Dreamland di Negombo. Setelah mendengarkan harga dan tawar menawar yang tidak masuk akal, yakni 1.400, 1.300, dan terhenti di 1.200 LKR, Dreamland pun memutuskan untuk keluar bandara karena yakin akan banyak taksi yang bisa menawarkan harga lebih murah.

            Sesampainya di pintu keluar bandara, Dreamland berpapasan dengan supir taksi lain yang menawarkan 1.200 LKR, tapi Dreamland menolak dan mencari yang lain. Keputusan Dreamland sangatlah tepat karena bertemu dengan supir taksi yang sangat baik. Dreamland pun deal dengan tarif 800 LKR untuk menuju ke Mango House Hotel. Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya Dreamland sampai juga di hostel yang boleh dikatakan seperti rumah tinggal.

            Mengingat tidak ada yang membukakan pintu, Dreamland pun meminta tolong supir taksi untuk menelepon ke dalam hostel. Setelah beberapa kali telepon, akhirnya ada juga yang membukakan pintu. Supir taksi pun pamit dan saat Dreamland membayar dengan nominal 1.000 LKR, beliau mengembalikan 500 LKR karena dianggap jaraknya tidak jauh seperti yang dia perkirakan. Sungguh langka Dreamland bisa bertemu supir taksi yang seperti ini.

            Sesudah masuk ke Mango House, Dreamland harus menuliskan identitas terlebih dahulu dan membayar penginapan sebesar 1.089 LKR untuk 1 malam. Alangkah terkejutnya Dreamland mendapati kamar yang sangat sederhana, kamar mandi luar yang ada kecoa didalamnya, serta ruangan yang begitu sederhana. Tak ketinggalan pemilik Mango House ini menawarkan berbagai paket tur, namun karena hari sudah malam dan badan yang sudah sangat lelah, Dreamland pun memutuskan untuk membicarakan hal tersebut besok.

            Dreamland pun memutuskan untuk beristirahat dan tidur setelah mandi. Senang sekali rasanya bisa menjejakkan kaki di negara baru yang berada dekat dengan kepulauan Maldives yang pernah Dreamland kunjungi 4 tahun yang lalu. Tak sabar rasanya Dreamland menantikan perjalanan dalam mengeksplorasi Sri Lanka esok hari.



Bandung, Kuala Lumpur, Negombo, Sri Lanka, 4 Juli 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia, sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di rumah.

- Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya, Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak, dan lain sebagainya.

- Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.

- Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.

- Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar matahari yang sangat panas di Sri Lanka.

- Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan kendaraan rental.

- Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia, sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.

- Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.

- Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.