Day
1: Ayubowan Sri Lanka!
Setelah 4 bulan mengembara di negeri
Tirai Bambu untuk menempuh studi, tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai
perjalanan baru yang menambah wawasan, pengalaman, serta berbagai dinamika yang
ada didalamnya. Destinasi Dreamland kali ini sangatlah menarik dan istimewa.
Negara yang dikenal dengan nama Ceylon yang pernah menjadi wilayah jajahan
Inggris ini menjadi negara baru yang Dreamland kunjungi dalam perjalanan kali
ini.
Perjalanan bermula ketika Dreamland
berangkat dari rumah menuju Bandara Internasional Husein Sastranegara di
Bandung. Dreamland berangkat pukul 07.15 dari rumah menuju bandara. Mengingat
arus mudik baru saja dimulai, Dreamland tidak mempertimbangkan berbagai
kemungkinan yang terjadi. Alhasil, insiden kemacetan parah pun terjadi saat Dreamland
salah memilih jalan pasar untuk menuju ke airport.
Kemacetan yang sangat padat ini
memaksa Dreamland untuk keluar dari mobil dan berjalan kaki melewati pasar dan
rel kereta api. Jam sudah menunjukkan pukul 07.45 dan pesawat AirAsia yang akan
membawa Dreamland ke Kuala Lumpur akan berangkat pukul 08.30. Dreamland pun
terpaksa harus berjalan sangat cepat melewati jalan pasar yang becek, serta
melewati rel kereta api. Sesampainya dekat pintu gerbang menuju bandara,
Dreamland pun harus menaiki ojek demi mengejar waktu yang tinggal tersisa 20
menit lagi.
Insiden salah memilih jalan dan
kemacetan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesampainya di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Dreamland tidak bisa
berlama-lama dan langsung masuk ke ruang keberangkatan. Bandara baru ini boleh
dikatakan sangat simple dan jauh lebih bagus dibandingkan bangunan bandara yang
lama. Setelah berlari kecil dengan naik ke atas untuk melewati pemeriksaan
bagasi akhir dan mendapat cap paspor keluar Indonesia, Dreamland pun duduk
sambil menghela nafas.
Sesudah itu, 15 menit kemudian
akhirnya kami semua dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Saat menuju pesawat,
Dreamland bertemu teman kuliah yang sudah hampir 1,5 tahun tidak bertemu yang
akan transit di Kuala Lumpur untuk pergi ke Hong Kong. Setelah berjalan menuju
pesawat, Dreamland pun segera memasuki pesawat yang sangat padat dipenuhi
penumpang dan duduk di kursi yang tertera di boarding pass. Perjalanan pun
dimulai.
Singkat kata, perjalanan 2 jam 20
menit pun terasa begitu singkat saat pesawat sudah mendarat di Bandara LCC
klia2, Kuala Lumpur, Malaysia. Dreamland pun segera keluar dan menuju konter
imigrasi. Setelah berjalan sejauh 1 km menuju konter imigrasi, alangkah
terkejutnya Dreamland melihat antrian penumpang yang akan masuk ke Malaysia
sangatlah padat. Kebanyakan penumpang berasal dari Indonesia dan China Daratan.
Mungkin karena musim liburan, penumpangnya pun sangat banyak dan padat.
Setelah menghabiskan waktu 45 menit
di konter imigrasi yang melelahkan dan membosankan, Dreamland pun keluar dan
menuju ke mal Gateway@klia2 untuk menghabiskan waktu transit sebelum
melanjutkan perjalanan ke Colombo, Sri Lanka. Dreamland memilih untuk mengisi
perut yang keroncongan terlebih dahulu di food court klia2 yang bernama
Quizinn. Setelah berkeliling mencari makanan, akhirnya Dreamland membeli nasi
putih dan 3 macam sayur untuk makan siang.
Setelah menghabiskan makan siang,
Dreamland masih duduk santai di Quizinn dan pindah ke tempat duduk yang
memiliki charger di bagian dindingnya. Sambil mengisi daya baterai, Dreamland
pun melihat itinerary dan memikirkan berbagai rencana perjalanan yang akan
dilakukan di Sri Lanka. Sesudah itu, barulah Dreamland keluar dari food court
dan berjalan keluar menuju toko-toko yang ada di Gateway@klia2.
Dreamland pun melihat secara
perlahan toko-toko yang ada, mulai dari toko makanan, pakaian, dan cemilan yang
ada di mal bandara ini untuk menghabiskan waktu transit. Meskipun kesan tokonya
elit, namun ternyata ada juga barang promo yang Dreamland dapatkan. Dreamland
sendiri membeli t-shirt seharga 19 RM dengan kualitas yang cukup baik di salah
satu toko baju yang ada. Tak ketinggalan, Dreamland mampir ke Jaya Grocer untuk
membeli roti dan perbekalan untuk pergi ke Sri Lanka.
Setelah puas berjalan-jalan selama 2
jam, Dreamland pun beranjak ke ruang keberangkatan untuk melakukan check-in
dokumen. Antrian check-in di bandara klia2 sangatlah padat, mungkin karena
musim mudik juga sedang dilakukan oleh warga Malaysia. Begitu Dreamland sampai
di konter check-in dokumen, petugas AirAsia yang menyebalkan mengatakan kalau
Dreamland belum mempunyai visa ke Sri Lanka dan tiket tidak akan diterbitkan
sampai Dreamland bisa menunjukkan bukti apply visa. Mana dia menyebut paspor
Indon yang membuat Dreamland tambah sebal.
Padahal Dreamland sudah mencoba
apply visa ETA Sri Lanka sampai 10 kali dan gagal di tahap pembayaran. Eh dia
tetap saja tidak percaya. Sebagai informasi, sebagai Warga Negara Indonesia,
kita diperkenankan apply ETA Sri Lanka di Bandaranaike Internasional Airport,
Colombo seharga 40 USD untuk tinggal selama 30 hari di Sri Lanka. Akhirnya
setelah berdebat dan ada petugas yang kebetulan orang Sri Lanka menjelaskan,
tiket Dreamland diissue juga. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Sesudah itu, Dreamland hanya
berjalan singkat mengelilingi bandara sebelum akhirnya masuk ke ruang tunggu
keberangkatan setelah melewati imigrasi dan pemeriksaan barang bawaan.
Dreamland sendiri menaiki kendaraan Buggy Car yang kebetulan sedang kosong dan
akan berangkat, sehingga tidak harus berjalan jauh hingga 800 meter melewati
toko duty free. Sesampainya di titik akhir drop penumpang, Dreamland
berkeliling food court dan melihat berbagai makanan yang disajikan dekat pintu
keberangkatan P dan Q.
Sesudah puas melihat, Dreamland pun
turun ke bawah untuk melihat fasilitas yang ada di ruang transit klia2, mulai
dari tempat charger, tempat bermain anak, dan lain sebagainya. Setelah puas,
Dreamland masuk ke tempat duduk keberangkatan setelah melewati pemeriksaan
bagasi tahap kedua. Mengingat tempat keberangkatan Dreamland ada di pintu P3,
Dreamland bisa menunggu sejenak di pintu P1 yang kosong sambil mengisi baterai
HP.
Setelah menunggu selama hampir 1
jam, akhirnya pesawat menuju Colombo yang berangkat jam 20.55 pun siap
diberangkatkan. Dreamland cukup terkejut melihat pesawat menuju Colombo
dipenuhi banyak sekali turis Asia, khususnya yang berasal dari China Daratan.
Tak ketinggalan bule juga yang mungkin ingin mengeksplorasi wisata di Sri Lanka.
Boleh dikatakan proporsi antara orang lokal dan turis seimbang 50:50.
Dreamland pun masuk ke pesawat yang
sangat dipadati penumpang dan duduk di kursi yang tersedia. Dreamland duduk di
sebelah remaja putri Vietnam yang pergi ke Sri Lanka untuk menjadi sukarelawan
selama 1 bulan dalam program AISSEC. Perjalanan menuju Sri Lanka ini memakan
waktu 3 jam 45 menit, sehingga sebagian besar dari penumpang memilih untuk
beristirahat. Dreamland sendiri tertidur setelah makan makanan pre-book yang
sudah dipesan sebelumnya dari rumah.
Setelah pesawat mendekati
Bandaranaike Internasional Airport, lampu kabin langsung dinyalakan dan
pramugari AirAsia langsung membangunkan semua penumpang untuk membenarkan kursi
dan membuka jendela. Setelah itu, lampu kembali diredupkan saat melakukan
pendaratan. Akhirnya setelah perjalanan yang panjang, Dreamland pun tiba di Sri
Lanka untuk pertama kalinya. Meskipun waktu tempuh perjalanan 3 jam 45 menit,
namun perbedaan waktu Malaysia dan Sri Lanka adalah 2,5 jam, sehingga jam masih
menunjukkan pukul 22.10 di Sri Lanka.
Dreamland pun langsung keluar menuju
konter Visa on Arrival yang ada di bandara Bandaranaike. Sebelumnya Dreamland
melewati patung Buddha yang cukup besar di tengah bandara. Dreamland pun
mengantri bersama-sama turis-turis keturunan India yang berpaspor Malaysia dan
membayar 40 USD untuk visa masuk ke Sri Lanka. Prosesnya sangat mudah dan cepat
sekali. Hanya saja harganya memang lebih mahal 5 USD dibandingkan mengajukan
visa secara online yang dikenakan 35 USD per orang.
Dreamland pun mengantri di konter
imigrasi dan mendapat cap masuk Sri Lanka. Salah satu hal yang unik dari
bandara di Sri Lanka ini adalah banyak sekali penjual barang elektronik ukuran
besar yang menjajakan dagangan, mulai dari TV, kulkas, DVD, dan lain
sebagainya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sehabis melewati toko elektronik, Dreamland pun turun menuju Baggage Claim area
dan segera keluar dari bandara.
Dreamland pun langsung disambut oleh
4 konter penukaran uang dari bank yang berbeda-beda. Ada Bank of Ceylon,
Commercial Bank, dan 2 bank lainnya yang menawarkan penukaran uang dengan rate
yang sama dan tanpa komisi, yakni 1 USD setara dengan 144,15. Dreamland pun
dikejutkan dengan petugas mata uang yang mengatakan “Huan Qian!” dengan nada
yang lucu dan aneh ala India. Mungkin karena Dreamland dikira turis yang
berasal dari China. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment.
Sehabis menukarkan uang, Dreamland
pun disambut dengan berbagai konter taksi dengan harga yang sangat mahal, yakni
1.500 LKR untuk menuju hotel Dreamland di Negombo. Setelah mendengarkan harga
dan tawar menawar yang tidak masuk akal, yakni 1.400, 1.300, dan terhenti di
1.200 LKR, Dreamland pun memutuskan untuk keluar bandara karena yakin akan
banyak taksi yang bisa menawarkan harga lebih murah.
Sesampainya di pintu keluar bandara,
Dreamland berpapasan dengan supir taksi lain yang menawarkan 1.200 LKR, tapi
Dreamland menolak dan mencari yang lain. Keputusan Dreamland sangatlah tepat
karena bertemu dengan supir taksi yang sangat baik. Dreamland pun deal dengan
tarif 800 LKR untuk menuju ke Mango House Hotel. Setelah menempuh perjalanan
selama 20 menit, akhirnya Dreamland sampai juga di hostel yang boleh dikatakan
seperti rumah tinggal.
Mengingat tidak ada yang membukakan
pintu, Dreamland pun meminta tolong supir taksi untuk menelepon ke dalam
hostel. Setelah beberapa kali telepon, akhirnya ada juga yang membukakan pintu.
Supir taksi pun pamit dan saat Dreamland membayar dengan nominal 1.000 LKR,
beliau mengembalikan 500 LKR karena dianggap jaraknya tidak jauh seperti yang
dia perkirakan. Sungguh langka Dreamland bisa bertemu supir taksi yang seperti
ini.
Sesudah masuk ke Mango House,
Dreamland harus menuliskan identitas terlebih dahulu dan membayar penginapan
sebesar 1.089 LKR untuk 1 malam. Alangkah terkejutnya Dreamland mendapati kamar
yang sangat sederhana, kamar mandi luar yang ada kecoa didalamnya, serta
ruangan yang begitu sederhana. Tak ketinggalan pemilik Mango House ini
menawarkan berbagai paket tur, namun karena hari sudah malam dan badan yang
sudah sangat lelah, Dreamland pun memutuskan untuk membicarakan hal tersebut
besok.
Dreamland pun memutuskan untuk
beristirahat dan tidur setelah mandi. Senang sekali rasanya bisa menjejakkan
kaki di negara baru yang berada dekat dengan kepulauan Maldives yang pernah
Dreamland kunjungi 4 tahun yang lalu. Tak sabar rasanya Dreamland menantikan
perjalanan dalam mengeksplorasi Sri Lanka esok hari.
Bandung,
Kuala Lumpur, Negombo, Sri Lanka, 4 Juli 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia,
sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di
rumah.
-
Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah
Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya,
Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak,
dan lain sebagainya.
-
Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.
-
Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang
mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.
-
Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar
matahari yang sangat panas di Sri Lanka.
-
Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan
kendaraan rental.
-
Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia,
sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.
-
Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun
hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.
-
Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita
diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.