Monday, July 18, 2016

Day 6: Eksplorasi Puing Anuradhapura

Dreamland Traveller




Day 6: Eksplorasi Puing Anuradhapura


            Dreamland pun akan menutup kunjungan ke kota kuno bersejarah dengan mengunjungi Anuradhapura, yakni ibukota Sri Lanka pertama pada abad ke 5 sebelum masehi. Anuradhapura boleh dikatakan contoh yang sempurna untuk system pengairan di masa lampau karena banyak sekali kanal dan system irigasi yang masih berfungsi untuk pengairan tanaman agrikultur hingga saat ini.

            Perjalanan menuju Anuradhapura ini dimulai setelah Dreamland menghabiskan sarapan dan mengucapkan sampai jumpa pada keluarga Sri Lanka, pemilik hostel Peacock ini. Setelah itu, Dreamland menempuh perjalanan panjang selama 2 jam menuju kota kuno Anuradhapura. Di tengah perjalanan, Quinston membeli beberapa kupon lotere yang katanya dititipi oleh temannya. Lotere rupanya menjadi hal yang legal dan diadakan oleh pemerintah di Sri Lanka untuk menambah dana pemerintah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat banyak sekali simbol gajah yang menandakan jalanan ini dilintasi gajah pada jam-jam tertentu. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland pun tiba di Anuradhapura. Boleh dikatakan kota Anuradhapura ini mirip seperti kota Sukabumi. Kunjungan pertama Dreamland diawali dengan Sri Maha Bodhi, sebuah pohon suci yang menjadi tempat sembahyang umat Buddha di Sri Lanka.

            Banyak sekali umat Buddha yang mengenakan baju putih dan membawa persembahan untuk Buddha di kawasan ini. Tak hanya itu, Dreamland melihat sembahyang sedang dilakukan oleh orang-orang Sri Lanka yang ada. Seperti biasa, kita harus melepas alas kaki untuk masuk ke setiap kawasan kuil yang ada di Sri Lanka dan memakai pakaian tertutup. Mengingat kawasan ini sangat ramai, Dreamland pun memutuskan untuk keluar dan ingin melihat kawasan lainnya.

            Dreamland pun pergi ke tempat parkir dan tidak mendapati Quinston. Berbagai pikiran pun berkecamuk, mulai dari bingung, takut, dan aneh karena Dreamland sudah mengatakan untuk menunggu di tempat tersebut. Alhasil Dreamland mencari ke tempat penjual bunga, tempat parkir, dan kawasan sekitarnya, namun tidak menemukan kendaraan tersebut. Hal yang Dreamland khawatirkan adalah dia kabur karena Dreamland baru saja membayar 100 USD untuk tur hari ini.

            Dreamland pun mendatangi kantor polisi dan menyerahan nomor telepon Quinston pada staf polisi. Dengan ramah, staf polisi melayani keluhan dan aduan yang Dreamland ajukan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Akhirnya setelah menunggu selama 15 menit, Quinston pun datang dan terlihat ketakutan karena dianggap menipu turis. Kesalahpahaman dan miskomunikasi yang terjadi ini jadi bumbu perjalanan siang ini di Anuradhapura. Dia menjelaskan sedang mengisi bensin ke kota, sehingga meninggalkan kawasan wisata. Setelah mengucapkan terima kasih pada polisi, Dreamland pun segera melanjutkan perjalanan menuju lokasi berikutnya.

            Dreamland pun menuju ke stupa putih raksasa dengan nama Ruvanmati Stupa. Kawasan ini sangat dipadati oleh turis lokal yang sembahyang. Setelah berkeliling kawasan yang sangat amat luas ini, Dreamland pun keluar menuju tempat parkir. Di dekat tempat parkir, terdapat antrian panjang orang lokal. Setelah Dreamland lihat, rupanya antrian ini adalah suguhan makan gratis bersama yang disediakan. Dreamland pun ikut serta mengambil bagian dan mencicipi makanan yang disajikan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah makan siang, Dreamland pun membeli es krim potong seharga 25 LKR dan melanjutkan perjalanan untuk melihat Royal Palace yang sudah tidak berbentuk. Kemudian, Dreamland pun melihat sebuah candi kecil dengan nama Vaulted Vihara yang cukup unik di tengah hutan. Selanjutnya, Dreamland beranjak menuju kawasan utama Anuradhapura, yakni Jethavana Stupa yang sangat besar dan berwarna hitam. Konon stupa ini diklaim sebagai stupa terbesar dari seluruh stupa yang ada di dunia dalam dunia Buddha.

            Setelah itu, Dreamland berjalan berkeliling kawasan ini dan melihat berbagai reruntuhan yang ada. Dreamland heran melihat tidak ada konter tiket yang ada di kawasan Anuradhapura hingga saat ini. Apakah kawasan ini gratis atau bagaimana Dreamland pun tidak tahu. Alhasil Dreamland melakukan kesalahan yang sangat fatal, yakni melihat bangunan kuno yang menjadi museum Anuradhapura. Rupanya di bangunan inilah tiket masuk harus dibeli seharga 3.550 LKR atau 25 USD.

            Mengingat Dreamland sudah masuk ke dalam, Dreamland pun melanjutkan petualangan ke bagian dalam Anuradhapura, eh petugas yang tadi malah mengejar dan menanyakan di mana tiket masuknya. Lho Dreamland sendiri bingung karena tidak ada tiket masuk yang ditagih saat masuk dari awal. Dreamland pun masuk dan melewati berbagai ornamen hingga keluar lagi di sisi lain dengan kejar-kejaran motor dari petugas tiket yang terus menerus menanyakan tiket masuk. Drama kejar-kejaran yang melelahkan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Setelah Dreamland berjalan keluar dari kawasan Anuradhapura, Dreamland pun harus berpikir keras bagaimana cara untuk masuk kembali ke kawasan candi karena mobil Dreamland ada di dalam kawasan candi. Alhasil, Dreamland harus menyewa tuk-tuk ke dalam seharga 100 LKR dan menelepon Quinston yang tidak mengerti bahwa Dreamland dikejar-kejar petugas tiket. Satu hal yang Dreamland salut dari Quinston adalah beliau menyelamatkan Dreamland dari pengeluaran 3.550 LKR yang mengerikan, hanya saja kesalahan Dreamland berjalan melewati konter tiket ini.

            Setelah itu, singkat kata Dreamland berhasil keluar dengan mobil dan saat ini menuju ke hotel untuk melakukan check in terlebih dahulu. Hotel yang dipilih Quinston awalnya terletak sangat dalam di gang, namun karena full jadilah Dreamland menginap di hotel yang kondisinya lebih baik dengan nama Hotel Shamal. Dreamland pun segera menaruh barang bawaan dan Quinston berjanji akan membawa Dreamland berjalan-jalan lebih banyak karena ini adalah hari terakhir Dreamland di Sri Lanka.

            Dreamland kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Quinston sendiri mengatakan sangat kelaparan dan ingin stop di sebuah restoran untuk makan. Dreamland sendiri belum lapar dan hanya membeli satu kelapa saja untuk diminum seharga 60 LKR. Singkat kata, beliau meminjam 250 LKR untuk membayar makanan yang pada akhirnya tidak dikembalikan sampai akhir acara alias Dreamland dipaksa untuk mentraktir makan beliau.

            Sesudah makan, Dreamland pun meminta untuk kembali ke kawasan bersejarah Anuradhapura yang masih belum dikunjungi. Dreamland berkunjung ke Sri Gunasathana Pilgrims, di mana terdapat Buddha duduk putih raksasa di sini dan tempat penginapan layaknya asrama yang memiliki banyak kamar. Sesudah itu, Dreamland melanjutkan ke daerah pinggir pantai dan melihat banyak anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak yang mandi di sini layaknya pantai di Indonesia.

            Dreamland pun mengunjungi sebuah stupa modern yang digunakan sebagai tempat sembahyang, melihat moonstone, dan reruntuhan kuil yang ada di lokasi sekitar, serta berjalan singkat melihat prosesi sembahyang yang dilakukan. Setelah itu, Dreamland kembali ke mobil dan menuju ke Twin Pond sebelum akhirnya kembali ke kota Anuradhapura. Lagi-lagi supir yang membawa Dreamland tersesat dan tidak tahu jalan menuju kota hingga harus membawa biksu bersama di mobil untuk menunjukkan jalan.

            Dreamland singgah terlebih dahulu di supermarket Food City untuk membeli makanan dan mencoba kacang ala Sri Lanka yang dijual di kaki lima. Setelah itu barulah Dreamland pulang kembali ke mobil dan lagi-lagi Quinston menanyakan arah jalan menuju Hotel Shamal hingga memakan waktu 30 menit. Sesampainya di hotel, Dreamland pun beristirahat dan menghabiskan waktu di kamar setelah seharian mengeksplorasi Anuradhapura. Sungguh hari yang penuh drama di Anuradhapura.



Habarana, Anuradhapura, 9 Juli 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia, sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di rumah.

- Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya, Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak, dan lain sebagainya.

- Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.

- Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.

- Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar matahari yang sangat panas di Sri Lanka.

- Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan kendaraan rental.

- Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia, sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.

- Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.

- Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.