Day
6: Eksplorasi Puing Anuradhapura
Dreamland pun akan menutup kunjungan
ke kota kuno bersejarah dengan mengunjungi Anuradhapura, yakni ibukota Sri
Lanka pertama pada abad ke 5 sebelum masehi. Anuradhapura boleh dikatakan
contoh yang sempurna untuk system pengairan di masa lampau karena banyak sekali
kanal dan system irigasi yang masih berfungsi untuk pengairan tanaman
agrikultur hingga saat ini.
Perjalanan menuju Anuradhapura ini
dimulai setelah Dreamland menghabiskan sarapan dan mengucapkan sampai jumpa
pada keluarga Sri Lanka, pemilik hostel Peacock ini. Setelah itu, Dreamland
menempuh perjalanan panjang selama 2 jam menuju kota kuno Anuradhapura. Di
tengah perjalanan, Quinston membeli beberapa kupon lotere yang katanya dititipi
oleh temannya. Lotere rupanya menjadi hal yang legal dan diadakan oleh
pemerintah di Sri Lanka untuk menambah dana pemerintah. Hal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sepanjang perjalanan, Dreamland
melihat banyak sekali simbol gajah yang menandakan jalanan ini dilintasi gajah
pada jam-jam tertentu. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Sesudah itu, Dreamland pun tiba di Anuradhapura. Boleh dikatakan kota
Anuradhapura ini mirip seperti kota Sukabumi. Kunjungan pertama Dreamland
diawali dengan Sri Maha Bodhi, sebuah pohon suci yang menjadi tempat sembahyang
umat Buddha di Sri Lanka.
Banyak sekali umat Buddha yang
mengenakan baju putih dan membawa persembahan untuk Buddha di kawasan ini. Tak
hanya itu, Dreamland melihat sembahyang sedang dilakukan oleh orang-orang Sri
Lanka yang ada. Seperti biasa, kita harus melepas alas kaki untuk masuk ke
setiap kawasan kuil yang ada di Sri Lanka dan memakai pakaian tertutup.
Mengingat kawasan ini sangat ramai, Dreamland pun memutuskan untuk keluar dan
ingin melihat kawasan lainnya.
Dreamland pun pergi ke tempat parkir
dan tidak mendapati Quinston. Berbagai pikiran pun berkecamuk, mulai dari
bingung, takut, dan aneh karena Dreamland sudah mengatakan untuk menunggu di
tempat tersebut. Alhasil Dreamland mencari ke tempat penjual bunga, tempat
parkir, dan kawasan sekitarnya, namun tidak menemukan kendaraan tersebut. Hal
yang Dreamland khawatirkan adalah dia kabur karena Dreamland baru saja membayar
100 USD untuk tur hari ini.
Dreamland pun mendatangi kantor
polisi dan menyerahan nomor telepon Quinston pada staf polisi. Dengan ramah,
staf polisi melayani keluhan dan aduan yang Dreamland ajukan. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Akhirnya setelah menunggu
selama 15 menit, Quinston pun datang dan terlihat ketakutan karena dianggap
menipu turis. Kesalahpahaman dan miskomunikasi yang terjadi ini jadi bumbu
perjalanan siang ini di Anuradhapura. Dia menjelaskan sedang mengisi bensin ke
kota, sehingga meninggalkan kawasan wisata. Setelah mengucapkan terima kasih
pada polisi, Dreamland pun segera melanjutkan perjalanan menuju lokasi
berikutnya.
Dreamland pun menuju ke stupa putih
raksasa dengan nama Ruvanmati Stupa. Kawasan ini sangat dipadati oleh turis
lokal yang sembahyang. Setelah berkeliling kawasan yang sangat amat luas ini,
Dreamland pun keluar menuju tempat parkir. Di dekat tempat parkir, terdapat
antrian panjang orang lokal. Setelah Dreamland lihat, rupanya antrian ini
adalah suguhan makan gratis bersama yang disediakan. Dreamland pun ikut serta
mengambil bagian dan mencicipi makanan yang disajikan. Hal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah makan siang, Dreamland pun
membeli es krim potong seharga 25 LKR dan melanjutkan perjalanan untuk melihat
Royal Palace yang sudah tidak berbentuk. Kemudian, Dreamland pun melihat sebuah
candi kecil dengan nama Vaulted Vihara yang cukup unik di tengah hutan.
Selanjutnya, Dreamland beranjak menuju kawasan utama Anuradhapura, yakni Jethavana
Stupa yang sangat besar dan berwarna hitam. Konon stupa ini diklaim sebagai
stupa terbesar dari seluruh stupa yang ada di dunia dalam dunia Buddha.
Setelah itu, Dreamland berjalan
berkeliling kawasan ini dan melihat berbagai reruntuhan yang ada. Dreamland
heran melihat tidak ada konter tiket yang ada di kawasan Anuradhapura hingga
saat ini. Apakah kawasan ini gratis atau bagaimana Dreamland pun tidak tahu.
Alhasil Dreamland melakukan kesalahan yang sangat fatal, yakni melihat bangunan
kuno yang menjadi museum Anuradhapura. Rupanya di bangunan inilah tiket masuk
harus dibeli seharga 3.550 LKR atau 25 USD.
Mengingat Dreamland sudah masuk ke
dalam, Dreamland pun melanjutkan petualangan ke bagian dalam Anuradhapura, eh
petugas yang tadi malah mengejar dan menanyakan di mana tiket masuknya. Lho
Dreamland sendiri bingung karena tidak ada tiket masuk yang ditagih saat masuk
dari awal. Dreamland pun masuk dan melewati berbagai ornamen hingga keluar lagi
di sisi lain dengan kejar-kejaran motor dari petugas tiket yang terus menerus
menanyakan tiket masuk. Drama kejar-kejaran yang melelahkan ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah Dreamland berjalan keluar
dari kawasan Anuradhapura, Dreamland pun harus berpikir keras bagaimana cara
untuk masuk kembali ke kawasan candi karena mobil Dreamland ada di dalam
kawasan candi. Alhasil, Dreamland harus menyewa tuk-tuk ke dalam seharga 100
LKR dan menelepon Quinston yang tidak mengerti bahwa Dreamland dikejar-kejar
petugas tiket. Satu hal yang Dreamland salut dari Quinston adalah beliau
menyelamatkan Dreamland dari pengeluaran 3.550 LKR yang mengerikan, hanya saja
kesalahan Dreamland berjalan melewati konter tiket ini.
Setelah itu, singkat kata Dreamland
berhasil keluar dengan mobil dan saat ini menuju ke hotel untuk melakukan check
in terlebih dahulu. Hotel yang dipilih Quinston awalnya terletak sangat dalam
di gang, namun karena full jadilah Dreamland menginap di hotel yang kondisinya
lebih baik dengan nama Hotel Shamal. Dreamland pun segera menaruh barang bawaan
dan Quinston berjanji akan membawa Dreamland berjalan-jalan lebih banyak karena
ini adalah hari terakhir Dreamland di Sri Lanka.
Dreamland kembali ke mobil untuk
melanjutkan perjalanan. Quinston sendiri mengatakan sangat kelaparan dan ingin
stop di sebuah restoran untuk makan. Dreamland sendiri belum lapar dan hanya
membeli satu kelapa saja untuk diminum seharga 60 LKR. Singkat kata, beliau
meminjam 250 LKR untuk membayar makanan yang pada akhirnya tidak dikembalikan
sampai akhir acara alias Dreamland dipaksa untuk mentraktir makan beliau.
Sesudah makan, Dreamland pun meminta
untuk kembali ke kawasan bersejarah Anuradhapura yang masih belum dikunjungi.
Dreamland berkunjung ke Sri Gunasathana Pilgrims, di mana terdapat Buddha duduk
putih raksasa di sini dan tempat penginapan layaknya asrama yang memiliki
banyak kamar. Sesudah itu, Dreamland melanjutkan ke daerah pinggir pantai dan
melihat banyak anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak yang mandi di sini layaknya
pantai di Indonesia.
Dreamland pun mengunjungi sebuah
stupa modern yang digunakan sebagai tempat sembahyang, melihat moonstone, dan
reruntuhan kuil yang ada di lokasi sekitar, serta berjalan singkat melihat
prosesi sembahyang yang dilakukan. Setelah itu, Dreamland kembali ke mobil dan
menuju ke Twin Pond sebelum akhirnya kembali ke kota Anuradhapura. Lagi-lagi
supir yang membawa Dreamland tersesat dan tidak tahu jalan menuju kota hingga
harus membawa biksu bersama di mobil untuk menunjukkan jalan.
Dreamland singgah terlebih dahulu di
supermarket Food City untuk membeli makanan dan mencoba kacang ala Sri Lanka
yang dijual di kaki lima. Setelah itu barulah Dreamland pulang kembali ke mobil
dan lagi-lagi Quinston menanyakan arah jalan menuju Hotel Shamal hingga memakan
waktu 30 menit. Sesampainya di hotel, Dreamland pun beristirahat dan
menghabiskan waktu di kamar setelah seharian mengeksplorasi Anuradhapura.
Sungguh hari yang penuh drama di Anuradhapura.
Habarana,
Anuradhapura, 9 Juli 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia,
sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di
rumah.
-
Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah
Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya,
Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak,
dan lain sebagainya.
-
Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.
-
Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang
mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.
-
Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar
matahari yang sangat panas di Sri Lanka.
-
Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan
kendaraan rental.
-
Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia,
sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.
-
Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun
hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.
-
Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita
diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.