Saturday, July 23, 2016

Tragedi Kelebihan Bagasi Asiana Airlines

Dreamland Traveller Moment




Tragedi Kelebihan Bagasi Asiana Airlines


            Berhubung Dreamland menghabiskan liburan musim panas bersama keluarga di Indonesia, Dreamland pun membeli tiket penerbangan Nanjing - Seoul - Jakarta pada tanggal 30 Juni 2016 untuk pulang kembali ke tanah air dalam rangkaian penutupan Dreamland in China tahap pertama. Dengan status Dreamland sebagai mahasiswa yang baru pulang belajar dari luar negeri, tentu barang bawaan yang dipacking dalam koper sangatlah banyak, mulai dari buku pelajaran, pakaian, serta berbagai perabotan yang seyogianya tidak akan digunakan lagi saat kembali ke China.

            Nah di sinilah petaka itu bermula. Konter check-in Asiana Airlines dibuka tepat 2 jam sebelum waktu keberangkatan. Dreamland sendiri sudah tiba 3 jam sebelum waktu keberangkatan, sehingga harus menunggu selama 1 jam sebelum akhirnya dapat memasukkan bagasi check-in. Ketika konter bagasi check-in dibuka, antrian demi antrian pun berkurang satu persatu. Kebanyakan yang akan pergi ke Seoul adalah turis dari China Mainland yang akan mengikuti tur di sana.

            Tibalah giliran Dreamland untuk memasukkan bagasi. Begitu ditimbang, alangkah terkejutnya Dreamland melihat bagasi pertama memiliki bobot 32 kg, sementara itu bagasi kedua memiliki bobot 15 kg. Langsung deh petugas Asiana Airlines yang menimbang koper Dreamland memanggil supervisornya untuk datang. Dengan tatapan penuh kebencian, dia mengatakan koper Dreamland overweight dan tidak dapat dibawa masuk ke bagasi kabin. Alhasil, Dreamland diminta untuk membayar biaya kelebihan muatan bagasi sebesar 80 USD dan biaya tambahan bagasi sebesar 110 USD.

            Glek! Dreamland sangat terkejut dan berusaha untuk meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan. Bayangkan Dreamland saat itu hanya memiliki uang cash sebesar 1.000 CNY saja, sehingga uang tersebut tidak akan cukup untuk membayar biaya bagasi yang ditimbulkan. Dengan kata-kata sinis, supervisor yang berjenis kelamin laki-laki ini mengatakan kalau mau membayar hanya 110 USD, Dreamland harus membuat kedua bagasi check in menjadi 23 kg dan 23 kg.

            Tentu daripada harus membayar 190 USD, Dreamland lebih memilih membayar 110 USD. Jujur saja Dreamland agak menyesal membawa terlalu banyak barang, khususnya buku pelajaran yang setelah ditimbang beratnya hampir 18 kg. Setelah itu, Dreamland pun keluar dari barisan dan mulai menata barang bawaan kembali sampai hampir semua orang di konter check-in sudah menyelesaikan tugasnya untuk memasukkan barang bawaan ke dalam pesawat.

            Dengan keringat dan perut yang sangat keroncongan, Dreamland pun kembali ke konter check-in. Kali ini, setelah ditimbang berat bagasi Dreamland menjadi 24 kg dan 23 kg. Eh lagi-lagi si supervisor Asiana Airlines di Nanjing Lukou International Airport ini bersikukuh dan akhirnya mengatakan ok juga untuk bagasi ini. Dreamland sendiri membawa materas yang diperoleh dari sebuah event yang ingin Dreamland masukkan ke bagasi. Namun lagi-lagi supervisor yang entah kenapa sangat membenci Dreamland ini mengatakan materas ini akan dikenakan biaya 110 USD, jika ingin dimasukkan ke bagasi.

            Tak cukup sampai di sana, supervisor Asiana Airlines juga mencoba memanipulasi bagasi Dreamland agar hanya tiba di Seoul, sehingga Dreamland harus membayar kelebihan biaya bagasi 2X. Padahal rute penerbangan Dreamland adalah NKG - SEL - CGK. Dengan kata lain, bagasi seharusnya diambil di Jakarta. Untungnya Dreamland sangat teliti melihat peraturan penerbangan memperbolehkan bagasi check-in tiba di destinasi akhir, asalkan waktu transit tidak melebihi 24 jam. Waktu transit Dreamland sendiri 23 jam 5 menit, sehingga tidak harus mengambil bagasi di Seoul. Sungguh heran mengapa ada supervisor sekelas pesawat Asiana Airlines di Nanjing Lukou Airport yang begitu sentimen dengan Dreamland dan berniat sangat jahat ingin membuat pengeluaran Dreamland membengkak 2x. Sebagai informasi, biaya kelebihan bagasi sebesar 110 USD per koper akan berlaku per sektor jika bagasi Dreamland harus diambil di Seoul. 
Petugas check-in Asiana Airlines lain melihat Dreamland dengan iba dan akhirnya seorang bapak yang juga bertugas mengatakan untuk memberikan bagasi tersebut pada Dreamland ke supervisor sinting ini. Dengan raut wajah yang sangat serius dan ekspresi muka yang tidak menyenangkan, dia pun mengatakan untuk membungkus materas yang ingin dimasukkan sendiri! Jujur seumur-umur dalam sejarah penerbangan Dreamland melakukan perjalanan ke berbagai tempat di seluruh dunia dengan maskapai penerbangan full service, Dreamland mendapat perlakuan yang sangat amat tidak menyenangkan seperti ini!

            Dreamland pun membungkus materas tersebut seala kadarnya karena tidak mengerti apa yang dia mau. Dengan cepat, dia pun turun menghampiri Dreamland dengan nada tinggi untuk membungkus materas dengan cara dia. Ya sudah saja bukan dari tadi dia yang membungkuskan materas itu untuk Dreamland. Akhirnya setelah tragedi bagasi berlebih ini usai dan uang Dreamland berkurang secara signifikan sebesar 731 CNY setara 110 USD. Asalnya Dreamland mau menukar uang CNY menjadi USD di money changer, namun bukan pilihan yang cerdas karena kursnya sangat jelek dan ada biaya 60 CNY untuk administrasi.

            Setelah itu, barulah boarding pass dan paspor Dreamland diserahkan kembali. Bayangkan Dreamland yang datang sangat awal di airport sejak jam 11.30, harus menjalani proses ini hingga pukul 13.45 dan hanya punya waktu 1 jam untuk menyelesaikan semua urusan imigrasi dan pergi ke pintu penerbangan terakhir. Dreamland pun hanya punya waktu sejenak untuk menghela nafas sejenak sebelum akhirnya masuk ke imigrasi untuk mendapat cap keluar China dan menuju ke pintu keberangkatan akhir.

            Sialnya lagi sudah cepat-cepat Dreamland berlari, eh pesawat Asiana Airlines tujuan Nanjing - Seoul malah delay selama 1 jam 30 menit. Alhasil Dreamland hanya bisa duduk cemberut sambil memikirkan uang 731 CNY yang melayang dengan sia-sia akibat kelebihan bagasi. Belum lagi supervisor Asiana Airlines ini ada di ruang boarding akhir dengan sangat sok saat ditanya mengapa pesawatnya delay. Sungguh baru kali ini ada staf bandara yang berlaku sangat amat tidak menyenangkan seperti ini!

            Setidaknya pengalaman ini jadi pelajaran bagi Dreamland untuk memperhatikan barang bawaan agar tidak melebihi muatan dan jumlah, yakni 1 koper seberat maksimal 23 kg. Tentunya pelajaran juga buat pembaca Dreamland untuk mempelajari aturan bagasi gratis dari maskapai full service lainnya ya! Hanya saja, Dreamland masih dongkol memikirkan betapa buruknya pelayanan supervisor Asiana Airlines di Nanjing Lukou International Airport yang benar-benar memperlakukan Dreamland layaknya babu, padahal Dreamland adalah salah satu penumpang pesawat yang membeli tiket!


~ oOo ~

1 comment:

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.