Thursday, July 14, 2016

Day 2: Long Way to Kandy

Dreamland Traveller




Day 2: Long Way to Kandy


            Setelah melewati sehari yang melelahkan dalam perjalanan, tiba saatnya bagi Dreamland untuk mulai mengeksplorasi Sri Lanka. Mengingat keterbatasan waktu dan minimnya informasi seputar tempat yang akan dikunjungi, Dreamland pun akhirnya melakukan negosiasi paket tur yang ditawarkan oleh Mango House. Dari harga 420 USD yang ditawarkan, Dreamland tawar hingga 350 USD dan akhirnya deal untuk melakukan perjalanan dari Negombo - Kandy - Dambulla - Sigiriya - Pollonnaruwa - Anuradhapura - Bandaranaike International Airport.

            Dreamland pun stand by untuk memulai perjalanan pukul 08.30 dan segera berkemas. Ketika Dreamland akan meminta air panas untuk menyeduh mie instan, entah kebetulan atau bagaimana gas di dapur hostel tiba-tiba habis. Semua tamu yang memesan makan pagi pun harus menunggu selama 1 jam hingga akhirnya gas kompor untuk masak dipasang kembali. Dreamland sendiri berdialog dengan staf hostel tentang air keran yang dapat diminum karena disuplai oleh pemerintah dan bertanya tentang berbagai hal seputar Sri Lanka.

            Sesudah semua siap, Dreamland pun membawa semua barang bawaan ke mobil dan memulai perjalanan menuju Kandy. Setelah berpamitan dan melambaikan tangan pada staf dan tamu yang sedang menunggu sarapan, Dreamland pun naik ke mobil dan memulai perjalanan di Sri Lanka. Sepanjang jalan, Dreamland melihat pemandangan yang kurang lebih serupa dengan kehidupan masyarakat kota kecil di Indonesia, mulai dari toko-toko yang menjajakan dagangan, penduduk lokal yang menggunakan sepeda motor, dan aktivitas lainnya. Hanya saja mereka lebih menyerupai orang India.

            Tiba-tiba Nissanka, pemilik hostel yang merangkap guide yang membawa Dreamland memberhentikan mobilnya di pinggir. Dia pun mengajak Dreamland berjalan dan memperlihatkan sesuatu yang sangat mengejutkan. Dengan semangat, dia mengatakan dan memperlihatkan silahkan berfoto dengan kebun nanas! Di sebelah kebun nanas ini ada sebuah kuil kecil, saat Dreamland mau berfoto didalamnya, eh dia malah buru-buru masuk ke mobil dan segera melanjutkan perjalanan. Padahal kebun nanas bukan hal yang aneh di Indonesia dan bentuknya sama saja! Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Millennium Elephant Foundation. Mengingat banyak sekali gajah di Indonesia dan aktivitas ke dalam hanyalah memandikan gajah dan menaiki gajah, Dreamland sendiri urung untuk masuk. Apalagi harga tiket masuknya pun sangat mahal, yakni 1.000 LKR untuk sekadar masuk. Jika dikombinasikan dengan aktivitas gajah dapat mencapai 2.000 - 3.000 LKR per orang. Tentu Dreamland membatalkan kunjungan ke tempat penangkaran gajah ini.

            Setelah membatalkan kunjungan ke tempat pemeliharaan gajah, Dreamland pun dibawa menuju berbagai toko pemerintah yang ada di Sri Lanka. Toko pertama yang Dreamland kunjungi adalah toko batik Maithree Batiks. Dreamland dibawa masuk ke pabrik pembuatan batik tersebut, mulai dari proses design, pewarnaan, sampai pengeringan dengan alat-alat yang masih tradisional. Setelah itu, barulah Dreamland dibawa ke toko yang menjual aneka batik.

            Alangkah terkejutnya Dreamland melihat harga-harga pakaian batik yang dijual di toko ini sangatlah mahal dan dilabeli dengan harga USD secara tidak masuk akal. Alhasil tidak ada satupun yang dapat Dreamland beli karena harga batiknya sangat mahal jika dibandingkan dengan batik di Indonesia dengan kualitas yang sama. Setelah keluar dari toko, Dreamland pun segera melanjutkan perjalanan menuju Kandy.

            Selanjutnya, Dreamland dibawa lagi ke toko rempah-rempah dengan nama The Island 25 Spice Grove. Begitu masuk, sudah ada petugas yang stand by untuk mulai menjelaskan tentang manfaat rempah-rempah disertai dengan contoh tanaman obat yang ditanam. Sambil berjalan, beliau menjelaskan tentang khasiat dan manfaat dari tiap tanaman obat. Setelah 20 menit berkeliling, Dreamland dibawa ke sebuah pondok untuk mendapat presentasi dan penjelasan tentang manfaat obat.

            Tak ketinggalan ada jasa pijat tradisional gratis yang diberikan selama 10 menit untuk pijat bagian leher dan kaki. Labelnya sih gratis, tapi tetap saja kita harus memberikan tips pada pemijat yang katanya belajar pijat di sebuah institusi khusus. Sesudah itu, Dreamland pun dibawa ke toko untuk melihat barang jualan yang ditawarkan. Harganya pun sama seperti toko batik, yakni sangat mahal untuk ukuran bumbu-bumbu yang dijual.

            Dreamland pun hanya membeli beberapa agar petugas yang berkeliling tidak kecewa dan segera meninggalkan toko yang satu ini. Sesudah melewati toko herbal ini, Dreamland kembali melanjutkan perjalanan. Berhubung hari sudah siang, Dreamland pun berhenti sejenak untuk makan siang di sebuah rumah makan. Dreamland mencoba menu Rice and Curry yang katanya menu makanan sehari-hari orang Sri Lanka. Cara penyajiannya, yakni sama seperti makanan prasmanan. Kita bisa mengambil nasi dan sayur-sayuran sendiri sebanyak yang kita mau. Harganya pun boleh dikatakan cukup terjangkau untuk porsi makanan yang luar biasa raksasa, yakni 190 LKR.

            Satu hal unik yang Dreamland perhatikan di restoran ini adalah orang lokal Sri Lanka makan dengan menggunakan tangan layaknya dicomot ala orang Sunda. Berhubung Dreamland tidak biasa memakan nasi dan kari dengan cara seperti itu, Dreamland pun minta disediakan sendok dan garpu untuk makan. Dreamland pun diberikan air putih dari keran secara gratis oleh petugas restoran. Dreamland hanya bisa berharap agar air putih tersebut tidak membuat Dreamland sakit perut. Cara makan ala Sri Lanka ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah makan siang, Dreamland pun melanjutkan perjalanan menuju Kandy. Kali ini, lagi-lagi supir menghabiskan waktu dengan stop di sebuah toko teh. Dreamland harus menyeberang jalan untuk menuju pabrik teh ini. Seperti biasa, Dreamland dibawa untuk mendapat penjelasan bagaimana proses pengolahan teh hingga akhirnya dikemas untuk dijual. Penjelasan dan alat-alat yang digunakan ini sangat unik dan menambah wawasan. Sesudah penjelasan, Dreamland pun mendapat secangkir teh gratis.

            Mengingat penjual teh sibuk dengan bule yang memborong teh, Dreamland pun keluar toko dan segera melanjutkan perjalanan. Dreamland kembali melewati jalanan yang menyerupai rute Bandung - Padalarang - Cianjur dan begitu memasuki kota Kandy, lagi-lagi Dreamland diberhentikan di sebuah toko perhiasan dengan nama Prasanna. Seperti biasa, Dreamland dibawa untuk mendapat penjelasan tentang bagaimana perhiasan dibuat dan bagaimana perhiasan diukir.

            Ujung-ujungnya ya dibawa lagi ke toko dan harganya sangat mahal. Jebakan tur ala guide lokal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun keluar dan melanjutkan perjalanan menuju pusat kota Kandy. Kota Kandy ini boleh dikatakan sangat tentram dan tidak begitu ramai. Udaranya pun boleh dikatakan sejuk dan tidak panas layaknya Negombo karena letaknya yang ada di daerah perbukitan.

            Dreamland dibawa melewati Kandy Lake dan dibawa menuju Kandy View Hotel untuk check in. Sesampainya di hotel yang letaknya jauh dari pusat kota dan letaknya di atas bukit, Dreamland pun mendapat welcome drink dan akhirnya memindahkan barang bawaan ke kamar. Sebelum istirahat, Dreamland mengobrol dengan Nissanka seputar acara besok dan itinerary yang jelas. Dia mengatakan bahwa tidak dapat mengemudi besok dan digantikan oleh supir lainnya. Tak ketinggalan Dreamland melakukan protes akibat acara toko yang terlalu banyak dilakukan hari ini.

            Sesudah itu, Nissanka menyelesaikan masalah administrasi dengan hotel dan Dreamland pun beristirahat di hotel. Hotel ini terdapat kolam renang yang sangat kotor dan restoran yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Sekeliling kamar Dreamland dikelilingi hutan yang lebat dan pepohonan yang tinggi. Tak ketinggalan ada monyet-monyet yang bergelantungan di pohon dengan bebas. Rasanya seperti menginap di alam liar saja ya.

            Ada insiden konyol yang terjadi, yakni kunci kamar Dreamland potong akibat terlalu keras membuka pintu yang sudah aus dan sulit dibuka. Alhasil petugas hotel harus mengambil obeng untuk membuka kunci yang potong di dalam. Sesudah itu, Dreamland pun segera beristirahat dan hanya menghabiskan waktu di kamar untuk bermain Wi-Fi dan mempersiapkan diri pada esok hari untuk mengeksplorasi Kandy.

            Tak sabar rasanya ingin melihat Temple of Tooth Relic yang sangat terkenal di Kandy ini esok hari.



Negombo, Kandy, Sri Lanka, 5 Juli 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia, sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di rumah.

- Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya, Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak, dan lain sebagainya.

- Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.

- Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.

- Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar matahari yang sangat panas di Sri Lanka.

- Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan kendaraan rental.

- Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia, sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.

- Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.

- Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.