Day
2: Long Way to Kandy
Setelah melewati sehari yang
melelahkan dalam perjalanan, tiba saatnya bagi Dreamland untuk mulai
mengeksplorasi Sri Lanka. Mengingat keterbatasan waktu dan minimnya informasi
seputar tempat yang akan dikunjungi, Dreamland pun akhirnya melakukan negosiasi
paket tur yang ditawarkan oleh Mango House. Dari harga 420 USD yang ditawarkan,
Dreamland tawar hingga 350 USD dan akhirnya deal untuk melakukan perjalanan
dari Negombo - Kandy - Dambulla - Sigiriya - Pollonnaruwa - Anuradhapura -
Bandaranaike International Airport.
Dreamland pun stand by untuk memulai
perjalanan pukul 08.30 dan segera berkemas. Ketika Dreamland akan meminta air
panas untuk menyeduh mie instan, entah kebetulan atau bagaimana gas di dapur
hostel tiba-tiba habis. Semua tamu yang memesan makan pagi pun harus menunggu
selama 1 jam hingga akhirnya gas kompor untuk masak dipasang kembali. Dreamland
sendiri berdialog dengan staf hostel tentang air keran yang dapat diminum
karena disuplai oleh pemerintah dan bertanya tentang berbagai hal seputar Sri
Lanka.
Sesudah semua siap, Dreamland pun
membawa semua barang bawaan ke mobil dan memulai perjalanan menuju Kandy.
Setelah berpamitan dan melambaikan tangan pada staf dan tamu yang sedang
menunggu sarapan, Dreamland pun naik ke mobil dan memulai perjalanan di Sri
Lanka. Sepanjang jalan, Dreamland melihat pemandangan yang kurang lebih serupa
dengan kehidupan masyarakat kota kecil di Indonesia, mulai dari toko-toko yang
menjajakan dagangan, penduduk lokal yang menggunakan sepeda motor, dan
aktivitas lainnya. Hanya saja mereka lebih menyerupai orang India.
Tiba-tiba Nissanka, pemilik hostel
yang merangkap guide yang membawa Dreamland memberhentikan mobilnya di pinggir.
Dia pun mengajak Dreamland berjalan dan memperlihatkan sesuatu yang sangat
mengejutkan. Dengan semangat, dia mengatakan dan memperlihatkan silahkan
berfoto dengan kebun nanas! Di sebelah kebun nanas ini ada sebuah kuil kecil,
saat Dreamland mau berfoto didalamnya, eh dia malah buru-buru masuk ke mobil
dan segera melanjutkan perjalanan. Padahal kebun nanas bukan hal yang aneh di
Indonesia dan bentuknya sama saja! Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Sesudah itu, perjalanan dilanjutkan menuju
Millennium Elephant Foundation. Mengingat banyak sekali gajah di Indonesia dan
aktivitas ke dalam hanyalah memandikan gajah dan menaiki gajah, Dreamland
sendiri urung untuk masuk. Apalagi harga tiket masuknya pun sangat mahal, yakni
1.000 LKR untuk sekadar masuk. Jika dikombinasikan dengan aktivitas gajah dapat
mencapai 2.000 - 3.000 LKR per orang. Tentu Dreamland membatalkan kunjungan ke
tempat penangkaran gajah ini.
Setelah membatalkan kunjungan ke
tempat pemeliharaan gajah, Dreamland pun dibawa menuju berbagai toko pemerintah
yang ada di Sri Lanka. Toko pertama yang Dreamland kunjungi adalah toko batik
Maithree Batiks. Dreamland dibawa masuk ke pabrik pembuatan batik tersebut,
mulai dari proses design, pewarnaan, sampai pengeringan dengan alat-alat yang
masih tradisional. Setelah itu, barulah Dreamland dibawa ke toko yang menjual
aneka batik.
Alangkah terkejutnya Dreamland
melihat harga-harga pakaian batik yang dijual di toko ini sangatlah mahal dan
dilabeli dengan harga USD secara tidak masuk akal. Alhasil tidak ada satupun
yang dapat Dreamland beli karena harga batiknya sangat mahal jika dibandingkan
dengan batik di Indonesia dengan kualitas yang sama. Setelah keluar dari toko,
Dreamland pun segera melanjutkan perjalanan menuju Kandy.
Selanjutnya, Dreamland dibawa lagi
ke toko rempah-rempah dengan nama The Island 25 Spice Grove. Begitu masuk,
sudah ada petugas yang stand by untuk mulai menjelaskan tentang manfaat
rempah-rempah disertai dengan contoh tanaman obat yang ditanam. Sambil
berjalan, beliau menjelaskan tentang khasiat dan manfaat dari tiap tanaman
obat. Setelah 20 menit berkeliling, Dreamland dibawa ke sebuah pondok untuk
mendapat presentasi dan penjelasan tentang manfaat obat.
Tak ketinggalan ada jasa pijat
tradisional gratis yang diberikan selama 10 menit untuk pijat bagian leher dan
kaki. Labelnya sih gratis, tapi tetap saja kita harus memberikan tips pada
pemijat yang katanya belajar pijat di sebuah institusi khusus. Sesudah itu,
Dreamland pun dibawa ke toko untuk melihat barang jualan yang ditawarkan.
Harganya pun sama seperti toko batik, yakni sangat mahal untuk ukuran
bumbu-bumbu yang dijual.
Dreamland pun hanya membeli beberapa
agar petugas yang berkeliling tidak kecewa dan segera meninggalkan toko yang
satu ini. Sesudah melewati toko herbal ini, Dreamland kembali melanjutkan
perjalanan. Berhubung hari sudah siang, Dreamland pun berhenti sejenak untuk
makan siang di sebuah rumah makan. Dreamland mencoba menu Rice and Curry yang
katanya menu makanan sehari-hari orang Sri Lanka. Cara penyajiannya, yakni sama
seperti makanan prasmanan. Kita bisa mengambil nasi dan sayur-sayuran sendiri
sebanyak yang kita mau. Harganya pun boleh dikatakan cukup terjangkau untuk
porsi makanan yang luar biasa raksasa, yakni 190 LKR.
Satu hal unik yang Dreamland
perhatikan di restoran ini adalah orang lokal Sri Lanka makan dengan
menggunakan tangan layaknya dicomot ala orang Sunda. Berhubung Dreamland tidak
biasa memakan nasi dan kari dengan cara seperti itu, Dreamland pun minta
disediakan sendok dan garpu untuk makan. Dreamland pun diberikan air putih dari
keran secara gratis oleh petugas restoran. Dreamland hanya bisa berharap agar
air putih tersebut tidak membuat Dreamland sakit perut. Cara makan ala Sri
Lanka ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah makan siang, Dreamland pun
melanjutkan perjalanan menuju Kandy. Kali ini, lagi-lagi supir menghabiskan
waktu dengan stop di sebuah toko teh. Dreamland harus menyeberang jalan untuk
menuju pabrik teh ini. Seperti biasa, Dreamland dibawa untuk mendapat penjelasan
bagaimana proses pengolahan teh hingga akhirnya dikemas untuk dijual.
Penjelasan dan alat-alat yang digunakan ini sangat unik dan menambah wawasan.
Sesudah penjelasan, Dreamland pun mendapat secangkir teh gratis.
Mengingat penjual teh sibuk dengan
bule yang memborong teh, Dreamland pun keluar toko dan segera melanjutkan
perjalanan. Dreamland kembali melewati jalanan yang menyerupai rute Bandung -
Padalarang - Cianjur dan begitu memasuki kota Kandy, lagi-lagi Dreamland
diberhentikan di sebuah toko perhiasan dengan nama Prasanna. Seperti biasa,
Dreamland dibawa untuk mendapat penjelasan tentang bagaimana perhiasan dibuat
dan bagaimana perhiasan diukir.
Ujung-ujungnya ya dibawa lagi ke
toko dan harganya sangat mahal. Jebakan tur ala guide lokal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun keluar dan melanjutkan
perjalanan menuju pusat kota Kandy. Kota Kandy ini boleh dikatakan sangat
tentram dan tidak begitu ramai. Udaranya pun boleh dikatakan sejuk dan tidak
panas layaknya Negombo karena letaknya yang ada di daerah perbukitan.
Dreamland dibawa melewati Kandy Lake
dan dibawa menuju Kandy View Hotel untuk check in. Sesampainya di hotel yang
letaknya jauh dari pusat kota dan letaknya di atas bukit, Dreamland pun
mendapat welcome drink dan akhirnya memindahkan barang bawaan ke kamar. Sebelum
istirahat, Dreamland mengobrol dengan Nissanka seputar acara besok dan
itinerary yang jelas. Dia mengatakan bahwa tidak dapat mengemudi besok dan
digantikan oleh supir lainnya. Tak ketinggalan Dreamland melakukan protes
akibat acara toko yang terlalu banyak dilakukan hari ini.
Sesudah itu, Nissanka menyelesaikan
masalah administrasi dengan hotel dan Dreamland pun beristirahat di hotel.
Hotel ini terdapat kolam renang yang sangat kotor dan restoran yang memiliki
pemandangan yang sangat indah. Sekeliling kamar Dreamland dikelilingi hutan
yang lebat dan pepohonan yang tinggi. Tak ketinggalan ada monyet-monyet yang
bergelantungan di pohon dengan bebas. Rasanya seperti menginap di alam liar
saja ya.
Ada insiden konyol yang terjadi,
yakni kunci kamar Dreamland potong akibat terlalu keras membuka pintu yang
sudah aus dan sulit dibuka. Alhasil petugas hotel harus mengambil obeng untuk
membuka kunci yang potong di dalam. Sesudah itu, Dreamland pun segera
beristirahat dan hanya menghabiskan waktu di kamar untuk bermain Wi-Fi dan
mempersiapkan diri pada esok hari untuk mengeksplorasi Kandy.
Tak sabar rasanya ingin melihat
Temple of Tooth Relic yang sangat terkenal di Kandy ini esok hari.
Negombo,
Kandy, Sri Lanka, 5 Juli 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia,
sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di
rumah.
-
Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah
Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya,
Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak,
dan lain sebagainya.
-
Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.
-
Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang
mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.
-
Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar
matahari yang sangat panas di Sri Lanka.
-
Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan
kendaraan rental.
-
Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia,
sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.
-
Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun
hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.
-
Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita
diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.