Tourism
Malaysia, Ajang Jualan Paket Tur
Sebagai
salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata Malaysia dalam
memperkenalkan potensi wisata yang dimiliki, konter Tourism Malaysia di setiap
bandara boleh dikatakan strategi yang ampuh untuk menjual paket tur bagi
pemerintah Malaysia. Konter yang dikelola oleh pemerintah ini memang tampak
seperti tempat mencari informasi dan mengambil brosur gratis. Namun tanpa kita
sadari, mereka juga sedang menjajakan barang “dagangan” yang mereka miliki,
yakni paket tur.
Target
yang mereka sasar untuk membeli paket tur ini tentunya bule-bule yang takut
akan ketidakpastian yang mereka hadapi selama berada di suatu tempat. Sebut
saja, Kuching. Jika bule ini malas mencari informasi, dibohongi staf Tourism
Malaysia kalau ke tempat wisata tidak ada kendaraan umum, serta takut ini dan
itu, maka paket tur akan dapat dengan mudah dijual. Apalagi bule mempunyai mata
uang USD, EUR, Poundsterling, dan AUD yang nilainya jauh lebih tinggi dari
nominal mata uang kita. Pastilah mereka anggap paket tur tersebut setara dengan
kondisi keuangan mereka.
Sebagai
negara yang pariwisatanya lebih maju dari Indonesia, Malaysia memang sangat
cerdik dalam memberikan kenyamanan bagi para turis yang melancong. Keberadaan
konter Tourism Malaysia yang sangat strategis di pusat tempat wisata turis,
seperti Bukit Bintang, Dataran Merdeka, dan setiap bandara besar yang ada di
Malaysia membuat turis merasa tenang karena bisa bertanya apapun tentang
destinasi wisata yang mau mereka tuju. Apalagi terdapat Free Map dan brosur
wisata tertentu. Hal ini juga sekaligus mempromosikan wisata tersebut pada
turis.
Setiap
personil Tourism Malaysia dibekali dengan Bahasa Inggris yang memadai. Tak
hanya itu, mereka juga dituntut tahu informasi umum yang mungkin ditanyakan
turis. Hal ini yang harus diadaptasi Indonesia dalam mempromosikan pariwisata
yang ada di tanah air. Berbeda jauh dengan bandara-bandara di Indonesia yang
cenderung lenggang tanpa adanya penawaran paket tur di bandara. Konter yang ada
hanyalah taksi bandara yang dipatok harganya sekian.
Andai
saja setiap bandara Indonesia punya konter Visit Indonesia, Indonesia Tourism,
atau Amazing Indonesia, pasti banyak bule atau orang asing yang datang tidak
akan kesulitan untuk menemukan tempat wisata yang mereka inginkan. Tak hanya
itu, konter-konter semacam ini juga harus menjual “dagangan” paket tur pada
turis, sehingga pemasukan pemerintah dari pariwisata pun meningkat. Hanya saja,
jangan sampai pemasukan kita dikorupsi oleh staf yang ada di lapangan.
Semoga
saja konter brosur gratis, informasi, dan map gratis ini kelak akan kita temui
di Indonesia. Bukan hanya di bandara besar, tapi bandara daerah pun bisa
membuat petanya masing-masing agar turis domestik Indonesia pun tidak takut
menjelajahi negaranya sendiri. Ini menjadi PR bagi pemerintah ke depan untuk
mengembangkan pariwisata yang ada di Indonesia.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.