Taksi
untuk Semua
Sebagai
seorang budget traveler, penghematan
dalam setiap pos pengeluaran yang ada dalam perjalanan yang dilakukan menjadi
sebuah keharusan. Entah itu dari segi makanan, transportasi, hingga tempat
wisata yang dikunjungi. Tak heran rasanya jika taksi bukanlah solusi, jika
masih terdapat moda transportasi lain yang jauh lebih murah dan terjangkau
dalam menjelajahi sebuah kota.
Tatkala
Dreamland berada di bandara Kuching dan Miri, Dreamland sangat kecewa melihat
tidak ada bus yang melintasi kedua bandara di negara bagian Sarawak ini.
Pertimbangannya karena hampir setiap orang di kedua kota ini sudah mempunyai
kereta alias mobil. Kemudian, peminat bus ini sangat sedikit, sehingga merugi.
Bus yang dulunya sempat ada ini pun akhirnya diberhentikan dan digantikan
keberadaannya oleh taksi. Akibatnya, mau tidak mau taksi menjadi transportasi
satu-satunya yang harus dipilih oleh semua.
Monopoli
taksi di bandara ini membuat pengeluaran Dreamland untuk Kuching dan Miri menjadi
membengkak. Kedua kota ini membuat Dreamland harus merogoh kocek untuk
transportasi sekali jalan dari airport hampir 50 RM. Padahal harga penginapan
Dreamland saja hanya di kisaran 60 – 80 RM mirisnya. Akibatnya pos pengeluaran
transportasi menjadi bengkak dan harus diimbangi dengan pengeluaran di sektor
oleh-oleh dan makanan yang dikurangi.
Jika
tidak ada pilihan selain taksi, mau tidak mau Dreamland pun harus angkat tangan
dalam hal ini. Namun jika ada pilihan lain yang jauh lebih murah dan sama-sama
menuju tujuan yang diharapkan, mengapa kita harus memilih yang mahal. Dreamland
tidak anti dengan taksi, namun tidak selalu menjadikan taksi sebagai pilihan
utama transportasi karena harganya mahal dan pengalaman pernah ditipu di Johor
Bahru.
Kita
takkan pernah berani ke mana-mana naik transportasi umum, jika sedari awal
apapun selalu dijawab dengan taksi, taksi, dan taksi untuk pergi ke suatu
tempat. Kenyamanan ini membuat kita terlena, sekaligus takut kesasar karena
intimidasi supir taksi. Pernah saat di Johor Bahru, supir taksi bilang, “You
jangan naik bus, itu banyak orang jahat. Nanti kau dirampok.” katanya
menakut-nakuti Dreamland. Justru malah dia yang “merampok” Dreamland dengan
menambahkan fee 3 RM dari argo yang seharusnya.
Justru
selama ini, Dreamland aman dan nyaman saja tuh naik bus di Malaysia. Tidak ada
yang perlu ditakutkan, dirisaukan, dan dikhawatirkan seperti yang dikatakan
supir taksi itu. Apalagi sistem bus di Malaysia jauh lebih baik dibandingkan
dengan di Indonesia. Masa sih kita masih takut juga naik bus yang sudah nyaman
dan teratur seperti ini. Tentu jangan memakai perhiasan yang berlebihan juga
saat jalan-jalan karena kita tidak sedang berjalan di catwalk, pameran, atau
menghadiri acara bergengsi.
Jika
harga taksi 25 RM, maka kita bisa menghemat hampir 80% tarifnya jika
menggunakan bus. Tentu lebih baik kelebihan ongkos itu bisa kita alokasikan
untuk menambah pos makan dan oleh-oleh dibandingkan dihabiskan untuk alat
transportasi yang hanya sekejap saja hilang, bukan?
Maka
dari itu, taksi bukanlah pilihan, kecuali satu-satunya pilihan yang ada
hanyalah taksi.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.