Korupsi
Kecil ala Petugas Brunei
Setelah
melewati perjalanan yang cukup panjang dari perbatasan Miri – Brunei, akhirnya
Dreamland tiba juga di Brunei. Sebelum keluar dari jalan tol, supir minivan
harus membayar sejumlah uang sebagai tarif jalan tol di Brunei. Di papan
petunjuk tertera harga 5 BND untuk tarif minivan. Rupanya supir minivan yang
sudah berkali-kali bolak-balik perbatasan Miri – Brunei, dia sudah tahu trik
untuk mengakali peraturan ini.
Dengan
isyarat tertentu, supir minivan ini meminta agar petugas tol Brunei tidak perlu
memberi karcis resmi dan hanya membayar 2 BND. Tanpa karcis resmi, maka uang 2
BND akan masuk ke kantong pribadi si petugas tol. Ironisnya, hal ini dibiarkan
begitu saja oleh si petugas tol. Maklum Sultan Bolkiah mungkin sudah terlalu
kaya, sehingga tidak terlalu memusingkan korupsi di jalan tol dan lain
sebagainya. Mungkin itu yang menjadi pemikiran petugas tol tersebut.
Korupsi
rupanya bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga,
seperti Brunei yang sudah kaya raya. 5 BND mungkin uang kecil untuk negara maju
seperti Brunei, tapi jika kebocoran itu dibiarkan terjadi, maka bukan tidak
mungkin negara semaju Brunei juga bisa kolaps karena ulah para PNS yang bekerja
didalamnya. Penting rasanya menanamkan etos kerja dan kejujuran agar negara
kita bisa maju dan tidak “menyunat” uang negara untuk kepentingan pribadi.
Wajar
rasanya jika pemakaian teknologi secara online sangat dibutuhkan dewasa ini
agar transaksi yang terjadi tidak lagi secara tatap muka yang berpotensi
menimbulkan kecurangan, melainkan mampu meminimalisir potensi korupsi yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Semoga saja Brunei dan
Indonesia bisa menerapkan teknologi online untuk transaksi agar uang sekecil
apapun bisa diselamatkan masuk ke kas negara.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.