Day
5: Tersesat di Kota Kuno Polonnaruwa
Setelah mandi, bersiap-siap, dan
sarapan pagi yang disiapkan oleh keluarga Sri Lanka pemilik hostel, Dreamland
pun beranjak pergi menuju destinasi selanjutnya, yakni Polonnaruwa. Dreamland mendapat
sambutan hangat ketika sarapan pagi dengan keluarga Sri Lanka yang berprofesi
sebagai staf polisi ini. Dreamland disajikan sarapan berupa roti tawar, telur
mata sapi, kopi, dan kuah kari. Mereka boleh dikatakan sama seperti keramahan
orang Indonesia yang tinggal di wilayah pedesaan. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Perjalanan menuju Polonnaruwa ini
boleh dikatakan cukup jauh, yakni memakan waktu 1,5 jam. Sepanjang jalan,
pemandangan indah yang Dreamland temukan adalah tepian danau yang tenang dan
memukau. Tak hanya itu, ada juga patung Buddha raksasa dan monumen peringatan
pahlawan Sri Lanka yang gugur dalam medan perang. Banyak juga penjual buah
tropis yang menjajakan dagangan, mulai dari semangka, mangga, rambutan, durian,
dan masih banyak lainnya.
Sesampainya di Polonnaruwa,
Dreamland dihampiri oleh tuk-tuk yang menawarkan akses masuk menuju kawasan
bersejarah Polonnaruwa tanpa tiket masuk seharga 7.000 LKR. Dreamland sendiri
sudah mengetahui bahwa harga tiket masuk resmi Polonnaruwa adalah 25 USD atau
3.550 LKR. Hanya saja, Dreamland harus memastikan ke konter tiket masuk guna
mendapatkan kepastian.
Begitu Dreamland menuju ke konter
tiket masuk, banyak sekali supir tuk-tuk, mobil, dan bus anak sekolah yang
menunggu di sini. Begitu bus anak sekolah lewat, langsung deh mereka
melambaikan tangan sambil mengatakan “Halo!”. Dreamland pun rasanya menjadi
selebritis mendadak di sini. Ramahnya orang Sri Lanka dan antusiasme anak-anak
terhadap orang asing akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sehabis melakukan pengecekan harga
tiket masuk, barulah Dreamland berjalan kembali ke supir tuk-tuk tersebut dan
menawar harga. Akhirnya disepakati harga sebesar 5.500 LKR untuk masuk ke dalam
Polonnaruwa dan menggunakan tuk-tuk. Setelah sepakat, Dreamland pun langsung
naik tuk-tuk dan mobil yang Dreamland tumpangi parkir di dekat sungai yang ada
dekat kawasan Polonnaruwa.
Perjalanan menuju jalan rahasia
kawasan Polonnaruwa ini memakan waktu 25 menit dengan tuk-tuk dan melewati
jalan penduduk yang sangat jauh dan berdebu. Setelah melewati pasar, sungai,
dan kawasan persawahan, akhirnya Dreamland masuk ke bagian dalam Polonnaruwa
dan melihat candi pertama, yakni Tivanka Pilimage. Candi ini boleh dikatakan
sangat bagus dan terawat dengan baik. Ada patung Buddha didalamnya dengan
ukiran Buddha kuno. Sayangnya kawasan ini tidak boleh diabadikan dengan foto.
Struktur candi ini sama seperti yang pernah Dreamland kunjungi di Cham Temple
di Vietnam.
Sesudah itu, Dreamland mengunjungi
monumen selanjutnya, yakni Lotus Bath. Monumen ini terlihat paling terpencil
dibandingkan monumen-monumen lainnya yang ada di kawasan Polonnaruwa. Setelah
itu, Dreamland berkunjung ke Alahana Parivena hingga Rangkot Vehera. Kawasan
ini boleh dikatakan sangat sepi pengunjung karena lokasinya sangat luas dan
terdapat hanya reruntuhan kuil yang sudah tidak berbentuk.
Sepanjang perjalanan, Dreamland
melihat kawasan Polonnaruwa hanya sekadar tersisa banyak reruntuhan. Monumen
yang unik adalah beberapa kuil yang tersimpan patung Buddha raksasa dan stupa
hitam. Sehabis melihat kawasan reruntuhan kuil bekas tempat bertapa biksu,
royal palace, rumah sakit, dan bangunan vital lainnya. Dreamland pun
mengelilingi Rangkot Vehera yang merupakan stupa terbesar di kawasan
Polonnaruwa.
Sebagai informasi, Polonnaruwa
adalah pulau yang pernah menjadi ibukota Sri Lanka pada abad ke 11 hingga ke 12
setelah keruntuhan Anuradhapura. Candi dan kuil di Polonnaruwa ini banyak
dipengaruhi oleh gaya arsitektur Hindu India Selatan dan seni Buddha Sinhala.
Setelah melihat Rangkot Vehera, Dreamland melanjutkan perjalanan dengan tuk-tuk
menuju Pabalu Vehera.
Pabalu Vehera ini boleh dikatakan
stupa yang masih cukup bagus karena memiliki ornamen yang masih cukup utuh di
sekelilingnya. Setelah puas, Dreamland pun dibawa menuju ke Sacred Quadrangle.
Bagian utama dari kawasan Polonnaruwa ini paling ramai dikunjungi oleh anak
sekolah, turis asing, serta bule yang berkunjung. Salah satu monumen yang
menarik adalah patung Buddha yang dikelilingi oleh bundaran benteng yang
memukau.
Mengingat kawasan ini sangat ramai,
Dreamland membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan gambar yang bagus
di kawasan ini. Setelah puas, Dreamland pun kembali ke tuk-tuk dengan melewati
jalan pepohonan rahasia yang ditunjukkan supir tuk-tuk. Mengingat Dreamland
tidak mempunyai tiket resmi, jadilah Dreamland terpaksa harus merelakan
kunjungan ke Gal Vihare dan Parakrama Samudraya yang terkenal. Keberadaan supir
tuk-tuk yang menawarkan akses masuk ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Setelah kunjungan selesai, Dreamland
pun diantar ke bagian luar Polonnaruwa untuk melihat Nissanka Latha Mandapa
yang cukup unik. Dreamland pun menikmati pemandangan danau sejenak sebelum
akhirnya tuk-tuk mengantar Dreamland kembali ke mobil. Dreamland pun membayar
5.500 LKR pada supir tuk-tuk. Mengingat perut yang sudah keroncongan, Dreamland
pun memesan nasi goreng ala Sri Lanka di restoran terdekat seharga 250 LKR.
Sesudah itu, Dreamland melihat ada
banyak sekali orang lokal yang mandi di sungai yang ada di kawasan Polonnaruwa,
juga ada seorang bule yang berani berenang di arus air yang cukup kencang ini. Dreamland
menikmati sejenak suasana tersebut sebelum akhirnya kembali ke mobil untuk
pulang kembali ke Habarana. Perjalanan menuju Habarana ditempuh selama 1,5 jam.
Setelah sampai, Dreamland mampir terlebih dahulu ke sebuah toko untuk membeli
kue, roti, dan snack untuk makan malam.
Singkat kata, mobil yang Dreamland
tumpangi tiba-tiba mempunyai masalah harus didorong. Jadilah Dreamland harus
mendorong mobil ini agar bisa berjalan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hotel, Dreamland pun segera
beristirahat dan menghabiskan sisa hari dengan bermain Wi-Fi. Unik rasanya
melihat kompleks Polonnaruwa yang ada di Sri Lanka ini.
Habarana,
Polonnaruwa, Sri Lanka, 8 Juli 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.
-
Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.
-
Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia,
sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di
rumah.
-
Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah
Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya,
Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak,
dan lain sebagainya.
-
Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.
-
Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang
mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.
-
Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar
matahari yang sangat panas di Sri Lanka.
-
Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan
kendaraan rental.
-
Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia,
sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.
-
Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun
hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.
-
Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita
diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.