Sunday, July 17, 2016

Day 5: Tersesat di Kota Kuno Polonnaruwa

Dreamland Traveller




Day 5: Tersesat di Kota Kuno Polonnaruwa


            Setelah mandi, bersiap-siap, dan sarapan pagi yang disiapkan oleh keluarga Sri Lanka pemilik hostel, Dreamland pun beranjak pergi menuju destinasi selanjutnya, yakni Polonnaruwa. Dreamland mendapat sambutan hangat ketika sarapan pagi dengan keluarga Sri Lanka yang berprofesi sebagai staf polisi ini. Dreamland disajikan sarapan berupa roti tawar, telur mata sapi, kopi, dan kuah kari. Mereka boleh dikatakan sama seperti keramahan orang Indonesia yang tinggal di wilayah pedesaan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Perjalanan menuju Polonnaruwa ini boleh dikatakan cukup jauh, yakni memakan waktu 1,5 jam. Sepanjang jalan, pemandangan indah yang Dreamland temukan adalah tepian danau yang tenang dan memukau. Tak hanya itu, ada juga patung Buddha raksasa dan monumen peringatan pahlawan Sri Lanka yang gugur dalam medan perang. Banyak juga penjual buah tropis yang menjajakan dagangan, mulai dari semangka, mangga, rambutan, durian, dan masih banyak lainnya.

            Sesampainya di Polonnaruwa, Dreamland dihampiri oleh tuk-tuk yang menawarkan akses masuk menuju kawasan bersejarah Polonnaruwa tanpa tiket masuk seharga 7.000 LKR. Dreamland sendiri sudah mengetahui bahwa harga tiket masuk resmi Polonnaruwa adalah 25 USD atau 3.550 LKR. Hanya saja, Dreamland harus memastikan ke konter tiket masuk guna mendapatkan kepastian.

            Begitu Dreamland menuju ke konter tiket masuk, banyak sekali supir tuk-tuk, mobil, dan bus anak sekolah yang menunggu di sini. Begitu bus anak sekolah lewat, langsung deh mereka melambaikan tangan sambil mengatakan “Halo!”. Dreamland pun rasanya menjadi selebritis mendadak di sini. Ramahnya orang Sri Lanka dan antusiasme anak-anak terhadap orang asing akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sehabis melakukan pengecekan harga tiket masuk, barulah Dreamland berjalan kembali ke supir tuk-tuk tersebut dan menawar harga. Akhirnya disepakati harga sebesar 5.500 LKR untuk masuk ke dalam Polonnaruwa dan menggunakan tuk-tuk. Setelah sepakat, Dreamland pun langsung naik tuk-tuk dan mobil yang Dreamland tumpangi parkir di dekat sungai yang ada dekat kawasan Polonnaruwa.

            Perjalanan menuju jalan rahasia kawasan Polonnaruwa ini memakan waktu 25 menit dengan tuk-tuk dan melewati jalan penduduk yang sangat jauh dan berdebu. Setelah melewati pasar, sungai, dan kawasan persawahan, akhirnya Dreamland masuk ke bagian dalam Polonnaruwa dan melihat candi pertama, yakni Tivanka Pilimage. Candi ini boleh dikatakan sangat bagus dan terawat dengan baik. Ada patung Buddha didalamnya dengan ukiran Buddha kuno. Sayangnya kawasan ini tidak boleh diabadikan dengan foto. Struktur candi ini sama seperti yang pernah Dreamland kunjungi di Cham Temple di Vietnam.

            Sesudah itu, Dreamland mengunjungi monumen selanjutnya, yakni Lotus Bath. Monumen ini terlihat paling terpencil dibandingkan monumen-monumen lainnya yang ada di kawasan Polonnaruwa. Setelah itu, Dreamland berkunjung ke Alahana Parivena hingga Rangkot Vehera. Kawasan ini boleh dikatakan sangat sepi pengunjung karena lokasinya sangat luas dan terdapat hanya reruntuhan kuil yang sudah tidak berbentuk.

            Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat kawasan Polonnaruwa hanya sekadar tersisa banyak reruntuhan. Monumen yang unik adalah beberapa kuil yang tersimpan patung Buddha raksasa dan stupa hitam. Sehabis melihat kawasan reruntuhan kuil bekas tempat bertapa biksu, royal palace, rumah sakit, dan bangunan vital lainnya. Dreamland pun mengelilingi Rangkot Vehera yang merupakan stupa terbesar di kawasan Polonnaruwa.

            Sebagai informasi, Polonnaruwa adalah pulau yang pernah menjadi ibukota Sri Lanka pada abad ke 11 hingga ke 12 setelah keruntuhan Anuradhapura. Candi dan kuil di Polonnaruwa ini banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Hindu India Selatan dan seni Buddha Sinhala. Setelah melihat Rangkot Vehera, Dreamland melanjutkan perjalanan dengan tuk-tuk menuju Pabalu Vehera.

            Pabalu Vehera ini boleh dikatakan stupa yang masih cukup bagus karena memiliki ornamen yang masih cukup utuh di sekelilingnya. Setelah puas, Dreamland pun dibawa menuju ke Sacred Quadrangle. Bagian utama dari kawasan Polonnaruwa ini paling ramai dikunjungi oleh anak sekolah, turis asing, serta bule yang berkunjung. Salah satu monumen yang menarik adalah patung Buddha yang dikelilingi oleh bundaran benteng yang memukau.

            Mengingat kawasan ini sangat ramai, Dreamland membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan gambar yang bagus di kawasan ini. Setelah puas, Dreamland pun kembali ke tuk-tuk dengan melewati jalan pepohonan rahasia yang ditunjukkan supir tuk-tuk. Mengingat Dreamland tidak mempunyai tiket resmi, jadilah Dreamland terpaksa harus merelakan kunjungan ke Gal Vihare dan Parakrama Samudraya yang terkenal. Keberadaan supir tuk-tuk yang menawarkan akses masuk ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Setelah kunjungan selesai, Dreamland pun diantar ke bagian luar Polonnaruwa untuk melihat Nissanka Latha Mandapa yang cukup unik. Dreamland pun menikmati pemandangan danau sejenak sebelum akhirnya tuk-tuk mengantar Dreamland kembali ke mobil. Dreamland pun membayar 5.500 LKR pada supir tuk-tuk. Mengingat perut yang sudah keroncongan, Dreamland pun memesan nasi goreng ala Sri Lanka di restoran terdekat seharga 250 LKR.

            Sesudah itu, Dreamland melihat ada banyak sekali orang lokal yang mandi di sungai yang ada di kawasan Polonnaruwa, juga ada seorang bule yang berani berenang di arus air yang cukup kencang ini. Dreamland menikmati sejenak suasana tersebut sebelum akhirnya kembali ke mobil untuk pulang kembali ke Habarana. Perjalanan menuju Habarana ditempuh selama 1,5 jam. Setelah sampai, Dreamland mampir terlebih dahulu ke sebuah toko untuk membeli kue, roti, dan snack untuk makan malam.

            Singkat kata, mobil yang Dreamland tumpangi tiba-tiba mempunyai masalah harus didorong. Jadilah Dreamland harus mendorong mobil ini agar bisa berjalan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesampainya di hotel, Dreamland pun segera beristirahat dan menghabiskan sisa hari dengan bermain Wi-Fi. Unik rasanya melihat kompleks Polonnaruwa yang ada di Sri Lanka ini.



Habarana, Polonnaruwa, Sri Lanka, 8 Juli 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Sri Lanka menggunakan Sri Lankan Rupee (LKR) sebagai mata uang yang sah.

- Nilai tukar 1 USD adalah 144,15 LKR saat Dreamland melakukan perjalanan.

- Sri Lanka terkenal sebagai salah satu negara penghasil teh terbaik dunia, sehingga teh menjadi oleh-oleh wajib yang bisa dibawa pulang untuk kerabat di rumah.

- Berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Sri Lanka adalah Colombo, Kandy Lake, Temple of Tooth Relic, Botanical Garden Kandy, Sigiriya, Pollonnaruwa, Anuradhapura, Negombo, Galle, Nuwara Eliya, Elle, Adam’s Peak, dan lain sebagainya.

- Makanan sehari-hari di Sri Lanka adalah Rice and Curry.

- Orang Sri Lanka sangat ramah dan terbuka terhadap turis asing. Tak jarang mereka meminta berfoto bersama dan melambaikan tangan pada turis.

- Pastikan untuk membawa handbody dan krim tabir surya agar tidak terbakar sinar matahari yang sangat panas di Sri Lanka.

- Transportasi di Sri Lanka dapat dilakukan dengan bus, tuk-tuk, kereta api, dan kendaraan rental.

- Kondisi jalan di Sri Lanka serupa jalan kota kecil yang ada di Indonesia, sehingga kendaraan tidak bisa terlalu memacu kecepatan selama berada di jalan.

- Bahasa yang digunakan penduduk lokal di Sri Lanka adalah bahasa Sinhala, namun hampir semua orang Sri Lanka dapat berbahasa Inggris dengan baik.

- Pastikan untuk memakai pakaian tertutup saat memasuki kuil Buddha atau kita diharuskan mengenakan sarung untuk memasuki area suci.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.