Airport, I’m Coming!
Bandara
adalah pintu masuk dan keluar suatu negara yang fungsinya sangat vital dalam
menunjang mobilitas dan pertumbuhan ekonomi dari negara tersebut. Jutaan atau
bahkan puluhan juta orang berlalu lalang di bandara dengan destinasi dan tujuan
yang berbeda. Bandara juga menjadi indikator seberapa banyak turis yang datang
ke Indonesia setiap hari, bulan, atau tahunnya. Apakah sedikit, sedang, atau
banyak? Setidaknya bandara menjadi tolok ukur seberapa besar suatu negara
digemari oleh turis di seluruh penjuru dunia.
Melihat
pentingnya fungsi bandara dalam industri pariwisata, tentu akses dari dan ke
bandara haruslah mudah agar orang tidak malas atau enggan bepergian di suatu
negara. Apalagi bagi mereka yang berwisata dengan budget rendah, angkutan
massal yang tersedia menuju bandara sangatlah membantu untuk menekan biaya
transportasi yang tidak dibutuhkan, seperti memakai taksi atau kendaraan
pribadi yang harus dibayar dengan mahal. Bandara haruslah mudah diakses dari
kota agar mobilitas penduduk maupun turis tidaklah terhambat dalam melakukan
kegiatan mereka masing-masing.
Dreamland
terpukau dengan sistem transportasi MRT Singapore yang canggih dan terkoneksi
dengan Bandara Changi di Singapore. Dengan mudah, orang yang baru atau telah
bepergian dapat dengan mudah mengakses bandara tanpa adanya kesulitan yang
berarti. Cepat, mudah, dan terjangkau, akses dari kota maupun bandara dapat
diraih dengan mudah. Tentu hal ini membuat siapapun senang bepergian tanpa perlu
khawatir dengan faktor transportasi. Meskipun penyediaan taksi bandara tetap
diadakan, MRT tentu sangat membantu turis berbudget rendah untuk mengakses kota
tanpa biaya yang mahal.
Lain
halnya dengan transportasi bandara di LCCT maupun KLIA di Kuala Lumpur.
Meskipun tidak mempunyai kereta bawah tanah layaknya di Singapore, namun
transportasi dari dan ke bandara sangatlah mudah ditemukan di sini. Kita bisa
memakai Skybus atau bus dari perusahaan lainnya dengan biaya kurang dari 10 RM
untuk pergi ke KL Sentral yang terhubung dengan semua moda transportasi massal
yang ada di Kuala Lumpur. Bandara Sepang yang letaknya jauh di luar kota
tidaklah sulit diakses dan dapat dengan mudah menggunakan bus yang tersedia.
Bangkok
pun patut diacungi jempol dalam penyediaan transportasi dari dan menuju ke
bandara. Dengan pengadaan Airport Rail Link, kita tak perlu khawatir akan
kemacetan Bangkok yang sangat parah dalam akses menuju bandara. Selain itu,
hebatnya lagi pemerintah Bangkok menyediakan 2 jalur Airport Rail Link, yakni
Express Line dan City Line. Express Line adalah kereta yang non stop tanpa
berhenti sampai ke bandara. Sementara itu, City Line akan berhenti di setiap
stasiun yang dilalui. Pokoknya benar-benar sangat praktis dan menyenangkan.
Tentu Airport Rail Link ini hanya tersedia untuk Bandara Suvarnabhumi Bangkok.
Bandara
Don Mueang yang menjadi basis atau markas AirAsia di Bangkok juga tak sulit
dijangkau oleh kendaraan umum. Jika kebetulan Anda tinggal di sekitar stasiun
kereta api Hua Lam Phong, belilah tiket dengan jurusan Don Mueang dan Anda akan
tiba di bandara dengan harga yang sangat ekonomis. Apalagi stasiun kereta api
ini letaknya tepat di samping bandara, sehingga memudahkan kita untuk bepergian
dengan ramah kantong. Pokoknya Dreamland sangat terkesan dengan sistem
transportasi yang dimiliki oleh Bangkok.
Demikian
juga Penang dan Phuket. Meskipun mereka tidak memiliki MRT atau BTS yang
canggih, terdapat bus dan minivan dengan harga yang sama rata, sehingga
mobilitas pergi ke bandara tidak akan terkendala oleh budget yang minim.
Siapapun, baik warganya maupun turis tentu akan senang dan sering bepergian
jika sejak awal tidak dipusingkan dengan transportasi dari dan ke bandara.
Bukan
bermaksud menjelek-jelekkan atau menghina transportasi bandara kita, namun
rasanya perlu Dreamland singgung bahwa sistem transportasi bandara kita sangat
amat TIDAK ramah terhadap turis. Berkaca pada bandara kesayangan Dreamland di
kota tercinta alias Bandung, hanya ada taksi atau ojek saja yang tersedia untuk
menuju ke Kota Bandung. Dreamland berpikir bagaimana dengan turis asing yang
tidak bisa berbahasa Indonesia akan berjalan-jalan dengan hemat jika waktu awal
tiba di Bandung saja sudah tertipu sekian ratus ribu rupiah oleh taksi atau
ojek Bandung yang terkenal suka memasang tarif seenaknya saja.
Wajar
dong jika populasi turis asing di Bandung boleh dikatakan sangat minim dan
hampir tidak ditemukan di jalan berkeliaran layaknya di Bangkok yang bejibun
dengan turis asing. Selain transportasi dari dan ke bandaranya sulit,
transportasi di dalam kotanya juga amat sangat rumit, mulai dari angkot dan
DAMRI yang tidak berhenti di halte tertentu secara berkala. Siapapun, termasuk
Dreamland sangat ogah tentunya berada di sebuah negara yang serba susah alat
transportasinya, apalagi ditambah kendala bahasa dan ancaman copet di
mana-mana.
Entahlah
apakah negara kita memang tidak didesain untuk turis atau tidak, namun yang
jelas sistem transportasi bandara kita sangatlah tidak ramah, baik untuk
penduduknya sendiri maupun turis asing. Mustahil rasanya jika tidak ada upaya
pembenahan yang serius dari pemerintah, turis asing akan mengalami peningkatan
yang pesat di Indonesia. Indonesia memang sangat indah dari Sabang sampai
Merauke, hanya saja Indonesia masih gagap wisata dalam menerima turis dan hanya
didesain untuk kenyamanan turis lokal saja.
Sekali
lagi, penyediaan transportasi umum dari dan ke bandara haruslah diperhatikan
dengan baik agar minat wisatawan yang datang ke Indonesia semakin besar. Jangan
sampai uang kita habis terlebih dahulu untuk membayar taksi dari dan ke bandara
dengan harga yang mahal. Tentu bukan mustahil rasanya menyediakan transportasi
yang terarah dengan baik layaknya di negara tetangga, apalagi Thailand dan
Malaysia yang statusnya masih setara dengan Indonesia. Tinggal bagaimana
kepekaan pemerintah Indonesia dalam menanggapi itu semua, bukan sekadar
menggaung-gaungkan Visit Indonesia, tapi tanpa upaya yang jelas untuk membenahi
semua kekurangan yang kita miliki. Yuk belajar dari tetangga agar airport tidak lagi jauh di mata, tetapi
mudah dijangkau!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.