Monday, July 1, 2013

Airport, I’m Coming!

Dreamland Traveller Moment


Airport, I’m Coming!
            Bandara adalah pintu masuk dan keluar suatu negara yang fungsinya sangat vital dalam menunjang mobilitas dan pertumbuhan ekonomi dari negara tersebut. Jutaan atau bahkan puluhan juta orang berlalu lalang di bandara dengan destinasi dan tujuan yang berbeda. Bandara juga menjadi indikator seberapa banyak turis yang datang ke Indonesia setiap hari, bulan, atau tahunnya. Apakah sedikit, sedang, atau banyak? Setidaknya bandara menjadi tolok ukur seberapa besar suatu negara digemari oleh turis di seluruh penjuru dunia.
            Melihat pentingnya fungsi bandara dalam industri pariwisata, tentu akses dari dan ke bandara haruslah mudah agar orang tidak malas atau enggan bepergian di suatu negara. Apalagi bagi mereka yang berwisata dengan budget rendah, angkutan massal yang tersedia menuju bandara sangatlah membantu untuk menekan biaya transportasi yang tidak dibutuhkan, seperti memakai taksi atau kendaraan pribadi yang harus dibayar dengan mahal. Bandara haruslah mudah diakses dari kota agar mobilitas penduduk maupun turis tidaklah terhambat dalam melakukan kegiatan mereka masing-masing.
            Dreamland terpukau dengan sistem transportasi MRT Singapore yang canggih dan terkoneksi dengan Bandara Changi di Singapore. Dengan mudah, orang yang baru atau telah bepergian dapat dengan mudah mengakses bandara tanpa adanya kesulitan yang berarti. Cepat, mudah, dan terjangkau, akses dari kota maupun bandara dapat diraih dengan mudah. Tentu hal ini membuat siapapun senang bepergian tanpa perlu khawatir dengan faktor transportasi. Meskipun penyediaan taksi bandara tetap diadakan, MRT tentu sangat membantu turis berbudget rendah untuk mengakses kota tanpa biaya yang mahal.
            Lain halnya dengan transportasi bandara di LCCT maupun KLIA di Kuala Lumpur. Meskipun tidak mempunyai kereta bawah tanah layaknya di Singapore, namun transportasi dari dan ke bandara sangatlah mudah ditemukan di sini. Kita bisa memakai Skybus atau bus dari perusahaan lainnya dengan biaya kurang dari 10 RM untuk pergi ke KL Sentral yang terhubung dengan semua moda transportasi massal yang ada di Kuala Lumpur. Bandara Sepang yang letaknya jauh di luar kota tidaklah sulit diakses dan dapat dengan mudah menggunakan bus yang tersedia.
            Bangkok pun patut diacungi jempol dalam penyediaan transportasi dari dan menuju ke bandara. Dengan pengadaan Airport Rail Link, kita tak perlu khawatir akan kemacetan Bangkok yang sangat parah dalam akses menuju bandara. Selain itu, hebatnya lagi pemerintah Bangkok menyediakan 2 jalur Airport Rail Link, yakni Express Line dan City Line. Express Line adalah kereta yang non stop tanpa berhenti sampai ke bandara. Sementara itu, City Line akan berhenti di setiap stasiun yang dilalui. Pokoknya benar-benar sangat praktis dan menyenangkan. Tentu Airport Rail Link ini hanya tersedia untuk Bandara Suvarnabhumi Bangkok.
            Bandara Don Mueang yang menjadi basis atau markas AirAsia di Bangkok juga tak sulit dijangkau oleh kendaraan umum. Jika kebetulan Anda tinggal di sekitar stasiun kereta api Hua Lam Phong, belilah tiket dengan jurusan Don Mueang dan Anda akan tiba di bandara dengan harga yang sangat ekonomis. Apalagi stasiun kereta api ini letaknya tepat di samping bandara, sehingga memudahkan kita untuk bepergian dengan ramah kantong. Pokoknya Dreamland sangat terkesan dengan sistem transportasi yang dimiliki oleh Bangkok.
            Demikian juga Penang dan Phuket. Meskipun mereka tidak memiliki MRT atau BTS yang canggih, terdapat bus dan minivan dengan harga yang sama rata, sehingga mobilitas pergi ke bandara tidak akan terkendala oleh budget yang minim. Siapapun, baik warganya maupun turis tentu akan senang dan sering bepergian jika sejak awal tidak dipusingkan dengan transportasi dari dan ke bandara.
            Bukan bermaksud menjelek-jelekkan atau menghina transportasi bandara kita, namun rasanya perlu Dreamland singgung bahwa sistem transportasi bandara kita sangat amat TIDAK ramah terhadap turis. Berkaca pada bandara kesayangan Dreamland di kota tercinta alias Bandung, hanya ada taksi atau ojek saja yang tersedia untuk menuju ke Kota Bandung. Dreamland berpikir bagaimana dengan turis asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia akan berjalan-jalan dengan hemat jika waktu awal tiba di Bandung saja sudah tertipu sekian ratus ribu rupiah oleh taksi atau ojek Bandung yang terkenal suka memasang tarif seenaknya saja.
            Wajar dong jika populasi turis asing di Bandung boleh dikatakan sangat minim dan hampir tidak ditemukan di jalan berkeliaran layaknya di Bangkok yang bejibun dengan turis asing. Selain transportasi dari dan ke bandaranya sulit, transportasi di dalam kotanya juga amat sangat rumit, mulai dari angkot dan DAMRI yang tidak berhenti di halte tertentu secara berkala. Siapapun, termasuk Dreamland sangat ogah tentunya berada di sebuah negara yang serba susah alat transportasinya, apalagi ditambah kendala bahasa dan ancaman copet di mana-mana.
            Entahlah apakah negara kita memang tidak didesain untuk turis atau tidak, namun yang jelas sistem transportasi bandara kita sangatlah tidak ramah, baik untuk penduduknya sendiri maupun turis asing. Mustahil rasanya jika tidak ada upaya pembenahan yang serius dari pemerintah, turis asing akan mengalami peningkatan yang pesat di Indonesia. Indonesia memang sangat indah dari Sabang sampai Merauke, hanya saja Indonesia masih gagap wisata dalam menerima turis dan hanya didesain untuk kenyamanan turis lokal saja.
            Sekali lagi, penyediaan transportasi umum dari dan ke bandara haruslah diperhatikan dengan baik agar minat wisatawan yang datang ke Indonesia semakin besar. Jangan sampai uang kita habis terlebih dahulu untuk membayar taksi dari dan ke bandara dengan harga yang mahal. Tentu bukan mustahil rasanya menyediakan transportasi yang terarah dengan baik layaknya di negara tetangga, apalagi Thailand dan Malaysia yang statusnya masih setara dengan Indonesia. Tinggal bagaimana kepekaan pemerintah Indonesia dalam menanggapi itu semua, bukan sekadar menggaung-gaungkan Visit Indonesia, tapi tanpa upaya yang jelas untuk membenahi semua kekurangan yang kita miliki. Yuk belajar dari tetangga agar airport tidak lagi jauh di mata, tetapi mudah dijangkau!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.