Sunday, June 30, 2013

Buruknya Pelayanan Bandara Kita

Dreamland Traveller Moment


Buruknya Pelayanan Bandara Kita
            Bandara adalah pintu gerbang bagi seseorang untuk memasuki suatu negara. Tentu kesan pertama yang timbul terhadap citra suatu negara akan lahir dari pengamatan seseorang terhadap bandara negara tersebut. Bandara yang modern dan megah tentu akan mengindikasikan kondisi negara yang kurang lebih serupa dengan kondisi fisik bandaranya. Demikian pula sebaliknya. Jika bandaranya kumuh dan tidak terawat, bisa jadi negaranya pun memiliki kondisi demikian. Bandara akan menjadi tolok ukur bagi seseorang dalam memberikan kesan pertama bagi siapapun yang pertama kali berkunjung didalamnya.
            Sebagai seorang traveler, tentu bandara menjadi tempat yang sangat sering Dreamland kunjungi ketika bepergian ke dalam maupun luar negeri. Bandara yang paling sering Dreamland kunjungi selama tahun 2013 ini adalah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandara internasional tertua yang dimiliki Indonesia ini menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia. Apalagi dengan jadwal terbang yang padat, baik domestik maupun internasional membuat Bandara Soekarno-Hatta  penuh dengan orang yang berlalu lalang.
            Sayangnya, mobilitas yang padat di bandara ibukota ini tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang memadai. Bangku bandara yang sangat minim, serta kondisi bandara yang dipenuhi sampah oleh penumpang domestik yang suka membuang sampah sembarangan membuat keadaan bandara berlabel internasional ini menjadi kumuh. Tak hanya itu, supir taksi gadungan dan oknum pencopet pun banyak berkeliaran di sini tanpa terawasi oleh petugas yang membuat Bandara Soekarno-Hatta rawan akan tindak kriminalitas.
            Jika selama ini bule identik dengan citra backpacker yang suka tidur di bandara untuk menunggu waktu keberangkatan, bisa jadi Dreamland sarankan untuk tidak tidur di bandara yang satu ini. Selain risiko kerampokan sangat tinggi, ruang privasi untuk berbaring dan beristirahat pun tidak tersedia di Bandara Soekarno-Hatta. Jika negara tetangga mempunyai transportasi umum dari bandara ke kota dengan canggih, seperti MRT di Singapura, Airport Rail Link di Bangkok, dan bus maupun Express Line di Kuala Lumpur, Bandara Soekarno-Hatta agaknya membingungkan karena jadwal bus yang tidak menentu dan destinasi yang tidak jelas arahnya. Jangankan bule, Dreamland saja yang orang Indonesia pun bisa-bisa nyasar dengan moda transportasi yang ada di bandara ini.
            Bandara Soekarno-Hatta juga pernah tercoreng akibat rusaknya koper salah satu artis kita, yakni Agnes Monica sehabis pulang menggunakan pesawat Singapore Airlines. Koper Agnes dibobol paksa oleh oknum tertentu dan diambil beberapa barang berharga didalamnya. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan bandara kita sangatlah memprihatinkan. Belum lagi ada insiden koper yang hilang atau isinya berhamburan. Rasanya semakin memperburuk citra Bandara Soekarno-Hatta di mata publik.
Parkir kendaraan pun begitu sembraut dekat pintu keberangkatan, sehingga lalu lintas bandara menjadi sangat padat. Petugas bandara yang bertugas juga lebih banyak tertawa sana sini dibandingkan mengawasi penumpang yang akan berangkat. Sambil scanning barang bawaan, mereka malah asyik mengobrol tanpa fokus memperhatikan layar. Belum lagi di counter check-in beberapa maskapai, lamanya minta ampun sampai waktu keberangkatan hampir tiba dan kita harus ngos-ngosan lari ke atas agar tidak tertinggal pesawat.
Satu hal yang paling Dreamland tidak sukai dari Bandara Soekarno-Hatta adalah petugas imigrasi saat kita baru saja tiba dari luar negeri beberapa waktu lalu. Saat itu Dreamland baru saja pulang dari Bangkok, Thailand. Eh saat giliran Dreamland maju ke pos imigrasi, petugas imigrasi cewek yang masih muda belia malah asyik teleponan. “Iya nih barusan datang yang dari Bangkok. Kamu gimana di sana? Entar kita pergi bareng yuk.” blablabla… Pokoknya paspor semua penumpang langsung saja dicap tanpa diperhatikan, justru asyik chit chat sama yayangnya. Astaga!!
Belum lagi saat menunggu koper barang bawaan kita dari Bangkok. Waduh lamanya minta ampun sampai harus tunggu 30 menit. Berbeda jauh dengan pelayanan Bandara Changi Singapura yang super cepat. Baru saja sampai di bandara dan lewat imigrasi, koper kita sudah ada di tempat baggage claim. Rasanya malu banget sebagai orang Indonesia melihat bule yang menunggu lama menantikan tas ranselnya datang. Apalagi kan tahu kebiasaan orang kita yang tidak sabaran dan suka mengerumuni tempat baggage claim sampai tidak ada tempat buat lihat koper kita ada di mana saking penuhnya.
Selain itu, begitu keluar dari bandara, tidak ada map gratis atau informasi tertentu untuk menunjukkan berbagai tempat wisata menarik yang kita miliki. Justru yang ada malah supir taksi, calo, dan oknum penipu yang berniat menguras kantong turis sehabis keluar dari bandara. Jika baru pertama kali ke Jakarta, bisa jadi mimpi buruk bagi siapapun yang tidak waspada. Uang bisa melayang dengan cepat. Mungkin bisa jadi disarankan untuk tidak bepergian sendiri dan berada dalam rombongan tur agar terhindar dari berbagai scamming di Jakarta.
Semoga Bandara Soekarno-Hatta bisa berbenah dan mengikuti bandara yang sudah jauh lebih maju di negara tetangga dengan penyediaan fasilitas bandara yang baik, bisa berupa tempat duduk yang memadai, pancuran air minum gratis, dan lain sebagainya. Selain itu, benahi juga mentalitas petugas bandara agar kerjanya professional, mulai dari petugas imigrasi sampai bagian pembawa bagasi agar kerjanya lebih cepat. Malu kan label bandara internasional, tapi pelayanannya sangat buruk. Yok pemerintah dana APBN yang begitu besar digunakan untuk memperbaiki pintu gerbang Indonesia menjadi lebih “layak”!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.