Buruknya
Pelayanan Bandara Kita
Bandara
adalah pintu gerbang bagi seseorang untuk memasuki suatu negara. Tentu kesan
pertama yang timbul terhadap citra suatu negara akan lahir dari pengamatan
seseorang terhadap bandara negara tersebut. Bandara yang modern dan megah tentu
akan mengindikasikan kondisi negara yang kurang lebih serupa dengan kondisi
fisik bandaranya. Demikian pula sebaliknya. Jika bandaranya kumuh dan tidak
terawat, bisa jadi negaranya pun memiliki kondisi demikian. Bandara akan
menjadi tolok ukur bagi seseorang dalam memberikan kesan pertama bagi siapapun
yang pertama kali berkunjung didalamnya.
Sebagai
seorang traveler, tentu bandara
menjadi tempat yang sangat sering Dreamland kunjungi ketika bepergian ke dalam
maupun luar negeri. Bandara yang paling sering Dreamland kunjungi selama tahun
2013 ini adalah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandara internasional tertua
yang dimiliki Indonesia ini menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia.
Apalagi dengan jadwal terbang yang padat, baik domestik maupun internasional
membuat Bandara Soekarno-Hatta penuh
dengan orang yang berlalu lalang.
Sayangnya,
mobilitas yang padat di bandara ibukota ini tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas
yang memadai. Bangku bandara yang sangat minim, serta kondisi bandara yang
dipenuhi sampah oleh penumpang domestik yang suka membuang sampah sembarangan
membuat keadaan bandara berlabel internasional ini menjadi kumuh. Tak hanya
itu, supir taksi gadungan dan oknum pencopet pun banyak berkeliaran di sini
tanpa terawasi oleh petugas yang membuat Bandara Soekarno-Hatta rawan akan
tindak kriminalitas.
Jika
selama ini bule identik dengan citra backpacker
yang suka tidur di bandara untuk menunggu waktu keberangkatan, bisa jadi
Dreamland sarankan untuk tidak tidur di bandara yang satu ini. Selain risiko
kerampokan sangat tinggi, ruang privasi untuk berbaring dan beristirahat pun
tidak tersedia di Bandara Soekarno-Hatta. Jika negara tetangga mempunyai
transportasi umum dari bandara ke kota dengan canggih, seperti MRT di
Singapura, Airport Rail Link di Bangkok, dan bus maupun Express Line di Kuala
Lumpur, Bandara Soekarno-Hatta agaknya membingungkan karena jadwal bus yang
tidak menentu dan destinasi yang tidak jelas arahnya. Jangankan bule, Dreamland
saja yang orang Indonesia pun bisa-bisa nyasar dengan moda transportasi yang
ada di bandara ini.
Bandara
Soekarno-Hatta juga pernah tercoreng akibat rusaknya koper salah satu artis
kita, yakni Agnes Monica sehabis pulang menggunakan pesawat Singapore Airlines.
Koper Agnes dibobol paksa oleh oknum tertentu dan diambil beberapa barang
berharga didalamnya. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan bandara kita
sangatlah memprihatinkan. Belum lagi ada insiden koper yang hilang atau isinya
berhamburan. Rasanya semakin memperburuk citra Bandara Soekarno-Hatta di mata
publik.
Parkir kendaraan pun begitu
sembraut dekat pintu keberangkatan, sehingga lalu lintas bandara menjadi sangat
padat. Petugas bandara yang bertugas juga lebih banyak tertawa sana sini
dibandingkan mengawasi penumpang yang akan berangkat. Sambil scanning barang bawaan, mereka malah
asyik mengobrol tanpa fokus memperhatikan layar. Belum lagi di counter check-in beberapa maskapai, lamanya
minta ampun sampai waktu keberangkatan hampir tiba dan kita harus ngos-ngosan
lari ke atas agar tidak tertinggal pesawat.
Satu hal yang paling Dreamland
tidak sukai dari Bandara Soekarno-Hatta adalah petugas imigrasi saat kita baru
saja tiba dari luar negeri beberapa waktu lalu. Saat itu Dreamland baru saja
pulang dari Bangkok, Thailand. Eh saat giliran Dreamland maju ke pos imigrasi,
petugas imigrasi cewek yang masih muda belia malah asyik teleponan. “Iya nih
barusan datang yang dari Bangkok. Kamu gimana di sana? Entar kita pergi bareng
yuk.” blablabla… Pokoknya paspor semua penumpang langsung saja dicap tanpa
diperhatikan, justru asyik chit chat sama yayangnya. Astaga!!
Belum lagi saat menunggu koper
barang bawaan kita dari Bangkok. Waduh lamanya minta ampun sampai harus tunggu
30 menit. Berbeda jauh dengan pelayanan Bandara Changi Singapura yang super
cepat. Baru saja sampai di bandara dan lewat imigrasi, koper kita sudah ada di
tempat baggage claim. Rasanya malu
banget sebagai orang Indonesia melihat bule yang menunggu lama menantikan tas
ranselnya datang. Apalagi kan tahu kebiasaan orang kita yang tidak sabaran dan
suka mengerumuni tempat baggage claim
sampai tidak ada tempat buat lihat koper kita ada di mana saking penuhnya.
Selain itu, begitu keluar dari
bandara, tidak ada map gratis atau informasi tertentu untuk menunjukkan
berbagai tempat wisata menarik yang kita miliki. Justru yang ada malah supir
taksi, calo, dan oknum penipu yang berniat menguras kantong turis sehabis
keluar dari bandara. Jika baru pertama kali ke Jakarta, bisa jadi mimpi buruk
bagi siapapun yang tidak waspada. Uang bisa melayang dengan cepat. Mungkin bisa
jadi disarankan untuk tidak bepergian sendiri dan berada dalam rombongan tur
agar terhindar dari berbagai scamming
di Jakarta.
Semoga Bandara Soekarno-Hatta bisa
berbenah dan mengikuti bandara yang sudah jauh lebih maju di negara tetangga
dengan penyediaan fasilitas bandara yang baik, bisa berupa tempat duduk yang
memadai, pancuran air minum gratis, dan lain sebagainya. Selain itu, benahi
juga mentalitas petugas bandara agar kerjanya professional, mulai dari petugas
imigrasi sampai bagian pembawa bagasi agar kerjanya lebih cepat. Malu kan label
bandara internasional, tapi pelayanannya sangat buruk. Yok pemerintah dana APBN
yang begitu besar digunakan untuk memperbaiki pintu gerbang Indonesia menjadi
lebih “layak”!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.