Saturday, June 22, 2013

Day 6 : Terhipnotis Wat Rong Khun dan Golden Triangle

Dreamland Traveller


Day 6 : Terhipnotis Wat Rong Khun dan Golden Triangle
            Akhirnya Dreamland akan mengakhiri perjalanan di Chiang Rai karena pesawat AirAsia yang akan membawa Dreamland dari Chiang Rai menuju Bangkok ini akan berangkat pukul 21.40. Tentu Dreamland tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa dengan mengeksplorasi objek wisata yang ada di kota yang Dreamland tempati selama 5 hari ini. Dreamland bersiap-siap dan melakukan check-out, serta menitip barang bawaan ke resepsionis pagi ini. Setelah itu, Dreamland langsung beranjak menuju terminal bus lama.














            Dreamland memutuskan untuk mengunjungi Wat Rong Khun alias White Temple yang menjadi ikon dari Chiang Rai. Dengan bus jurusan Phayao, Dreamland pun naik dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit. Dreamland pun diberhentikan tepat di seberang kuil putih yang mempesona ini. Di sekitar pelataran kuil banyak bus pariwisata yang parkir di sini. Sebagian besar adalah turis asing yang berlibur ke Chiang Rai dari Chiang Mai.
            Kuil putih ini adalah kuil modern Thailand yang patut diacungi jempol. Arsitektur dan detail kuilnya sangatlah memukau. Seniman asal Thailand yang membuatnya pastilah sangat jenius dalam membuat sebuah kuil yang tidak melulu berwarna emas, melainkan putih yang melambangkan kesucian. Wat Rong Khun ini mempunyai kolam untuk melempar uang koin. Jika tepat jatuh di tengah, dipercaya akan mendatangkan keberuntungan bagi mereka yang melemparnya.














            Setelah puas terhipnotis dengan Wat Rong Khun, Dreamland pun akhirnya berjalan kembali ke jalan raya untuk menyetop songtheow yang akan membawa Dreamland menuju terminal bus lama. Sesampainya di terminal bus lama, Dreamland langsung mengambil Green Bus yang ada dengan jurusan Golden Triangle untuk melihat keindahan dan kejayaan ladang opium yang ada di masa lampau.












            Perjalanan selama 1 jam 30 menit pun tak terasa begitu lama. Dreamland melewati sawah dengan latar pegunungan yang begitu indah. Singkat kata, sesampainya di Golden Triangle, begitu banyak bus pariwisata yang sudah parkir di tempat ini. Dreamland terpukau melihat 3 negara yang hanya dipisahkan oleh Sungai Mekong saja, yakni Myanmar di sebelah kiri, Laos di sebelah kanan, dan Thailand yang sedang Dreamland pijak saat ini.
















            Terdapat berbagai peta di sini yang menjelaskan bahwa Sungai Mekong melalui berbagai negara yang ada di Asia Tenggara ini, mulai dari Myanmar sampai Vietnam. Dulu Golden Triangle adalah ladang penyelundupan opium yang sangat terkenal di dunia. Hanya saja pemerintah Thailand yang gencar memberantas narkoba membuat kejayaan ladang opium itu tinggal kenangan. Besar dugaan narkoba masih ada di dataran Myanmar ataupun Laos yang sulit dijangkau karena letaknya tersembunyi ditutupi pegunungan.








            Setelah puas berfoto di logo Golden Triangle yang ada, Dreamland penasaran dengan apa yang ada di sisi Laos yang dikenal sebagai tempat belanja. Di sini kita harus menyewa sampan untuk menuju Pulau Donsao yang menjadi milik Laos ini. Kita tidak perlu dicap paspor untuk memasuki pulau ini, hanya saja harus membayar sebesar 30 bath sebagai tiket masuk. Dreamland terpaksa harus memboroskan dana 400 bath untuk menyeberangi Sungai Mekong menuju Pulau Donsao yang ada di seberang Thailand ini.














            Rupanya Pulau Donsao ini adalah pulau yang dikhususkan untuk turis. Di sini terdapat berbagai macam suvenir dan tas palsu bermerk yang dijual dengan harga terjangkau. Pada saat Dreamland berkunjung, pulau ini begitu sepi oleh turis. Penjualnya pun tertidur pulas di samping dagangannya. Satu hal yang unik dari pulau ini adalah ekstrak bangkai ular yang dijual airnya. Entahlah apa khasiatnya karena Dreamland sudah tak berniat untuk membeli, apalagi meminumnya.
















            Dreamland pun kembali melintasi Sungai Mekong setelah berjalan-jalan di Pulau Donsao, Laos ini. Di sisi Laos maupun Myanmar berdiri sebuah kasino besar yang megah. Sama halnya dengan perbatasan di Kamboja, kasino yang ternyata dimiliki orang Thailand ini ditujukan bagi mereka yang hobi berjudi hanya saja tidak dapat diakomodir oleh Thailand yang melarang perjudian di negaranya. 
















            Sesampainya di dermaga, Dreamland langsung mencari Green Bus untuk kembali ke Chiang Rai. Singkat kata, Dreamland pun menempuh kembali perjalanan selama 1 jam 30 menit seharga 50 bath setelah melalui kota Chiang Saen. Setibanya di terminal bus lama, Dreamland langsung beranjak menuju hotel untuk mengemasi barang bawaan dan keluar sejenak untuk makan malam. Setelah itu Dreamland meminta hotel untuk menelepon taksi menuju bandara pukul 20.00.






















            Dreamland pun akhirnya diantar taksi menuju Mae Fah Luang Airport Chiang Rai. Pemandangan jalan saat Dreamland pulang sama seperti saat datang ke Chiang Rai. Rumput ilalang yang tinggi dan jalanan yang gelap menghiasi perjalanan Dreamland. Sesampainya di airport, Dreamland langsung melakukan check-in untuk mendapatkan boarding pass, setelah itu langsung menuju ke ruang tunggu untuk menunggu pesawat.




















            Setelah menunggu selama 1 jam, akhirnya pesawat AirAsia yang siap membawa Dreamland ke Bangkok pun siap diberangkatkan. Lagi-lagi pesawat AirAsia ini sangat ramai sampai baris ke 30. Perjalanan 1 jam 20 menit pun Dreamland tempuh dengan lancar. Sesampainya di Don Mueang Airport di Bangkok, Dreamland pun segera beranjak ke pintu keluar. Hanya saja, Dreamland kebingungan dengan moda transportasi yang harus dipilih karena semua transportasi umum sudah tidak beroperasi pada saat ini.
            Dreamland pun akhirnya memutuskan untuk menggunakan shuttle bus gratis antar bandara Don Mueang – Suvarnabhumi. Shuttle bus ini berangkat setiap jam sekali. Persyaratan menggunakan bus ini adalah penumpang harus menunjukkan boarding pass yang baru saja digunakan. Berhubung badan yang sudah sangat lelah, Dreamland pun sempat tertidur di shuttle bus ini. Sesampainya di bandara Suvarnabhumi jam 1 pagi, Dreamland melihat sudah tidak ada Airport Rail Link yang beroperasi. Akibatnya terpaksa Dreamland mengambil taksi dari bandara Suvarnabhumi ini seharga 400 bath!




















            Singkat kata setelah memakai jasa taksi, Dreamland pun akhirnya masuk ke Nasa Vegas Hotel. Rupanya jam sepagi ini pun masih ada tamu yang melakukan check-in. Salut dengan Nasa Vegas Hotel yang menjadi hotel favorit wisatawan mancanegara di Bangkok ini. Dreamland sempat berbelanja sejenak ke Family Mark untuk membeli makanan sebelum akhirnya beristirahat di pagi hari ini.










            Senang sekali rasanya melihat langsung Golden Triangle yang memisahkan Myanmar, Laos, dan Thailand hanya dengan sungai saja. Setelah itu, melihat ikon Chiang Rai, Wat Rong Khun yang sangat mempesona. Dreamland pun beristirahat untuk mempersiapkan diri esok hari dalam rangka pulang kembali ke Indonesia.


Chiang Rai, Bangkok, Thailand, 14 Juni 2013

Dreamland Traveller

Catatan:
- Chiang Rai adalah kota kecil yang terletak dekat dengan Chiang Mai.
- Objek wisata yang terkenal di Chiang Rai adalah Mae Sai (perbatasan dengan Myanmar), Golden Triangle, Wat Rong Khun, Black House, Suku Karen, dan lain sebagainya.
- Semua transportasi menuju tempat wisata dapat diakses dengan bus di terminal bus lama.
- Kita bisa membeli berbagai suvenir menarik di Chiang Rai Night Bazaar.
- Alat transportasi umum yang ada di sepanjang kota Chiang Rai adalah songtheow.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.