Dikuntit
Calo di Perbatasan
Siapapun
pasti senang jika bertemu dengan orang baik saat berada nun jauh di luar
negeri. Namun orang yang sangat baik saat baru pertama kali bertemu tentu
menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi diri kita. Apakah orang ini memang baik
ataukah ada udang dibalik batu didalamnya? Hal ini Dreamland alami saat
melintasi perbatasan darat antara Thailand – Kamboja.
Sekelompok
orang Kamboja dengan bahasa Inggris yang fasih tiba-tiba menguntit Dreamland
sampai ke perbatasan. “Sir, where you
come from?” tiba-tiba seorang dari calo itu menghampiri Dreamland.
“Indonesia.” jawab Dreamland cepat. “Oh
you don’t need to make visa to enter Cambodia.” katanya lagi. Dalam hati
Dreamland berkata, “Memang kita bebas visa buat masuk Kamboja. Kayak orang
bodoh saja dikasihtahu ini itunya.”
Akhirnya
Dreamland pun mempercepat langkah menuju imigrasi Thailand untuk mendapatkan
cap keluar dari negara gajah putih ini. Setelah itu, Dreamland langsung
berjalan melintasi kompleks kasino yang berjejer dengan megah sepanjang jalan
sebelum imigrasi Kamboja. Lagi-lagi calo itu sudah ada di samping Dreamland dan
mulai menerangkan segala sesuatunya. “This
way, Sir.” katanya lagi. Huh, menyebalkan seolah Dreamland anak bayi yang
harus dituntun ke mana harus pergi.
Setibanya
di imigrasi Kamboja, untungnya dia tidak ikut ke dalam. Dreamland pun mengantri
di ruangan yang sangat pengap dan panas ini untuk mendapatkan cap masuk
Kamboja. Eh, setelah keluar dari imigrasi Kamboja, calo itu muncul lagi deh. “You can wait here for free shuttle bus that
provided by our government.” katanya sambil berdiri mepet ke Dreamland.
Pokoknya benar-benar dikuntit habis-habisan. Sangat berbeda respon dengan bule
yang cenderung cuek, mereka sangat mengincar orang Asia seperti Dreamland.
Begitu
penumpang bus gratisnya sudah cukup penuh, langsung bus berangkat menuju sebuah
terminal bus yang dikuasai sebuah perusahaan bus. Sepertinya ada kongkalikong
dengan pemerintah supaya turis dibawa ke sini. Di sini ada sepasang bule yang
menunggu minivan yang membawa mereka ke Siem Reap agar penuh 10 orang supaya
bisa berangkat. Lagi-lagi si calo menawarkan, “You can change your money here to Riel Cambodia. Your Thailand bath is
not useful here.” katanya. Dreamland pun menolak dengan tegas.
Akhirnya
setelah menunggu 6 orang lainnya untuk menggunakan minivan dan segera
berangkat, si calo itu pun menghampiri Dreamland. Dreamland sih sudah malas dan
cuek saja dengan dia. Tiba-tiba dia berkata, “You should give me tips for me?” katanya memelas. What!!! Memangnya
Dreamland yang minta dia ikut-ikutan dari perbatasan? Dengan sopan, Dreamland
tolak, “Sorry.” Untungnya dia
langsung pergi dan bagusnya tidak ada kata-kata sumpah serapah yang keluar dari
mulutnya.
Terbayang
kalau Dreamland menolak memberi tips pada calo di Bandung, pasti kata-kata yang
keluar sudah nama-nama binatang di Kebun Binatang, mulai dari A – Z. Mungkin
karena kehidupan di Kamboja yang begitu sulitlah membuat mereka mengejar-ngejar
turis agar bisa meminta sepeser uang. Salutnya bahasa Inggris mereka lebih
bagus daripada orang Thailand. Pengalaman yang menarik dikuntit calo di
perbatasan darat ini.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.