Day
5 : Terpesona Keindahan Chiang Mai, Sang “Mawar dari Utara” Thailand
Setelah
bangun pagi dan bersiap-siap, Dreamland langsung beranjak menuju terminal bus
lama Chiang Rai menuju sebuah wilayah di utara Thailand yang dikenal dengan
julukan “Mawar dari Utara”. Apalagi kalau bukan Chiang Mai. Berbekal tiket
Green Bus kelas 2 yang dijual seharga 144 bath, Dreamland pun akhirnya menempuh
perjalanan selama kurang lebih 3 jam 30 menit menuju Chiang Mai.
Sepanjang
perjalanan menuju Chiang Mai, polisi Thailand dengan gencar mengadakan
pemeriksaan identitas diri penumpang. Dreamland pun menunjukkan paspor dan
hanya dilihat-lihat setelah itu dikembalikan. Namun naas nasibnya bagi seorang
ibu dengan anak bayinya yang hanya menunjukkan sebuah kertas bertulisan
Thailand yang diduga kuat adalah imigran Myanmar yang terpaksa diturunkan di
pos pemeriksaan polisi Thailand ini.
Selanjutnya
perjalanan pun berjalan dengan lancar melewati bukit yang hijau layaknya jalan
dari Padalarang menuju Cianjur. Kemudian Dreamland pun akhirnya tiba di
Terminal Bus Chiang Mai 3 yang terletak di luar pusat kota. Awalnya Dreamland
ingin menyewa tuk-tuk untuk menjelajahi Chiang Mai agar tidak capek dan dapat
dikunjungi semua tempat wisata yang bagus. Namun harga yang mahal dan kuil
Phrathat Doi Suthep sebagai ikon dari Chiang Mai ternyata tidak dapat ditempuh
dengan tuk-tuk membuat Dreamland mengurungkan hal ini.
Akhirnya
Dreamland pun diberitahu oleh orang setempat untuk menggunakan songtheow seharga 20 bath untuk pergi ke
pusat kota Chiang Mai. Dreamland pun beranjak menuju ke pusat kota dan
diberhentikan di wilayah Night Bazaar yang masih tutup. Dreamland pun makan
siang terlebih dahulu di Burger King karena tidak ada rumah makan yang buka di
sekitar lokasi ini. Setelah itu menyewa tuk-tuk untuk menjelajahi kuil-kuil
dekat yang ada di pusat kota Chiang Mai ini.
Setelah
sepakat dengan harga yang diberikan, Dreamland pun dibawa menuju sebuah kuil
dengan nama Wat Phrasing. Wat Phrasing ini boleh dikatakan kuil yang cukup umum
ditemui di Thailand hanya saja ornamen dan hiasan yang berada di sekeliling
kuilnya sangat indah. Selain itu terdapat stupa putih raksasa yang bisa difoto
dengan bagus. Setelah puas berkeliling, Dreamland dibawa menuju Wat Chiangman.
Kuil ini boleh dikatakan biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
Selanjutnya,
Dreamland dibawa ke kuil yang sangat bagus dan masih kuat unsur kekunoannya,
yakni Wat Chedi Luang. Kuil ini sangat megah karena berdiri kokoh dengan
ornamen gajah yang masih tersisa. Di sekeliling kuil ini terdapat museum,
patung Buddha raksasa, dan ada tempat sembahyang keramat yang didiami patung
lilin biksu yang hampir menyerupai aslinya. Dreamland sangat senang bisa
mengunjungi kuil terletak tepat di pusat kota ini.
Sepanjang
perjalanan, Dreamland melihat Chiang Mai adalah kota yang lebih ramai
dibandingkan Chiang Rai. Wanita-wanitanya sangat anggun dan cantik. Sangat
berbeda jauh dengan wanita Thailand Selatan yang kulitnya hitam kusam karena
terpapar matahari yang panas. Mungkin udara Chiang Mai yang sejuk membuat
kecantikan wanita Chiang Mai terjaga dengan baik. Di Chiang Mai juga berdiri
banyak kafe dan panti pijat.
Kuil
terakhir yang Dreamland kunjungi adalah Wat Lok Molee yang sangat biasa-biasa
saja dan tidak ada kesan istimewanya sama sekali. Setelah itu, Dreamland pun
minta diturunkan di sebuah pasar tradisional yang ada di Chiang Mai. Dreamland
pun akhirnya diberhentikan di Waroros Market. Waroros Market ini sangat
membosankan menurut Dreamland karena konsep pasarnya seperti Pasar Baru di
Bandung yang tidak menjual barang suvenir khas Chiang Mai. Semua barang yang
dijual adalah makanan lokal dan kebutuhan pokok masyarakat.
Dreamland
pun keluar dari pasar ini menuju Tonlamyai Market yang terletak di seberangnya.
Di pinggir pasar ini, banyak penjual buah segar dengan harga murah meriah.
Dreamland pun membeli beberapa buah dan kaos Chiang Mai yang kebetulan dijual
di sini. Setelah puas berkeliling dan berjalan-jalan, akhirnya Dreamland pun
memutuskan untuk kembali pulang ke terminal bus Chiang Mai guna mengejar bus
menuju Chiang Rai.
Dengan
songtheow seharga 20 bath, Dreamland
pun tiba kembali di terminal bus. Di terminal bus, Dreamland beruntung langsung
mendapatkan Green Bus yang berangkat ke Chiang Rai saat itu juga. Dreamland
tidak mengunjungi Wat Phrathat Doi Suthep karena faktor waktu dan dana yang
sangat besar untuk mengunjungi kuil satu itu toh saja. Semoga di kunjungan
Dreamland berikutnya bisa mengunjungi kuil yang menjadi ikon kota Chiang Mai
ini ya.
Perjalanan
selama 3 jam pun Dreamland tempuh dengan mulus. Sesampainya di Chiang Rai,
Dreamland berjalan-jalan sejenak di Night Bazaar untuk melihat oleh-oleh
terakhir kalinya. Setelah itu, Dreamland berjalan kaki menuju hotel dan makan
di restoran yang ada di seberang hotel Dreamland. Senang sekalinya rasanya
mengunjungi Rose of The North Thailand, meskipun hanya dalam waktu yang
singkat. Mungkin Dreamland akan menjelajahi Chiang Mai lebih jauh lagi suatu
hari nanti dengan pesona yang ada didalamnya.
Chiang Rai, Chiang Mai, Thailand, 13 Juni 2013
Dreamland Traveller
Catatan:
- Chiang Mai adalah kota kedua terbesar di Thailand
setelah Bangkok.
- Banyak kafe, restoran, dan panti pijat yang
berdiri di Chiang Mai untuk turis yang berkunjung.
- Kuil yang paling terkenal di Chiang Mai adalah Wat
Phrathat Doi Suthep yang terletak di atas bukit.
- Pastikan untuk memiliki waktu lebih dari 1 hari
untuk menjelajahi Chiang Mai karena luas daerah yang besar.
- Bus dari Chiang Rai – Chiang Mai memakan waktu 3
jam perjalanan.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.