Friday, June 21, 2013

Day 5 : Terpesona Keindahan Chiang Mai, Sang “Mawar dari Utara” Thailand

Dreamland Traveller


Day 5 : Terpesona Keindahan Chiang Mai, Sang “Mawar dari Utara” Thailand
            Setelah bangun pagi dan bersiap-siap, Dreamland langsung beranjak menuju terminal bus lama Chiang Rai menuju sebuah wilayah di utara Thailand yang dikenal dengan julukan “Mawar dari Utara”. Apalagi kalau bukan Chiang Mai. Berbekal tiket Green Bus kelas 2 yang dijual seharga 144 bath, Dreamland pun akhirnya menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam 30 menit menuju Chiang Mai.





            Sepanjang perjalanan menuju Chiang Mai, polisi Thailand dengan gencar mengadakan pemeriksaan identitas diri penumpang. Dreamland pun menunjukkan paspor dan hanya dilihat-lihat setelah itu dikembalikan. Namun naas nasibnya bagi seorang ibu dengan anak bayinya yang hanya menunjukkan sebuah kertas bertulisan Thailand yang diduga kuat adalah imigran Myanmar yang terpaksa diturunkan di pos pemeriksaan polisi Thailand ini.





            Selanjutnya perjalanan pun berjalan dengan lancar melewati bukit yang hijau layaknya jalan dari Padalarang menuju Cianjur. Kemudian Dreamland pun akhirnya tiba di Terminal Bus Chiang Mai 3 yang terletak di luar pusat kota. Awalnya Dreamland ingin menyewa tuk-tuk untuk menjelajahi Chiang Mai agar tidak capek dan dapat dikunjungi semua tempat wisata yang bagus. Namun harga yang mahal dan kuil Phrathat Doi Suthep sebagai ikon dari Chiang Mai ternyata tidak dapat ditempuh dengan tuk-tuk membuat Dreamland mengurungkan hal ini.







            Akhirnya Dreamland pun diberitahu oleh orang setempat untuk menggunakan songtheow seharga 20 bath untuk pergi ke pusat kota Chiang Mai. Dreamland pun beranjak menuju ke pusat kota dan diberhentikan di wilayah Night Bazaar yang masih tutup. Dreamland pun makan siang terlebih dahulu di Burger King karena tidak ada rumah makan yang buka di sekitar lokasi ini. Setelah itu menyewa tuk-tuk untuk menjelajahi kuil-kuil dekat yang ada di pusat kota Chiang Mai ini.





            Setelah sepakat dengan harga yang diberikan, Dreamland pun dibawa menuju sebuah kuil dengan nama Wat Phrasing. Wat Phrasing ini boleh dikatakan kuil yang cukup umum ditemui di Thailand hanya saja ornamen dan hiasan yang berada di sekeliling kuilnya sangat indah. Selain itu terdapat stupa putih raksasa yang bisa difoto dengan bagus. Setelah puas berkeliling, Dreamland dibawa menuju Wat Chiangman. Kuil ini boleh dikatakan biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.





            Selanjutnya, Dreamland dibawa ke kuil yang sangat bagus dan masih kuat unsur kekunoannya, yakni Wat Chedi Luang. Kuil ini sangat megah karena berdiri kokoh dengan ornamen gajah yang masih tersisa. Di sekeliling kuil ini terdapat museum, patung Buddha raksasa, dan ada tempat sembahyang keramat yang didiami patung lilin biksu yang hampir menyerupai aslinya. Dreamland sangat senang bisa mengunjungi kuil terletak tepat di pusat kota ini.





           Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat Chiang Mai adalah kota yang lebih ramai dibandingkan Chiang Rai. Wanita-wanitanya sangat anggun dan cantik. Sangat berbeda jauh dengan wanita Thailand Selatan yang kulitnya hitam kusam karena terpapar matahari yang panas. Mungkin udara Chiang Mai yang sejuk membuat kecantikan wanita Chiang Mai terjaga dengan baik. Di Chiang Mai juga berdiri banyak kafe dan panti pijat. 





            Kuil terakhir yang Dreamland kunjungi adalah Wat Lok Molee yang sangat biasa-biasa saja dan tidak ada kesan istimewanya sama sekali. Setelah itu, Dreamland pun minta diturunkan di sebuah pasar tradisional yang ada di Chiang Mai. Dreamland pun akhirnya diberhentikan di Waroros Market. Waroros Market ini sangat membosankan menurut Dreamland karena konsep pasarnya seperti Pasar Baru di Bandung yang tidak menjual barang suvenir khas Chiang Mai. Semua barang yang dijual adalah makanan lokal dan kebutuhan pokok masyarakat. 





            Dreamland pun keluar dari pasar ini menuju Tonlamyai Market yang terletak di seberangnya. Di pinggir pasar ini, banyak penjual buah segar dengan harga murah meriah. Dreamland pun membeli beberapa buah dan kaos Chiang Mai yang kebetulan dijual di sini. Setelah puas berkeliling dan berjalan-jalan, akhirnya Dreamland pun memutuskan untuk kembali pulang ke terminal bus Chiang Mai guna mengejar bus menuju Chiang Rai.







            Dengan songtheow seharga 20 bath, Dreamland pun tiba kembali di terminal bus. Di terminal bus, Dreamland beruntung langsung mendapatkan Green Bus yang berangkat ke Chiang Rai saat itu juga. Dreamland tidak mengunjungi Wat Phrathat Doi Suthep karena faktor waktu dan dana yang sangat besar untuk mengunjungi kuil satu itu toh saja. Semoga di kunjungan Dreamland berikutnya bisa mengunjungi kuil yang menjadi ikon kota Chiang Mai ini ya.











            Perjalanan selama 3 jam pun Dreamland tempuh dengan mulus. Sesampainya di Chiang Rai, Dreamland berjalan-jalan sejenak di Night Bazaar untuk melihat oleh-oleh terakhir kalinya. Setelah itu, Dreamland berjalan kaki menuju hotel dan makan di restoran yang ada di seberang hotel Dreamland. Senang sekalinya rasanya mengunjungi Rose of The North Thailand, meskipun hanya dalam waktu yang singkat. Mungkin Dreamland akan menjelajahi Chiang Mai lebih jauh lagi suatu hari nanti dengan pesona yang ada didalamnya.











Chiang Rai, Chiang Mai, Thailand, 13 Juni 2013

Dreamland Traveller

Catatan:
- Chiang Mai adalah kota kedua terbesar di Thailand setelah Bangkok.
- Banyak kafe, restoran, dan panti pijat yang berdiri di Chiang Mai untuk turis yang berkunjung.
- Kuil yang paling terkenal di Chiang Mai adalah Wat Phrathat Doi Suthep yang terletak di atas bukit.
- Pastikan untuk memiliki waktu lebih dari 1 hari untuk menjelajahi Chiang Mai karena luas daerah yang besar.
- Bus dari Chiang Rai – Chiang Mai memakan waktu 3 jam perjalanan.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.