Tuesday, June 4, 2013

Day 4 : Melihat Kehidupan Masyarakat Khmer di Phnom Penh

Dreamland Traveller


Day 4 : Melihat Kehidupan Masyarakat Khmer di Phnom Penh
            Pagi ini, Dreamland bersiap-siap menuju ibukota Kamboja, yakni Phnom Penh dengan menggunakan bus yang telah dipesan via guesthouse yang Dreamland tempati. Pelayanan petugas di Hak’s House ini sangat baik dan ramah. Dreamland sangat senang tinggal di guesthouse ini. Jemputan bus yang akan membawa Dreamland ke shuttle bus Siem Reap pun siap menjemput Dreamland pukul 08.30. Setelah melambaikan tangan dan berpisah dengan petugas guesthouse, Dreamland pun dibawa menuju penginapan penumpang lainnya yang juga akan pergi ke Phnom Penh.




            Setelah itu, Dreamland dan penumpang lainnya dibawa menuju sebuah shuttle bus yang akan membawa kami semua menuju Phnom Penh selama 6 jam. Dreamland pun langsung naik bus dan duduk di tempat duduk yang telah ditentukan. Bus pun berangkat menembus hiruk pikuk Siem Reap. Sepanjang jalan, pemandangan lahan tandus dan pemukiman rakyat sederhana menjadi santapan setiap detiknya. Meskipun bus ini akan melakukan perjalanan 6 jam, namun bus berhenti sebanyak 2 kali. 




            Pemberhentian pertama, yakni Dreamland dan penumpang diminta makan siang di tempat yang telah ditentukan. Pemberhentian kedua, bus berhenti hanya untuk pergi ke toilet saja dan beristirahat sejenak. Bus yang Dreamland tumpangi juga sangat nyaman dan bersih. Perjalanan pun terasa begitu cepat hingga akhirnya setelah melewati sebuah jembatan besar, Dreamland pun tiba di kota Phnom Penh pada sore hari. Dreamland diberhentikan di sebuah shuttle bus yang dikelola oleh sebuah perusahaan jasa bus.




            Begitu bus berhenti, belasan supir tuk-tuk langsung mengerumuni Dreamland. Mereka menawarkan jasa untuk mengantarkan Dreamland hingga penginapan. Sayangnya, harga yang mereka tawarkan sangat tidak realistis dan mahal. Akhirnya, Dreamland berlalu dari tempat tersebut dan mencari tuk-tuk di pinggir jalan saja. Untungnya Dreamland menemukan supir tuk-tuk yang baik dan mau mengantarkan Dreamland menuju penginapan dengan tarif 2 dollar saja.




            Akhirnya Dreamland pun tiba di Homeland Guesthouse yang ada di Street 304. Petugas guesthouse dengan ramah menyambut Dreamland dan membuat proses check-in menjadi lebih mudah. Uniknya guesthouse ini mempunyai lift didalamnya. Sungguh sangat canggih dan hebat! Padahal harga semalamnya hanya 13 US Dollar saja. Di dalam kamar, fasilitasnya pun sangat lengkap, mulai dari AC, lemari, meja, sampai kulkas! Pokoknya Dreamland sangat puas menginap di penginapan ini. Hanya saja kamar mandinya tidak ada ventilasi sehingga terasa pengap saat mandi air panas.




            Sesudah beristirahat sejenak, Dreamland langsung berjalan kaki menuju Russian Market atau yang lebih dikenal dalam bahasa Khmer sebagai Phsar Toul Tom Poung. Dreamland sempat tersesat dan salah jalan karena jalan yang ada sangat rumit dan menyerupai lorong-lorong. Dreamland menyempatkan diri untuk makan malam terlebih dahulu di perjalanan karena perut yang sudah keroncongan. Rasa kuah makanan Kamboja sangat tidak cocok dengan Dreamland karena rasanya manis. Dreamland pun menghabiskan makanan dengan tidak berselera.




            Sehabis makan, Dreamland pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sesampainya di kawasan Russian Market, alangkah terkejutnya Dreamland ketika pasarnya sudah tutup! Rasa kecewa pun menyelimuti hati Dreamland. Dreamland pun akhirnya hanya melihat tempat makanan dan pasar buah di malam hari di sekitar kawasan ini. Setelah itu, Dreamland membeli sejumlah buah potong. Dreamland juga menangkap sebuah fenomena menarik di sini, di mana kafe dijadikan tempat menonton yang sangat seru oleh penduduk lokal. Dreamland akan membahas ini dalam Dreamland Traveller Moment.




            Dreamland pun akhirnya memanggil supir tuk-tuk di tengah jalan untuk mengantarkan Dreamland menuju Homeland Guesthouse karena hari yang sudah sangat malam. Dreamland menawar 1 US Dollar dan supir tuk-tuk pun bersedia. Sesampainya di guesthouse, Dreamland memutuskan untuk menyewa supir pada esok hari dalam tur satu hari di Phnom Penh. Supir tuk-tuk pun setuju dengan harga 14 US Dollar yang Dreamland tawarkan.




            Dreamland pun segera masuk ke kamar untuk beristirahat dan mempersiapkan diri esok hari dalam menjelajahi berbagai tempat wisata menarik yang ada di Phnom Penh.

Siem Reap, Phnom Penh, Kamboja, 28 Mei 2013

Dreamland Traveller

Catatan:
- Phnom Penh adalah ibukota negara Kamboja.
- Mata uang yang sering dipakai di Phnom Penh adalah Riel Kamboja (KHR), namun US Dollar juga diterima sebagai mata uang yang sah.
- Beberapa masyarakat lokal di Phnom Penh tidak fasih berbahasa Inggris sehingga menyulitkan ketika berbicara.
- Suasana kota Phnom Penh boleh dikatakan agak tertinggal jika dibandingkan ibukota di negara ASEAN lainnya.
- Tempat belanja yang terkenal di Phnom Penh adalah Central Market atau Phsar Thmey dan Russian Market atau Phsar Toul Tom Poung.
- Tempat wisata yang wajib dikunjungi di Phnom Penh, antara lain Choeung Ek Memorial, Toul Sleng Genocide Museum (S-21), The Royal Palace and Silver Pagoda, dan Wat Phnom.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.