Bisa
Karena Biasa
Bersih
itu sehat. Demikian kata pepatah yang kita pelajari saat masih duduk di bangku
Sekolah Dasar (SD). Sayangnya, entah karena pepatah itu sudah usang atau mulai
dilupakan, kebersihan itu kini menjadi barang langka dalam kebiasaan masyarakat
Indonesia sehari-hari. Berbagai fasilitas umum di Indonesia, mulai dari
terminal, halte, sampai kereta api semua pasti dipenuhi oleh cangkang, bungkus,
atau sisa makanan yang dibuang begitu saja di lantai. Akibatnya, bangunan atau
transportasi umum pun menjadi kumuh dan membuat orang alergi berada didalamnya.
Saat
Dreamland naik kereta api kelas 3 di Bangkok, awalnya Dreamland berpikir pasti
kondisi kereta apinya sama mengenaskannya dengan kereta api di Indonesia kelas ekonomi.
Sampah berserakan di mana-mana, penuh dengan coretan, serta banyak sisa makanan
yang terjatuh di lantai sudah ada dalam benak Dreamland. Namun semua persepsi
itu ternyata sirna ketika melihat kondisi kereta api kelas 3 Bangkok yang
sangat bersih dan rapi. Meskipun sederhana, semua bangku, lantai, dan dinding
kereta api tidak ada sampah sama sekali.
Perjalanan
selama 6 jam menuju Aranyaprathet pun dapat Dreamland lalui dengan nyaman.
Berbeda jauh dengan kondisi kereta api ekonomi kita yang tak perlu
dipertanyakan lagi kebersihannya. Cangkang permen ada di mana-mana, sisa nasi,
bungkus chiki, serta boks nasi berserakan di lantai. Belum lagi puntung rokok
dan coretan cinta monyet menghiasi dinding kereta api. Ditambah membludaknya
penumpang sampai berdiri layaknya sarden. Jangankan merasa nyaman, justru yang
ada malah merasa terancam akan kecopetan atau ada barang yang hilang.
Stasiun
kereta api Hua Lam Phong di Bangkok juga sangat terawat dengan rapi. Meskipun
bangunannya tua, namun semua interior dan propertinya masih utuh seperti
sediakala. Berbeda dengan stasiun kereta api di Indonesia yang sembraut, penuh
dengan copet, serta banyak calo beredar di mana-mana. Pokoknya Dreamland
benar-benar senang naik kereta api kelas 3 di Bangkok. Sangat kontras dengan
kondisi kereta api yang ada di Indonesia dewasa ini.
Pertanyaannya
adalah mengapa Bangkok bisa, sementara Indonesia tidak bisa membuat kereta api
dengan kelas ekonomi atau 3 itu menjadi nyaman? Mungkin semua pertanyaan itu
kembali pada diri kita masing-masing. Kebiasaan seperti apa yang selama ini
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita dibiasakan buang sampah
sembarangan atau pada tempatnya? Wajar rasanya jika kebersihan suatu negara
menjadi indikator seberapa bermoralkah hidup masyarakatnya sehari-hari.
Seperti
kata pepatah, bisa karena biasa. Ya semua hal lahir dari kebiasaan. Kebiasaan
yang baik akan melahirkan perbuatan yang baik, demikian pula sebaliknya. Jika
kita sudah dididik untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak suka merusak
fasilitas umum, pasti kebiasaan itu akan terus mengikuti kita ke manapun kita
pergi. Jangan sampai kita jadi orang yang munafik pada akhirnya. Tatkala berada
di negara sendiri buang sampah seenaknya saja, sementara waktu pergi ke negara
penuh denda, Singapura semua perilaku berubah seperti malaikat. Kan rasanya
seperti musang berbulu domba.
Tak
heran rasanya jika banjir dan bencana alam lainnya menimpa negara kita karena
kebiasaan hidup kita yang kurang baik. Jika ditanya tingkat kesejahteraan masyarakatnya,
masyarakat Indonesia dan Bangkok kalangan menengah ke bawahnya hampir sama.
Namun dari segi kebiasaan, harus diakui masyarakat Bangkok jauh lebih baik
dibandingkan masyarakat kita. Mereka bisa membuang sampah di tempat yang telah
disediakan, menjaga semua tetap rapi, dan merawat fasilitas umum layaknya milik
pribadi.
Mulai
dari sekarang, jangan salahkan pemerintah jika sampah menumpuk atau kondisi
transportasi umum kita memprihatinkan. Mulailah introspeksi diri apakah kita
sudah menjadi warga negara yang baik atau tidak? Terbayang di benak Dreamland,
jika kelak Indonesia mempunyai MRT atau BTS, bagaimana komponen mesinnya tidak
akan dicuri atau penuh dengan sampah di mana-mana dengan kebiasaan yang ada di
masyarakat kita selama ini. Mungkin ketidaksiapan masyarakat kita untuk
membenahi kebiasaanlah yang membuat MRT tertunda begitu lama karena takut
komponen mesinnya dicuri atau dipereteli layaknya rel kereta api oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sekali
lagi, bisa itu karena biasa. Jika Bangkok bisa menjadikan angkutan umumnya
bersih, mengapa kita tidak? Berubahlah, maka dunia akan berubah untukmu!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.