Sunday, July 7, 2013

(Lagi) Hampir Ketinggalan Pesawat

Dreamland Traveller Moment


(Lagi) Hampir Ketinggalan Pesawat
            Alon alon asal kelakon. Semboyan yang berarti “pelan-pelan yang penting terlaksana” ini memang menjadi falsafah hidup orang Indonesia pada umumnya. Tak heran rasanya jika banyak orang Indonesia menyepelekan segala sesuatunya, meskipun hal tersebut merupakan hal yang penting. Mulai dari menghadiri rapat, pertemuan, sampai datang ke terminal atau bandara semua dilakukan dalam waktu yang serba mepet. Akibatnya banyak kegiatan yang terancam terbengkelai dengan falsafah yang sudah mendarah daging dalam setiap watak masyarakat Indonesia ini.
            Prinsip hidup ala Indonesia ini juga Dreamland lakukan ketika akan mengakhiri rangkaian Golden Triangle Trip di Bangkok. Saat itu, Dreamland menginap di Nasa Vegas Hotel yang terletak tepat di seberang Airport Rail Link Ramkhamhaeng yang notabene satu jalur dengan Bandara Suvarnabhumi. Dreamland pun bermalas-malasan saat akan pulang karena pesawat Mandala yang akan membawa Dreamland akan terbang pukul 12.25.
            Dreamland pun baru check-out hotel pukul 10.30. “Toh masih ada sisa waktu 1,5 jam lagi, bukan?” ujar Dreamland dalam hati. Ternyata kealon-alonan Dreamland akan berbuah petaka beberapa saat lagi. Ternyata proses check-out di Nasa Vegas Hotel membutuhkan waktu sampai 15 menit karena tamu yang check-out mengantri pada saat jam tersebut. Dreamland masih tenang karena punya waktu 1 jam lebih. Toh tidak mungkin kan Airport Rail Link yang bebas macet akan membuat Dreamland terlambat?
            Dreamland pun segera beranjak dari hotel menuju Ramkhamhaeng Airport Rail Link. Ternyata kejutan baru menunggu Dreamland. Kereta yang akan membawa Dreamland ke bandara baru akan tiba di stasiun ini 19 menit lagi! Sangat di luar dugaan Dreamland karena biasanya kereta datang dalam frekuensi 5 menit sekali. Dreamland pun mulai cemas, namun semua cair dengan kealon-alonan lagi. “Tenang, pasti sampai bandara tepat waktu kok.” kata Dreamland dalam hati.
            Singkat kata, kereta pun datang dan Dreamland pun naik didalamnya. 15 menit kemudian, kereta pun tiba di Bandara Suvarnabhumi. Dreamland langsung menuju ke konter check-in Mandala di lantai paling atas. Dreamland masih tenang-tenang saja dan tidak ada firasat buruk yang akan terjadi. Namun sesungguhnya bencana yang sangat besar akan terjadi! Dreamland cek ke platform Q, tempat di mana konter Mandala berada di sebelah Eva Air, namun tidak ada siapapun di sana.
            Dreamland pun mulai panik dan kelabakan. Dreamland langsung bertanya ke konter Informasi, di mana letak konter Mandala sesungguhnya. Kok tidak ada lambang Mandala di konter Q seperti biasanya? Langsung dong Dreamland dipingpong ke sana-sini tanpa adanya sebuah kepastian. “You can go to platform P behind this.” kata seorang petugas. Sampai di sana, rupanya tidak ada siapapun. “You can contact Tiger Airways Singapore.” kata seorang petugas lain.
            Sampai di konter Tiger Airways Singapore, bukan kejelasan yang Dreamland dapatkan, melainkan ketidakpastian lain. “You can contact to that counter.” kata petugas lagi. Dreamland mulai pusing dan pening. Apalagi ini 30 menit menjelang boarding time! Rupanya konter Mandala sudah menuliskan check-in close di layar bandara lebih cepat dibandingkan yang Dreamland duga! Astaga Tuhan, Dreamland tidak mau ketinggalan pesawat dan harus membeli tiket baru untuk kesalahan bodoh yang tidak diperlukan lagi.
            Entah kebetulan atau tidak, nasib Dreamland sama dengan 2 orang pasangan muda Indonesia yang satu Airport Link dengan Dreamland. Anehnya kami bisa bertemu dan akhirnya sama-sama berlari mencari solusi agar tidak tertinggal pesawat. Kebayang rasanya betapa mahalnya harus beli pesawat mendadak hari ini, jika sampai tertinggal pesawat. Akhirnya karena semua seolah ingin menenggelamkan Dreamland dalam keputusasaan, Dreamland pun punya ide gila. Dreamland akan menerebos imigrasi tanpa boarding pass Mandala.
            Dengan berlari sekencang-kencangnya, Dreamland langsung naik ke atas untuk scanning barang bawaan. Setelah itu langsung turun dari eskalator dan menuju konter imigrasi. Ketegangan pun mulai terasa tatkala petugas imigrasi menanyakan boarding pass Mandala yang seharusnya Dreamland miliki. “This is not boarding pass. As you can see in this paper.” katanya sambil menunjukkan kertas booking yang Dreamland miliki. Astaga! Gimana dong?
            Langsung Dreamland beralasan, “The counter Mandala has closed already, so staff tell me to go directly to boarding counter to receive the boarding pass immediately.” Tiba-tiba 2 orang Indonesia datang setelah scanning barang bawaan mereka yang cukup banyak. “Only you?” tanya petugas imigrasi Thailand lagi. “No, they too.” kata Dreamland lagi. Mereka membalas dengan lambaian tangan. Petugas imigrasi perempuan ini pun berbicara dengan petugas lainnya sambil akhirnya mencap passport Dreamland. Thanks God!
            Kekacauan pun belum berakhir. Dreamland lagi-lagi nyaris melakukan kesalahan fatal saat salah membaca gerbang keberangkatan. Harusnya D1 ke arah kiri, namun Dreamland berlari ke arah kanan. Untungnya Dreamland belum terlalu jauh. Akhirnya bersama 2 orang Indonesia lainnya, Dreamland berlari maraton sampai boarding gate dan disambut kata-kata masam dari petugas Mandala Thailand ini.
            How can you come to this place?” katanya dingin. “You know you have miss the flight. And the immigration do the wrong things.” katanya lagi. What? “Staff in front tell us to hurry go to boarding gate.” kata Dreamland tak mau kalah. Langsung deh dia telepon ke depan. Kan konyol juga jika imigrasi saja mengizinkan Dreamland untuk mengejar penerbangan, ini staf Mandalanya sendiri malah menghambat dan membuat Dreamland tertinggal pesawat. Toh pesawat dan penumpangnya saja masih menunggu di sini.
            Setelah perdebatan alot yang cukup memakan waktu, akhirnya staf Mandala di Thailand itu mengeluarkan boarding pass untuk kami semua. Fiuh! Langsung Dreamland masuk ke ruang tunggu dan tak lama kemudian penumpang dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Rasa senang dan bahagia bercampur aduk karena Dreamland bisa pulang kembali ke Indonesia tepat waktu. Terlebih otak Dreamland sudah tak bisa berpikir jernih saat itu.
            Dreamland pun sangat menikmati penerbangan 3 jam 10 menit itu yang biasanya membosankan karena seperti mendapat sebuah keajaiban untuk tetap pulang pada waktunya. Yang pasti dan akan Dreamland perhatikan selanjutnya adalah Dreamland tidak akan lagi pernah meremehkan jam berangkat pesawat. Apalagi kalau sikap alon-alon asal kelakon ini bisa berbuah petaka tertinggal pesawat. Malu dong sering pergi ke luar negeri tapi bisa ketinggalan pesawat.
            Gokil rasanya mengingat kembali momen berlari maraton di Bandara Suvarnabhumi yang super besar dan luas itu sampai kaki rasanya sudah tak bisa berdiri lagi saking lemasnya. Yok jangan remehkan waktu, apalagi untuk hal yang super penting seperti tiket pesawat ini!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.