Friday, January 5, 2024

Memulai 2024 dengan Lebih Baik

Tahun 2024 sudah berjalan 5 hari dan rasanya resolusi tahun baru sudah tidak lagi menjadi indikator apakah hidup akan menjadi diri yang baru atau tidak. Tahun 2024 merupakan tahun pengharapan, tahun perubahan, dan tahun untuk menjadi lebih baik, baik secara personal maupun komunal dalam mencapai suatu hal. Membebani diri dengan aneka wishlist yang tidak tercapai tentu tidak lagi menjadi ritual tahun baru yang seolah wajib dilakukan. Menyederhanakan harapan dan menikmati setiap momen menjadi salah satu cara untuk menjadi lebih baik.

Bandung - Desember 2023

Mari bersama kita isi 2024 dengan penuh pengharapan, sukacita, dan tentunya menikmati setiap momen dengan sebaik-baiknya sebagai bagian penting dari kehidupan!

Sunday, December 31, 2023

Dua Belas Tahun dalam Dua Belas Cerita di Tahun 2023

Tahun 2023 boleh dikatakan tahun yang penuh roller coaster. Suka, duka, senang, susah, lelah, semangat, dan aneka drama silih berganti mewarnai hidup. Menemukan sesuatu yang baru, meresepi makna di setiap pengalaman, menjelajah Kota Bandung, singgah sejenak di Inggris, menikmati Indonesia dengan kekayaan ceritanya, hingga menutup tahun dengan sejuta memori. Jika boleh dirangkum, 2023 penuh dengan kisah, memori, sekaligus pembelajaran berharga tentang arti kehidupan. Saya mencoba merangkum 2023 dalam 12 kisah yang mungkin memberikan arti sebelum tahun 2024 tiba, sekaligus merayakan ulang tahun Dreamland Traveller yang ke-12.

 

1. Hidden Gem Bandung

Salah Satu Sudut Kampung Wisata Kreatif Braga

Saya tidak pernah menyangka bahwa Kota Bandung yang sudah dihuni selama puluhan tahun ini memiliki banyak hal yang belum banyak saya ketahui dan tahun 2023 memberikan saya kesempatan untuk mencermati aneka hal yang ada di Kota Bandung, mulai dari Cibunut, Desa Cangkuang Wetan, aneka kampung wisata kreatif di Kota Bandung yang tersebar di 8 titik, mulai dari Braga, Cinambo, Binong Jati, Cigondewah, Cibaduyut, Pasir Kunci, Cigadung, dan Gedebage. Hingga aneka lokasi baru yang berkesempatan untuk dikunjungi dengan ragam kegiatan yang dilakukan.

 

2. Melihat Kampus Lain

Pemandangan dari Hugh Aston Building di De Montfort University

Kesempatan berharga lahir dari rekomendasi rekan-rekan sekitar untuk singgah dan berkunjung ke aneka kampus, mulai dari kampus di Tangerang, Inggris, Bali, dan Papua yang memberikan banyak wawasan terkait kehidupan yang berbeda di lokasi yang berbeda. Modernitas di kota besar, simplisitas di negara maju, otentisitas di Pulau Dewata, dan totalitas di Bumi Cendrawasih. Kesempatan berharga menambah koneksi dan berkolaborasi bersama rekan-rekan dari beragam institusi.

 

3. Mencicipi Independensi

Melihat Stonehenge di Inggris

Menjalani perjalanan panjang seorang diri juga baru pertama kali saya rasakan di tahun 2023 ketika melakukan perjalanan ke Inggris. Mencoba memecahkan teka-teki yang muncul setiap harinya, menghadapi tantangan, mendapat insiden ketinggalan bus, hingga menikmati setiap dinamika di negara maju menjadi pembelajaran berharga yang tidak terlupakan selama berada di Inggris. Tak ketinggalan menikmati momen pelantikan Raja Charles III dengan suasana yang ada di sekelilingnya menjadi satu momen tersendiri yang layak disyukuri di tahun 2023.

 

4. Kolaborasi 

Kolaborasi dengan Pihak Eksternal

Tahun 2023 penuh dengan kolaborasi dan kerja sama yang berhasil dijalin dengan beragam pihak, mulai dari pihak pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, hingga media. Kerja sama memberikan banyak dampak dalam beragam hal, memperluas jejaring, hingga akhirnya menambah pengalaman berharga dalam setiap perjalanan yang dilalui di berbagai tempat yang disinggahi.

 

5. Eksplorasi Semarang

Menikmati Kuliner dengan Membeli "Kepeng"

Hadir di Festival Kota Lama Semarang dan menjelajahi aneka cerita dan dinamika Kota Semarang juga menjadi satu cerita tersendiri yang tidak terlupakan untuk melihat kampung tematik dengan sejuta cerita dan kisah yang penuh arti. Komunikasi yang terjalin, serta cerita yang dibangun memberikan nuansa kebersamaan. Selain itu juga, asimilasi budaya dan pertemuan ini memberikan nilai penting dari komunitas.

 

6. Desa Wisata Panglipuran

Desa Wisata Panglipuran

Sejenak menepi ke desa wisata paling populer di Bali yang terkenal dengan kebersihan dan keteraturannya memberikan pengalaman tersendiri. Masyarakat yang guyub dan budaya yang otentik menjadi cerita tersendiri yang layak dikenang, bagaimana sebuah wilayah mengemas kesederhanaan dan tradisi adat yang dimiliki menjadi bernilai komersil.

 

7. Melintasi Perbatasan RI – Papua Nugini

Pos Perbatasan RI - Papua Nugini

Tidak pernah menyangka bahwa saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke titik paling timur Indonesia untuk mencoba melintasi batas sejenak ke Papua Nugini untuk merasakan pengalaman bagaimana pos perbatasan di Indonesia sudah sedemikian baik dan maju. Selain itu, perbatasan juga menjadi titik di mana pertukaran budaya dan ekonomi terjadi. Hal ini menjadi kenangan tersendiri yang tidak terlupakan di tahun 2023.

 

8. Jakarta dan Kemajuan

Perpustakaan Taman Ismail Marzuki

Setelah lama tidak pernah ke Jakarta, akhirnya saya berkesempatan untuk mengeksplorasi Jakarta dengan ragam perubahan yang ada. Menikmati bus pariwisata gratis, singgah di Sarinah, melihat sejenak Taman Ismail Marzuki dan perpustakaan modernnya, hingga mengeksplorasi TransJakarta sebagai warga lokal.

 

9. Perjuangan Menuju Tasikmalaya

Merasakan Otentisitas di Desa Wisata Taraju

Perjalanan menuju Desa Wisata Taraju yang sangat lama dan penuh perjuangan juga menjadi cerita yang layak dikenang di tahun 2023, bagaimana perjalanan 4,5 jam untuk mencapai destinasi merupakan sebuah kenangan yang layak dirayakan. Menemukan kegigihan dan kesederhanaan pengelola Desa Wisata Taraju dalam kehidupan mereka dengan sejuta arti.

 

10. Kesibukan

Menikmati Setiap Kesibukan

Setengah perjalanan tahun 2023, mulai Juli – Desember 2023 diwarnai dengan kesibukan ekstrim yang tidak berhenti dari hari ke hari. Hal ini tentu melelahkan jiwa dan raga, serta memberikan kenangan tersendiri juga untuk menjadi orang yang bisa multitasking, sehingga kisah tahun 2023 menjadi pembelajaran berharga untuk mempersiapkan diri di tahun 2024 yang lebih matang.

 

11. Tentang Kehilangan

Perjalanan untuk Melepaskan

Tahun 2023 juga memberikan cerita tentang kehilangan dari anggota keluarga, waktu, tenaga, pikirkan, perasaan, dan beragam hal yang sulit untuk diceritakan. Perjalanan berat untuk menerima dan melepaskan menjadi kisah yang layak dicatat di tahun 2023 bahwa hidup penuh dengan kejutan dan kenangan yang layak diabadikan setiap waktunya.

 

12. Menutup Tahun dengan Syukur

Bersiap untuk Tahun 2024

Banyak drama sudah dilalui di tahun 2023, tapi bukan berarti semua hal buruk yang terjadi menjadi sebuah alasan untuk tidak bersyukur. Banyak berkat yang sudah diperoleh dan banyak kisah yang sudah diukir. Bertahan hingga akhir bukanlah hal yang mudah, sehingga ucapan terima kasih pun perlu diberikan bagi diri sendiri, keluarga, kolega, dan rekan-rekan yang mendukung hingga akhir tahun ini dapat dipijak dan diresapi dengan baik.

Semoga tahun 2024 memberikan lebih banyak warna perjalanan dan kesempatan untuk melihat kembali dunia lebih jernih dan lancar dalam kacamata yang lebih baik. Selamat ulang tahun Dreamland Traveller yang ke-12. Selamat menyambut tahun 2024 dengan ucapan syukur dan bersiap untuk petualangan baru yang lebih baik!

 

~ oOo ~

Sunday, December 24, 2023

Tentang Melepaskan


Saya ingat salah satu lagu fenomenal dari kartun Frozen yang dikeluarkan Disney berjudul “Let It Go” yang diterjemahkan menjadi “Lepaskan”, tahun 2023 memberikan pengalaman berharga tentang arti kehidupan. Arus suka dan duka silih berganti dalam ritme kehidupan yang padat, terkadang tanpa jeda terus bergulir dan memaknai jiwa yang lelah. Demikian juga perjalanan. Menemukan hal baik dalam setiap peristiwa, baik dalam perjalanan maupun kehidupan personal.

Perjalanan Demi Perjalanan

Melambat dalam dunia yang serba cepat bukanlah hal yang mudah karena selalu ada rute maraton yang harus ditempuh, cerita yang diukir, dan tugas yang bergulir. Mengawali tahun dengan stigma “tahun krisis”, 2023 memberi catatan bahwa hidup sangatlah dinamis. Menikmati kesibukan dalam rangkaian kegiatan tanpa jeda istirahat hingga akhirnya tiba di penghujung tahun. Kembali mengisi lembar blog ini dalam refleksi akhir tahun.

Satu pembelajaran berharga untuk dicatat terkait melambat, menikmati, dan meresapi arti kehidupan terkadang menjadi pekerjaan rumah yang berat. Perjalanan demi perjalanan berlalu tanpa henti melintasi nusantara, demikian juga cerita dari negeri Big Ben. Memberikan warna dalam setiap langkah kehidupan yang perlu disyukuri.

Bersyukur adalah cara untuk melepaskan beban, apa yang datang dan pergi, apa yang hinggap dan terbang, dan apa yang bernilai untuk meresap dalam hidup. Berproses adalah cerita tersendiri di tahun 2023 dan semoga 2024 memberikan lebih banyak kemudahan dan ketenangan dalam menjalani setiap prosesnya.

Tuesday, April 18, 2023

Tentang Melambat

Melambat, sebuah kata berkonotasi negatif, namun perlu dilakukan dalam satu fase tertentu. Ketika hidup berjalan begitu cepat dan rasanya raga terengah mengejar tempo kehidupan yang semakin cepat, kadang kita lupa bahwa istirahat dan menarik nafas juga perlu dilakukan untuk keseimbangan itu bisa tercipta. Media sosial menciptakan etalase dan fatamorgana tentang aneka pencapaian dan kegembiraan, di satu sisi menjadi sumber ketidakamanan.

Sejenak "Melambat" di Bandung

Sama halnya dengan perjalanan, mengejar ribuan mil untuk foto dan jumlah tempat yang disinggahi, kemudian diunggah ke media sosial. Tanpa sempat melihat langkah kaki yang melangkah, wangi roti yang dipanggang, atau sekadar mencicipi kuliner lokal dengan tenang. Tempo hidup yang cepat dan waktu yang terus berlari seolah menciptakan tangga imajiner dalam kehidupan. Sungguh lelah bukan, setiap hari berlomba dengan ekspektasi dan persepsi.

Saya teringat pengalaman ketika mengantri di Pere Lachaise, pemakaman bawah tanah di Paris yang memberikan seni tentang perjalanan itu sendiri. Menunggu, menanti, dan menikmati suasana bersama orang asing untuk sebuah cita. Kenangan itu lebih melekat atau sama berharganya dengan artefak yang dilihat di bawah tanah Paris yang menakjubkan. Atau menikmati sejenak naik balon udara di Cappadocia untuk sekadar melihat dari angkasa pemandangan ciptaan-Nya yang luar biasa.

 

"Melambat" Menikmati Cerita
 

Hidup memang cepat, berubah, dan dinamis, tapi kadang ada kalanya melambat adalah cara terbaik untuk menikmati ceritanya. Semata bukan berlari untuk menjadi yang tercepat, tetapi menjadi diri sendiri seutuhnya dengan dinamika cerita yang menakjubkan dan memberi makna tersendiri dalam setiap langkah, detik, dan momennya.

Tuesday, February 28, 2023

Menerka Perjalanan dalam Fajar

Sepanjang bulan Februari 2023, saya mendapatkan kesempatan 2 kali ke luar kota untuk keperluan bisnis. Selama 2 kali itu pula keberangkatan dilakukan dini hari, baik ke Jakarta maupun BSD City. Dengan mata yang mengantuk, perjalanan dilakukan dalam gelap gulita menuju tempat tujuan. Beberapa orang yang juga akan berangkat bersama-sama menunggu di shuttle travel yang tersedia. Perjalanan yang membawa ke satu destinasi dengan beragam tujuan.

Sesuai jadwal travel pun berangkat ke destinasi tujuan dalam gelap, sepanjang perjalanan itulah penumpang terlelap. Perjalanan ke Jakarta diwarnai dengan kabut yang sangat pekat di sepanjang jalan, sehingga jarak pandang menjadi kabur. Supir pun mengemudikan kendaraan dengan perlahan untuk mencegah blind spot yang mungkin ada di depan. Jalan dipenuhi ketidakpastian dan kekhawatiran.

Setibanya di Jakarta jalanan tampak begitu padat hingga terlihat ragam tumpukan kendaraan, kadang dalam hati bertanya setiap hari orang mempertaruhkan nyawanya di jalan demi kehidupan yang lebih baik. Tentu dengan caranya masing-masing. Mengais rezeki dari kemampuan fisik, intelektual, komunikasi, atau keterampilan khusus, namun jalan tetaplah menjadi saksi yang merekam cerita.

Perjalanan dini hari membawa mimpi dan juga harapan. Setiap orang terjaga di pagi hari untuk menemukan makna. Ada yang menuju tempat karier, rumah tinggal, keluarga, atau perjalanan lain yang menanti di depan. Satu hal yang pasti adalah ketidakpastian layaknya kabut. Terkadang kisah hari bisa membawa banyak cerita, jumlah 24 jam per hari dengan romantika masing-masing untuk setiap orang. Demikian juga sisa 10 bulan yang ada di 2023 yang akan menanti di depan.

Saturday, January 28, 2023

Redefinisi Cerita Perjalanan

Bulan Januari 2023 sudah mendekati akhir dan kehidupan tentu sudah berangsur normal. Pandemi Covid-19 bukan lagi menjadi sebuah momok menakutkan dan kebijakan PPKM sudah dicabut untuk menyambut fase kehidupan baru, yakni pasca pandemi Covid-19. Perjalanan demi perjalanan sudah banyak dilakukan masyarakat, baik dalam maupun luar negeri. Rencana kehidupan silih berganti berubah dan mendefinisikan ulang arti kehidupan. Demikian pula cerita perjalanan yang akan ditempuh. 

Alun-Alun Bawah Tanah Surabaya

Bekerja dan berkarya adalah dua kata kunci yang mendefinisikan pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir. Kunjungan saya ke Surabaya di Desember 2022 juga menceritakan banyak hal, yakni terkadang kehidupan perlu melambat untuk dapat dinikmati. Semata bukan mengejar sesuatu, melainkan meresapi setiap hal sebagai bagian dari cerita. Melihat keunikan alun-alun bawah tanah Surabaya dengan galeri seni dan sejarah, menemukan nuansa Tiongkok di Mesjid Muhammad Cheng Ho, dan menikmati perjalanan dengan Bus Suroboyo merupakan momen kecil yang berharga.

Mesjid Muhammad Cheng Ho

Beristirahat dan menikmati waktu adalah kemewahan. Bukan lagi berbicara berapa banyak cap yang harus terkumpul di paspor, melainkan berapa banyak kisah yang berhasil tercipta. Hidup memang mengajarkan tentang arti waktu dengan caranya sendiri. Menikmati kota dengan dinamikanya, demikian juga dengan kisah dan misterinya.

Semoga tahun 2023 membawa petualangan dan kisah baru yang membawa makna bagi siapapun yang menjalaninya.

Saturday, December 31, 2022

Twin Ages and Twin Year

Tidak terasa Dreamland Traveller menginjak usia ke-11 tahun di tahun 2022. Sebuah kebetulan di mana 2 angka ganda bertemu satu sama lain, yakni 11 dan 22. Demikian juga dengan kisah hidup dan wisata yang ada di blog ini yang berlipat ganda kisah dan cerita baru. Pandemi yang kini berganti menjadi endemi, daring yang berubah jadi luring, dan rumah yang kini berubah menjadi kantor lagi. Hidup kembali normal, tapi jalan ceritanya sudah berubah. Kecepatan, kelincahan, dan kreativitas menjadi kata kunci yang mendefinisikan bagaimana 2022 berjalan dan dinamika kehidupan yang terjadi.

Surabaya Tourism Information Center

Mengawali tahun 2022 dengan dinamika yang baru, transisi yang terjadi, serta pengalaman baru berwisata di awal endemi menjadi sebuah cerita baru tersendiri untuk dibahas. Menikmati hamam langsung di Turki, merasakan pengalaman live in di sebuah desa di Yogyakarta, hingga ditutup dengan perjalanan singkat di Surabaya mendefinisikan bagaimana perjalanan kembali bermula dengan cara yang baru. Meresapi kembali pengalaman sebagai bagian dari hidup.

Candi Borobudur
 

Setiap kali tahun baru, satu kata yang disebut adalah menjadi aku yang baru. Saya selalu bertanya-tanya apakah aku yang baru ini seseorang yang berbeda total dengan aku yang sekarang ataukah aku yang sekarang dengan perspektif baru? Memasuki usia yang matang, tahun baru tidak lagi sekadar dinikmati dari petasan atau kembang api, tetapi juga kesempatan untuk senantiasa meningkatkan diri dari hari ke hari. Menemukan kebaikan di setiap cerita yang tentu saja tidak selalu baik.

Ephesus, Turkey
 

Belajar dari Turki yang membuka pintu wisata dengan belajar Bahasa Indonesia untuk menyambut turis Indonesia yang berbondong-bondong wisata melihat Hagia Sophia dan warisan budaya di perbatasan Eropa dan Asia. Meresapi keaslian desa dengan orisinalitas perilaku dan pemasaran yang dilakukan dengan kearifan lokal yang ada. Menikmati naik bus gratis dengan botol bekas di Surabaya yang luar biasa bersih menjadi cerita tersendiri yang akan dikenang di tahun 2022.

Emirgan Park, Turkey
 

Memang 2022 adalah tahun yang sibuk. Beberapa bulan postingan artikel terlewat dan bahkan hampir tidak ada waktu libur yang tersedia untuk sekadar bersantai dan menghela nafas sejenak. Hidup seolah berlari, namun di saat yang bersamaan menemukan pola baru untuk berkembang. Metamorfosis mungkin menjadi kata yang tepat untuk mewakili 11 tahun Dreamland Traveller dan penulisnya. Menjadi baru bukan hanya memperoleh sesuatu yang baru, tetapi juga bersedia kehilangan yang lama untuk digantikan dengan yang lain.

Hari ini mungkin hari terakhir di tahun 2022 yang layak dimaknai sebagai sebuah perjalanan atau tonggak sejarah. Tahun demi tahun akan terus berganti, perjalanan baru pun akan menanti dengan kisahnya sendiri di depan. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan dalam menjalani perjalanan kita masing-masing dan menemukan taman impian di setiap jalan yang kita lalui. 

Masjid Raya Cheng Ho, Surabaya

Selamat menyambut Tahun Baru 2023 dengan optimisme dan semangat yang baru dari aku yang lama!

Sunday, October 30, 2022

Resapi Tragedi, Hidupi Memori

Ketika saya berkunjung ke Yogyakarta, salah satu wisata yang menarik untuk dicoba adalah Lava Tour Merapi. Dalam rangkaian kunjungan ke Desa Wisata Pentingsari, Petilasan Mbak Maridjan menjadi destinasi wisata yang dikunjungi untuk melihat artefak peninggalan tragedi erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010. Tampak kendaraan, perabotan rumah tangga, dan aneka peralatan meleleh terkena hembusan awan panas yang menimpa kawasan Yogyakarta bagian utara.

 

Bunker Kaliadem

Sungguh kenangan kelam itu masih membekas di hati masyarakat Yogyakarta, namun tampak juga kebangkitan pariwisata diawali dari tragedi tersebut. Bagaimana musibah yang berkonotasi negatif tersebut dapat menjadi sebuah rangkaian cerita yang runut dan menjadi destinasi wisata yang memiliki nilai jual dari sisi cerita. Gunung Merapi yang semula hanya dikunjungi oleh pendaki gunung profesional kini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat umum untuk menjelajahi sisa-sisa lava yang sudah membeku menjadi batuan yang dapat dilihat dengan ragam bentuk.

Petilasan Mbah Maridjan

Selain itu, melalui tragedi inilah kita belajar bahwa takdir, tragedi, dan musibah adalah sesuatu yang terjadi di luar kehendak kita sebagai manusia, sehingga yang bisa kita persiapkan hanyalah amal ibadah yang terbaik agar kapanpun waktu itu tiba, kita sudah bersiap sedia untuk menghadapi semuanya.

Saturday, September 24, 2022

Wisata dan Identitas Wisatawan

Ketika saya berkunjung ke Istanbul, Turki, terdapat satu tempat kuliner yang mengambil nama Indonesia, yakni Warung Ibu Deden. Sebagai peserta tur, kami diajak untuk makan malam mendekati hari terakhir perjalanan kami di Turki di tempat ini. Suasana etnik khas Indonesia terasa begitu kental di restoran ini dan uniknya semua konsumen yang ada di restoran adalah rombongan tur dari Indonesia. Pelayan di restoran ini pun fasih berbahasa Indonesia walaupun mereka adalah orang Turki. 

Warung Ibu Deden

Pemasaran dengan menghadirkan lokalitas wisatawan ke negara yang dikunjungi dapat dikatakan salah satu elemen wisata yang menarik. Sayur-sayuran dan cara pelayanan yang dibuat menyerupai dengan restoran khas Indonesia mengobati rasa kangen wisatawan Indonesia yang sudah hampir 10 hari menghabiskan waktu berwisata di Turki. Beberapa karyawan di restoran ini pun ternyata orang Indonesia yang berasal dari berbagai kota.

Pintu Masuk Warung Ibu Deden

Sungguh sebuah pengalaman menarik menikmati wisata ala Indonesia di Istanbul, Turki!