Jalan
Berliku Menuju Tebing Keraton
Ada
pepatah mengatakan “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, pepatah
itu sangat tepat untuk menggambarkan perjalanan saya saat pergi ke Tebing
Keraton. Dengan menggunakan sepeda motor, saya berangkat menuju Tebing Keraton
yang termasuk dalam salah satu kawasan wisata di Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda.
Perjalanan
menuju Tebing Keraton ini ditempuh dengan susah payah. Saya harus melewati
jalan kecil yang berbatu dan curam. Selain itu, akses jalan menuju Tebing
Keraton ini masih berlubang dan tidak terawat, sehingga menyulitkan orang yang
ingin datang dan berkunjung ke Tebing Keraton.
Tempat
yang terkenal karena pesona keindahannya diposting di Instagram ini rupanya
penuh dengan biaya tak terduga. Jika Anda menggunakan mobil, Anda hanya dapat
parkir di tempat parkir yang tersedia dan HARUS merelakan dana tambahan sebesar
Rp 30.000,00 untuk sekali jalan dan Rp 50.000,00 untuk pulang pergi naik ojek
ke pintu masuk Tebing Keraton setelah 5 menit naik motor. Jika berjalan kaki,
Anda harus siap ngos-ngosan karena rutenya menanjak dan jalannya sangat
berbatu.
Jika
naik sepeda motor, Anda dapat memasuki kawasan Tebing Keraton dengan biaya
parkir Rp 5.000,00. Sesampainya di pintu masuk, Anda diwajibkan membayar tiket
masuk seharga Rp 12.000,00 (Rp 10.000,00 + Rp 2.000,00 untuk asuransi) untuk
masuk ke kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, di mana Tebing Keraton
termasuk salah satunya. Tiket masuk ini juga berlaku untuk mengunjungi destinasi
wisata di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda lainnya, seperti Gua Jepang
dan Gua Belanda yang terkenal dengan keangkerannya itu.
Setelah
masuk ke kawasan Tebing Keraton, Anda akan tiba di sebuah spot yang dipenuhi
dengan bebatuan yang dipagari oleh pagar kayu. Di sinilah Anda dapat berfoto
dengan bentangan alam istimewa yang dihadirkan Tebing Keraton. Ada beberapa
pengunjung yang nekad melintasi batas pagar kayu untuk berfoto dengan
pemandangan alam yang berlatar belakang curam. Selain menikmati pemandangan,
Anda juga bisa naik ke menara yang ada untuk melihat pemandangan, hanya saja
karena terhalang pohon, sehingga menghalangi pemandangan ke Tebing Keraton.
Fasilitas
yang ada di Tebing Keraton adalah mushola dan toilet yang terletak di pintu masuk
utama, selain itu ada tempat makan yang dibuka warga setempat untuk bersantap
dan juga suvenir untuk oleh-oleh yang letaknya di luar pintu masuk dekat tempat
parkir motor. Jika Anda penyuka fotografi, Tebing Keraton mampu menyuguhkan
pemandangan hijau yang eksotis dan indah yang membentang sejauh mata memandang.
Hanya
saja, melihat akses jalan dan pesona wisata yang ditawarkan, rasanya Tebing
Keraton harus lebih diperhatikan Pemkot Bandung, khususnya dalam hal akses
jalan menuju destinasi wisata ini. Selain jalan yang masih berbatu dan
konturnya sangat berbahaya untuk kendaraan roda 2, seyogianya tarif ojek menuju
destinasi tidak dipatok dengan harga yang sangat mahal bagi pengunjung dengan
kendaraan roda 4 karena Rp 50.000,00 untuk pulang pergi dengan jarak hanya 5
menit sangatlah tidak masuk akal.
Hendaknya
kebersihan destinasi Tebing Keraton juga diperhatikan dengan penyediaan tong
sampah yang memadai dan papan informasi wisata yang menjelaskan apa itu Tebing
Keraton. Akan lebih baik jika papan informasi wisata disajikan dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris untuk memberikan informasi jika ada turis asing
yang berkunjung. Tak lupa juga ada petugas yang mengawasi jika ada pengunjung yang
melewati batas pagar kayu karena kecelakaan sangat mungkin ditimbulkan tanpa
kehati-hatian saat berfoto.
Selamat
berkunjung ke Tebing Keraton!
Informasi Harga
- Tiket Masuk Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda (Wisatawan Domestik) = Rp 12.000,00
- Parkir Sepeda Motor = Rp 5.000,00
Bandung, 27 Maret 2017
Dreamland Traveller
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.