Setiap kali kita melihat dunia, kita akan menyadari bahwa apa yang kita lihat, baca, dan pahami di media tidak selamanya 100% sesuai dengan apa yang alami. Hal ini saya alami ketika melihat berbagai macam orang dengan berbagai ras, etnis, agama, dan golongan yang bisa sangat berbeda dari apa yang diberitakan media. Ketika tersesat di Bangkok pertama kali saat baru belajar untuk traveling mandiri, ada beberapa warga lokal yang bahkan dengan keterbatasan bahasa bisa menolong sampai bahkan diantarkan ke hotel.
Myanmar (2017) |
Ada lagi orang yang terlihat meyakinkan di Malaysia, namun ternyata bermaksud kurang baik di akhir dengan memberikan overcharge. Selain itu, ketika bertemu dengan Simba dari Zimbabwe saat studi di Tiongkok, sama sekali tidak memberikan kesan angker dan mengancam sebagai roommate selama 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa terkadang traveling adalah cara kita untuk memvalidasi segala asumsi, keraguan, atau stigma yang selama ini berkembang di masyarakat.
Dalam masa pandemi Covid-19, stigma bahwa pandemi dibawa oleh orang Asia sangat kuat dihembuskan oleh media. Selain itu, cara pandang kita terhadap orang lain terdegradasi dengan alasan untuk menjaga keamanan diri dan sesama. Hal ini tentu perlu kita waspadai sebagai bahaya laten yang akan berdampak buruk di masa mendatang. Kepercayaan dan penghargaan terhadap sesama bisa jadi dikorbankan dengan dalih keamanan dan alasan individualis lainnya.
Memang sampai saat ini kasus pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan perkembangan yang baik dengan meningkatnya kembali angka positif, sekalipun beberapa negara mulai menerima turis untuk masuk ke negara mereka dengan berbagai protokol yang ekstra ketat dan karantina. Dunia ke depan mungkin tidak lagi sama dalam dunia wisata, sehingga kita hanya bisa berharap dan menunggu keajaiban akan segera tiba.
Namun satu hal penting yang perlu dipahami adalah stereotyping adalah hal yang sangat berbahaya dan dapat mengancam keutuhan sebuah negara, bangsa, atau entitas tertentu, sehingga menilai semua orang sama dan setara adalah cara kita untuk menghargai perbedaan yang ada secara positif dan baik.
Instagram @traveldreamland
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.