Dreamland Traveller
American
Dream or Indonesian Dream
Yosemite National Park, California, United States |
Bagi sebagian besar orang di seluruh
dunia, Amerika Serikat merupakan negara impian yang menjanjikan banyak hal. Ada
anggapan bahwa Amerika Serikat adalah negara yang dapat membuat mimpi yang dimiliki
menjadi nyata. Tak heran muncul istilah American Dream yang membuat banyak
orang berbondong-bondong untuk menjadi imigran di Amerika Serikat dengan
berbagai keuntungan yang ada.
Membludaknya minat penduduk negara
lain, khususnya negara berkembang untuk pindah ke Amerika ini membuat Amerika
Serikat memperketat syarat visa kunjungan yang kerapkali disalahgunakan. Tak
heran jika wawancara dilakukan untuk memastikan tujuan kunjungan wisatawan
hanya untuk sementara waktu dan tidak untuk tinggal selamanya di Amerika
Serikat. Nah selama Dreamland berwisata di Amerika Serikat, khususnya wilayah
West Coast, Dreamland menemukan beberapa fakta baru yang membandingkan antara
Amerika Serikat dan Indonesia dari hasil percakapan dengan orang Indonesia yang
sudah lama tinggal di Indonesia.
American
Dream
1.
Surga bagi penyandang disabilitas dan orang tua
Disabilitas
kerapkali menjadi sebuah kekurangan yang dihina atau dibullying jika berada di
negara berkembang pada umumnya. Di Amerika, penyandang disabilitas justru
mendapatkan prioritas yang paling pertama dalam berbagai hal, mulai dari tempat
parkir yang strategis, tempat menonton paling depan, didahulukan ketika
mengantri, tunjangan dari pemerintah, serta pemeriksaan kesehatan gratis. Jika
orang normal kedapatan parkir di tempat penyandang disabilitas justru akan
didenda 250 USD! Benar-benar negara yang sangat memperhatikan orang yang
memiliki kekurangan fisik.
2.
Pejalan kaki adalah raja
Jika
di Indonesia, pejalan kaki kerapkali diabaikan keberadaannya, Amerika justru
sangat mengistimewakan pejalan kaki. Pengemudi mobil wajib untuk berhenti
memberikan jalan menyeberang pada pejalan kaki untuk berjalan hingga trotoar
terlebih dahulu sebelum dapat melanjutkan perjalanan. Tak hanya itu, lampu
stopan untuk pejalan kaki juga berfungsi dengan baik. Meskipun tidak ada
stopan, jika ada zebra cross, maka pejalan kaki berhak untuk berjalan dan
pengemudi mobil wajib menunggu hingga selesai menyeberang.
3.
Menilai prestasi, bukan identitas
Jika
di Indonesia konflik SARA masih terus menerus terjadi, di Amerika justru tidak
ada pembahasan tentang identitas dalam mengembangkan diri. Meskipun Anda
berasal dari negara, ras, suku, atau orientasi seksual tertentu, orang tidak
pernah membeda-bedakan dan akan memperlakukan Anda setara tanpa adanya
diskriminasi. Anda akan dinilai berdasarkan kemampuan yang Anda miliki, bukan
agama, golongan, atau ras tertentu. Bahkan minoritas pun dapat menjadi pemimpin
kota atau wilayah di Amerika karena kapabilitas yang dimiliki.
4.
Akses pendidikan dan kesehatan gratis
Pendidikan
yang berkualitas dan jaminan kesehatan yang ditanggung pemerintah ini terkadang
menjadi gula yang mnggiurkan bagi penduduk dari negara lain untuk pindah ke
Amerika Serikat. Jika Anda menjadi penduduk tetap Amerika, Anda akan
mendapatkan jaminan dari pemerintah untuk bersekolah hingga SMA dan kesehatan
Anda ditanggung. Tak heran jika banyak penduduk Amerika yang mampu menciptakan
karya kreatif karena pendidikan yang memadai dan lingkungan yang mendukung.
5.
Lakukan apa yang Anda inginkan
Di
Amerika, Anda dapat melakukan demo tanpa diusir polisi atau berkarya sesuai
hobi Anda sekalipun nyeleneh. Asalkan Anda tidak melanggar hukum, tidak ada
seorangpun yang melarang atau membatasi kreativitas yang dimiliki. Anda juga
bisa bekerja kapan saja dengan jam kerja yang fleksibel dengan konsekuensi jam
kerja Anda dimulai dari kapan Anda masuk kerja. Selain itu, Anda mempunyai
banyak waktu yang dapat dialokasikan untuk mengembangkan hobi Anda.
Indonesian
Dream
6.
Tips dan pajak yang tinggi bagi wisatawan
Sebagai
seorang wisatawan budget, perlunya memberikan uang tips setiap kali makan atau
menerima jasa tertentu, tentu lama-lama memberatkan juga. Apalagi pajak yang
diberikan pemerintah Amerika Serikat tidak tanggung-tanggung, yakni 9,5% untuk
wilayah California dan 13,5% untuk wilayah Hawaii. Tak heran jika pengeluaran
jadi membengkak jika makan di restoran atau ikut dalam tur tertentu karena
diwajibkan memberikan gratituity sebesar 10% dari harga jasa. Tapi bagi
penduduk, tips ini merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa yang sudah mereka
berikan dan ucapan terima kasih. Tentu ada plus minus dalam hal ini tergantung
dari perspektif mana kita menilainya. Di Indonesia, Anda dapat menghemat
pengeluaran sesuai budget karena banyak pilihan yang dapat diambil.
7.
Mandiri dalam segala hal
Jika
berada dan tinggal di Amerika, Anda harus menjadi serba bisa karena tidak ada
seorangpun yang membantu, kecuali Anda bersedia membayar mahal akan jasa orang
tersebut. Saya perhatikan sangat jarang orang Amerika yang memiliki pembantu
dan anak diasuh oleh orang tua sendiri. Tak hanya itu, potong rumput, cuci
mobil, membersihkan rumah, serta melakukan hal-hal lainnya harus dilakukan
secara mandiri tanpa bantuan bibi pembantu karena harganya mahal. Di Indonesia,
gaji bibi pembantu tidak semahal di Amerika dan bisa membantu berbagai hal di
rumah.
8.
Tertib dalam aturan dan hukum
Perbedaan
mendasar antara negara maju dan berkembang adalah pada implementasi hukum yang
ada di lapangan. Entah saya harus memasukkan ke kelebihan atau kekurangan, tapi
bagi orang Indonesia rasanya hal ini menjadi sebuah kekurangan. Jika Anda ingin
mendapatkan SIM, maka Anda akan dipantau oleh polisi untuk mematuhi rambu lalu
lintas yang ada, serta harus lulus tes tertulis. Anda juga tidak boleh parkir
sembarangan, berada di jalur yang tepat, serta menggunakan kecepatan sesuai
aturan. Saya yakin kalau terbiasa mengemudi di Indonesia akan stres ketika
mengemudi di Amerika yang penuh dengan aturan. Di Indonesia, aturan dibuat
untuk dipajang dan tidak perlu dibahas kenapanya hehehe...
9.
Janji temu untuk berkunjung pada teman
Jika
Anda sudah ada di Amerika, Anda harus membuat janji temu jika bertemu dengan
teman atau siapapun karena mereka mempunyai jam kerja yang padat. Pastikan
untuk berjanji secara detail antara waktu dan tempat karena letak rumah di
Amerika berjauhan satu dengan yang lainnya. Tak hanya itu, jika di Indonesia,
ngobrol bisa dilakukan secara tidak terbatas, jika waktu temu sudah usai, maka
tamu yang kita temui akan meninggalkan Anda karena mempunyai acara lain yang
sudah terjadwal dan itu sangatlah lumrah. Di Indonesia, kedatangan tamu seperti
kedatangan raja yang akan disuguhi berbagai kudapan lezat dan diterima sampai
disuruh menginap malah.
10.
Transportasi umum yang jelek
Jujur
ekspetasi saya terhadap Amerika adalah mempunyai transportasi umum yang bagus.
Namun ternyata, jarak antara lokasi perumahan dengan pusat kota sangatlah jauh
dan harus menggunakan kendaraan ke mana-mana. Untuk makan saja, rata-rata tidak
bisa jalan kaki dan harus membeli dengan mobil. Tak heran usaha drive-thru jadi
sangat populer di sana. Kebanyakan orang di Amerika punya mobil untuk 1 orang 1
mobil. Jika Anda backpackeran, pasti sengsara dengan transportasi umum yang ada
karena penginapan budget rata-rata berada di luar pusat kota. Di Indonesia,
walaupun suka ngetem, beberapa pelosok masih terjangkau oleh angkot, ojek, atau
bus dan Anda masih bisa nginap di mesjid gratis kalau kemalaman.
Demikian analisis yang bisa saya
sampaikan. Jadi setiap negara punya plus minusnya masing-masing dan pastinya
sebagai orang Indonesia, kita harus bangga menjadi Indonesia karena apapun
kondisi bangsa kita, kita dilahirkan dan dibesarkan di negeri ini. Pastikan
Anda berkontribusi untuk mengubah negara ini menjadi lebih baik. Semangat!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.