Dreamland Traveller
Dreamland
in China Beginning
Setelah hampir 6 bulan tidak
melakukan perjalanan, akhirnya Dreamland berkesempatan untuk memulai perjalanan
istimewa untuk meneruskan studi ke negeri Tirai Bambu. Negara yang dikenal
sangat strict dengan aturan, tata cara, serta blokade yang dilakukan pada
berbagai situs jejaring sosial ini menjadi destinasi studi yang Dreamland tuju.
Dreamland berharap pengalaman studi di China ini tidak hanya sekadar menambah ilmu,
tetapi juga membuka wawasan tentang kearifan lokal yang ada di China.
Perjalanan bermula ketika Dreamland
berangkat dari rumah menuju pool bus Primajasa di Batununggal. Dreamland
mendapat jadwal keberangkatan bus pukul 10.30 dan akhirnya mengucapkan salam
perpisahan dengan orang tua tercinta. Sedih memang akan meninggalkan rumah
dalam jangka waktu yang lama, tapi Dreamland percaya bahwa hal tersebut sepadan
dengan berbagai hal yang akan Dreamland dapatkan di China. Perjalanan pun
ditempuh selama 2 jam 30 menit dari Bandung hingga tiba di Terminal 3
Soekarno-Hatta.
Sepanjang jalan menuju Jakarta,
Dreamland melihat begitu banyak perbaikan dan pelebaran jalan tol yang
dilakukan. Dreamland berharap proyek ini tidak tersendat-sendat dan dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat agar dapat dinikmati oleh semua masyarakat
yang menggunakan jasa jalan tol. Seperti biasa, ada pemeriksaan dari petugas
Primajasa di rest area KM 125 untuk mengecek jumlah penumpang yang ada.
Perjalanan pun dilanjutkan melewati tol Cipularang yang terdapat patung-patung
kecil dengan legenda seramnya.
Jalanan sempat diguyur hujan, namun
semuanya tetap lancar hingga Dreamland melewati kota Jakarta dan tiba di
bandara Soekarno-Hatta. Ada sebuah pemandangan menarik yang Dreamland temukan,
yakni patung Soekarno-Hatta dipindah ke lingkaran bundar yang menuju ke
Terminal 3. Hal ini membuat Terminal 3 dikunjungi terlebih dahulu sebelum supir
bus menuju ke terminal keberangkatan selanjutnya. Dreamland pun turun dengan
membawa barang bawaan yang cukup banyak, yakni 1 koper besar, 1 koper sedang,
tas tangan, dan backpack mengingat Dreamand akan tinggal di China untuk jangka
waktu yang lama.
Dreamland melakukan prosedur
keberangkatan seperti biasa, mulai dari screening bagasi tahap awal, mendapat
boarding pass setelah check in bagasi, kemudian menunggu sambil berjalan-jalan
di Terminal 3 Soekarno-Hatta airport. Dreamland melihat begitu banyak kemajuan
dalam fasilitas yang ada di bandara Soekarno-Hatta mulai dari tersedianya free
charger, free map, free water dispenser, dan kapasitas kursi yang sudah lebih
memadai dibandingkan saat Dreamland melihat pada perjalanan sebelumnya.
Dreamland mengisi waktu dengan
berkeliling, mengobrol dengan ibu yang akan berangkat umroh, serta berbicara
dengan bapak PNS yang berasal dari Dinas Sosial. Dreamland mendengar cerita
bahwa begitu banyak birokrasi di Indonesia seputar transmigrasi dan penanganan
sosial yang masih sembraut di Indonesia. Semoga saja hal tersebut dapat diatasi
agar tidak menimbulkan gangguan di kemudian harinya. Dreamland pun akhirnya
masuk ke ruang keberangkatan setelah waktu boarding hampir 1 jam lagi.
Setibanya di ruang keberangkatan,
Dreamland duduk dan menunggu hingga akhirnya waktu keberangkatan ke Bangkok
Don-Mueang tiba pukul 16.45 WIB. Dreamland akan menggunakan maskapai AirAsia
untuk pergi ke negeri Gajah Putih ini sebelum akhirnya meneruskan perjalanan ke
Shanghai, China. Dreamland melihat begitu banyak orang yang naik pesawat
AirAsia menuju Bangkok ini sampai semua bangku terisi penuh hingga nomor 31.
Dreamland melihat proyek perluasan bandara semakin terlihat dan tampak 50%
hampir jadi. Semoga saja proyek perluasan ini tidak hanya sekadar menambah
kuantitas, tetapi juga diperhatikan kualitas penerbangan yang diberikan. Hal
ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah semua penumpang menaiki
pesawat, Dreamland pun duduk di sebelah penumpang Indonesia yang mempunyai
kewarganegaraan Australia dan pedagang spare part. Kami mengobrol banyak hal
dan akhirnya penumpang di sebelah Dreamland tertidur. Dreamland memesan makanan
Asian Fried Rice with Chicken Satay. Rasanya cukup nikmat dan Dreamland dapat
mengganjal perut selama dalam perjalanan. Perjalanan 3 jam 30 menit ini terasa
begitu lama. Punggung Dreamland terasa sangat pegal dan capek.
Setelah perjalanan hampir berjalan 2
jam, tiba-tiba ibu-ibu yang berasal dari rombongan Surabaya memulai percakapan
yang heboh. Kami semua yang sedang tertidur jadi terganggu dan tidak bisa
memejamkan mata. Orang yang di sebelah Dreamland terbangun dan tiba-tiba saja
dia menyalakan lampu untuk memanggil pramugara. Langsung dia memesan 2 botol
Aqua dan memberikannya 1 untuk Dreamland. Sungguh sebuah kebaikan spontan yang
sangat Dreamland hargai. Apalagi Dreamland sedang melakukan perjalanan sendiri.
Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland pun akhirnya tiba di
Bandara Don Mueang, Bangkok. Dreamland segera keluar dan menuju konter imigrasi
untuk mendapat cap keluar Bangkok. Dreamland pun menunggu selama kurang lebih 4
jam di Terminal 1 dan 2 Bandara Don Mueang, Bangkok yang kuno. Selama menunggu,
Dreamland melihat Observation Deck yang dipenuhi orang lokal yang tidur,
melihat Terminal 2 Bandara Don Mueang yang sangat megah, serta berkeliling
setiap sudut bandara.
Rupanya bandara Don Mueang
menyediakan banyak free charger portable juga di setiap sudutnya dan ada
dispenser air minum dengan cangkir kertas. Terminal 2 Bandara Don Mueang
rupanya diperuntukkan untuk keberangkatan domestik Thailand. Setelah capek
berkeliling, Dreamland duduk, membeli sejumlah makanan ringan, dan akhirnya
masuk ke ruang tunggu akhir. Seperti biasa, Dreamland mendapat cap keluar
Thailand, diperiksa barang bawaan kabin akhir, dan akhirnya berada di ruang
keberangkatan.
Dreamland melihat begitu banyak
orang China yang ada di konter Duty Free yang ada setelah ruang imigrasi. Semua
memborong barang dalam jumlah yang tidak kira-kira. Hal ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Kosmetik, makanan, sampai pajangan
semua dibeli dengan jumlah berkeresek-keresek. Setelah itu, Dreamland
berkeliling ruang tunggu dan menemukan ada banyak tempat makan di sini.
Dreamland duduk, menunggu, melihat
orang-orang, dan akhirnya masuk ke Gate 15. Saat Dreamland masuk dan diperiksa
paspornya, Dreamland sempat diragukan tiketnya karena melakukan web print
sendiri, sehingga harus menunggu. Eh ada 2 orang bule yang malah cekikikan
karena Dreamland harus menggunakan visa ke China. Maklum memang tampang
Dreamland yang sangat Chinese ini membuat Dreamland dikira penduduk lokal
China. Setelah menunggu, akhirnya Dreamland dipersilahkan masuk dan semua
berjalan dengan lancar.
Setelah menunggu selama kurang lebih
1 jam akhirnya kami semua dipersilahkan masuk ke dalam pesawat AirAsia X. Eh
lagi-lagi antriannya sangat panjang dan mengular. Terpaksa Dreamland harus
menunggu beberapa saat hingga akhirnya bisa masuk dan duduk di tempat yang
telah ditentukan. Pesawat terlihat semuanya penuh dan dilayani oleh pramugari
yang semuanya berkewarganegaraan Thailand.
Saat menjelang berangkat, ternyata
masih ada turis China yang berdiri. Langsung deh pramugari yang cantik dari
Thailand itu teriak sekeras-kerasnya “Sit down!” atau entah “Shit down!”. Semua
orang menoleh dan bapak itu pun duduk tanpa rasa bersalah. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Posisi duduk Dreamland yang
diapit oleh 2 orang China membuat Dreamland agak kesulitan untuk bergerak,
sehingga kaki terasa pegal. Apalagi perjalanan ini memakan waktu 4 jam 45
menit.
Sepanjang perjalanan setelah pesawat
berada dalam keadaan stabil, pramugari mulai membagikan kartu kedatangan ke
China yang harus diisi, kemudian membagikan makanan yang sudah dipesan
prabayar, sebelum akhirnya melayani tamu yang ingin membeli makanan karena
kelaparan di malam hari. Setelah semua proses selesai, akhirnya lampu kabin
dimatikan, sehingga kita semua dapat tidur dan beristirahat dengan kondisi ala
kadarnya.
Setelah pesawat hampir sampai China,
lampu dinyalakan dan semua dibereskan oleh pramugari. Pesawat Thai AirAsia X
pun mendapat pukul 05.00 di Shanghai Pudong Airport. Dengan cuaca yang sangat
dingin, Dreamland pun mendouble jaket yang dikenakan sebelum akhirnya pergi ke
imigrasi. Pesawat mendarat 30 menit lebih cepat dari jadwal yang telah
ditentukan. Dreamland pun mengantri bersama orang asing dari Eropa dengan muka
Chinese. Sementara di sana orang lokal China menatap Dreamland dengan
kebingungan. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Imigrasinya berjalan sangat mudah
dan cepat. Dreamland hanya ditanya apa tujuan ke China dan mata kuliah studi
yang diambil, setelah itu paspor Dreamland dicap. Hanya itu saja. Setelah itu,
Dreamland mengambil bagasi dan keluar dari ruang baggage claim. Dreamland pun
menuju ke Green Line dan akhirnya keluar dari ruang ketibaan. Berhubung
Dreamland kebingungan tidak ada yang menjemput Dreamland, Dreamland meminta
tolong pada orang setempat untuk melakukan telepon pada staf Jiangsu
University.
Meskipun Dreamland kesulitan
berbicara Bahasa Mandarin, tapi Dreamland 2 kali ditolong untuk menelepon staf
Jiangsu University. Kebaikan yang diberikan orang China ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Dreamland pun mengisi waktu menunggu
dengan menjelajahi semua sudut bandara Shanghai Pudong. Ada Metro, Maglev, dan
terminal bandara dipisahkan oleh jembatan sejauh 1 km. Jadi jangan sampai mepet
ya kalau datang ke Bandara Shanghai Pudong ketika pulang karena bandaranya
sangat luas dan besar.
Fasilitas bandara Shanghai ini cukup
baik. Ada konter informasi yang tidak bisa berbahasa Inggris, dispenser air
panas, serta ruang duduk yang nyaman. Dreamland mondar mandir dan memakan bekal
yang ada sembari menunggu jemputan dari Jiangsu University yang tak kunjung
datang. Akhirnya setelah 6 jam menunggu, pukul 11.30 penjemput Dreamland
datang. 2 orang Afrika datang sambil membawa pelang “Jiangsu University”
berwarna hijau, langsung Dreamland hampiri dan berkenalan dengan anak-anak yang
masih menempuh jenjang sarjana ini.
Dreamland sendiri masih harus duduk
menunggu rombongan lain berdatangan dan setelah terkumpul 8 orang, akhirnya
salah satu dari mahasiswa volunteer ini mengantar Dreamland dan rombongan
mahasiswa S1 – S3 ke bus yang terparkir di bandara. Dreamland menunggu dan
mendapat makanan berupa 2 potong roti dan air mineral. Selama menunggu,
Dreamland berkenalan dengan mahasiswa lain yang berasal dari berbagai negara,
mayoritas berasal dari Benua Afrika.
Setelah itu, mata Dreamland yang
sangat lelah membuat Dreamland mengantuk dan akhirnya tertidur selama menunggu
di bus. Singkat kata, setelah pukul 16.45 barulah semua rombongan terkumpul dan
bus meninggalkan Bandara Shanghai Pudong. Bus pun berangkat melewati jalan tol
yang padat oleh kendaraan yang pulang saat jam pulang kerja. Seperti biasa, bukan
supir bus China namanya kalau tidak nekad ngebut yang bikin spot jantung kita
semua. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Dreamland melihat banyak sekali
pembangunan yang dilakukan pemerintah China di sepanjang jalan yang Dreamland
temui. Meskipun bangunan itu hanya ditempati sedikit orang, tapi berbagai
bangunan tinggi terus menerus dibangun. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Setelah melewati kemacetan yang sangat parah,
akhirnya supir bus menghentikan bus di rest area untuk buang air kecil dan
membeli sejumlah makanan. Setelah beristirahat selama 30 menit, akhirnya kami
melanjutkan perjalanan ke destinasi akhir, yakni Jiangsu University.
Sesampainya di pintu gerbang utama,
ada mahasiswa yang sudah berkeluarga yang tinggal di luar asrama. Kemudian kami
semua diantar masuk menuju asrama C7 untuk penginapan sementara. Kami semua
dibagi kamar berdua dan beristirahat untuk hari yang sangat panjang ini. Kami
dibagikan roti dan susu untuk bekal sementara dan disambut oleh staf OEC yang
sudah menunggu kami.
Mengingat hari yang panjang dan
melelahkan, Dreamland pun segera membereskan semua dan mandi. Tak lupa
Dreamland bertemu Arif yang sudah lebih dulu datang ke Jiangsu University di
kamar. Setelah berpelukan karena sudah lama tidak bertemu, Dreamland bertemu
dengan teman-teman senior Dreamland yang menyambut dengan hangat. Sambutan
hangat dari mahasiswa internasional ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Singkat kata setelah malam semakin
larut, kami pun beranjak untuk beristirahat. Tak sabar rasanya bagi Dreamland
untuk memulai petualangan yang baru dalam menempuh studi di Jiangsu University
ini. Bagi pembaca Dreamland Traveller, selamat mengikuti perjalanan Dreamland
selama berada di China hanya di Dreamland in China. Dreamland akan menceritakan
berbagai proses yang Dreamland alami, serta dinamika kehidupan China yang
begitu menarik. Selamat membaca dan berpetualang bersama Dreamland.
Bandung,
Jakarta, Bangkok, Shanghai, Zhenjiang, 23 – 24 Februari 2016
Dreamland
Traveller
Catatan:
-
China menggunakan China Yuan atau Renminbi sebagai mata uang yang sah.
-
Kurs 1 CNY saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 2.104 IDR, 2.098 IDR, dan
2.083 IDR (dihitung saat melakukan penukaran mata uang).
-
Cuaca di China saat bulan Februari adalah musim dingin, sehingga dianjurkan
membawa pakaian hangat yang cukup tebal karena suhu dapat mencapai 3 derajat
Celcius di malam hari.
-
Prosedur studi di China sangat mudah dan tidak membutuhkan syarat yang
menyulitkan.
-
Visa yang digunakan untuk studi di China adalah visa X1.
-
Zhenjiang adalah kota kecil di provinsi Jiangsu, tempat Jiangsu University
berdiri.
-
Akses sosial media, seperti Facebook, Twitter, Google, dan lain sebagainya
dapat dilakukan dengan bantuan VPN.
~
oOo ~