Wednesday, October 26, 2016

Day 5 : Perjuangan Mencapai Pokhara World Peace Pagoda

Dreamland Traveller




Day 5 : Perjuangan Mencapai Pokhara World Peace Pagoda


            Setelah bangun pagi, sarapan dengan mie instan dari Indonesia, dan bersiap-siap, Dreamland pun berjalan kaki untuk mengelilingi wisata di Pokhara yang belum dikunjungi, yakni Devi’s Fall, Gupteshwor Mahadev Cave, dan Shanti Stupa atau yang lebih dikenal sebagai World Peace Pagoda di puncak bukit. Mengingat tidak ada target khusus hari ini, Dreamland berjalan kaki santai saja untuk mencapai semua tempat wisata yang ada.

            Dreamland berjalan kaki menyusuri pinggiran Phewa Lake yang tenang, melihat proses syuting film “Love Love Love” di dekat danau, kemudian meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menuju Devi’s Fall. Dreamland melihat kawasan Phewa Lake yang elite berada di kawasan dekat Dam ditandai dengan kondisi jalan dan hotel mewah yang ada di sini. Sayangnya, lokasi ini sangat sepi dan jarang dikunjungi turis.

            Di perjalanan, Dreamland bertemu ibu-ibu bule yang mengatakan bahwa perjalanan berjalan kaki ke Devi’s Fall sangatlah jauh. Dreamland pun melihat tentara Nepal yang dikerahkan untuk membersihkan sampah dan berjogging pagi. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland berjalan lagi melewati jalan yang sangat jauh, panjang, dan melelahkan.

            Dreamland pun berhenti di sebuah kios untuk meminum jus murni seharga 80 NPR, kemudian berbicara dengan anak pemilik kios yang bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Lancarnya bahasa Inggris anak Nepal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland meneruskan perjalanan melewati Dam, jalanan yang tandus, dan matahari yang sangat panas menyengat. Pengalaman jalan kaki yang sangat jauh dan panjang ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, Dreamland bertanya berapa harga nasi putih yang ada di beberapa restoran. Ada yang gila menjawab 200 NPR, ada yang 100 NPR. Tapi melihat kelakuan penjual yang sangat sok, jadilah Dreamland memilih untuk tidak membeli. Dreamland pun mampir ke polisi turis Nepal dan mendapatkan peta, serta arah jalan yang benar. Ramahnya polisi turis Nepal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, setelah berjalan kaki sejauh 4 km, akhirnya Dreamland sampai juga di Devi’s Fall. Sebelum masuk, Dreamland membeli nasi terlebih dahulu di restoran yang ada di seberangnya, kemudian makan dengan lahap karena sudah sangat capek dan super lapar. Eh petugasnya kok malah asyik melihat saja dengan duduk di depan kursi Dreamland yang membuat aktivitas makan jadi risi. Di bangunan restoran ini juga terdapat Museum Robot di lantai 2, hanya saja harga tiket masuknya sangat mahal, yakni 200 NPR.

            Setelah makan siang, Dreamland pun masuk ke Devi’s Fall dan membayar 20 NPR. Begitu masuk, Dreamland disuguhi dengan informasi seputar Devi’s Fall di papan informasi, setelah itu barulah Dreamland turun. Alangkah kecewanya Dreamland melihat Devi’s Fall hanya begitu saja. Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan air terjun di Indonesia yang spektakuler. Jujur kalau begini perjalanannya jadi antiklimaks.

            Sesudah melihat air terjun yang hanya seuprit itu dan dipagari pula karena tidak boleh memasuki area jembatan gantung, Dreamland pun duduk ngaso di pendopo yang ada sebelum akhirnya berfoto lucu-lucuan dengan patung-patung buatan yang ada di sisi kiri Devi’s Fall. Jujur baru kali ini Dreamland kecewa begini melihat objek wisata. Sepanjang pintu keluar, banyak sekali penjual oleh-oleh dan suvenir yang menjajakan dagangan.

            Perjalanan dilanjutkan ke Gupteshwor Mahadev Cave yang terletak tepat di seberang Devi’s Fall. Pintu masuknya dikelilingi para penjual suvenir dan tiket masuknya dihargai 30 NPR. Tentu Dreamland sih sudah mempersiapkan diri untuk kecewa karena tiket masuk yang murah biasanya diikuti dengan objek wisata yang “murah” juga. Begitu masuk, Dreamland menuruni anak tangga yang dipenuhi ukiran patung wanita telanjang, kemudian masuk ke dalam gua yang ternyata hanya seuprit.

            Bagian gua pertama adalah patung sapi yang tidak boleh difoto dan dijaga petugas dengan gua berbentuk ruangan khusus. Bagian gua ke bawah adalah kuil suci yang lagi-lagi tidak boleh difoto dan bagian dasarnya ditutupi oleh teralis karena sedang terendam air akibat musim monsoon. Yah kok serba hambar begini wisatanya, Dreamland pun naik lagi ke atas dan duduk sejenak sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata akhir, yakni Shanti Stupa alias World Peace Pagoda. Garingnya wisata di Pokhara ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Perjalanan menuju Shanti Stupa ini boleh dikatakan perjalanan paling ekstrim, gempor, dan sangat amat melelahkan. Dreamland harus berjalan melewati jalan yang tandus sejauh 2 km dari Gupteshwor Mahadev Cave, kemudian naik ke atas bukit yang tinggi dan terjal. Dreamland bertanya bule yang baru saja menuruni rute Shanti Stupa ke bagian dasar dan dia mengatakan membutuhkan waktu 1 jam untuk naik ke atas. Wew! 1 jam untuk bule berarti 2 jam untuk ukuran orang Asia pastinya.

            Dreamland pun mendaki bukit menuju Shanti Stupa ini dengan susah payah. Jujur saja kaki Dreamland mau copot saking capeknya sudah berjalan kaki 6 km ditambah lagi jalan menanjak begini. Setiap kali ada orang lokal yang bertanya, mereka menjawab sudah dekat, tapi kok tidak sampai-sampai ya. Perjuangan mencapai Shanti Stupa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Di setiap perhentian jalan, banyak sekali penduduk lokal yang memanfaatkan rute ini untuk berjualan minuman dingin buat para pendaki yang kelelahan. Kemudian, Dreamland berjalan naik terus melewati bebatuan yang sangat curam dan tinggi di tengah panas sinar matahari yang sangat menyengat. Keringat pun membanjiri baju Dreamland dengan sangat dahsyat.

            Singkat kata, Dreamland terus berjalan melihat rumah penduduk, sapi yang makan rumput, serta pemandangan Pokhara yang makin lama makin tinggi. Akhirnya setelah mendaki selama hampir 2,5 jam, Dreamland sampai juga di lokasi World Peace Pagoda. Kaki Dreamland pun super pegal dan jantung pun berdisko karena Dreamland sangat amat kecapekan. Dreamland pun banyak meminum air putih agar tidak terjadi dehidrasi akibat panas matahari yang super terik.

            Dreamland pun berjalan naik lagi menuju World Peace Pagoda setelah mengumpulkan nyawa, kemudian bertemu dengan biksu dari Bhutan. Beliau mengatakan akan mampir ke Indonesia jika ada undangan. Tak lupa dia pun mengajak berfoto bersama. Sungguh ramah sekali ya biksu dari Bhutan ini. Dreamland mengatakan apakah Bhutan mahal atau tidak. Dia sendiri mengatakan tidak mahal karena 250 USD per hari sudah termasuk makan, akomodasi, wisata, dan lain sebagainya. Wew! Tapi kan kalau 4 hari berdua saja di Bhutan sudah habis 2.000 USD, pikir Dreamland.

            World Peace Pagoda ini sangat eksotis karena letaknya yang berada di ketinggian dan Phewa Lake pun terlihat sangat memukau dari Shanti Stupa ini. Kita diminta untuk tenang karena Shanti Stupa adalah tempat yang sangat sakral. Bangunan yang dibuat pemerintah Jepang ini berisi kisah Buddha dalam perjalanan hidupnya di 4 fase, yakni lahir, tumbuh, mengembara, dan akhirnya meninggal. Nah kota lahirnya Buddha adalah Lumbini di Nepal, sementara matinya Buddha berada di Kusinara, India.

            Dreamland pun sempat berfoto dengan orang Iran di pagoda ini, kemudian berkeliling pagoda sejenak untuk menikmati suasana kota Pokhara dari ketinggian sebelum akhirnya turun kembali karena hari yang sudah sore. Kapok dengan rute yang tadi dilewati, Dreamland pun turun dengan rute trekking yang akan menuju ke Phewa Lake. Rute trekking dengan perahu rupanya lebih manusiawi karena disusun lebih teratur dan tidak licin layaknya rute dari Devi’s Fall yang sangat liar.

            Dreamland sendiri melihat kondisi jalan yang sepi tanpa rumah penduduk di sudut trekking yang satu ini, sehingga terkesan lebih angker dan agak menyeramkan. Dreamland hanya melihat sebuah restoran dan penginapan saja sepanjang jalan menuju area bawah danau. Akhirnya setelah menuruni bukit selama 45 menit, Dreamland pun sampai di dermaga, di mana ada bule yang sedang makan di restoran, kemudian Dreamland membeli tiket perahu seharga 450 NPR untuk menyeberang ke Phewa Tal dan mampir di Tal Berahi.

            Aktivitas menikmati perahu di Phewa Lake ini sangat menarik layaknya mendayung di Danau Toba. Sesampainya di Tal Berahi, Dreamland hanya melihat orang yang sembahyang saja di kuil kecil ini dan menikmati sekeliling pulau yang hanya seumprit ini sebelum akhirnya pulang kembali ke perahu dan diantar ke dermaga. Untung saja Dreamland naik perahu satu kali jalan dari Shanti Stupa karena kunjungan ke Tal Berahi akan dikenakan biaya 100 NPR per orang untuk bolak balik dengan jarak hanya 100 meter dari dermaga, jadi sekalian jalan.

            Sesampainya di dermaga, Dreamland berjalan pulang, menikmati senja untuk terakhir kalinya, dan akhirnya membungkus pizza untuk makan malam di sebuah restoran. Harga pizzanya 220 NPR sudah termasuk pajak. Dreamland pun kembali ke hotel yang sedang dilanda mati listrik dan menyantap pizza margarita akibat sudah kelaparan. Setelah 1 jam mati listrik, akhirnya lampu menyala dan Dreamland bisa mandi. Eh sesudah selesai mandi, listriknya mati lagi jadilah Dreamland hanya bisa tidur saja di sisa malam yang ada.

            Bangga rasanya bisa memaksa diri untuk mendaki Shanti Stupa yang sangat amat tinggi dan berjalan kaki dengan rekor terjauh sepanjang 8 km hari ini!



Pokhara, Nepal, 28 Agustus 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Nepal menggunakan mata uang Nepalese Rupee sebagai mata uang yang sah.

- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 104,5 - 106 INR.

- Nepal dikenal sebagai tempat wisata favorit backpacker. Penginapan murah di Kathmandu tersebar di wilayah Thamel.

- Pastikan untuk berjalan-jalan di Nepal pada saat hari masih terang karena jalanan Kathmandu, maupun Pokhara akan menjadi sangat gelap di malam hari akibat pemadaman listrik.

- Pastikan untuk membawa masker mengingat debu Kathmandu yang pekat akibat proyek perluasan jalan.

- Wisata di Nepal, antara lain Pokhara, Sarangkot, Nagarkot, Bhaktapur, Patan, Annapurna Base Camp (ABC), dan Gunung Everest. Anda bisa memilih tempat wisata sesuai dengan jenis wisata yang ingin Anda nikmati.

- Trekking di kawasan Annapurna rata-rata membutuhkan waktu 7 - 15 hari tergantung rute yang ditempuh. Tak lupa Anda harus mengajukan Trekking Permit pada otoritas yang berlisensi.

- Hemat air dan listrik sangat penting selama di Nepal karena keberadaannya sangat langka dan terbatas.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.