Tuesday, October 11, 2016

Day 2 : Walking Around Swayambhu and Amazing Chandragiri

Dreamland Traveller




Day 2 : Walking Around Swayambhu and Amazing Chandragiri


            Dreamland pun bangun pagi dengan tubuh yang segar bugar di rumah Srizan. Mama Srizan mengundang Dreamland untuk sarapan pagi bersama. Menu sarapannya adalah roti tawar dengan selai nanas dan segelas teh Dilmah rasa strawberry. Setelah sarapan pagi, Srizan pun mengajak Dreamland untuk mulai berjalan pagi karena agenda acara yang padat dan rencananya kami akan bertemu teman Srizan di Chandragiri.

            Kami pun memulai perjalanan yang cukup jauh selama 40 menit menuju kawasan Swayambhu Temple dari rumah Srizan. Dreamland melewati markas militer yang sedang sibuk berlatih dan membersihkan lingkungan, kemudian pertokoan penduduk, sebelum akhirnya sampai di kawasan Swayambhu yang dipenuhi kuil dengan tabung raksasa yang berputar. Sungguh sangat unik melihat umat Buddha di sini yang memutarkan tabung-tabung itu agar terus berputar dan tidak berhenti.

            Dreamland dan Srizan pun berjalan berkeliling kawasan ini sebelum akhirnya sampai di pintu masuk kuil yang berisi 3 buah patung Buddha besar. Dreamland sendiri hanya berfoto dan duduk sejenak karena rute berjalan kali ini sangat menanjak dan melelahkan. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan melihat rute menanjak Swayambhu Temple, tetapi Dreamland tidak naik ke atas karena Srizan mengatakan kuilnya sama saja dengan apa yang ada di bawah.

            Sesudah itu, Dreamland pun mencari tempat makan karena perut yang keroncongan. Dreamland pun singgah di sebuah tempat makan yang cukup menarik karena mempunyai desain yang eksotis dan berkesan butik. Dreamland memesan nasi goreng, sementara Srizan memesan menu kentang yang dibumbui dengan saos tomat dan irisan sayuran. Sesudah makan pagi menjelang siang, kami pun langsung mencari taksi untuk menuju ke Chandragiri.

            Setelah bertanya dan bernegosiasi, harga taksi dari Swayambhu menuju Chandragiri awalnya sekitar 800 INR, tapi Dreamland berhasil menawar taksi dengan harga 500 INR. Langsung deh Srizan jadi pemandu jalan untuk menuju lokasi Chandragiri yang dikenal sangat indah dan mampu menyuguhkan pemandangan Kathmandu Valley secara menyeluruh dari Patan, Kathmandu, hingga Bhaktapur.

            Perjalanan menuju Chandragiri ini ditempuh dengan jalan yang sangat berliku dan berdebu. Sepanjang jalan, debu yang terbang menutupi pandangan jalan. Akhirnya setelah 25 menit jalan yang berliku, berdebu, dan menanjak, Dreamland pun tiba di kawasan cable car Chandragiri. Srizan pun sibuk menelepon karena akan bertemu teman baiknya di sini. Harga tiket lokal 700 INR, sementara orang asing 22 USD atau 2.332 INR alias 3 kali lipat lebih tarif lokal. Lagi-lagi dipalak tiket masuk di Nepal. Hiks... Mahalnya tiket masuk bagi turis asing di Nepal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Awalnya Dreamland mengurungkan niat untuk naik cable car karena tarif yang sangat amat mahal dan bikin pusing kepala, tapi toh Dreamland naik juga agar tidak mengecewakan Srizan. Setelah teman Srizan datang, yakni Saurij, barulah kami naik ke konter masuk cable car. Melihat Srizan tampaknya memberikan perlakukan spesial pada Saurij sampai-sampai Srizan membayarkan tiket cable car Saurij, jadilah Dreamland biarkan mereka berdua duluan naik cable car. Hehehe...

            Dreamland pun naik cable car selanjutnya bersama mama. Sungguh pemandangan cable car ini sangat indah dan tidak mengecewakan. Pemandangan Kathmandu, Patan, dan Bhaktapur terlihat dengan jelas dari cable car Chandragiri ini. Belum lagi liukan jalan menuju Pokhara pun terlihat memutari gunung dengan pola-pola melingkar. Sepanjang perjalanan cable car, Dreamland tak henti-hentinya mengabadikan pemandangan ini. Keindahan pemandangan Chandragiri ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Perjalanan cable car selama 20 menit pun tak terasa saat Dreamland tiba di puncak Chandragiri. Srizan dan Saurij sudah menunggu Dreamland di atas. Kami semua berfoto bersama dan mulai berjalan santai di kawasan Chandragiri yang udaranya sangat sejuk dan segar dari Kathmandu ini karena letaknya yang berada di atas bukit. Chandragiri Cable Car ini baru saja dibuka 2 minggu yang lalu, sehingga bisa jadi Dreamland adalah orang Indonesia pertama yang mengunjungi tempat ini. Hehehe...

            Dreamland sendiri tidak melihat ada turis asing yang berjalan-jalan di kawasan Chandragiri ini. Di lokasi Chandragiri terdapat restoran, kuil, serta arena bermain anak yang masih dalam tahap pembangunan. Suasananya sangat asri dan teduh, cocok sekali untuk rekreasi keluarga. Dreamland, Srizan, Saurij, dan mama pun menghabiskan waktu 1,5 jam untuk sekadar bersantai dan menikmati suasana yang santai di Chandragiri. Dreamland melihat ada pihak investor yang sedang memantau dan berkunjung ke Chandragiri dengan pengawalan yang banyak.

            Setelah asyik menikmati Chandragiri yang tenang, kami pun turun kembali ke bawah dengan cable car. Seperti biasa, Dreamland membiarkan Srizan dan Saurij terlebih dahulu agar lebih nyaman ketika naik cable car. Dreamland dan mama sendiri naik cable car bersama staf Chandragiri yang ramah. Bahkan kami sempat berfoto bersama di dalam cable car dan mengobrol tentang tempat wisata apa yang menarik di Nepal.

            Tak terasa 20 menit perjalanan turun pun usai dan Dreamland ada di stasiun cable car bagian bawah lagi. Kami pun berjalan keluar dan Saurij pun mengucapkan salam perpisahan karena akan pulang naik sepeda motor, sementara Srizan akan ikut bersama Dreamland dengan menggunakan taksi. Sungguh perpisahan yang antiklimaks. Setelah mendapatkan taksi, kami semua langsung masuk. Rencananya kami akan pergi ke kawasan Hotel Annapurna yang elit itu untuk membeli tiket bus menuju Pokhara keesokan harinya.

            Berhubung Dreamland sangat kecapekan akibat kondisi badan yang sangat lelah, Dreamland pun ketiduran selama perjalanan. Tahu tahu saja Dreamland sudah tiba di kawasan Hotel Annapurna. Dengan sigap, Srizan membangunkan dan kami pun turun. Rupanya Srizan berjanji untuk bertemu papa dan mamanya di sini. Setelah menelepon, kami pun bertemu dengan papa dan mama Srizan di trotoar dekat Hotel Annapurna.

            Rupanya Dreamland diantarkan ke kantor Golden Travel. Yang membuat Dreamland terharu adalah papa dan mama Srizan sengaja datang untuk menemani Dreamland membeli tiket bus. Perhatian yang sangat tulus dari keluarga Srizan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, kami semua masuk dan bernegosiasi tentang harga tiket bus, penginapan, dan aktivitas yang rencananya akan dilakukan selama berada di Pokhara.

            Setelah berunding dan berdiskusi, Srizan dan keluarga menyarankan agar Dreamland menginap selama 3 malam di Pokhara karena perjalanan pulang dan pergi Kathmandu - Pokhara - Kathmandu saja sudah memakan waktu 2 hari, sehingga kalau cuma sebentar akan capek badan. Dreamland pun setuju dan membooking tiket bus seharga 700 INR satu kali jalan dengan fasilitas Wi-Fi, AC, dan mendapat air minum, sementara hotelnya 1.500 INR dengan jasa antar jemput gratis dari terminal bus.

            Setelah semua selesai, papa dan mama Srizan langsung pulang dengan menaiki motor. Dreamland merasa sangat merepotkan karena orang tua Srizan dengan sengaja datang untuk menemani Dreamland membeli tiket bus, padahal kewajiban membeli tiket bus kan tugas Dreamland yang sedang berwisata di Nepal. Sesudah selesai, Srizan dan Dreamland sendiri masih berjalan-jalan di sekitar kawasan ini dan mencari bus untuk rute pulang.

            Dreamland pun melewati menara jam dan sebuah taman yang ramai, sebelum akhirnya menemukan semacam kendaraan mini jeepney yang sangat sempit untuk pulang ke rumah Srizan. Harganya 20 INR untuk sekali naik. Srizan pun mengajak Dreamland naik kendaraan ini dan menempuh perjalanan selama 30 menit dengan jalan yang sangat berbatu dan membuat Dreamland harus berpegangan agar tidak terlontar. Sungguh unik rasanya bisa menaiki angkot khas Nepal ini.

            Setelah itu, Srizan pun memberhentikan angkot ini di sebuah jalan, sebelum akhirnya kami berjalan kaki pulang menuju rumah. Di rumah, Kuku, anjing Srizan dan keluarga sudah menunggu kami. Dreamland pun beristirahat sejenak ke kamar sebelum akhirnya disajikan snack dan minuman dingin. Sungguh tidak enak rasanya merepotkan keluarga Srizan selama menumpang tinggal di sini.

            Mengingat hari yang sangat panas dan terik, Dreamland pun memutuskan untuk beristirahat dengan tidur siang. Rupanya Srizan pun kelelahan, sehingga tertidur pulas. Saat hari menjelang sore, papa Srizan pun mengajak Dreamland untuk berjalan kaki sore menuju Basanakpur alias Kathmandu Durbar Square untuk mengetahui seberapa parah kehancuran dari kompleks kuil Kathamandu yang bersejarah ini.

            Dengan langkah kaki yang cepat, Dreamland ngos-ngosan berjalan dengan papa Srizan. Sepanjang jalan, papa Srizan bercerita tentang harga tanah di Kathmandu yang sangat tinggi, biaya pendidikan yang sangat mahal, serta kondisi jalan yang sedang dalam proyek perluasan. Kondisi jalanan saat Dreamland berjalan kaki sangatlah ramai. Klakson bersahut-sahutan dan Dreamland harus ekstra hati-hati saat menyeberang.

            Singkat kata, kami bisa memasuki kawasan Kathmandu Durbar Square dengan gratis karena hari sudah malam dan sedang ada festival Dewa Krisna yang dirayakan, sehingga banyak sekali penjual bulu Merak yang ada di tempat ini. Dreamland sangat kaget melihat Kathmandu Durbar Square ini kini tinggal puing-puing saja karena kuil utamanya sudah rusak semua tak bersisa. Kehancuran kuil bersejarah akibat gempa ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah puas melihat bangunan yang hancur oleh gempa Nepal tahun lalu, kami berjalan di kawasan pertokoan dekat Durbar Square yang mulai tutup karena hari sudah malam. Konon lokasi ini dulunya pusat perbelanjaan tertua di Nepal, namun karena banyaknya mal baru jadi agak sepi dan mulai ditinggalkan. Ada juga jalanan khusus untuk menjual HP dan elektronik di tempat ini. Kami pun kembali ke rumah dengan berjalan kaki setelah eksplorasi malam ini. Jujur kaki Dreamland mau copot karena kita berjalan tanpa henti selama 1 jam.

            Papa Srizan pun menunjukkan lokasi tempat naik bus esok hari saat akan pergi ke Pokhara, kemudian melewati pasar Kalimati sebagai pusat pembelian buah dan sayur seantero Nepal yang murah meriah. Sesudah itu, barulah kami berjalan kaki pulang dengan langkah gontai. Kekuatan kaki orang Nepal karena suka berjalan kaki akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesampainya di rumah, kami disambut mama, bibi, dan Srizan yang sedang makan malam. Kami pun diminta langsung duduk untuk menikmati makan malam yang sudah tersedia dengan menu nasi ala sayur Nepal. Setelah itu, kami pamit istirahat karena besok pagi akan memulai perjalanan panjang ke Pokhara. Senang rasanya Dreamland bisa melihat pemandangan Nepal dari ketinggian di Chandragiri dan melihat sisi lain kehidupan masyarakat lokal hari ini.



Kathmandu, Nepal, 25 Agustus 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Nepal menggunakan mata uang Nepalese Rupee sebagai mata uang yang sah.

- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 104,5 - 106 INR.

- Nepal dikenal sebagai tempat wisata favorit backpacker. Penginapan murah di Kathmandu tersebar di wilayah Thamel.

- Pastikan untuk berjalan-jalan di Nepal pada saat hari masih terang karena jalanan Kathmandu, maupun Pokhara akan menjadi sangat gelap di malam hari akibat pemadaman listrik.

- Pastikan untuk membawa masker mengingat debu Kathmandu yang pekat akibat proyek perluasan jalan.

- Wisata di Nepal, antara lain Pokhara, Sarangkot, Nagarkot, Bhaktapur, Patan, Annapurna Base Camp (ABC), dan Gunung Everest. Anda bisa memilih tempat wisata sesuai dengan jenis wisata yang ingin Anda nikmati.

- Trekking di kawasan Annapurna rata-rata membutuhkan waktu 7 - 15 hari tergantung rute yang ditempuh. Tak lupa Anda harus mengajukan Trekking Permit pada otoritas yang berlisensi.

- Hemat air dan listrik sangat penting selama di Nepal karena keberadaannya sangat langka dan terbatas.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.