Sunday, October 23, 2016

Day 4 : Terpukau Eksotisme Annapurna di Sarangkot

Dreamland Traveller




Day 4 : Terpukau Eksotisme Annapurna di Sarangkot


            Setelah melewati hari yang melelahkan, Dreamland pun bangun pagi dengan tubuh yang segar bugar. Dreamland pun mandi pagi dengan bebas karena persediaan air di Pokhara sangatlah berlimpah, jika dibandingkan dengan Kathmandu yang langka air bersih. Sesudah itu, Dreamland pun sarapan dengan biskuit yang dibawa dari India dan mulai berjalan santai di sekitar pertokoan Pokhara yang kemarin belum dikunjungi.

            Mengingat Dreamland buta dengan wisata yang ada di Pokhara, serta tidak tahu arah untuk mencapainya, jadilah Dreamland bertanya ke beberapa supir taksi tentang kunjungan ke beberapa objek wisata di Pokhara. Rata-rata menawarkan harga yang tidak masuk akal, yakni 3.000 NPR. Dreamland pun beralih ke supir taksi lainnya, sambil deal dengan harga 1.500 INR untuk kunjungan ke Sarangkot, sebuah kuil Buddha, Seti River Gorge, dan Mahendra Cave.

            Singkat kata, Dreamland masuk dan memulai perjalanan menuju objek wisata pertama, yakni Sarangkot. Sebenarnya sih Sarangkot paling bagus dinikmati saat matahari terbit, tapi berhubung badan Dreamland remuk semua, jadilah kunjungan ini dilakukan pagi hari. Jalan menuju Sarangkot ini sangat terjal dan curam menanjak layaknya daerah Lembang di Bandung. Sesampainya di view point, Dreamland pun turun dan melihat pemandangan yang indah dari pegunungan Himalaya.

            Pemandangan pegunungan es yang ditutupi salju terlihat begitu eksotis dengan pemandangan bukit hijau yang subur. Tak ketinggalan suasana kota Pokhara yang terlihat seluruhnya dari Sarangkot. Dreamland pun melihat pesawat capung Buddha Air yang akan mendarat di Pokhara Airport melintas di sini. Sungguh pemandangan yang sangat menyejukkan dan istimewa. Pasti pemandangan ini akan lebih indah, jika dilakukan sambil trekking ke Annapurna Base Camp.

            Sesudah puas menikmati pemandangan yang indah, Dreamland pun ditawari suvenir oleh pedagang yang ada. Kemudian Dreamland melanjutkan perjalanan ke sebuah kuil Buddha kecil yang sama sekali tidak menarik. Ritual yang ada sama seperti kuil yang Dreamland kunjungi di India, hanya saja ada keluarga Nepal dengan baju tradisional yang unik, jadilah Dreamland minta foto bersama.

            Sesudah itu, taksi meluncur ke Seti River Gorge untuk melihat sungai yang berada di dasar tebing yang sangat tinggi. Jujur saja tempat ini sangat amat tidak menarik dan wajar harga tiketnya sangat murah, yakni 25 NPR. Di tempat ini, ada penjaga yang memperlihatkan uang Indonesia pecahan 100.000 dan 50.000 dan mau menukarkannya dengan Nepalese Rupee. Dreamland sih menolak karena uang NPR Dreamland pun terbatas dan lagipula uang IDR itu harusnya dikoleksi karena diberikan orang Indonesia yang ingin memberikan kenang-kenangan, bukan? Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah melihat sungai yang berada di dasar tebing, Dreamland melanjutkan perjalanan menuju Mahendra Cave yang letaknya cukup jauh dan berada di kawasan pedesaan. Dengan tiket masuk 100 NPR, Dreamland pun masuk dan melihat ke dalam gua yang rupanya juga tidak menarik karena kurang istimewa. Guanya sendiri kecil dan terdapat petapa yang memberikan doa berkah di bagian ujung gua yang remang-remang ini. Dreamland sendiri harus berhati-hati ketika berjalan di dasar gua karena licin dan sangat berbatu-batu.

            Setelah berkeliling kawasan Mahendra Cave dan melihat orang lokal yang sedang duduk santai, Dreamland pun keluar dan supir taksi entah kenapa sangat tidak sabaran ingin mengantar Dreamland pulang kembali ke tempat asal. Padahal masih ada Bat’s Cave yang ada di lokasi ini. Dia mengatakan minta tambahan 500 NPR kalau ingin berkunjung ke sana. Akhirnya dengan dongkol, Dreamland pun minta pulang dan harus melewatkan lokasi wisata yang tinggal ngesot 500 meter itu. Supir taksi yang tidak sabaran ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, sesampainya di lokasi awal setelah perjalanan 20 menit, Dreamland memberikan 1.500 NPR. Tanpa ucapan terima kasih atau apapun, eh dia langsung melenggos pergi dengan muka jutek. Sialan! Sudah sepi turis, masih saja belagu dan tidak bersyukur ada yang mau memakai jasa dia. Dreamland pun kembali berjalan di sekitar area pertokoan dan bertanya-tanya soal paragliding yang sangat populer di Pokhara. Harganya berkisar antara 5.500 - 10.000 NPR, tergantung apakah mau divideokan atau tidak perjalanannya.

            Dreamland pun bertanya ke bule yang sedang berjalan dan dijawab dengan ramah seputar wisata yang ada. Bule yang ramah dan menjawab dengan baik ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland mencari tempat makan karena perut yang keroncongan ke sebuah rumah makan yang dikelola orang Nepal yang pernah bekerja di Malaysia.

            Dreamland memesan makan siang khas Nepal dan ternyata rasanya kurang cocok karena terlalu “kuat” rasa bumbunya. Setelah susah payah menghabiskan, Dreamland pun ngaso sejenak sambil melihat bule yang berjalan panas-panasan di luar. Jalanan terlihat sangat sepi karena semua orang berlindung di hotel masing-masing dengan tingkat kepanasan yang luar biasa ini. Sesudah itu, Dreamland berjalan santai ke hotel untuk tidur siang dan malas-malasan karena hari yang sangat amat panas terik. Sungguh suasana Pokhara ini seperti Bali dengan tingkat kelembaban yang sangat tinggi.

            Sesudah tidur selama 3 jam, Dreamland pun bangun sesudah matahari tidak lagi menyengat dan kembali menikmati nuansa senja di Phewa Lake yang tenang. Seperti biasa menjelang sore, banyak orang yang berduyun-duyun datang ke Phewa Lake. Lagi-lagi Dreamland bertemu orang yang sama dan pernah bertemu sebelumnya saking kecilnya Pokhara ini.

            Dreamland hanya melihat aktivitas orang yang memancing di danau, menikmati santapan ringan di restoran pinggir danau, dan berjalan santai di sepanjang bibir pantai. Setelah puas dan matahari mulai tenggelam, Dreamland ke kawasan pertokoan yang lagi-lagi bertemu lagi dengan orang yang sama. Hehehe... Dreamland hanya berjalan santai saja sebelum akhirnya membeli makan di rumah makan yang sama dan pulang kembali ke hotel.

            Sungguh pengalaman tersendiri bisa menyaksikan kawasan Annapurna yang diselimuti salju di Sarangkot!



Pokhara, Nepal, 27 Agustus 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Nepal menggunakan mata uang Nepalese Rupee sebagai mata uang yang sah.

- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 104,5 - 106 INR.

- Nepal dikenal sebagai tempat wisata favorit backpacker. Penginapan murah di Kathmandu tersebar di wilayah Thamel.

- Pastikan untuk berjalan-jalan di Nepal pada saat hari masih terang karena jalanan Kathmandu, maupun Pokhara akan menjadi sangat gelap di malam hari akibat pemadaman listrik.

- Pastikan untuk membawa masker mengingat debu Kathmandu yang pekat akibat proyek perluasan jalan.

- Wisata di Nepal, antara lain Pokhara, Sarangkot, Nagarkot, Bhaktapur, Patan, Annapurna Base Camp (ABC), dan Gunung Everest. Anda bisa memilih tempat wisata sesuai dengan jenis wisata yang ingin Anda nikmati.

- Trekking di kawasan Annapurna rata-rata membutuhkan waktu 7 - 15 hari tergantung rute yang ditempuh. Tak lupa Anda harus mengajukan Trekking Permit pada otoritas yang berlisensi.

- Hemat air dan listrik sangat penting selama di Nepal karena keberadaannya sangat langka dan terbatas.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.