New
Semester, New Stories in China
Setelah menghabiskan liburan musim
panas yang penuh dengan cerita, keseruan, dan pengalaman yang tak terlupakan,
tiba saatnya bagi Dreamland untuk meneruskan kembali pendidikan di negeri Tirai
Bambu. Dreamland memulai persiapan kembali ke negeri Tirai Bambu dengan membawa
titipan oleh-oleh, khususnya Indomie yang dipesan oleh teman yang berasal dari
Ghana. Selebihnya, Dreamland membawa kopi sachet, kue, dan berbagai makanan
lainnya yang tidak dapat ditemukan di China.
Mengingat kepergian Dreamland ke
China kali ini adalah yang kedua kalinya, maka rasa deg-degan, panik, khawatir,
dan ketidakpastian tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi Dreamland.
Dreamland sendiri memulai perjalanan dengan bus Primajasa yang berangkat dari
pool Batununggal menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.00. Saat berangkat
dari rumah, kemacetan parah melanda jalanan di depan rumah Dreamland. Alhasil,
rencana naik bus pukul 16.00 terpaksa diubah menjadi pukul 17.00 karena
kemacetan yang memakan waktu hampir 25 menit. Hal ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment.
Singkat kata, Dreamland tiba di pool
Batununggal pada pukul 16.25. Dreamland menghabiskan waktu tunggu dengan
berjalan-jalan keliling Pasar Batununggal Indah yang terlihat sangat sepi dan
lenggang oleh pembeli. Sesudah berjalan-jalan, Dreamland pun duduk dan menunggu
hingga waktu keberangkatan bus tiba. Dreamland pun masuk dan duduk di kursi
yang kosong mengingat jumlah penumpang yang berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta
hanyalah sekitar 12 orang saja.
Perjalanan menuju Bandara
Soekarno-Hatta sendiri boleh dikatakan sangat cepat dan lancar. Tanpa hambatan
berarti dalam waktu 2,5 jam, Dreamland sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Terminal 2D. Sebelum mencapai Terminal 2D, Dreamland melewati Terminal 3
Ultimate yang sangat besar dan megah. Dreamland sendiri tidak menyangka
Terminal 3 Ultimate ini begitu besar dan berukuran sangat raksasa. Semoga nanti
Dreamland berkesempatan untuk mencicipi bandara yang satu ini.
Mengingat waktu tunggu Dreamland
masih sangat lama, Dreamland pun mondar mandir ke semua kios makanan yang ada
di Terminal 2. Sesudah bosan, Dreamland melihat ada konter Tax Amnesty yang
membuka kios di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Gencarnya kampanye
pemerintah untuk penggalangan dana Tax Amnesty ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland masuk ke dalam ruang Baggage
Check-In dan segera mendaftar untuk mendapatkan Boarding Pass.
Berhubung Dreamland membeli tiket
return dari kepulangan sebelumnya dari sesi Dreamland in China tahap 1,
Dreamland akan kembali menggunakan maskapai asal Korea Selatan, yakni Asiana
Airlines. Begitu mendatangi konter, lagi-lagi petugas bagasi menyapa Dreamland
dengan “Annyeong-haseyo”. Dreamland hanya tersenyum dan diam saja sambil
memberikan paspor. Baru deh petugasnya sadar kalau Dreamland bukan orang Korea.
Hehehe...
Petugas Asiana Airlines pun
menanyakan visa dan keperluan Dreamland ke China yang tentu saja untuk belajar.
Setelah bagasi dimasukkan dan Boarding Pass didapat, Dreamland pun langsung
menuju ke konter imigrasi untuk mendapatkan cap keluar Indonesia. Setelah itu,
Dreamland membakar waktu dengan mondar mandir keliling toko Duty Free yang
terbatas untuk membakar waktu yang ada.
Kebanyakan barang-barang yang dijual
adalah kerajinan tangan khas Indonesia, kopi, suvenir, sampai makanan ringan.
Pembelinya sendiri kebanyakan turis dari China Daratan. Dreamland sendiri cukup
terkejut ketika melihat ada sebuah toko makanan yang menjual snack Indonesia
dengan harga 6 USD. Satu hal yang menjadi tanda tanya bagi Dreamland adalah
bukankah kedaulatan Rupiah harus ditegakkan di Indonesia, sehingga barang yang
dijual di Indonesia haruslah dalam Rupiah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment.
Sesudah berkeliling 1,5 jam,
Dreamland masuk ke ruang tunggu akhir setelah melewati pemeriksaan tahap akhir.
Kebanyakan penumpang tertahan karena kedapatan membawa air melebihi 100 ml.
Dreamland pun duduk di ruang tunggu dan 20 menit kemudian pesawat Asiana
Airlines siap untuk diberangkatkan. Dreamland pun masuk, mengantri, dan duduk
di kursi yang sudah ditentukan. Satu hal menarik yang Dreamland perhatikan
adalah adanya pramugari dari Filipina yang bertugas di pesawat Asiana Airlines
kali ini.
Perjalanan selama 6 jam 50 menit pun
Dreamland tempuh dengan cukup membosankan. Mengingat hari sudah sangat malam,
Dreamland pun mencoba tertidur. Sebelum lampu dalam kabin diredupkan, Dreamland
dan penumpang lain dibagikan sandwich yang cukup lezat. Dreamland pun tertidur
setelah berganti pose duduk berkali-kali karena tempat duduk yang tidak nyaman.
Pentingnya memilih tempat duduk yang nyaman dalam perjalanan jarak jauh ini
akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah tidur selama 3 jam,
pramugari mulai mendorong troli makanan dan membagikan makanan. Sebelumnya
pramugari mengedarkan jus jeruk terlebih dahulu pada penumpang. Singkat kata,
makanan dibagikan dan Dreamland meneruskan aktivitas melihat sejauh mana
perjalanan pesawat Asiana Airlines yang sudah ditempuh. Kemudian Dreamland pun
hanya duduk diam saja sampai pesawat Asiana Airlines mendarat di Incheon
Airport, Seoul.
Sesampainya di Incheon Airport yang
sudah Dreamland singgahi sebanyak 4 kali, Dreamland sendiri langsung menuju ke
konter Transfer karena kapok ditolak masuk ke Korea. Dreamland melewati konter
Free Korea Transit Tour dan melihat petugas yang sama bertugas di sana. Ada
orang yang bertanya tentang acara transit, namun mereka mendapat jawaban yang
kurang memuaskan karena hanya penumpang yang berangkat dari atau ke Amerika
Serikat, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Kanada saja yang berhak memasuki
Korea Selatan tanpa visa dan ikut dalam program tur transit yang ditawarkan.
Setelah screening barang bawaan,
Dreamland pun masuk kembali ke ruang tunggu yang sudah sangat familiar karena
pernah disinggahi selama 23 jam. Dreamland langsung ke konter Korea Traditional
Culture dan membuat kerajinan tangan yang disiapkan. Rupanya tema bulan ini
sudah berganti dari sebelumnya membuat kipas lukis, yakni membuat semacam wadah
kotak dengan tempelan kertas warna warni. Uniknya aktivitas yang beragam
ditawarkan Korean Traditional Culture ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Sesudah itu, Dreamland segera naik
ke Snooze Lounge untuk mandi pagi setelah penerbangan panjang yang melelahkan.
Rupanya hanya Dreamland saja yang stand by dan mendaftar untuk mandi. Langsung
Dreamland segera mendapatkan handuk, sikat gigi, dan odol yang disiapkan
petugas kamar mandi untuk digunakan secara cuma-cuma. Singkat kata, setelah
menyegarkan diri, Dreamland pun berjalan santai melihat konser di Incheon
Airport, kemudian iring-iringan kostum kerajaan yang sudah sangat familiar bagi
Dreamland.
Waktu pun tak terasa cepat berlalu
di Incheon Airport, tiba saatnya bagi Dreamland untuk meneruskan perjalanan ke
Nanjing, China. Dreamland pun segera menuju ke Gate yang telah ditentukan,
kemudian berbaris dan duduk di kursi yang tersedia. Rupanya tipe pesawat
Jakarta - Seoul dan Seoul - Nanjing berbeda tipe, meskipun jumlah kursinya 2 -
3 - 2. Kursi bisnis rute Seoul - Nanjing dapat kita lewati saat pertama kali
masuk ke pesawat, sementara kelas bisnis rute Jakarta - Seoul terpisah pintu
masuknya.
Dreamland pun mendapat tempat duduk
sendiri, kemudian Dreamland pun menempuh perjalanan selama 2 jam 10 menit
sebelum akhirnya sampai di Nanjing. Sepanjang perjalanan, pramugari mengedarkan
makanan full set, hanya saja dalam bentuk kardus yang bisa dilipat. Hanya saja
dalam rute Seoul - Nanjing, tidak ada minuman Coca-Cola saat diminta. Mengingat
penerbangan yang sangat amat singkat, tanpa terasa Dreamland pun mendarat di
Nanjing Lukou Airport, China.
Pemandangan dari atas langit ke
permukaan darat kota Nanjing sangatlah memukau. Kita bisa melihat bentangan
jalan raya yang sangat luas dan panjang dari atas pesawat dengan utuh.
Pembangunan di China yang sangat gencar dan terorganisir ini akan Dreamland bahas
dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah mendarat di Nanjing Lukou
International Airport, Dreamland segera keluar dan mengantri ke konter imigrasi
yang tersedia.
Tanpa hambatan yang berarti, paspor
Dreamland dicap dengan Resident Permit yang berlaku di paspor Dreamland.
Sesudah itu, Dreamland menuju ke konter Baggage Claim, mengambil bagasi, dan
akhirnya keluar dari bea cukai China. Saat keluar, Dreamland agak panik ketika
melihat tidak ada satupun orang yang berasal dari Jiangsu University yang
menjemput Dreamland.
Dreamland pun menghampiri konter
Tourist Information yang ada di Nanjing, kemudian meminta tolong untuk
menghubungkan Dreamland ke nomor penjemput. Untungnya Dreamland bertemu dengan
penjemput dari Jiangsu University setelah telepon tersebut, sehingga Dreamland
tidak kelabakan harus melakukan perjalanan secara mandiri dari Nanjing Lukou
International Airport menuju Jiangsu University yang tentunya memakan biaya.
Rupanya penjemput dari kampus masih
harus menunggu beberapa orang lagi yang akan tiba dari Terminal Kedatangan
Domestik, sehingga Dreamland harus menunggu selama kurang lebih 3 jam sebelum
akhirnya kami semua berangkat ke Jiangsu University. Akhirnya setelah sekian
lama meninggalkan kampus, Dreamland akan kembali lagi melanjutkan studi di
China untuk semester terakhir.
Perjalanan menuju Jiangsu University
ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit melewati kota Jurong yang sebelumnya pernah
Dreamland singgahi saat pergi ke perkebunan strawberry bersama rombongan MBA.
Sesampainya di kampus, Dreamland menemukan begitu banyak mahasiswa baru yang
datang ke Jiangsu University. Belum cukup sampai di sana, rombongan yang tiba
di Jiangsu University bersama Dreamland ini didrop di asrama lama dan memakan
waktu pendaftaran yang sangat lama, sehingga supir minibus mengamuk karena
kelamaan menunggu.
Sesudah menunggu 1,5 jam di kampus,
Dreamland diantar ke asrama C7 untuk kembali ke kamar yang sudah ditinggal
selama 2 bulan. Dengan badan yang sudah sangat capek dan lelah akibat
perjalanan panjang, Dreamland pun segera naik ke kamar asrama untuk
beristirahat. Dreamland menemukan kamar terasa begitu pengap akibat sudah lama
ditinggal dan berdebu. Namun mengingat kondisi badan Dreamland yang sudah
sangat lelah, Dreamland pun langsung berganti pakaian dan tertidur pulas.
Tak sabar rasanya menantikan
petualangan seru baru yang akan Dreamland dapatkan dalam Dreamland in China
sesi 2 ini. Nantikan kisah perjalanan Dreamland in China hanya di Dreamland
Traveller!
Jakarta,
Seoul, Nanjing, China, 11 September 2016
Dreamland
Traveller
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.