Monday, October 3, 2016

New Semester, New Stories in China

Dreamland Traveller




New Semester, New Stories in China


            Setelah menghabiskan liburan musim panas yang penuh dengan cerita, keseruan, dan pengalaman yang tak terlupakan, tiba saatnya bagi Dreamland untuk meneruskan kembali pendidikan di negeri Tirai Bambu. Dreamland memulai persiapan kembali ke negeri Tirai Bambu dengan membawa titipan oleh-oleh, khususnya Indomie yang dipesan oleh teman yang berasal dari Ghana. Selebihnya, Dreamland membawa kopi sachet, kue, dan berbagai makanan lainnya yang tidak dapat ditemukan di China.

            Mengingat kepergian Dreamland ke China kali ini adalah yang kedua kalinya, maka rasa deg-degan, panik, khawatir, dan ketidakpastian tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi Dreamland. Dreamland sendiri memulai perjalanan dengan bus Primajasa yang berangkat dari pool Batununggal menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.00. Saat berangkat dari rumah, kemacetan parah melanda jalanan di depan rumah Dreamland. Alhasil, rencana naik bus pukul 16.00 terpaksa diubah menjadi pukul 17.00 karena kemacetan yang memakan waktu hampir 25 menit. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, Dreamland tiba di pool Batununggal pada pukul 16.25. Dreamland menghabiskan waktu tunggu dengan berjalan-jalan keliling Pasar Batununggal Indah yang terlihat sangat sepi dan lenggang oleh pembeli. Sesudah berjalan-jalan, Dreamland pun duduk dan menunggu hingga waktu keberangkatan bus tiba. Dreamland pun masuk dan duduk di kursi yang kosong mengingat jumlah penumpang yang berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta hanyalah sekitar 12 orang saja.

            Perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta sendiri boleh dikatakan sangat cepat dan lancar. Tanpa hambatan berarti dalam waktu 2,5 jam, Dreamland sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2D. Sebelum mencapai Terminal 2D, Dreamland melewati Terminal 3 Ultimate yang sangat besar dan megah. Dreamland sendiri tidak menyangka Terminal 3 Ultimate ini begitu besar dan berukuran sangat raksasa. Semoga nanti Dreamland berkesempatan untuk mencicipi bandara yang satu ini.

            Mengingat waktu tunggu Dreamland masih sangat lama, Dreamland pun mondar mandir ke semua kios makanan yang ada di Terminal 2. Sesudah bosan, Dreamland melihat ada konter Tax Amnesty yang membuka kios di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Gencarnya kampanye pemerintah untuk penggalangan dana Tax Amnesty ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah itu, Dreamland masuk ke dalam ruang Baggage Check-In dan segera mendaftar untuk mendapatkan Boarding Pass.

            Berhubung Dreamland membeli tiket return dari kepulangan sebelumnya dari sesi Dreamland in China tahap 1, Dreamland akan kembali menggunakan maskapai asal Korea Selatan, yakni Asiana Airlines. Begitu mendatangi konter, lagi-lagi petugas bagasi menyapa Dreamland dengan “Annyeong-haseyo”. Dreamland hanya tersenyum dan diam saja sambil memberikan paspor. Baru deh petugasnya sadar kalau Dreamland bukan orang Korea. Hehehe...

            Petugas Asiana Airlines pun menanyakan visa dan keperluan Dreamland ke China yang tentu saja untuk belajar. Setelah bagasi dimasukkan dan Boarding Pass didapat, Dreamland pun langsung menuju ke konter imigrasi untuk mendapatkan cap keluar Indonesia. Setelah itu, Dreamland membakar waktu dengan mondar mandir keliling toko Duty Free yang terbatas untuk membakar waktu yang ada.

            Kebanyakan barang-barang yang dijual adalah kerajinan tangan khas Indonesia, kopi, suvenir, sampai makanan ringan. Pembelinya sendiri kebanyakan turis dari China Daratan. Dreamland sendiri cukup terkejut ketika melihat ada sebuah toko makanan yang menjual snack Indonesia dengan harga 6 USD. Satu hal yang menjadi tanda tanya bagi Dreamland adalah bukankah kedaulatan Rupiah harus ditegakkan di Indonesia, sehingga barang yang dijual di Indonesia haruslah dalam Rupiah. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah berkeliling 1,5 jam, Dreamland masuk ke ruang tunggu akhir setelah melewati pemeriksaan tahap akhir. Kebanyakan penumpang tertahan karena kedapatan membawa air melebihi 100 ml. Dreamland pun duduk di ruang tunggu dan 20 menit kemudian pesawat Asiana Airlines siap untuk diberangkatkan. Dreamland pun masuk, mengantri, dan duduk di kursi yang sudah ditentukan. Satu hal menarik yang Dreamland perhatikan adalah adanya pramugari dari Filipina yang bertugas di pesawat Asiana Airlines kali ini.

            Perjalanan selama 6 jam 50 menit pun Dreamland tempuh dengan cukup membosankan. Mengingat hari sudah sangat malam, Dreamland pun mencoba tertidur. Sebelum lampu dalam kabin diredupkan, Dreamland dan penumpang lain dibagikan sandwich yang cukup lezat. Dreamland pun tertidur setelah berganti pose duduk berkali-kali karena tempat duduk yang tidak nyaman. Pentingnya memilih tempat duduk yang nyaman dalam perjalanan jarak jauh ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah tidur selama 3 jam, pramugari mulai mendorong troli makanan dan membagikan makanan. Sebelumnya pramugari mengedarkan jus jeruk terlebih dahulu pada penumpang. Singkat kata, makanan dibagikan dan Dreamland meneruskan aktivitas melihat sejauh mana perjalanan pesawat Asiana Airlines yang sudah ditempuh. Kemudian Dreamland pun hanya duduk diam saja sampai pesawat Asiana Airlines mendarat di Incheon Airport, Seoul.

            Sesampainya di Incheon Airport yang sudah Dreamland singgahi sebanyak 4 kali, Dreamland sendiri langsung menuju ke konter Transfer karena kapok ditolak masuk ke Korea. Dreamland melewati konter Free Korea Transit Tour dan melihat petugas yang sama bertugas di sana. Ada orang yang bertanya tentang acara transit, namun mereka mendapat jawaban yang kurang memuaskan karena hanya penumpang yang berangkat dari atau ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Kanada saja yang berhak memasuki Korea Selatan tanpa visa dan ikut dalam program tur transit yang ditawarkan.

            Setelah screening barang bawaan, Dreamland pun masuk kembali ke ruang tunggu yang sudah sangat familiar karena pernah disinggahi selama 23 jam. Dreamland langsung ke konter Korea Traditional Culture dan membuat kerajinan tangan yang disiapkan. Rupanya tema bulan ini sudah berganti dari sebelumnya membuat kipas lukis, yakni membuat semacam wadah kotak dengan tempelan kertas warna warni. Uniknya aktivitas yang beragam ditawarkan Korean Traditional Culture ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Sesudah itu, Dreamland segera naik ke Snooze Lounge untuk mandi pagi setelah penerbangan panjang yang melelahkan. Rupanya hanya Dreamland saja yang stand by dan mendaftar untuk mandi. Langsung Dreamland segera mendapatkan handuk, sikat gigi, dan odol yang disiapkan petugas kamar mandi untuk digunakan secara cuma-cuma. Singkat kata, setelah menyegarkan diri, Dreamland pun berjalan santai melihat konser di Incheon Airport, kemudian iring-iringan kostum kerajaan yang sudah sangat familiar bagi Dreamland.

            Waktu pun tak terasa cepat berlalu di Incheon Airport, tiba saatnya bagi Dreamland untuk meneruskan perjalanan ke Nanjing, China. Dreamland pun segera menuju ke Gate yang telah ditentukan, kemudian berbaris dan duduk di kursi yang tersedia. Rupanya tipe pesawat Jakarta - Seoul dan Seoul - Nanjing berbeda tipe, meskipun jumlah kursinya 2 - 3 - 2. Kursi bisnis rute Seoul - Nanjing dapat kita lewati saat pertama kali masuk ke pesawat, sementara kelas bisnis rute Jakarta - Seoul terpisah pintu masuknya.

            Dreamland pun mendapat tempat duduk sendiri, kemudian Dreamland pun menempuh perjalanan selama 2 jam 10 menit sebelum akhirnya sampai di Nanjing. Sepanjang perjalanan, pramugari mengedarkan makanan full set, hanya saja dalam bentuk kardus yang bisa dilipat. Hanya saja dalam rute Seoul - Nanjing, tidak ada minuman Coca-Cola saat diminta. Mengingat penerbangan yang sangat amat singkat, tanpa terasa Dreamland pun mendarat di Nanjing Lukou Airport, China.

            Pemandangan dari atas langit ke permukaan darat kota Nanjing sangatlah memukau. Kita bisa melihat bentangan jalan raya yang sangat luas dan panjang dari atas pesawat dengan utuh. Pembangunan di China yang sangat gencar dan terorganisir ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah mendarat di Nanjing Lukou International Airport, Dreamland segera keluar dan mengantri ke konter imigrasi yang tersedia.

            Tanpa hambatan yang berarti, paspor Dreamland dicap dengan Resident Permit yang berlaku di paspor Dreamland. Sesudah itu, Dreamland menuju ke konter Baggage Claim, mengambil bagasi, dan akhirnya keluar dari bea cukai China. Saat keluar, Dreamland agak panik ketika melihat tidak ada satupun orang yang berasal dari Jiangsu University yang menjemput Dreamland.

            Dreamland pun menghampiri konter Tourist Information yang ada di Nanjing, kemudian meminta tolong untuk menghubungkan Dreamland ke nomor penjemput. Untungnya Dreamland bertemu dengan penjemput dari Jiangsu University setelah telepon tersebut, sehingga Dreamland tidak kelabakan harus melakukan perjalanan secara mandiri dari Nanjing Lukou International Airport menuju Jiangsu University yang tentunya memakan biaya.

            Rupanya penjemput dari kampus masih harus menunggu beberapa orang lagi yang akan tiba dari Terminal Kedatangan Domestik, sehingga Dreamland harus menunggu selama kurang lebih 3 jam sebelum akhirnya kami semua berangkat ke Jiangsu University. Akhirnya setelah sekian lama meninggalkan kampus, Dreamland akan kembali lagi melanjutkan studi di China untuk semester terakhir.

            Perjalanan menuju Jiangsu University ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit melewati kota Jurong yang sebelumnya pernah Dreamland singgahi saat pergi ke perkebunan strawberry bersama rombongan MBA. Sesampainya di kampus, Dreamland menemukan begitu banyak mahasiswa baru yang datang ke Jiangsu University. Belum cukup sampai di sana, rombongan yang tiba di Jiangsu University bersama Dreamland ini didrop di asrama lama dan memakan waktu pendaftaran yang sangat lama, sehingga supir minibus mengamuk karena kelamaan menunggu.

            Sesudah menunggu 1,5 jam di kampus, Dreamland diantar ke asrama C7 untuk kembali ke kamar yang sudah ditinggal selama 2 bulan. Dengan badan yang sudah sangat capek dan lelah akibat perjalanan panjang, Dreamland pun segera naik ke kamar asrama untuk beristirahat. Dreamland menemukan kamar terasa begitu pengap akibat sudah lama ditinggal dan berdebu. Namun mengingat kondisi badan Dreamland yang sudah sangat lelah, Dreamland pun langsung berganti pakaian dan tertidur pulas.

            Tak sabar rasanya menantikan petualangan seru baru yang akan Dreamland dapatkan dalam Dreamland in China sesi 2 ini. Nantikan kisah perjalanan Dreamland in China hanya di Dreamland Traveller!



Jakarta, Seoul, Nanjing, China, 11 September 2016



Dreamland Traveller



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.