Sunday, October 30, 2016

Day 6 : Crazy Traffic To Kathmandu

Dreamland Traveller




Day 6 : Crazy Traffic To Kathmandu


            Akhirnya setelah berwisata selama 3 hari di Pokhara, Dreamland pun akan pulang kembali ke Kathmandu. Dreamland pun bangun pagi dan diantar ke Tourist Bus Terminal oleh supir hotel. Sesampainya di Tourist Bus Terminal, banyak sekali tukang bus yang sibuk mengatur turis agar mendapat bus yang sesuai. Dreamland sendiri menunjukkan tiket Golden Travel dan menunjukkan bus yang harus dinaiki. Sayangnya, jam berangkatnya bukan pukul 07.00, tapi jam 08.00! Alhasil Dreamland harus menunggu selama 1 jam sambil berdiri di sini.

            Di Tourist Bus Terminal ini terdapat penjual roti keliling, penjual suvenir, dan penjual tiket bus. Harga tiket bus ke Kathmandu jika beli langsung adalah 700 NPR, tapi untuk warga lokal mendapat tarif 600 NPR. Dreamland pun pergi ke toilet dan lagi-lagi bau dan kondisinya sangat mengenaskan. Setelah puas berkeliling dan melihat puluhan turis yang datang dan akan pulang kembali ke Kathmandu, Dreamland pun masuk ke dalam bus untuk menempati tempat duduk di bagian belakang.

            Pikir Dreamland kursi bagian belakang ini akan sepi, eh tidak tahunya ada bule asal Skotlandia, orang Nepal yang kerja di Dubai, dan orang Nepal asli yang duduk juga di belakang. Jadilah Dreamland duduk sempit-sempitan di sini. Dreamland pun mengobrol dengan bule Skotlandia yang sudah berwisata 2 bulan di India dan Nepal, dia mengatakan paling suka Pokhara dari kunjungannya kali ini.

            Bus pun berjalan dan jalanan khas Nepal yang bergoyang pun kembali dilalui. Pemandangan sepanjang jalan pun sama, hanya saja hari ini sangat berawan, sehingga pemandangannya tidak seeksotis saat pertama kali datang. Singkat kata, bus berhenti sebanyak 4 kali di 4 rest area. Pertama berhenti di rest area antah berantah yang memungut biaya untuk kencing. Kedua berhenti di rest area untuk makan siang. Ketiga berhenti lagi di rest area untuk makan siang lagi. Keempat berhenti di rest area untuk buang air saja.

            Jalan yang berbatu-batu, rute yang meliuk-liuk, dan kondisi jalan yang rusak kembali Dreamland alami. Mendekati Kathmandu, kemacetan parah terjadi dan membuat perjalanan jadi molor hingga 10 jam. Bule di depan Dreamland sudah berdiri dan melihat dengan putus asa. Bule Skotlandia sih asyik saja membaca buku, sementara orang lokalnya sih sudah kayak cacing kepanasan. Kemacetan ekstrim yang memakan waktu 3 jam di Kathmandu sendiri akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Singkat kata, bule yang duduk di depan Dreamland minta turun karena sudah tidak sanggup lagi duduk di bus yang super macet ini. Beberapa warga lokal pun turun membawa barang bawaan seabrek di sebuah sudut jalan yang banyak taksi. Dreamland sendiri tidak bergeming karena akan berhenti di daerah Kalimati. Eh ketika dijawab, malah tidak berhenti di Kalimati! Sialan! Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.

            Dreamland dan semua penumpang malah diturunkan di jalan yang antah berantah. Tambah bingunglah Dreamland. Si kenek yang meminjamkan HP untuk menelepon Srizan juga malah langsung kabur begitu saja. Dreamland langsung berjalan kaki saja menuju area Bafal dari petunjuk orang lokal setempat daripada nanti salah jalan lagi. Eh sudah berjalan hampir 1 jam melewati jalan yang kondisinya sama persis kok tidak sampai-sampai ya. Mana jalan yang ada sangat berdebu dan makin gelap.

            Dreamland pun akhirnya sampai di Swayambhu area yang pernah dikunjungi dan menyerah untuk menggunakan bus karena rupanya area Bafal masih sangat jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Dreamland pun naik bus dan membayar 15 NPR per orang. Tak lupa Dreamland meminta agar kenek bus memberitahu di mana harus turun dan berjalan ke area Bafal.

            Setelah naik bus selama 10 menit, Dreamland pun diturunkan di sebuah area yang gelap dekat lapangan futsal. Dreamland pun langsung berjalan mencari arah dan bertanya ke orang setempat karena semuanya sudah terlihat gelap. Tak kurang akal, Dreamland menjadikan Hotel Soltee sebagai patokan untuk berjalan. Ting! Rupanya hal ini berhasil karena Dreamland berhasil menemukan sebuah kuil kecil yang sangat familiar sebelum akhirnya bisa sampai ke rumah Srizan dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

            Perjalanan meraba jalan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Begitu sampai rumah, langsung deh mama Srizan mengatakan sangat cemas kalau terjadi apa-apa dengan Dreamland. 5 menit kemudian, papa dan Srizan sampai di rumah dengan skuter akibat tidak menemukan Dreamland di tempat yang diberitahu kenek bus. Waduh Dreamland jadi merepotkan seisi rumah begini, jadi tambah merasa bersalah.

            Sesampainya di rumah, Dreamland menceritakan pengalaman di Pokhara pada Srizan dan keluarga, diundang untuk makan malam, dan akhirnya beristirahat karena badan yang rontok akibat perjalanan seharian penuh ini. Sungguh benar-benar drama perjalanan bus Pokhara - Kathmandu yang tidak terlupakan selama berada di Nepal!



Pokhara, Kathmandu, Nepal, 29 Agustus 2016



Dreamland Traveller



Catatan:

- Nepal menggunakan mata uang Nepalese Rupee sebagai mata uang yang sah.

- Kurs 1 USD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 104,5 - 106 INR.

- Nepal dikenal sebagai tempat wisata favorit backpacker. Penginapan murah di Kathmandu tersebar di wilayah Thamel.

- Pastikan untuk berjalan-jalan di Nepal pada saat hari masih terang karena jalanan Kathmandu, maupun Pokhara akan menjadi sangat gelap di malam hari akibat pemadaman listrik.

- Pastikan untuk membawa masker mengingat debu Kathmandu yang pekat akibat proyek perluasan jalan.

- Wisata di Nepal, antara lain Pokhara, Sarangkot, Nagarkot, Bhaktapur, Patan, Annapurna Base Camp (ABC), dan Gunung Everest. Anda bisa memilih tempat wisata sesuai dengan jenis wisata yang ingin Anda nikmati.

- Trekking di kawasan Annapurna rata-rata membutuhkan waktu 7 - 15 hari tergantung rute yang ditempuh. Tak lupa Anda harus mengajukan Trekking Permit pada otoritas yang berlisensi.

- Hemat air dan listrik sangat penting selama di Nepal karena keberadaannya sangat langka dan terbatas.



~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.