Dreamland Traveller
Day
2 : Wedding Ceremony and Celebration
Pagi
pun tiba dengan cepat di Pekanbaru. Dreamland pun segera bersiap-siap untuk
sarapan dan berganti pakaian mengingat hari ini Dreamland harus mengikuti
prosesi pernikahan secara utuh dari awal hingga akhir. Ketika Dreamland turun
untuk sarapan pagi, rupanya tamu hotel sudah berduyun-duyun memenuhi tempat
breakfast. Makanan yang disediakan pun sudah hampir habis dan terbatas.
Alhasil, Dreamland harus cepat mengambil makanan agar tidak kehabisan.
Pentingnya bangun lebih pagi untuk sarapan akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Setelah
itu, mobil yang akan membawa Dreamland dan rombongan ke Gereja untuk
pemberkatan pernikahan pun sudah siap. Dreamland pun segera mempersiapkan diri
dan naik ke mobil yang akan membawa Dreamland ke Gereja Kristen Indonesia
Pekanbaru di Jalan Tanjung Datuk. Setibanya di tempat acara, Dreamland segera
masuk dan naik ke aula kebaktian untuk menunggu kedua mempelai datang ke lokasi
acara pemberkatan pernikahan. Jemaat yang hadir terus berdatangan dan
dipisahkan tempat duduknya menurut kekerabatan pada mempelai pria atau wanita.
Setelah
menunggu selama hampir 1 jam, akhirnya kedua mempelai tiba juga dengan kedua
orang tua mereka. Diawali dengan orang tua mempelai pria, dilanjutkan dengan
mempelai pria, kemudian orang tua mempelai wanita, dan akhirnya mempelai wanita
beserta dayang-dayangnya (bridesmaid).
Kedua mempelai langsung duduk di bagian depan tengah aula untuk mendapat
siraman Firman Tuhan dari Pdt. Armin L. Khotbah hari ini dibawakan dalam 2
bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin.
Liturgi
ibadah pun dibawakan dalam format GKI secara khusyuk. Hal menarik yang terjadi
dalam ibadah adalah pengucapan janji suci pernikahan yang mendapat sambutan
meriah dari jemaat, serta pembukaan cadar mempelai wanita oleh mempelai pria.
Setelah kedua mempelai diberkati oleh pendeta, mereka pun menandatangani
sertifikat pernikahan yang menyatakan bahwa mereka sudah sah sebagai suami
istri. Momen mengharukan terjadi tatkala mempelai pria dan wanita menghampiri
orang tua mereka untuk mengucapkan salam perpisahan karena akan melepas masa
lajang mereka. Banyak jemaat yang meneteskan acara dalam sesi ini.
Setelah
semua rangkaian ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di
lantai bawah aula kebaktian. Selanjutnya Dreamland dan rombongan diantar
kembali ke hotel untuk mengikuti acara te pai. Acara te pai sendiri dilakukan
di Hotel Furaya. Mengingat acara te pai terjadi penundaan yang cukup lama,
Dreamland pun memutuskan untuk berkunjung ke toko oleh-oleh terlebih dahulu
yang ada di seberang hotel, yakni Toko Kembang Sari. Banyak sekali kudapan yang
bisa dibeli di sini, mulai dari Keripik Ikan Lomek, Dodol Durian Asli, Bolu
Gulung, dan lain sebagainya.
Sesudah
memilih sejumlah oleh-oleh yang akan dibeli, Dreamland pun kembali lagi ke
hotel untuk mengikuti prosesi te pai yang ternyata masih juga belum dimulai.
Setelah menunggu lagi selama 10 menit, akhirnya kedua mempelai datang dan
prosesi pun akan segera dimulai. Prosesi te pai ini adalah salah satu tradisi
Tionghua yang masih dilakukan sebagai penghormatan terhadap orang tua dan
meminta doa restu agar perjalanan pernikahan mereka dapat berjalan dengan
lancar.
Acara
te pai dimulai dari orang tua yang paling tua, yakni kakek atau kung-kung dalam
bahasa Tionghua. Sayang sekali rasanya jika melihat kung-kung sendirian karena
nenek baru saja dipanggil Tuhan pada 25 Juni silam. Ya itulah kehidupan.
Terkadang kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, meskipun
sudah direncanakan secara matang. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Sesudah itu dilanjutkan kedua orang tua mempelai, saudara
orang tua mempelai berdasarkan urutan umur, dan akhirnya saudara sepupu yang
mengucapkan selamat.
Te
pai ini dilakukan dengan pemberian teh dari mempelai, kemudian orang yang
diberi akan memberikan angpao atau kalung sebagai kenang-kenangan terakhir.
Mengapa disebut kenang-kenangan terakhir? Menurut informasi yang Dreamland terima,
seseorang yang sudah menikah TIDAK akan lagi mendapat bantuan dana dari orang
tua dan harus memberi justru saat Tahun Baru Imlek tiba pada saudara atau
anak kecil yang belum menikah. Cukup
menarik bisa mengikuti prosesi adat Tionghua yang menjadi akar budaya Dreamland
ini. Kami pun menutup prosesi ini dengan foto bersama.
Setelah
prosesi te pai berakhir, Dreamland langsung mengisi waktu yang sangat terbatas
dengan jalan-jalan ke mal Pekanbaru. Mal Pekanbaru ini boleh dikatakan cukup
sepi jika dibandingkan mal di kota besar yang ada di Pulau Jawa. Kalau boleh
disetarakan mungkin seperti mal di Cianjur atau Sukabumi yang penjualnya masih
berupa kios-kios terpisah. Mal ini sendiri mempunyai toko baju, wahana bermain
dan foodcourt, pameran buku, serta supermarket. Dreamland sendiri hanya
berjalan-jalan dan membeli baju saja karena motifnya disukai. Sesudah mengisi
waktu selama 2 jam untuk berjalan-jalan, Dreamland berjalan pulang kembali ke
Hotel Furaya karena waktu yang mepet untuk bersiap-siap mengikuti resepsi
pernikahan.
Dreamland
pun sempat mampir ke jalan yang dipenuhi kuliner lokal untuk melihat dan
mencicipi beberapa kudapan khas Pekanbaru mengingat ini adalah hari terakhir
Dreamland untuk menikmati Pekanbaru. Kuliner yang dijual, antara lain martabak,
pempek Palembang, kue pancung, kue pukis, dan lain sebagainya. Setelah itu,
Dreamland mampir lagi ke Pasar Buah Pekanbaru dan kembali menuju hotel. Di
hotel, rupanya semua orang sedang bersiap-siap untuk menuju resepsi pernikahan
yang ada di aula Hotel Furaya.
Mengingat
Dreamland adalah keluarga dari mempelai wanita, Dreamland pun duduk di bagian
meja khusus di paling depan dekat panggung, sehingga bisa mendapatkan
pemandangan paling strategis. Saat datang ke resepsi, pihak keluarga masih
bersiap-siap untuk menyambut tamu dengan bersalaman. Sebelum masuk ke tempat
acara, Dreamland sempat memanfaatkan jasa foto instan yang ada di depan dengan
dekorasi yang telah disediakan. Resepsi malam ini dilakukan dengan konsep cia
ciu atau meja bundar.
Acara
resepsi sendiri berlangsung meriah karena aula yang luas dan tamu undangan yang
sangat banyak hadir di sini. Prosesinya sendiri sangat umum, yakni potong kue
pengantin, bersulang, dan wedding kiss. Banyak sekali suguhan yang disajikan,
mulai dari makanan, tarian, nyanyian, dan lain sebagainya. Sepanjang acara,
live music yang menyanyikan lagu-lagu khas pernikahan terus berkumandang, tak
ketinggalan juga penyanyi spesialis bahasa Mandarin yang memukau dengan teknik
vokal yang meliuk-liuk. Acara pun berakhir tatkala sesi foto bersama mempelai,
serta semua tamu undangan sudah meninggalkan tempat acara.
Dreamland pun segera kembali ke kamar untuk
beristirahat, mandi, dan tidur mengingat esok hari Dreamland harus pulang
kembali ke Bandung karena jadwal pesawat AirAsia yang sangat pagi, yakni 09.00.
Senang sekali rasanya bisa mengikuti prosesi pernikahan secara utuh hari ini
dan melihat sekilas mal Pekanbaru!
Pekanbaru, Indonesia, 10 Oktober 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Pekanbaru merupakan kota ketiga terbesar di Pulau
Sumatera.
- Sebagai kota yang berada dekat dengan wilayah
Malaysia, pengaruh budaya Melayu sangatlah kentara dalam berbagai hal, mulai
dari makanan, bentuk bangunan, budaya, cara berbicara, dan lain sebagainya.
- Berbagai wisata yang bisa dikunjungi di Pekanbaru,
antara lain Taman Rekreasi Danau Wisata Bandar Khayangan, Taman Puteri Kaca
Mayang, Bandar Serai, Dekranasda Pekanbaru, Museum Sang Nilai Utama, Pasar
Bawah, Plaza Senapelan, Masjid Agung An-Annur, Mesjid Raya, dan lain
sebagainya.
- Mengingat kebakaran hutan sangat sering sekali
terjadi di Pekanbaru, pastikan untuk menyiapkan masker untuk menutupi hidung
saat berjalan-jalan di Pekanbaru.
- Pastikan untuk membeli kudapan khas Pekanbaru
untuk merasakan kekayaan cita rasa nusantara.
~
oOo ~