TKI
Riwayatmu Kini
Berbagai
berita tentang TKI di luar negeri melalui media cetak, TV, dan online selalu mengungkapkan berbagai
penyiksaan, kasus pelecehan seksual, penganiayaan, dan hal-hal negatif lainnya
pada publik. Akibatnya yang muncul di benak masyarakat Indonesia, termasuk
Dreamland adalah TKI selalu menjadi korban kebiadaban majikan di luar negeri
sampai harus terjun dengan selimut untuk kabur atau melarikan diri karena takut
dipukul.
Ketika
Dreamland pergi ke Malaysia, Dreamland menemui banyak sekali Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) di sana. Tatkala Dreamland menanyakan asal mereka yang
bervariasi, mulai dari Medan hingga Surabaya, mereka dengan ramah melayani
Dreamland dengan baik. Maklum bertemu rekan satu tanah air pasti mengingatkan
dan mengobati rasa kangen mereka akan Indonesia, bukan? Hehe…
Waktu
ditanya mengenai pekerjaan mereka di sana, mereka dengan semangat menjelaskan
betapa nyamannya menjadi TKI di Malaysia. Mereka diberi gaji 1.000 RM untuk
menjaga toko, diberi tempat tinggal gratis, dan bosnya pun selalu memberi bonus
jika ia akan pulang kampung. Ketika ditanya apakah mau pulang ke Indonesia?
Jawabannya tidak! TKI ini mengatakan gaji di sini sangat besar dan mencukupi
kebutuhan hidupnya dibandingkan di negara sendiri.
Memang
ketika Dreamland melihat kinerja mereka yang ramah, santun, sopan, dan penuh
senyum saat melayani tamu, majikan mereka pasti senang mempekerjakan mereka di
sini. Tak heran jika mereka digaji dengan layak dan diberi tempat tinggal
karena pekerjaan mereka yang oke. Dreamland justru bertanya-tanya mengapa media
di Indonesia banyak menayangkan TKI yang tersiksa, jadi gila, atau hal negatif
lainnya. Buktinya Dreamland bisa menemukan angle
lain dari TKI. Apakah media kita gemar sekali mengompori masyarakat agar
membenci Malaysia karena banyak TKI kita mengemis ringgit di sana?
TKI
di sana pun rata-rata hidup secara layak. Mereka tinggal di apartemen murah
yang layak huni, memakai pakaian yang lumayan, serta bisa mengirimi uang untuk
keluarga mereka di Indonesia. Rasanya berita miring tentang TKI hampir tidak
terbukti sama sekali di sini. Dreamland justru menemukan asumsi lain yang
membuat beberapa TKI malang mengalami hal yang tidak menyenangkan selama di
luar negeri.
Rasanya
semua majikan waras di muka Bumi ini senang jika TKI yang mereka terima bisa
bekerja dengan baik dan menurut ketika disuruh. Dreamland melihat TKI yang
bagus tidak pernah tuh rasanya mengalami penyiksaan dan dianiaya majikan. Yang
ada justru TKI sudah dianggap bagian dari keluarga mereka, digaji tinggi, dan
diantar dan dibelikan tiket pulang secara cuma-cuma. Bisa jadi TKI yang
berkualitas rendahlah yang membuat majikan di sana berang dan akhirnya
menyiksa. Jika disuruh A tidak bisa, disuruh B malas-malasan, dan disuruh C membangkang.
Siapa sih yang tidak geram juga? Mungkin TKI tipe inilah yang menghiasi berita
kita di berbagai media.
Lagipula
pemerintah tidak pernah sadar untuk mengirimkan TKI berkualitas ke luar negeri.
Pemerintah selalu mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas TKI yang akan
bekerja di negara lain. Akibatnya, TKI tidak siap dengan berbagai tugas yang
harus mereka emban dan membuat para majikan kesal. Coba saja kalau TKI yang
kita kirim pandai, pasti semua majikan senang dan mereka bisa menjadi sumber devisa
yang paling menjanjikan bagi negara kita. Jadi jangan salahkan melulu majikan
di negara lain, sementara pemerintah terus mengirim TKI dengan kualitas yang
rendah.
Nasib
TKI yang berkualitas, ramah, dan penuh senyum justru Dreamland lihat lebih baik
dibandingkan bekerja di Indonesia yang diupah rendah. Mereka tidak tampak
tersiksa, justru sangat menikmati pekerjaan mereka di sana. Maka dari itu,
saran bagi pemerintah Indonesia yang menggembar-gembor penyiksaan TKI di luar
negeri secara masif di media. Berikan perbekalan dan pelatihan yang memadai
bagi calon TKI agar dapat bekerja dengan baik.
Cara
untuk memakai mesin cuci tipe A, membersihkan lantai dengan penyedot debu, dan
lain sebagainya yang digunakan di negara lain. Yakinlah bahwa TKI kita akan dihargai
dan diapresiasi dengan tinggi, jika mampu melakukan tugasnya dengan baik. Soal
TKI disilet, dipukul, ditonjok, dan lain sebagainya bisa jadi karena TKI
tersebut tidak bisa diberitahu dan membuat kesal majikannya. Ingat, jangan
pernah melihat sesuatu dari satu sisi, tapi lihat sisi lainnya karena apa yang
tampak di depan kita ternyata tidak seperti yang kita kira didalamnya. Nasib
TKI tidak seburuk itu rupanya!
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.