Saturday, May 11, 2013

TKI Riwayatmu Kini

Dreamland Traveller Moment


TKI Riwayatmu Kini
            Berbagai berita tentang TKI di luar negeri melalui media cetak, TV, dan online selalu mengungkapkan berbagai penyiksaan, kasus pelecehan seksual, penganiayaan, dan hal-hal negatif lainnya pada publik. Akibatnya yang muncul di benak masyarakat Indonesia, termasuk Dreamland adalah TKI selalu menjadi korban kebiadaban majikan di luar negeri sampai harus terjun dengan selimut untuk kabur atau melarikan diri karena takut dipukul.
            Ketika Dreamland pergi ke Malaysia, Dreamland menemui banyak sekali Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sana. Tatkala Dreamland menanyakan asal mereka yang bervariasi, mulai dari Medan hingga Surabaya, mereka dengan ramah melayani Dreamland dengan baik. Maklum bertemu rekan satu tanah air pasti mengingatkan dan mengobati rasa kangen mereka akan Indonesia, bukan? Hehe…
            Waktu ditanya mengenai pekerjaan mereka di sana, mereka dengan semangat menjelaskan betapa nyamannya menjadi TKI di Malaysia. Mereka diberi gaji 1.000 RM untuk menjaga toko, diberi tempat tinggal gratis, dan bosnya pun selalu memberi bonus jika ia akan pulang kampung. Ketika ditanya apakah mau pulang ke Indonesia? Jawabannya tidak! TKI ini mengatakan gaji di sini sangat besar dan mencukupi kebutuhan hidupnya dibandingkan di negara sendiri.
            Memang ketika Dreamland melihat kinerja mereka yang ramah, santun, sopan, dan penuh senyum saat melayani tamu, majikan mereka pasti senang mempekerjakan mereka di sini. Tak heran jika mereka digaji dengan layak dan diberi tempat tinggal karena pekerjaan mereka yang oke. Dreamland justru bertanya-tanya mengapa media di Indonesia banyak menayangkan TKI yang tersiksa, jadi gila, atau hal negatif lainnya. Buktinya Dreamland bisa menemukan angle lain dari TKI. Apakah media kita gemar sekali mengompori masyarakat agar membenci Malaysia karena banyak TKI kita mengemis ringgit di sana?
            TKI di sana pun rata-rata hidup secara layak. Mereka tinggal di apartemen murah yang layak huni, memakai pakaian yang lumayan, serta bisa mengirimi uang untuk keluarga mereka di Indonesia. Rasanya berita miring tentang TKI hampir tidak terbukti sama sekali di sini. Dreamland justru menemukan asumsi lain yang membuat beberapa TKI malang mengalami hal yang tidak menyenangkan selama di luar negeri.
            Rasanya semua majikan waras di muka Bumi ini senang jika TKI yang mereka terima bisa bekerja dengan baik dan menurut ketika disuruh. Dreamland melihat TKI yang bagus tidak pernah tuh rasanya mengalami penyiksaan dan dianiaya majikan. Yang ada justru TKI sudah dianggap bagian dari keluarga mereka, digaji tinggi, dan diantar dan dibelikan tiket pulang secara cuma-cuma. Bisa jadi TKI yang berkualitas rendahlah yang membuat majikan di sana berang dan akhirnya menyiksa. Jika disuruh A tidak bisa, disuruh B malas-malasan, dan disuruh C membangkang. Siapa sih yang tidak geram juga? Mungkin TKI tipe inilah yang menghiasi berita kita di berbagai media.
            Lagipula pemerintah tidak pernah sadar untuk mengirimkan TKI berkualitas ke luar negeri. Pemerintah selalu mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas TKI yang akan bekerja di negara lain. Akibatnya, TKI tidak siap dengan berbagai tugas yang harus mereka emban dan membuat para majikan kesal. Coba saja kalau TKI yang kita kirim pandai, pasti semua majikan senang dan mereka bisa menjadi sumber devisa yang paling menjanjikan bagi negara kita. Jadi jangan salahkan melulu majikan di negara lain, sementara pemerintah terus mengirim TKI dengan kualitas yang rendah.
            Nasib TKI yang berkualitas, ramah, dan penuh senyum justru Dreamland lihat lebih baik dibandingkan bekerja di Indonesia yang diupah rendah. Mereka tidak tampak tersiksa, justru sangat menikmati pekerjaan mereka di sana. Maka dari itu, saran bagi pemerintah Indonesia yang menggembar-gembor penyiksaan TKI di luar negeri secara masif di media. Berikan perbekalan dan pelatihan yang memadai bagi calon TKI agar dapat bekerja dengan baik.
            Cara untuk memakai mesin cuci tipe A, membersihkan lantai dengan penyedot debu, dan lain sebagainya yang digunakan di negara lain. Yakinlah bahwa TKI kita akan dihargai dan diapresiasi dengan tinggi, jika mampu melakukan tugasnya dengan baik. Soal TKI disilet, dipukul, ditonjok, dan lain sebagainya bisa jadi karena TKI tersebut tidak bisa diberitahu dan membuat kesal majikannya. Ingat, jangan pernah melihat sesuatu dari satu sisi, tapi lihat sisi lainnya karena apa yang tampak di depan kita ternyata tidak seperti yang kita kira didalamnya. Nasib TKI tidak seburuk itu rupanya!

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.