Friday, January 23, 2015

Day 7 : Tingginya Taipei 101 dan Heningnya Martyr’s Shrine

Dreamland Traveller


Day 7 : Tingginya Taipei 101 dan Heningnya Martyr’s Shrine
            Tak terasa Dreamland sudah memasuki penghujung tur land only Taiwan trip. Dreamland mengawali hari ini dengan bangun pagi, sarapan, dan berkemas untuk kemudian naik ke bus seperti biasa. Sarapan di Twin Star Hotel ini kurang bagus dan sangat sedikit variasinya. Tidak ada nasi yang disediakan, sehingga perut Dreamland masih keroncongan meskipun sudah sarapan. Sesudah semua peserta berkumpul di lantai dasar, kami pun segera naik ke dalam bus.
            Destinasi pertama yang Dreamland dan rombongan kunjungi hari ini adalah Sanyi Wood Sculpture Old Street. Lokasi ini sangat amat tidak menarik dan sepi dari turis. Kami diminta melihat ukiran kayu, serta berbelanja suvenir yang ada didalam. Beberapa peserta tur malah bermain mesin capit boneka karena tidak ada aktivitas menarik yang bisa dilakukan. Benar-benar destinasi wisata yang sangat menghabiskan waktu dan tidak worthed untuk dikunjungi.
            Jenis barang jualannya rata-rata kerajinan kayu yang harganya sangat mahal. Ada juga furniture, teh, dan oleh-oleh makanan di lantai dasar, tapi Dreamland tidak berminat melihatnya karena sepi pengunjung. Setelah selesai, kami pun naik ke bus menuju ke kota akhir tur, yakni Taipei. Perjalanan menuju Taipei ini memakan waktu 1,5 jam. Mengingat badan yang masih ngantuk, akhirnya Dreamland pun tertidur.
            Sesampainya di Taipei, Dreamland langsung diajak menuju Vigor Kobo yang merupakan toko kue ternama di Taiwan. Harga kuenya pun tidak tanggung-tanggung mahalnya, mulai dari 300 TWD ke atas untuk 1 boxnya. Wow! Bahkan Dreamland melihat ada turis Tiongkok Daratan yang berbelanja kue sampai 5.000 TWD! Waduh mahal amat. Jadilah Dreamland hanya cicip-cicip kue saja, setelah itu keluar dan melihat hal lainnya.
            Selanjutnya, kami diminta naik bus karena akan menuju toko pemerintah selanjutnya, yakni Chung-Hwa Pui-Shiou Museum. Rupanya kedoknya saja museum, isinya tempat jualan giok dan batu mulia. Seperti biasa, kita dijelaskan tentang legenda macan yang ada di pintu masuk untuk menolak bala-bala kemalangan dan terakhirnya dibawa masuk ke sebuah ruangan untuk dijelaskan tentang batu mulia yang membawa hoki.
            Akhir cerita, kami diminta menuliskan nama dalam Hanzi atau nama Mandarin untuk diramal peruntungan dan diberikan batu yang cocok sesuai nama untuk peruntungan. Dreamland sih malas dan memilih keluar saja. Acara di toko giok ini memakan waktu sampai 2 jam dan tur leader tersayang itu tenang-tenang saja ya. Kalau tempat wisata saja udah buru-buru ga karuan. Benar-benar keterlaluan! Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Hal ini yang membuat Dreamland terkejut adalah ada peserta tur yang membeli sebuah patung giok kecil seharga lebih dari 10.000 TWD. Gila tajir amat ya keluarga yang satu ini! Selanjutnya kami naik bus menuju restoran untuk makan siang. Restoran ini letaknya dekat dengan Miramar Mall. Begitu masuk ke restoran, bentuknya sangat unik dan desainnya aneh. Mengambil konsep suku pedalaman, makanan restoran ini tetap saja Chinese Food rupanya.
            Sehabis makan, kami pun sibuk berfoto dengan interior restoran sebelum akhirnya diminta naik ke bus menuju destinasi selanjutnya, yakni Martyr’s Shrine. Rupanya bangunan kuil ini tadi sudah Dreamland lewati saat menuju restoran. Kuil ini sebenarnya biasa-biasa saja, tapi acara pergantian jaga petugas inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kita bisa melihat prosesi pergantian petugas yang bergerak layaknya patung hidup dan menjaga kuil selama 1 jam penuh.
            Bagian belakang kuil terdapat papan nama dari kayu berisi nama pahlawan yang gugur di medan perang dalam membela Republic of China alias Taiwan. Ada juga rangkaian sejarah aneka perang yang terjadi, pahlawan yang bertempur, hingga akhirnya awal lahirnya Taiwan sebagai sebuah republik. Sayangnya lagi-lagi karena tur leader memberi waktu serba mepet jadilah Dreamland tidak bisa menikmati tempat ini lebih lama dan menjadi orang terakhir yang masuk bus.
            Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taipei 101 yang sangat tersohor dan ternama itu. Perjalanan menuju Taipei 101 memakan waktu 30 menit dari Martyr’s Shrine. Kita bisa melihat betapa tingginya gedung Taipei 101 yang katanya sempat menerima predikat sebagai gedung tertinggi di dunia dari dalam bus ketika jarak masih cukup jauh. Begitu sampai di Taipei 101 Building, ada demonstrasi yang sedang terjadi dan polisi yang berjaga. Entah apa yang dibicarakan, tapi aksi demonya damai dan tertib. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Kami diberi waktu 1 jam untuk eksplorasi Taipei 101, tapi tidak disarankan naik ke lantai 89 karena antrian yang sangat panjang dan waktu yang terbatas. Harga tiket sekali naik ke atas adalah 500 TWD. Bagian bawah Taipei 101 ini mal mewah layaknya Grand Indonesia atau KLCC Kuala Lumpur yang menjual brand-brand ternama. Semua penjaganya pun orang Taiwan terpilih yang berkostum jas dan kemeja mewah. Malah Dreamland tampak seperti gembel yang masuk ke mal ini. Hehehe…
            Isi mal yang tidak dapat dibeli membuat Dreamland hanya melihat-lihat saja. Dreamland melihat pintu masuk menuju lantai atas Taipei 101 dan memang antriannya sangat panjang. Banyak sekali turis yang penasaran dengan pemandangan kota Taipei dari atas gedung pencakar langit ini. Bagian lantai dasar Taipei 101 adalah food court premium yang menjual aneka makanan dengan harga di atas rata-rata.
            Sesudah puas berkeliling sejenak, kami pun berkumpul kembali ke bus dalam waktu yang sudah ditentukan. Dreamland sedih karena tidak bisa berfoto dengan Taipei 101 karena saking tingginya dan angel fotonya tidak tepat jadi hanya bangunan saja yang bisa difoto tanpa orang. Akhirnya, tiba juga destinasi akhir dalam tur ini, yakni Shilin Night Market yang akan Dreamland kunjungi.
            Sesampainya di Shilin Night Market, kita diberikan waktu 2 jam untuk makan dan melihat barang belanjaan. Dreamland melihat Shilin Night Market berada dalam bangunan yang tertata dengan rapi dan teratur, tapi sayangnya sepi oleh pembeli. Jualan Shilin Night Market tidak berbeda dari pasar malam sebelumnya, sehingga agak membosankan untuk melihatnya. Dreamland berkeliling dan mencoba Egg Frog Drink yang sangat menyegarkan seharga 35 TWD.
            Sesudah itu, Dreamland hanya melihat aneka makanan, pakaian, dan suvenir yang dijual. Di lantai basement Shilin Night Market, terdapat food court yang cukup besar. Tapi pengalaman Dreamland yang melihat makanan di pasar malam cenderung tidak mengenyangkan dan boros di kantong membuat Dreamland hanya melihat-lihat saja makanan yang dijual. Seusai itu, Dreamland membeli 1 potong kaos Taiwan di bagian depan Shilin Night Market seharga 140 TWD sebelum akhirnya masuk ke bus.
            Sesudah itu, kami langsung dibawa ke hotel akhir yang akan menjadi tempat perpisahan kami esok hari, yakni Golden Garden Hotel. Hotel ini boleh dikatakan sangat minim fasilitas karena sangat sempit lobbynya, tapi kamar yang Dreamland dapat rupanya sangat luas dan besar. Setelah menaruh barang bawaan, mengucapkan salam perpisahan pada peserta tur lainnya, serta istirahat sejenak, Dreamland pun berjalan keluar melihat apa saja yang ada di sekitar hotel.
            Dreamland membeli satu box nasi yang berisi aneka sayuran dan potongan ayam seharga 100 TWD di sebuah toko yang tampaknya laris manis dibeli oleh penduduk lokal. Selanjutnya Dreamland melihat ke 7 Eleven, sebelum akhirnya menyeberang ke sebuah mal yang ada tepat didepannya yang namanya Mira Mall kalau tidak salah.
            Mal ini sangat memprihatinkan karena walaupun interior dan desainnya cukup bagus, namun sangat sedikit orang yang jalan-jalan didalamnya. Penjaga toko pun sampai sibuk berbicara dengan penjaga toko lainnya karena tidak ada yang membeli. Mal ini terdiri dari 10 lantai. Barang jualannya pun bervariasi, mulai dari restoran, pakaian, tempat bermain, hingga pernak-pernik. Entah mengapa mal ini begitu sepi dan tidak diminati oleh orang Taiwan. Entah karena lokasinya jauh atau faktor lain, Dreamland tidak tahu.
            Pengalaman jalan-jalan di mal sepi ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sesudah puas melihat-lihat mal yang sangat besar ini, Dreamland keluar dan melihat ada taman di samping mal yang menyediakan beraneka ragam alat-alat olahraga secara cuma-cuma. Rupanya kepedulian pemerintah Taipei untuk meningkatkan kesadaran olahraga masyarakatnya cukup tinggi sama halnya dengan di Ho Chi Minh City, Vietnam ya.
            Sesudah itu, Dreamland segera kembali ke hotel karena udara yang dingin dan masuk ke kamar untuk beristirahat. Berhubung bathtub yang ada di hotel memiliki Jacuzzi, Dreamland memanfaatkan fasilitas tersebut sebelum akhirnya tidur dan mempersiapkan diri esok hari untuk jalan-jalan mandiri di Taipei. Senang rasanya melihat ikon Taipei, yakni Taipei 101 yang sangat amat tinggi itu secara nyata yang selama ini hanya dilihat di TV.

Taichung, Taipei, 12 Januari 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di Taiwan, antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market, Nantien Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal Spring Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger Tower, Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic Area, Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine, Taipei 101, Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih banyak lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT sebagai jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan, seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa yang berbeda dengan makanan Indonesia.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.