Day
7 : Tingginya Taipei 101 dan Heningnya Martyr’s Shrine
Tak
terasa Dreamland sudah memasuki penghujung tur land only Taiwan trip. Dreamland
mengawali hari ini dengan bangun pagi, sarapan, dan berkemas untuk kemudian
naik ke bus seperti biasa. Sarapan di Twin Star Hotel ini kurang bagus dan
sangat sedikit variasinya. Tidak ada nasi yang disediakan, sehingga perut
Dreamland masih keroncongan meskipun sudah sarapan. Sesudah semua peserta
berkumpul di lantai dasar, kami pun segera naik ke dalam bus.
Destinasi
pertama yang Dreamland dan rombongan kunjungi hari ini adalah Sanyi Wood
Sculpture Old Street. Lokasi ini sangat amat tidak menarik dan sepi dari turis.
Kami diminta melihat ukiran kayu, serta berbelanja suvenir yang ada didalam. Beberapa
peserta tur malah bermain mesin capit boneka karena tidak ada aktivitas menarik
yang bisa dilakukan. Benar-benar destinasi wisata yang sangat menghabiskan
waktu dan tidak worthed untuk dikunjungi.
Jenis
barang jualannya rata-rata kerajinan kayu yang harganya sangat mahal. Ada juga
furniture, teh, dan oleh-oleh makanan di lantai dasar, tapi Dreamland tidak
berminat melihatnya karena sepi pengunjung. Setelah selesai, kami pun naik ke
bus menuju ke kota akhir tur, yakni Taipei. Perjalanan menuju Taipei ini
memakan waktu 1,5 jam. Mengingat badan yang masih ngantuk, akhirnya Dreamland
pun tertidur.
Sesampainya
di Taipei, Dreamland langsung diajak menuju Vigor Kobo yang merupakan toko kue
ternama di Taiwan. Harga kuenya pun tidak tanggung-tanggung mahalnya, mulai
dari 300 TWD ke atas untuk 1 boxnya. Wow! Bahkan Dreamland melihat ada turis
Tiongkok Daratan yang berbelanja kue sampai 5.000 TWD! Waduh mahal amat.
Jadilah Dreamland hanya cicip-cicip kue saja, setelah itu keluar dan melihat
hal lainnya.
Selanjutnya,
kami diminta naik bus karena akan menuju toko pemerintah selanjutnya, yakni
Chung-Hwa Pui-Shiou Museum. Rupanya kedoknya saja museum, isinya tempat jualan
giok dan batu mulia. Seperti biasa, kita dijelaskan tentang legenda macan yang
ada di pintu masuk untuk menolak bala-bala kemalangan dan terakhirnya dibawa
masuk ke sebuah ruangan untuk dijelaskan tentang batu mulia yang membawa hoki.
Akhir
cerita, kami diminta menuliskan nama dalam Hanzi atau nama Mandarin untuk
diramal peruntungan dan diberikan batu yang cocok sesuai nama untuk
peruntungan. Dreamland sih malas dan memilih keluar saja. Acara di toko giok
ini memakan waktu sampai 2 jam dan tur leader tersayang itu tenang-tenang saja
ya. Kalau tempat wisata saja udah buru-buru ga karuan. Benar-benar keterlaluan!
Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Hal
ini yang membuat Dreamland terkejut adalah ada peserta tur yang membeli sebuah
patung giok kecil seharga lebih dari 10.000 TWD. Gila tajir amat ya keluarga
yang satu ini! Selanjutnya kami naik bus menuju restoran untuk makan siang.
Restoran ini letaknya dekat dengan Miramar Mall. Begitu masuk ke restoran,
bentuknya sangat unik dan desainnya aneh. Mengambil konsep suku pedalaman,
makanan restoran ini tetap saja Chinese Food rupanya.
Sehabis
makan, kami pun sibuk berfoto dengan interior restoran sebelum akhirnya diminta
naik ke bus menuju destinasi selanjutnya, yakni Martyr’s Shrine. Rupanya
bangunan kuil ini tadi sudah Dreamland lewati saat menuju restoran. Kuil ini
sebenarnya biasa-biasa saja, tapi acara pergantian jaga petugas inilah yang
menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kita bisa melihat prosesi pergantian petugas
yang bergerak layaknya patung hidup dan menjaga kuil selama 1 jam penuh.
Bagian
belakang kuil terdapat papan nama dari kayu berisi nama pahlawan yang gugur di
medan perang dalam membela Republic of China alias Taiwan. Ada juga rangkaian
sejarah aneka perang yang terjadi, pahlawan yang bertempur, hingga akhirnya
awal lahirnya Taiwan sebagai sebuah republik. Sayangnya lagi-lagi karena tur
leader memberi waktu serba mepet jadilah Dreamland tidak bisa menikmati tempat
ini lebih lama dan menjadi orang terakhir yang masuk bus.
Kami
pun melanjutkan perjalanan menuju Taipei 101 yang sangat tersohor dan ternama
itu. Perjalanan menuju Taipei 101 memakan waktu 30 menit dari Martyr’s Shrine.
Kita bisa melihat betapa tingginya gedung Taipei 101 yang katanya sempat
menerima predikat sebagai gedung tertinggi di dunia dari dalam bus ketika jarak
masih cukup jauh. Begitu sampai di Taipei 101 Building, ada demonstrasi yang
sedang terjadi dan polisi yang berjaga. Entah apa yang dibicarakan, tapi aksi
demonya damai dan tertib. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Kami
diberi waktu 1 jam untuk eksplorasi Taipei 101, tapi tidak disarankan naik ke
lantai 89 karena antrian yang sangat panjang dan waktu yang terbatas. Harga
tiket sekali naik ke atas adalah 500 TWD. Bagian bawah Taipei 101 ini mal mewah
layaknya Grand Indonesia atau KLCC Kuala Lumpur yang menjual brand-brand
ternama. Semua penjaganya pun orang Taiwan terpilih yang berkostum jas dan
kemeja mewah. Malah Dreamland tampak seperti gembel yang masuk ke mal ini.
Hehehe…
Isi
mal yang tidak dapat dibeli membuat Dreamland hanya melihat-lihat saja. Dreamland
melihat pintu masuk menuju lantai atas Taipei 101 dan memang antriannya sangat
panjang. Banyak sekali turis yang penasaran dengan pemandangan kota Taipei dari
atas gedung pencakar langit ini. Bagian lantai dasar Taipei 101 adalah food
court premium yang menjual aneka makanan dengan harga di atas rata-rata.
Sesudah
puas berkeliling sejenak, kami pun berkumpul kembali ke bus dalam waktu yang
sudah ditentukan. Dreamland sedih karena tidak bisa berfoto dengan Taipei 101
karena saking tingginya dan angel fotonya tidak tepat jadi hanya bangunan saja
yang bisa difoto tanpa orang. Akhirnya, tiba juga destinasi akhir dalam tur
ini, yakni Shilin Night Market yang akan Dreamland kunjungi.
Sesampainya
di Shilin Night Market, kita diberikan waktu 2 jam untuk makan dan melihat
barang belanjaan. Dreamland melihat Shilin Night Market berada dalam bangunan
yang tertata dengan rapi dan teratur, tapi sayangnya sepi oleh pembeli. Jualan
Shilin Night Market tidak berbeda dari pasar malam sebelumnya, sehingga agak
membosankan untuk melihatnya. Dreamland berkeliling dan mencoba Egg Frog Drink
yang sangat menyegarkan seharga 35 TWD.
Sesudah
itu, Dreamland hanya melihat aneka makanan, pakaian, dan suvenir yang dijual.
Di lantai basement Shilin Night Market, terdapat food court yang cukup besar.
Tapi pengalaman Dreamland yang melihat makanan di pasar malam cenderung tidak
mengenyangkan dan boros di kantong membuat Dreamland hanya melihat-lihat saja
makanan yang dijual. Seusai itu, Dreamland membeli 1 potong kaos Taiwan di bagian
depan Shilin Night Market seharga 140 TWD sebelum akhirnya masuk ke bus.
Sesudah
itu, kami langsung dibawa ke hotel akhir yang akan menjadi tempat perpisahan
kami esok hari, yakni Golden Garden Hotel. Hotel ini boleh dikatakan sangat
minim fasilitas karena sangat sempit lobbynya, tapi kamar yang Dreamland dapat
rupanya sangat luas dan besar. Setelah menaruh barang bawaan, mengucapkan salam
perpisahan pada peserta tur lainnya, serta istirahat sejenak, Dreamland pun
berjalan keluar melihat apa saja yang ada di sekitar hotel.
Dreamland
membeli satu box nasi yang berisi aneka sayuran dan potongan ayam seharga 100
TWD di sebuah toko yang tampaknya laris manis dibeli oleh penduduk lokal.
Selanjutnya Dreamland melihat ke 7 Eleven, sebelum akhirnya menyeberang ke
sebuah mal yang ada tepat didepannya yang namanya Mira Mall kalau tidak salah.
Mal
ini sangat memprihatinkan karena walaupun interior dan desainnya cukup bagus,
namun sangat sedikit orang yang jalan-jalan didalamnya. Penjaga toko pun sampai
sibuk berbicara dengan penjaga toko lainnya karena tidak ada yang membeli. Mal
ini terdiri dari 10 lantai. Barang jualannya pun bervariasi, mulai dari
restoran, pakaian, tempat bermain, hingga pernak-pernik. Entah mengapa mal ini
begitu sepi dan tidak diminati oleh orang Taiwan. Entah karena lokasinya jauh
atau faktor lain, Dreamland tidak tahu.
Pengalaman
jalan-jalan di mal sepi ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Sesudah puas melihat-lihat mal yang sangat besar ini, Dreamland keluar
dan melihat ada taman di samping mal yang menyediakan beraneka ragam alat-alat
olahraga secara cuma-cuma. Rupanya kepedulian pemerintah Taipei untuk
meningkatkan kesadaran olahraga masyarakatnya cukup tinggi sama halnya dengan
di Ho Chi Minh City, Vietnam ya.
Sesudah
itu, Dreamland segera kembali ke hotel karena udara yang dingin dan masuk ke
kamar untuk beristirahat. Berhubung bathtub yang ada di hotel memiliki Jacuzzi,
Dreamland memanfaatkan fasilitas tersebut sebelum akhirnya tidur dan
mempersiapkan diri esok hari untuk jalan-jalan mandiri di Taipei. Senang
rasanya melihat ikon Taipei, yakni Taipei 101 yang sangat amat tinggi itu
secara nyata yang selama ini hanya dilihat di TV.
Taichung, Taipei, 12 Januari 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD)
sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei
dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di
Taiwan, antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market,
Nantien Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal
Spring Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger
Tower, Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic
Area, Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine,
Taipei 101, Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih
banyak lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua
wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT
yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT sebagai
jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi
dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi
ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek
atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan
mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki
transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan,
seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa
yang berbeda dengan makanan Indonesia.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.