Day
3 : Mencoba Shinkansen ala Taiwan dan Tersesat di Jiufen
Pagi
pun tiba dengan cepat di Taoyuan. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai
rangkaian acara tur selama 7 hari ke depan. Seperti biasa, Dreamland mendapat
catatan dari tur leader bahwa rumus 5 – 6 – 7 mulai diberlakukan hari ini. Jam
5, morning call. Jam 6, sarapan pagi. Jam 7, berangkat di bus. Kebiasaan dan
displin yang diterapkan dalam tur ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Dreamland
pun segera bangun pagi, mandi, dan berkemas karena koper harus segera
diturunkan dari kamar. Setelah itu, makan pagi dengan breakfast sekadarnya di
Hotel Holiday Inn Express Taoyuan. Dreamland pun segera diminta naik bus karena
acara tur akan segera dimulai. Setelah check out, barang bawaan Dreamland
dinaikkan ke bus dan Dreamland pun memilih tempat duduk di bus. Busnya sendiri
standar seperti bus pariwisata pada umumnya.
Sebagai
informasi, Dreamland ikut dalam rombongan tur berbahasa Mandarin. Sayangnya,
Dreamland sama sekali tidak mengerti dan tahu berbicara Bahasa Mandarin. Hanya
saja orang tua Dreamland sedikit memahami Bahasa Mandarin, sehingga tidak perlu
terlalu khawatir. Kebanyakan peserta pun berasal dari etnis Tionghua yang
tersebar dari berbagai penjuru dunia, mulai dari Malaysia, Singapore, USA,
Australia, dan Hongkong. Untungnya ada orang Tionghua USA yang bisa berbahasa
Inggris jadi Dreamland tidak lost in translation selama wisata ini.
Pengalaman
unik ikut dalam rombongan tur berbahasa Mandarin ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Melihat tampang Dreamland yang memang keturunan
Tionghua, tapi tidak bisa berbahasa Mandarin membuat banyak peserta tur
bertanya-tanya apakah salah pilih tur dan apakah Dreamland orang Tionghua atau
bukan. Hehehe… Singkat kata, setelah tur leader mengabsen 36 peserta yang ikut
dalam tur ini, bus pun segera berangkat menuju destinasi wisata.
Sepanjang
perjalanan, tur leader tak henti-hentinya bercerita tentang banyak hal.
Sayangnya karena semua diungkapkan dalam Bahasa Mandarin jadilah Dreamland
tidak mengerti sedikitpun apa yang dikatakan tur leader. Seorang bapak
keturunan Tionghua asal USA bahkan mengatakan dalam Bahasa Inggris bahwa
Dreamland seharusnya malu tidak bisa berbahasa Mandarin sebagai seorang
Tionghua. Identitas kaum Tionghua Indonesia yang luntur ini tentu tidak lepas
dari pengaruh era kepemimpinan Soeharto yang melarang semua ornamen berbau
Tionghua ada di Indonesia selama 32 tahun masa kepemimpinannya. Hal ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
1 jam perjalanan, Dreamland dan rombongan tiba di Taoyuan Station. Rupanya kita
akan mencoba menaiki Shinkansen yang ada di Taiwan. Wow sebuah pengalaman yang
menarik, bukan. Kami semua diminta untuk pergi ke toilet terlebih dahulu
sebelum akhirnya berkumpul dan mendapat tiket masuk ke stasiun Shinkansen yang
ada di bawah tanah. Stasiun Taoyuan ini boleh dikatakan cukup bagus dan bersih,
meskipun terlihat agak sepi.
Setelah
diabsen, kami semua pun melewati pintu otomatis untuk masuk ke peron. Beberapa
orang dari rombongan tur harus dibantu karena mengalami kesulitan untuk Tap
kartu di mesin yang ada. Kami pun segera masuk dan menunggu di peron yang telah
ditentukan. Rupanya Shinkansen Taiwan ini sama on timenya dengan Shinkansen
Jepang. Kereta di tiket Dreamland dijadwalkan akan berangkat dari Taoyuan
menuju Taipei dengan jam 08.16 sampai 08.36. Kereta pun tepat datang jam 08.16!
Dreamland
pun segera masuk ke Shinkansen, lalu duduk di kursi yang telah ditentukan oleh
tur leader dalam kategori Reserved. Kami pun menikmati pengalaman naik Bullet
Train singkat selama 20 menit sambil melihat pemandangan jalan yang sangat
cepat. Sebelum tiba di Taipei Station, kereta berhenti 1 stasiun di Banqiao
Station. Sesudah tiba di Taipei Station, kami langsung diajak keluar menuju ke
jalur MRT.
Stasiun
Taipei ini boleh dikatakan agak mirip dengan Stasiun Tokyo yang pernah
Dreamland kunjungi dengan tingkat keramaian yang padat. Rasanya mudah sekali
tersesat dengan rombongan jika tidak memperhatikan langkah kaki dengan jeli.
Sesudah keluar dari jalur Shinkansen, tur leader pun membeli tiket grup untuk
masuk ke MRT. Kami semua akan berhenti di Chiang Kai-Shek Memorial Hall Station
yang menjadi objek wisata pertama hari ini.
Setelah
semua lengkap, kami turun ke peron untuk menunggu MRT. Setelah itu, kami masuk
dan berdiri hingga akhirnya turun di C. K. S. Memorial Hall Station. Kami pun
keluar dari stasiun, naik eskalator, dan sampailah di samping pelataran CKS
Memorial Hall. Tur leader memandu kami menuju ke tengah alun-alun Kota Taipei
ini dan meminta kami semua untuk berfoto bersama dulu. Jepret! Nah setelah itu,
kami diberi waktu 1 jam untuk mengelilingi objek wisata yang satu ini.
CKS
Memorial Hall ini boleh dikatakan sangat luas dan megah. Ada 2 bangunan untuk
konser yang berada di sisi kiri dan kanan halaman utama. Bagian depan halaman
diisi dengan pintu gerbang bertuliskan huruf Mandarin, serta pinggir halaman
dihiasi tanaman-tanaman yang beraneka ragam dengan patung-patung. Dreamland pun
berjalan hingga ke gedung utama yang terletak di utara. Dreamland harus menaiki
beberapa anak tangga sebelum akhirnya tiba di gedung yang mempunyai patung CKS
didalamnya.
Sayang
seribu sayang, rupanya bagian dalam gedung ini sedang direnovasi. Jadilah
Dreamland gigit jari tidak bisa melihat patung Chiang Kai Shek yang megah
karena ditutup dengan seng akibat renovasi dari pemerintah Taiwan. Renovasi
yang tidak tepat waktu saat wisata ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment. Setelah itu, Dreamland berkeliling saja gedung utama yang
terdiri dari 3 tingkat, namun setiap tingkatnya tidak ada apa-apa, sehingga
Dreamland memutuskan untuk kembali ke pelataran awal.
Akhirnya
waktu berwisata pun usai, Dreamland pun segera diminta naik ke bus oleh tur
leader. Selanjutnya, kami dibawa menuju objek wisata lainnya, yaitu Miniatures
Museum of Taiwan. Awalnya Dreamland kira akan dibawa ke tempat shopping
pemerintah yang menjengkelkan, tapi rupanya dibawa ke museum yang terletak di
kompleks perkantoran. Setelah masuk dan turun ke lantai dasar, kami semua
diajak melihat berbagai macam miniatur yang ada di museum ini. Harga tiket
masuknya 180 TWD untuk orang dewasa.
Koleksi
museum ini boleh dikatakan sangat sedikit. Kita diajak melihat berbagai macam
patung, desain rumah, dan bangunan modern dalam ukuran miniatur yang
futuristik. Rasanya kita seperti melihat pameran rumah dalam ukuran mini.
Sebagai kenang-kenangan, di beberapa miniatur bangunan tertentu disiapkan cap
untuk dibubuhkan di buku yang kita bawa. Koleksi yang sedikit ini membuat
museum cepat habis karena semua objek menarik sudah difoto. Tapi tidak ada
salahnya mengunjungi museum ini, jika wisata utama di Taipei sudah habis dengan
koleksi-koleksi yang menarik ini.
Sesudah
berwisata di museum miniatur ini, Dreamland pun diajak makan siang di sebuah
restoran bernama King Ping Tea Restaurant. Kami dibawa ke lantai 2 untuk
menikmati makan siang berupa dimsum dengan berbagai varian rasa. Dreamland sih
kurang begitu suka dengan dimsum yang disajikan karena ada beberapa rasa yang
tidak cocok di lidah. Selain itu, menu lainnya agak kurang enak, sehingga perut
Dreamland masih keroncongan pasca makan siang. Hiks…
Setelah
makan siang, kami pun naik ke bus lagi untuk menuju ke Jiufen. Berhubung
perjalanannya agak jauh dan sudah makan siang, alhasil Dreamland tertidur pulas
sampai tiba di Jiufen. Kami pun diminta turun dan berjalan kaki hingga 7 Eleven
depan Jiufen Old Street sebagai lokasi pertemuan sesudah tur selesai. Dengan
kondisi udara yang sangat dingin dan angin yang kencang, Dreamland pun
merapatkan jaket sambil masuk ke lokasi wisata yang satu ini.
Jiufen
Old Street ini boleh dikatakan cukup menarik karena terdiri dari kios-kios
kecil yang menjual makanan, suvenir, pernak-pernik, snack, dan masih banyak
lainnya. Jalan yang kecil dan berupa lorong ini membuat kita serasa tersesat
berada di perkampungan Tiongkok. Seperti layaknya lokasi wisata, harga apapun
yang dijual di Jiufen Old Street tentu lebih tinggi dibandingkan di kota.
Dreamland pun hanya melihat-lihat saja jualan di Jiufen ini sambil
berfoto-foto.
Pemandangan
Jiufen boleh dikatakan sangat indah karena kita bisa melihat teluk dan
pegunungan, serta kota dari ketinggian. Setelah puas melihat suasana Jiufen Old
Street, Dreamland pun berjalan pulang kembali ke lokasi awal untuk menunggu
rombongan lainnya datang. Udara dingin yang menusuk tulang membuat Dreamland
tidak berselera jalan di jalan raya untuk melihat-lihat.
Setelah
semua berkumpul, kami semua segera dijemput naik bus. Destinasi kami berikutnya
adalah menuju Kota Hualien. Sebelumnya kami melewati banyak terowongan yang
membelah gunung. Uniknya semua terowongan ini dilengkapi dengan jalur evakuasi
yang dibuat setiap berapa ratus meter. Perencanaan yang matang dalam pembuatan
terowongan yang membelah gunung ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland
Traveller Moment.
Kami
singgah di sebuah kuil bernama Nantien Temple yang berhadapan langsung dengan
pelabuhan. Tepat di sebelah kuil terdapat konter informasi turis yang dijaga
oleh bapak yang sangat ramah. Fasilitas konter informasi turis pun sangat
lengkap, mulai dari charger station gratis, tempat duduk yang nyaman, serta
brosur-brosur dalam 4 bahasa (English, Mandarin, Korea, Jepang). Keseriusan
pemerintah Taiwan dalam menggalakkan slogan Time for Taiwan ini akan Dreamland
bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sesudah
istirahat dan pergi ke toilet, kami pun segera berangkat lagi menuju Hualien.
Sepanjang jalan, kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa indah di pinggir
tebing jalan. Lanskap laut yang luas dan tebing yang curam menjadi pemandangan
yang dapat dinikmati selama 2 jam perjalanan menuju Hualien. Suhua Highway
National Road ini memang memberikan nuansa keindahan tersendiri bagi siapapun
yang melihatnya.
Sore
menjelang malam, kami tiba di sebuah daerah sepi yang mempunyai restoran. Kami
segera makan malam karena perut yang sudah keroncongan. Sayangnya, makanan
malam ini boleh dikatakan kurang enak, sehingga banyak disisakan oleh semua
peserta tur. Bahkan ada sebuah jenis makanan yang tidak disentuh sedikitpun
oleh peserta tur. Sesudah makan, kami melihat toko oleh-oleh di sampingnya dan
langsung menuju bus.
Perjalanan
pun terus dilanjutkan hingga akhirnya tiba di kota Hualien pada malam hari.
Kami menginap di Lige Hotel. Setelah dibagikan kunci kamar, kami segera masuk
ke kamar untuk beristirahat. Kamarnya sendiri sangat luas dan ranjangnya diberi
2 Queen Size Bed untuk 2 orang! Ada juga sofa dan peralatan membuat teh dan
kopi di kamar. Setelah duduk sejenak, Dreamland langsung menjelajahi apa saja
yang ada di sekitar lokasi hotel ini.
Dreamland
berjalan menuju pertokoan yang menjual makanan, alat-alat elektronik, dan rumah
tangga. Setelah membeli sejumlah barang, Dreamland berjalan ke taman dan
melihat ada simbol Wi-Fi yang terpasang di sini. Mudahnya akses Wi-Fi di Taiwan
di ruang publik ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Sebagai informasi, kantong plastik tidak disediakan secara cuma-cuma ketika
berbelanja di Taiwan. Jika mau mendapat kantong plastik harus membeli sebesar 2
TWD untuk ukuran kecil dan 3 TWD untuk ukuran besar. Aksi go green ini akan
Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
puas jalan-jalan malam, Dreamland pulang kembali ke hotel untuk beristirahat
mempersiapkan diri esok hari menjelajahi objek wisata menarik yang ada di Kota
Hualien. Senang rasanya beraktivitas secara padat di Taipei hari ini!
Taoyuan, Taipei, Hualien, Taiwan, 8 Januari 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD)
sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei
dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di Taiwan,
antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market, Nantien
Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal Spring
Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger Tower,
Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic Area,
Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine, Taipei 101,
Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih banyak
lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua
wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT
yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT
sebagai jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi
dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi
ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek
atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan
mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki
transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan,
seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa
yang berbeda dengan makanan Indonesia.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.