Monday, January 19, 2015

Day 3 : Mencoba Shinkansen ala Taiwan dan Tersesat di Jiufen

Dreamland Traveller


Day 3 : Mencoba Shinkansen ala Taiwan dan Tersesat di Jiufen
            Pagi pun tiba dengan cepat di Taoyuan. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai rangkaian acara tur selama 7 hari ke depan. Seperti biasa, Dreamland mendapat catatan dari tur leader bahwa rumus 5 – 6 – 7 mulai diberlakukan hari ini. Jam 5, morning call. Jam 6, sarapan pagi. Jam 7, berangkat di bus. Kebiasaan dan displin yang diterapkan dalam tur ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Dreamland pun segera bangun pagi, mandi, dan berkemas karena koper harus segera diturunkan dari kamar. Setelah itu, makan pagi dengan breakfast sekadarnya di Hotel Holiday Inn Express Taoyuan. Dreamland pun segera diminta naik bus karena acara tur akan segera dimulai. Setelah check out, barang bawaan Dreamland dinaikkan ke bus dan Dreamland pun memilih tempat duduk di bus. Busnya sendiri standar seperti bus pariwisata pada umumnya.
            Sebagai informasi, Dreamland ikut dalam rombongan tur berbahasa Mandarin. Sayangnya, Dreamland sama sekali tidak mengerti dan tahu berbicara Bahasa Mandarin. Hanya saja orang tua Dreamland sedikit memahami Bahasa Mandarin, sehingga tidak perlu terlalu khawatir. Kebanyakan peserta pun berasal dari etnis Tionghua yang tersebar dari berbagai penjuru dunia, mulai dari Malaysia, Singapore, USA, Australia, dan Hongkong. Untungnya ada orang Tionghua USA yang bisa berbahasa Inggris jadi Dreamland tidak lost in translation selama wisata ini.
            Pengalaman unik ikut dalam rombongan tur berbahasa Mandarin ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Melihat tampang Dreamland yang memang keturunan Tionghua, tapi tidak bisa berbahasa Mandarin membuat banyak peserta tur bertanya-tanya apakah salah pilih tur dan apakah Dreamland orang Tionghua atau bukan. Hehehe… Singkat kata, setelah tur leader mengabsen 36 peserta yang ikut dalam tur ini, bus pun segera berangkat menuju destinasi wisata.
            Sepanjang perjalanan, tur leader tak henti-hentinya bercerita tentang banyak hal. Sayangnya karena semua diungkapkan dalam Bahasa Mandarin jadilah Dreamland tidak mengerti sedikitpun apa yang dikatakan tur leader. Seorang bapak keturunan Tionghua asal USA bahkan mengatakan dalam Bahasa Inggris bahwa Dreamland seharusnya malu tidak bisa berbahasa Mandarin sebagai seorang Tionghua. Identitas kaum Tionghua Indonesia yang luntur ini tentu tidak lepas dari pengaruh era kepemimpinan Soeharto yang melarang semua ornamen berbau Tionghua ada di Indonesia selama 32 tahun masa kepemimpinannya. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah 1 jam perjalanan, Dreamland dan rombongan tiba di Taoyuan Station. Rupanya kita akan mencoba menaiki Shinkansen yang ada di Taiwan. Wow sebuah pengalaman yang menarik, bukan. Kami semua diminta untuk pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum akhirnya berkumpul dan mendapat tiket masuk ke stasiun Shinkansen yang ada di bawah tanah. Stasiun Taoyuan ini boleh dikatakan cukup bagus dan bersih, meskipun terlihat agak sepi.
            Setelah diabsen, kami semua pun melewati pintu otomatis untuk masuk ke peron. Beberapa orang dari rombongan tur harus dibantu karena mengalami kesulitan untuk Tap kartu di mesin yang ada. Kami pun segera masuk dan menunggu di peron yang telah ditentukan. Rupanya Shinkansen Taiwan ini sama on timenya dengan Shinkansen Jepang. Kereta di tiket Dreamland dijadwalkan akan berangkat dari Taoyuan menuju Taipei dengan jam 08.16 sampai 08.36. Kereta pun tepat datang jam 08.16!
            Dreamland pun segera masuk ke Shinkansen, lalu duduk di kursi yang telah ditentukan oleh tur leader dalam kategori Reserved. Kami pun menikmati pengalaman naik Bullet Train singkat selama 20 menit sambil melihat pemandangan jalan yang sangat cepat. Sebelum tiba di Taipei Station, kereta berhenti 1 stasiun di Banqiao Station. Sesudah tiba di Taipei Station, kami langsung diajak keluar menuju ke jalur MRT.
            Stasiun Taipei ini boleh dikatakan agak mirip dengan Stasiun Tokyo yang pernah Dreamland kunjungi dengan tingkat keramaian yang padat. Rasanya mudah sekali tersesat dengan rombongan jika tidak memperhatikan langkah kaki dengan jeli. Sesudah keluar dari jalur Shinkansen, tur leader pun membeli tiket grup untuk masuk ke MRT. Kami semua akan berhenti di Chiang Kai-Shek Memorial Hall Station yang menjadi objek wisata pertama hari ini.
            Setelah semua lengkap, kami turun ke peron untuk menunggu MRT. Setelah itu, kami masuk dan berdiri hingga akhirnya turun di C. K. S. Memorial Hall Station. Kami pun keluar dari stasiun, naik eskalator, dan sampailah di samping pelataran CKS Memorial Hall. Tur leader memandu kami menuju ke tengah alun-alun Kota Taipei ini dan meminta kami semua untuk berfoto bersama dulu. Jepret! Nah setelah itu, kami diberi waktu 1 jam untuk mengelilingi objek wisata yang satu ini.
            CKS Memorial Hall ini boleh dikatakan sangat luas dan megah. Ada 2 bangunan untuk konser yang berada di sisi kiri dan kanan halaman utama. Bagian depan halaman diisi dengan pintu gerbang bertuliskan huruf Mandarin, serta pinggir halaman dihiasi tanaman-tanaman yang beraneka ragam dengan patung-patung. Dreamland pun berjalan hingga ke gedung utama yang terletak di utara. Dreamland harus menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya tiba di gedung yang mempunyai patung CKS didalamnya.
            Sayang seribu sayang, rupanya bagian dalam gedung ini sedang direnovasi. Jadilah Dreamland gigit jari tidak bisa melihat patung Chiang Kai Shek yang megah karena ditutup dengan seng akibat renovasi dari pemerintah Taiwan. Renovasi yang tidak tepat waktu saat wisata ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Setelah itu, Dreamland berkeliling saja gedung utama yang terdiri dari 3 tingkat, namun setiap tingkatnya tidak ada apa-apa, sehingga Dreamland memutuskan untuk kembali ke pelataran awal.
            Akhirnya waktu berwisata pun usai, Dreamland pun segera diminta naik ke bus oleh tur leader. Selanjutnya, kami dibawa menuju objek wisata lainnya, yaitu Miniatures Museum of Taiwan. Awalnya Dreamland kira akan dibawa ke tempat shopping pemerintah yang menjengkelkan, tapi rupanya dibawa ke museum yang terletak di kompleks perkantoran. Setelah masuk dan turun ke lantai dasar, kami semua diajak melihat berbagai macam miniatur yang ada di museum ini. Harga tiket masuknya 180 TWD untuk orang dewasa.
            Koleksi museum ini boleh dikatakan sangat sedikit. Kita diajak melihat berbagai macam patung, desain rumah, dan bangunan modern dalam ukuran miniatur yang futuristik. Rasanya kita seperti melihat pameran rumah dalam ukuran mini. Sebagai kenang-kenangan, di beberapa miniatur bangunan tertentu disiapkan cap untuk dibubuhkan di buku yang kita bawa. Koleksi yang sedikit ini membuat museum cepat habis karena semua objek menarik sudah difoto. Tapi tidak ada salahnya mengunjungi museum ini, jika wisata utama di Taipei sudah habis dengan koleksi-koleksi yang menarik ini.
            Sesudah berwisata di museum miniatur ini, Dreamland pun diajak makan siang di sebuah restoran bernama King Ping Tea Restaurant. Kami dibawa ke lantai 2 untuk menikmati makan siang berupa dimsum dengan berbagai varian rasa. Dreamland sih kurang begitu suka dengan dimsum yang disajikan karena ada beberapa rasa yang tidak cocok di lidah. Selain itu, menu lainnya agak kurang enak, sehingga perut Dreamland masih keroncongan pasca makan siang. Hiks…
            Setelah makan siang, kami pun naik ke bus lagi untuk menuju ke Jiufen. Berhubung perjalanannya agak jauh dan sudah makan siang, alhasil Dreamland tertidur pulas sampai tiba di Jiufen. Kami pun diminta turun dan berjalan kaki hingga 7 Eleven depan Jiufen Old Street sebagai lokasi pertemuan sesudah tur selesai. Dengan kondisi udara yang sangat dingin dan angin yang kencang, Dreamland pun merapatkan jaket sambil masuk ke lokasi wisata yang satu ini.
           Jiufen Old Street ini boleh dikatakan cukup menarik karena terdiri dari kios-kios kecil yang menjual makanan, suvenir, pernak-pernik, snack, dan masih banyak lainnya. Jalan yang kecil dan berupa lorong ini membuat kita serasa tersesat berada di perkampungan Tiongkok. Seperti layaknya lokasi wisata, harga apapun yang dijual di Jiufen Old Street tentu lebih tinggi dibandingkan di kota. Dreamland pun hanya melihat-lihat saja jualan di Jiufen ini sambil berfoto-foto.
            Pemandangan Jiufen boleh dikatakan sangat indah karena kita bisa melihat teluk dan pegunungan, serta kota dari ketinggian. Setelah puas melihat suasana Jiufen Old Street, Dreamland pun berjalan pulang kembali ke lokasi awal untuk menunggu rombongan lainnya datang. Udara dingin yang menusuk tulang membuat Dreamland tidak berselera jalan di jalan raya untuk melihat-lihat.
            Setelah semua berkumpul, kami semua segera dijemput naik bus. Destinasi kami berikutnya adalah menuju Kota Hualien. Sebelumnya kami melewati banyak terowongan yang membelah gunung. Uniknya semua terowongan ini dilengkapi dengan jalur evakuasi yang dibuat setiap berapa ratus meter. Perencanaan yang matang dalam pembuatan terowongan yang membelah gunung ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Kami singgah di sebuah kuil bernama Nantien Temple yang berhadapan langsung dengan pelabuhan. Tepat di sebelah kuil terdapat konter informasi turis yang dijaga oleh bapak yang sangat ramah. Fasilitas konter informasi turis pun sangat lengkap, mulai dari charger station gratis, tempat duduk yang nyaman, serta brosur-brosur dalam 4 bahasa (English, Mandarin, Korea, Jepang). Keseriusan pemerintah Taiwan dalam menggalakkan slogan Time for Taiwan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Sesudah istirahat dan pergi ke toilet, kami pun segera berangkat lagi menuju Hualien. Sepanjang jalan, kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa indah di pinggir tebing jalan. Lanskap laut yang luas dan tebing yang curam menjadi pemandangan yang dapat dinikmati selama 2 jam perjalanan menuju Hualien. Suhua Highway National Road ini memang memberikan nuansa keindahan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
            Sore menjelang malam, kami tiba di sebuah daerah sepi yang mempunyai restoran. Kami segera makan malam karena perut yang sudah keroncongan. Sayangnya, makanan malam ini boleh dikatakan kurang enak, sehingga banyak disisakan oleh semua peserta tur. Bahkan ada sebuah jenis makanan yang tidak disentuh sedikitpun oleh peserta tur. Sesudah makan, kami melihat toko oleh-oleh di sampingnya dan langsung menuju bus.
            Perjalanan pun terus dilanjutkan hingga akhirnya tiba di kota Hualien pada malam hari. Kami menginap di Lige Hotel. Setelah dibagikan kunci kamar, kami segera masuk ke kamar untuk beristirahat. Kamarnya sendiri sangat luas dan ranjangnya diberi 2 Queen Size Bed untuk 2 orang! Ada juga sofa dan peralatan membuat teh dan kopi di kamar. Setelah duduk sejenak, Dreamland langsung menjelajahi apa saja yang ada di sekitar lokasi hotel ini.
            Dreamland berjalan menuju pertokoan yang menjual makanan, alat-alat elektronik, dan rumah tangga. Setelah membeli sejumlah barang, Dreamland berjalan ke taman dan melihat ada simbol Wi-Fi yang terpasang di sini. Mudahnya akses Wi-Fi di Taiwan di ruang publik ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Sebagai informasi, kantong plastik tidak disediakan secara cuma-cuma ketika berbelanja di Taiwan. Jika mau mendapat kantong plastik harus membeli sebesar 2 TWD untuk ukuran kecil dan 3 TWD untuk ukuran besar. Aksi go green ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah puas jalan-jalan malam, Dreamland pulang kembali ke hotel untuk beristirahat mempersiapkan diri esok hari menjelajahi objek wisata menarik yang ada di Kota Hualien. Senang rasanya beraktivitas secara padat di Taipei hari ini!

Taoyuan, Taipei, Hualien, Taiwan, 8 Januari 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di Taiwan, antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market, Nantien Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal Spring Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger Tower, Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic Area, Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine, Taipei 101, Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih banyak lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT sebagai jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan, seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa yang berbeda dengan makanan Indonesia.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.