Saturday, January 17, 2015

Day 1 : Megahnya NU Sentral Mall di KL Sentral

Dreamland Traveller


Day 1 : Megahnya NU Sentral Mall di KL Sentral
            Khawatir, takut, penasaran, tertarik, senang, bingung, dan berbagai ekspresi lainnya bisa jadi hal yang kita rasakan tatkala akan berkunjung ke suatu tempat yang baru. Bagaimana cara kita pergi ke suatu tempat? Apa yang nanti akan kita makan? Bagaimana cara berbicara dengan penduduk lokal? Bagaimana kalau bertemu orang jahat? Siapa yang nanti menolong kita kalau tersesat di jalan? Semua kekhawatiran dan pertanyaan itu pasti berkecamuk dalam benak kita sebagai seorang traveler, baik pemula maupun professional sekalipun.
            Tapi itulah seni jalan-jalan. Kita tidak hanya diajak melihat suatu negara dengan objek wisata menarik, melainkan juga berbagai sisi kehidupan lainnya yang selama ini belum tergali dengan baik. Sejauh apa kekuatan mental kita tatkala tersesat di jalan? Apakah menyerah dengan memanggil taksi ataukah mau bertanya pada penduduk lokal? Kita juga bisa melihat suatu budaya yang benar-benar berbeda, yang terkadang membuat kita kagum, terkejut, dan heran karenanya.
            Hal itulah yang Dreamland rasakan selama menjelajahi berbagai negara di dunia. Begitu banyak beban pikiran sebelum melakukan perjalanan, di mana Dreamland harus mencari dan menggali banyak informasi di destinasi yang dikunjungi. Begitu tiba di tempat tujuan, rupanya kaki Dreamland ringan melangkah melihat keajaiban yang ada di setiap tempat. Tidak ada tekanan, beban, atau keraguan yang selama ini dikhawatirkan. Memang musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, khususnya pikiran yang membuat kita mau atau tidak melakukan sesuatu bagi hidup kita.
            Tak terasa Dreamland sudah tiba di tahun 2015. Tiga tahun sudah blog Dreamland Traveller menemani perjalanan hidup kita semua dalam memaknai arti dari sebuah perjalanan. Destinasi Dreamland kali ini adalah sebuah negara kecil yang dulunya bagian dari negara Tiongkok. Apalagi kalau bukan Taiwan. Negara yang terkenal sebagai penghasil gadget ASUS dan Acer yang cukup populer ini menjadi destinasi pertama Dreamland di tahun 2015.
            Dreamland mengawali Taiwan Trip dengan berangkat dari rumah menuju Bandara Husein Sastranegara Bandung pukul 10.00. Sesampainya di bandara, Dreamland langsung menuju ke dalam bandara untuk melakukan prosedur pemeriksaan seperti biasa, mulai dari membayar airport tax, mendapat cap imigrasi, screening barang bawaan kabin, hingga akhirnya menunggu di ruang tunggu bandara. Satu hal yang Dreamland lihat berubah dari Bandara Husein Sastranegara Bandung adalah adanya proyek pembangunan dan perluasan bandara yang mulai dikerjakan. Akhirnya Pemkot Bandung sadar juga akan tingginya intensitas keberangkatan pesawat dari dan ke Bandung. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah berada di ruang tunggu, Dreamland melihat ada fasilitas yang sudah ditambahkan, mulai dari charging station, beberapa komputer portable untuk browsing, smoking room, ruang menyusui, dan vending machine. Setidaknya ada upaya dari pihak Angkasa Pura untuk membenahi kenyamanan bandara, walaupun kapasitas tempat duduk yang tersedia masih jauh dari kata cukup memadai. Semoga saja ke depannya ada peningkatan berarti untuk Bandara Husein Sastranegara tercinta ya.
            Singkat kata, waktu keberangkatan pesawat AirAsia dengan tujuan Bandung – Kuala Lumpur pun tiba. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai perjalanan selama 2 jam 30 menit menuju negara tetangga. Begitu tiba di pesawat, Dreamland langsung berjalan menuju tempat duduk yang tertera di boarding pass. Rupanya pesawat sangat penuh, sehingga Dreamland harus duduk dengan orang lain alih-alih dengan orang tua karena terpisah nomor bangku. Tak lama kemudian prosedur penghitungan penumpang dilakukan dan pesawat pun siap untuk diberangkatkan.
            Sebenarnya Dreamland agak was-was juga mengingat tragedi pesawat AirAsia QZ 8501 dari Surabaya ke Singapore yang memakan korban 162 orang itu. Tentu bukan hanya Dreamland saja yang takut, tetapi juga semua penumpang yang ada di pesawat. Alhasil tatkala ada turbulensi, Dreamland boro-boro bisa tidur karena takut bernasib sama seperti mereka yang mengalami kecelakaan di udara. Ketakutan akan terbang ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Selama berada di pesawat, Dreamland mencoba beberapa kuliner yang selama ini belum pernah Dreamland cicipi dengan booking via website sebelumnya. Pertama, Dreamland mencoba makan Nasi Minyak Palembang ala Farah Quinn seharga 40.000 IDR (website). Rasanya sangat aneh, ada kismis, dan nasinya seperti terpisah satu sama lain. Menurut Dreamland, menu ini sangat tidak direkomendasikan untuk dipesan karena tidak cocok di lidah. Menu kedua adalah Nasi Kuning Manado. Menu ini boleh jadi pilihan karena rasanya cukup lezat dan cocok dengan lidah Indonesia. Saran Dreamland, jika memang benar-benar merencanakan untuk membeli makanan, sebaiknya dilakukan secara online agar bisa menghemat beberapa ribu rupiah dan mendapat ekstra 100 ml air putih.    
            Selama perjalanan, Dreamland mendapat banyak sekali kebandelan penumpang tatkala naik pesawat. Mulai dari asyik bertelepon ria saat mau terbang, seenaknya menyandarkan kursi untuk tidur (padahal jarak kursi AirAsia sangat sempit antar baris), hingga langsung berdiri sehabis landing untuk mengambil barang bawaan. Tapi itulah penumpang di negara Asia yang suka terburu-buru layaknya orang penting, padahal ujung-ujungnya ketemu juga di antrian imigrasi. Capek deh!
            Sesampainya di klia2, Dreamland langsung turun, mengisi air minum di keran air yang tersedia, serta berjalan menuju imigrasi yang jaraknya lumayan jauh (15 menit berjalan kaki). Setelah mendapat cap imigrasi Malaysia di paspor baru, Dreamland memanfaatkan Wi-Fi klia2 yang tersedia untuk mengirim pesan ke rumah, sebelum akhirnya keluar dari bandara untuk mencari bus menuju KL Sentral.
            Sebenarnya transportasi menuju KL Sentral bervariasi, mulai dari Express Train, taksi, hingga bus. Tapi paling ekonomis tentunya bus. Express Train mematok harga 35 RM sekali jalan. Sungguh keterlaluan mahalnya! Bus saja hanya membutuhkan biaya 10 RM sekali jalan untuk Aerobus. Dreamland pun membeli tiket Aerobus di lantai dasar, kemudian langsung naik ke bus menuju KL Sentral.
            Sepanjang perjalanan, Dreamland melihat pemandangan yang sama seperti terakhir kali perjalanan ke KL Sentral dengan bus. Singkat kata, bus tiba di KL Sentral tepat 1 jam sesuai jadwal. Dreamland turun dan naik ke lobby utama KL Sentral. Ada satu hal menarik yang ada di KL Sentral, yakni renovasi yang selama ini dilakukan di KL Sentral sudah selesai dan berganti menjadi sebuah mal megah yang ada tepat di sebelah Selatan bagian KL Sentral. Sungguh sebuah kemajuan yang sangat baik.
           Sebelum melanjutkan perjalanan, Dreamland mampir dulu ke Burger King untuk makan siang terlebih dahulu. Awalnya Dreamland ingin membeli paket seharga 5,95 RM, tapi tidak ada di display yang tertera. Rupanya paket itu masih ada dan disembunyikan petugas! Yah Dreamland terlanjur membeli paket lain yang harganya lebih mahal dari paket ekonomis itu. Hiks… Tapi memang rasa burgernya lebih enak dibandingkan yang standar dan promo.
            Sesudah mendapat energi, Dreamland langsung menuju ke atas melihat mal baru yang ada di KL Sentral. Mal ini bernama NU Sentral. Berhubung Dreamland masih membawa koper dan barang bawaan, jadi Dreamland hanya sekilas saja melihat isi NU Sentral untuk kemudian keluar dan mencari hotel New Winner yang Dreamland booking. Lokasi hotel New Winner ini cukup dekat dengan KL Sentral, hanya saja lokasinya di belakang bangunan monorail KL Sentral, sehingga cukup sulit ditemukan awalnya.
            Sesampainya di hotel, Dreamland langsung check-in, mendapat kunci kamar, dan membayar harga kamar beserta deposit seharga 80 RM + 70 RM. Dreamland mendapat kamar 224. Hotel ini boleh dikatakan cukup bagus karena kamarnya bersih dan nyaman, walaupun kecil. Selain itu, tersedia teko air untuk masak air panas. Hanya saja tidak ada Wi-Fi sama sekali di hotel. Tersedia juga alat untuk menyetrika di lobby lantai 2 yang kosong dan lenggang.     
            Dreamland segera berjalan kembali ke mal NU Sentral. Satu hal yang patut diapresiasi dengan keberadaan mal ini adalah Dreamland tidak perlu capek-capek berjalan di trotoar untuk sampai di monorail KL Sentral karena sudah ada jembatan penyeberangan yang menghubungkannya. Dreamland pun segera berjalan mengelilingi mal yang masih baru dan masih sedikit tenant yang mengisi setiap lantai dari mal megah ini.
            Dreamland memulai eksplorasi NU Sentral dari lantai paling atas. Di lantai teratas, rupanya masih dibangun bioskop yang belum rampung dan ada beberapa restoran fine dining di sini. Di lantai bawahnya, terdapat Celebrity Fitness, beberapa restoran fine dining, dan tempat bermain bowling. Satu hal yang menarik adalah toko Shojikiya yang menjual berbagai makanan asal Jepang. Ada KitKat Green Tea di sini. Sayangnya harganya mahal (1 bungkus = 22,90 RM), jadi tidak Dreamland beli.  
            Lantai bawahnya terdapat salon premium, alat-alat elektronik, dan butik baju ternama. Ada juga food court dengan harga yang boleh dikatakan cukup mahal (standar mal kelas atas Jakarta). Singkat kata, Dreamland turun ke lantai dasar untuk pergi ke supermarket, membeli sejumlah makanan, dan melihat-lihat katering yang dijual. Dreamland membeli nasi goreng seharga 3,50 RM untuk makan malam.
            Setelah puas berkeliling mal dengan berbagai interior yang ada didalamnya, Dreamland pun berjalan pulang kembali ke hotel. Dreamland segera masuk ke kamar untuk makan malam dan menonton TV. Berhubung pesawat Dreamland ke Taipei besok berangkat pukul 10.00, Dreamland memutuskan untuk beristirahat dengan cepat untuk mempersiapkan diri menjelajahi Taiwan esok hari. Senang sekali rasanya bisa kembali ke Kuala Lumpur dan melihat kemegahan NU Sentral walaupun hanya sesaat.

Bandung, Kuala Lumpur, 6 Januari 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Malaysia menggunakan Ringgit Malaysia (MYR) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 MYR saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 3.600 IDR.
- Transportasi dari dan ke klia2 bisa menggunakan Express Train (35 RM/way), Aerobus (10 RM/way), dan taksi.
- Pastikan untuk menyisihkan waktu 3 – 4 jam sebelum keberangkatan untuk menuju klia2 karena letak bandara yang jauh dan bangunan bandara yang sangat luas agar tidak tertinggal pesawat.
- Bagi Anda yang mempunyai penerbangan lanjutan yang sangat pagi, yakni pukul 05.00 – 07.00 disarankan untuk menginap di Tune Hotels.com klia2 agar tidak tertinggal pesawat karena jarak relatif dekat dengan bandara dibandingkan menginap di kota.

~ oOo ~

1 comment:

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.