Day
1 : Megahnya NU Sentral Mall di KL Sentral
Khawatir,
takut, penasaran, tertarik, senang, bingung, dan berbagai ekspresi lainnya bisa
jadi hal yang kita rasakan tatkala akan berkunjung ke suatu tempat yang baru. Bagaimana
cara kita pergi ke suatu tempat? Apa yang nanti akan kita makan? Bagaimana cara
berbicara dengan penduduk lokal? Bagaimana kalau bertemu orang jahat? Siapa
yang nanti menolong kita kalau tersesat di jalan? Semua kekhawatiran dan
pertanyaan itu pasti berkecamuk dalam benak kita sebagai seorang traveler, baik
pemula maupun professional sekalipun.
Tapi
itulah seni jalan-jalan. Kita tidak hanya diajak melihat suatu negara dengan
objek wisata menarik, melainkan juga berbagai sisi kehidupan lainnya yang
selama ini belum tergali dengan baik. Sejauh apa kekuatan mental kita tatkala
tersesat di jalan? Apakah menyerah dengan memanggil taksi ataukah mau bertanya
pada penduduk lokal? Kita juga bisa melihat suatu budaya yang benar-benar
berbeda, yang terkadang membuat kita kagum, terkejut, dan heran karenanya.
Hal
itulah yang Dreamland rasakan selama menjelajahi berbagai negara di dunia. Begitu
banyak beban pikiran sebelum melakukan perjalanan, di mana Dreamland harus
mencari dan menggali banyak informasi di destinasi yang dikunjungi. Begitu tiba
di tempat tujuan, rupanya kaki Dreamland ringan melangkah melihat keajaiban
yang ada di setiap tempat. Tidak ada tekanan, beban, atau keraguan yang selama
ini dikhawatirkan. Memang musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri,
khususnya pikiran yang membuat kita mau atau tidak melakukan sesuatu bagi hidup
kita.
Tak
terasa Dreamland sudah tiba di tahun 2015. Tiga tahun sudah blog Dreamland
Traveller menemani perjalanan hidup kita semua dalam memaknai arti dari sebuah
perjalanan. Destinasi Dreamland kali ini adalah sebuah negara kecil yang
dulunya bagian dari negara Tiongkok. Apalagi kalau bukan Taiwan. Negara yang
terkenal sebagai penghasil gadget ASUS dan Acer yang cukup populer ini menjadi
destinasi pertama Dreamland di tahun 2015.
Dreamland
mengawali Taiwan Trip dengan berangkat dari rumah menuju Bandara Husein
Sastranegara Bandung pukul 10.00. Sesampainya di bandara, Dreamland langsung
menuju ke dalam bandara untuk melakukan prosedur pemeriksaan seperti biasa,
mulai dari membayar airport tax, mendapat cap imigrasi, screening barang bawaan
kabin, hingga akhirnya menunggu di ruang tunggu bandara. Satu hal yang
Dreamland lihat berubah dari Bandara Husein Sastranegara Bandung adalah adanya
proyek pembangunan dan perluasan bandara yang mulai dikerjakan. Akhirnya Pemkot
Bandung sadar juga akan tingginya intensitas keberangkatan pesawat dari dan ke
Bandung. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
berada di ruang tunggu, Dreamland melihat ada fasilitas yang sudah ditambahkan,
mulai dari charging station, beberapa komputer portable untuk browsing, smoking
room, ruang menyusui, dan vending machine. Setidaknya ada upaya dari pihak
Angkasa Pura untuk membenahi kenyamanan bandara, walaupun kapasitas tempat
duduk yang tersedia masih jauh dari kata cukup memadai. Semoga saja ke depannya
ada peningkatan berarti untuk Bandara Husein Sastranegara tercinta ya.
Singkat
kata, waktu keberangkatan pesawat AirAsia dengan tujuan Bandung – Kuala Lumpur
pun tiba. Tiba saatnya bagi Dreamland untuk memulai perjalanan selama 2 jam 30
menit menuju negara tetangga. Begitu tiba di pesawat, Dreamland langsung
berjalan menuju tempat duduk yang tertera di boarding pass. Rupanya pesawat
sangat penuh, sehingga Dreamland harus duduk dengan orang lain alih-alih dengan
orang tua karena terpisah nomor bangku. Tak lama kemudian prosedur penghitungan
penumpang dilakukan dan pesawat pun siap untuk diberangkatkan.
Sebenarnya
Dreamland agak was-was juga mengingat tragedi pesawat AirAsia QZ 8501 dari
Surabaya ke Singapore yang memakan korban 162 orang itu. Tentu bukan hanya
Dreamland saja yang takut, tetapi juga semua penumpang yang ada di pesawat.
Alhasil tatkala ada turbulensi, Dreamland boro-boro bisa tidur karena takut
bernasib sama seperti mereka yang mengalami kecelakaan di udara. Ketakutan akan
terbang ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Selama
berada di pesawat, Dreamland mencoba beberapa kuliner yang selama ini belum
pernah Dreamland cicipi dengan booking via website sebelumnya. Pertama,
Dreamland mencoba makan Nasi Minyak Palembang ala Farah Quinn seharga 40.000
IDR (website). Rasanya sangat aneh, ada kismis, dan nasinya seperti terpisah
satu sama lain. Menurut Dreamland, menu ini sangat tidak direkomendasikan untuk
dipesan karena tidak cocok di lidah. Menu kedua adalah Nasi Kuning Manado. Menu
ini boleh jadi pilihan karena rasanya cukup lezat dan cocok dengan lidah
Indonesia. Saran Dreamland, jika memang benar-benar merencanakan untuk membeli
makanan, sebaiknya dilakukan secara online agar bisa menghemat beberapa ribu
rupiah dan mendapat ekstra 100 ml air putih.
Selama
perjalanan, Dreamland mendapat banyak sekali kebandelan penumpang tatkala naik
pesawat. Mulai dari asyik bertelepon ria saat mau terbang, seenaknya
menyandarkan kursi untuk tidur (padahal jarak kursi AirAsia sangat sempit antar
baris), hingga langsung berdiri sehabis landing untuk mengambil barang bawaan.
Tapi itulah penumpang di negara Asia yang suka terburu-buru layaknya orang
penting, padahal ujung-ujungnya ketemu juga di antrian imigrasi. Capek deh!
Sesampainya
di klia2, Dreamland langsung turun, mengisi air minum di keran air yang
tersedia, serta berjalan menuju imigrasi yang jaraknya lumayan jauh (15 menit
berjalan kaki). Setelah mendapat cap imigrasi Malaysia di paspor baru,
Dreamland memanfaatkan Wi-Fi klia2 yang tersedia untuk mengirim pesan ke rumah,
sebelum akhirnya keluar dari bandara untuk mencari bus menuju KL Sentral.
Sebenarnya
transportasi menuju KL Sentral bervariasi, mulai dari Express Train, taksi,
hingga bus. Tapi paling ekonomis tentunya bus. Express Train mematok harga 35
RM sekali jalan. Sungguh keterlaluan mahalnya! Bus saja hanya membutuhkan biaya
10 RM sekali jalan untuk Aerobus. Dreamland pun membeli tiket Aerobus di lantai
dasar, kemudian langsung naik ke bus menuju KL Sentral.
Sepanjang
perjalanan, Dreamland melihat pemandangan yang sama seperti terakhir kali
perjalanan ke KL Sentral dengan bus. Singkat kata, bus tiba di KL Sentral tepat
1 jam sesuai jadwal. Dreamland turun dan naik ke lobby utama KL Sentral. Ada
satu hal menarik yang ada di KL Sentral, yakni renovasi yang selama ini
dilakukan di KL Sentral sudah selesai dan berganti menjadi sebuah mal megah
yang ada tepat di sebelah Selatan bagian KL Sentral. Sungguh sebuah kemajuan
yang sangat baik.
Sebelum
melanjutkan perjalanan, Dreamland mampir dulu ke Burger King untuk makan siang
terlebih dahulu. Awalnya Dreamland ingin membeli paket seharga 5,95 RM, tapi
tidak ada di display yang tertera. Rupanya paket itu masih ada dan
disembunyikan petugas! Yah Dreamland terlanjur membeli paket lain yang harganya
lebih mahal dari paket ekonomis itu. Hiks… Tapi memang rasa burgernya lebih
enak dibandingkan yang standar dan promo.
Sesudah
mendapat energi, Dreamland langsung menuju ke atas melihat mal baru yang ada di
KL Sentral. Mal ini bernama NU Sentral. Berhubung Dreamland masih membawa koper
dan barang bawaan, jadi Dreamland hanya sekilas saja melihat isi NU Sentral
untuk kemudian keluar dan mencari hotel New Winner yang Dreamland booking.
Lokasi hotel New Winner ini cukup dekat dengan KL Sentral, hanya saja lokasinya
di belakang bangunan monorail KL Sentral, sehingga cukup sulit ditemukan
awalnya.
Sesampainya
di hotel, Dreamland langsung check-in, mendapat kunci kamar, dan membayar harga
kamar beserta deposit seharga 80 RM + 70 RM. Dreamland mendapat kamar 224.
Hotel ini boleh dikatakan cukup bagus karena kamarnya bersih dan nyaman,
walaupun kecil. Selain itu, tersedia teko air untuk masak air panas. Hanya saja
tidak ada Wi-Fi sama sekali di hotel. Tersedia juga alat untuk menyetrika di
lobby lantai 2 yang kosong dan lenggang.
Dreamland
segera berjalan kembali ke mal NU Sentral. Satu hal yang patut diapresiasi
dengan keberadaan mal ini adalah Dreamland tidak perlu capek-capek berjalan di
trotoar untuk sampai di monorail KL Sentral karena sudah ada jembatan
penyeberangan yang menghubungkannya. Dreamland pun segera berjalan mengelilingi
mal yang masih baru dan masih sedikit tenant yang mengisi setiap lantai dari
mal megah ini.
Dreamland
memulai eksplorasi NU Sentral dari lantai paling atas. Di lantai teratas,
rupanya masih dibangun bioskop yang belum rampung dan ada beberapa restoran
fine dining di sini. Di lantai bawahnya, terdapat Celebrity Fitness, beberapa
restoran fine dining, dan tempat bermain bowling. Satu hal yang menarik adalah
toko Shojikiya yang menjual berbagai makanan asal Jepang. Ada KitKat Green Tea
di sini. Sayangnya harganya mahal (1 bungkus = 22,90 RM), jadi tidak Dreamland
beli.
Lantai
bawahnya terdapat salon premium, alat-alat elektronik, dan butik baju ternama.
Ada juga food court dengan harga yang boleh dikatakan cukup mahal (standar mal
kelas atas Jakarta). Singkat kata, Dreamland turun ke lantai dasar untuk pergi
ke supermarket, membeli sejumlah makanan, dan melihat-lihat katering yang dijual.
Dreamland membeli nasi goreng seharga 3,50 RM untuk makan malam.
Setelah
puas berkeliling mal dengan berbagai interior yang ada didalamnya, Dreamland
pun berjalan pulang kembali ke hotel. Dreamland segera masuk ke kamar untuk
makan malam dan menonton TV. Berhubung pesawat Dreamland ke Taipei besok
berangkat pukul 10.00, Dreamland memutuskan untuk beristirahat dengan cepat
untuk mempersiapkan diri menjelajahi Taiwan esok hari. Senang sekali rasanya
bisa kembali ke Kuala Lumpur dan melihat kemegahan NU Sentral walaupun hanya
sesaat.
Bandung, Kuala Lumpur, 6 Januari 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Malaysia menggunakan Ringgit Malaysia (MYR)
sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 MYR saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 3.600 IDR.
- Transportasi dari dan ke klia2 bisa menggunakan
Express Train (35 RM/way), Aerobus (10 RM/way), dan taksi.
- Pastikan untuk menyisihkan waktu 3 – 4 jam sebelum
keberangkatan untuk menuju klia2 karena letak bandara yang jauh dan bangunan
bandara yang sangat luas agar tidak tertinggal pesawat.
- Bagi Anda yang mempunyai penerbangan lanjutan yang
sangat pagi, yakni pukul 05.00 – 07.00 disarankan untuk menginap di Tune
Hotels.com klia2 agar tidak tertinggal pesawat karena jarak relatif dekat
dengan bandara dibandingkan menginap di kota.
~
oOo ~
Review tentang Kl Sentral lumanyan bermanfaat sekali..
ReplyDelete