Wednesday, January 21, 2015

Day 5 : Pesona Kaohsiung dan Terpukau Fo Guang Shan

Dreamland Traveller


Day 5 : Pesona Kaohsiung dan Terpukau Fo Guang Shan
            Waktu pun berputar dengan sangat cepat di Taiwan. Dreamland segera bangun pagi, mandi, dan berkemas untuk kembali pindah kota dalam rangkaian tur yang telah dijadwalkan. Dreamland pun segera turun untuk sarapan. Rupanya sarapan dimulai jam 06.15 dan Dreamland datang kepagian jam 06.08, sehingga harus menunggu 7 menit di depan restoran bersama deretan turis asal Tiongkok Daratan. Sesudah jam 06.15, Dreamland pun segera masuk untuk makan pagi dengan menu yang boleh dikatakan cukup variatif.
            Satu hal yang menjadi perhatian Dreamland saat sarapan adalah bubur yang disajikan itu sangat amat tidak membuat berselera. Rasanya bubur dibuat dengan nasi dan air yang terpisah satu sama lain, sehingga terlihat mengambang keputih-putihan di antara bak air. Belum lagi jenis bubur kacang lainnya yang membuat perut Dreamland mulas karena bentuknya seperti (mohon maaf) cairan muntah. Untungnya menu lain bisa dimakan dan mengganjal perut Dreamland di pagi hari.
            Selanjutnya, Dreamland pun langsung berkumpul di depan lobby dan masuk ke dalam bus untuk memulai perjalanan hari ini. Setelah semua peserta tur naik ke bus, bus pun segera beranjak menuju Pingtung yang katanya terkenal dengan kebun buah-buahannya yang manis. Di tengah perjalanan, bus berhenti di Family Mart yang mempunyai kamar mandi untuk beristirahat dan buang air kecil. Setelah 15 menit istirahat, perjalanan pun langsung dilanjutkan ke Pingtung.
            Sesampainya di Fruit Ranch yang lagi-lagi toko pemerintah, Dreamland dibawa ke sebuah perkebunan buah kecil yang sama sekali tidak menarik. Intinya, berbagai jenis buah-buahan ada di kebun tersebut lengkap dengan informasi tentang buah-buahan tersebut. Sayangnya tidak ada buah-buahan yang bisa dipetik, jadilah kami langsung dibawa ke toko yang menjual aneka buah-buahan segar ataupun yang sudah dikeringkan dalam kemasan dengan harga yang mahal.
            Dreamland sendiri membeli buah jambu air seharga 100 TWD karena rasanya sangat manis dan segar. Sementara peserta tur lain ada yang memborong berbagai produk yang dijual sampai 1 keranjang penuh. Katanya sih untuk oleh-oleh. Toko pemerintah ini menjual juga aneka juice dan keripik lain sebagai barang dagangannya. Setelah semua puas berbelanja, kami pun kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.
            Selanjutnya, Dreamland dibawa menuju Mei Non Hakka Village yang menjadi tempat untuk makan siang. Di sini kami disuguhkan makanan Chinese Food seperti biasa. Sayangnya menu makanan yang disajikan kurang enak dan tidak cocok di lidah, sehingga banyak yang tersisa. Tentu menjadi sebuah keprihatinan tersendiri bagi Dreamland betapa banyak makanan yang dibuang oleh peserta tur setiap kali acara tur digelar. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Setelah kenyang, kami diberi kesempatan untuk berjalan-jalan di kampung yang sangat amat kecil dan tidak menarik ini untuk menurunkan perut. Rasanya benar-benar keterlaluan acara tur membawa masuk Dreamland ke tempat yang tidak menarik ini. Mei Non Hakka Village menjual beraneka macam oleh-oleh dan suvenir. Sayangnya, kampung ini terkesan dibuat sangat berorientasi pada turis, sehingga membuat Dreamland tidak betah didalamnya.
            Satu hal yang perlu diapresiasi dari Taiwan adalah toilet umumnya bersih dan tidak berbau. Meskipun modelnya tradisional, tapi semua dirawat dan dibersihkan secara teratur, sehingga tidak berbau busuk. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, kami pun masuk ke dalam bus setelah sebagian besar peserta tur mencicipi makanan lain di Mei Non Hakka Village. Selanjutnya kami menuju ke Fo Guang Shan yang katanya menjadi destinasi ibadah umat Buddha di seluruh dunia. 
            Sesampainya di Fo Guang Shan, kami diberi waktu 1,5 jam untuk berfoto dan melihat berbagai macam ornamen yang ada didalamnya. Fo Guang Shan ini sangat menarik dan direkomendasikan untuk dikunjungi karena bangunannya sangat luas dan megah. Di pinggir kiri dan kanan Fo Guang Shan berjejer 4 bangunan pagoda tinggi yang menjulang. Lurus di hadapan Dreamland terdapat patung Buddha raksasa dengan kompleks menyerupai alun-alun raksasa. Sangat amat menarik.
            Uniknya bagian depan Fo Guang Shan diisi dengan mal yang menjual Starbuck Coffee dan berbagai macam aneka restoran fine dining. Sungguh unik konsep tempat ibadah yang digabungkan dengan mal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment. Berhubung waktunya sempit, Dreamland langsung masuk ke gedung utama untuk melihat-lihat apa saja yang ada di dalam Fo Guang Shan ini.
            Rupanya ada beberapa ruangan yang tidak boleh difoto. Umumnya ruangan tersebut memuat banyak ornamen Dewa Buddha yang disakralkan. Bangunan utama ini terdiri dari bioskop 4D, museum, dan berbagai macam alat peraga lainnya yang sangat menarik. Fo Guang Shan ini benar-benar sangat professional membangun teknologi yang Hi-Tech untuk memperkenalkan bagaimana perkembangan agama Buddha di Taiwan ini. Kemodernan Fo Guang Shan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
            Selanjutnya Dreamland mengeksplorasi lantai atas Fo Guang Shan dan terpukau dengan desain bangunan yang menyerupai Mesir kuno di bagian atasnya. Setelah puas, Dreamland segera kembali ke bus karena sudah ditunggu rombongan. Rupanya Dreamland menjadi orang terakhir yang masuk ke dalam bus karena keasyikan berada di tempat yang sangat megah dan luas ini.
            Perjalanan pun dilanjutkan menuju Dragon and Tiger Tower di Kaohsiung. Perjalanan menuju objek wisata yang satu ini cukup jauh, sehingga Dreamland sempat tertidur di bus. Sesampainya di lokasi wisata, kami langsung diberi waktu 1 jam saja untuk menjelajahi Dragon and Tiger Tower ini. Sebagai ikon dari Kaohsiung wajar rasanya jika banyak turis dari berbagai macam agen tur menumpuk di destinasi ini.
            Mengingat waktu yang relatif sempit, Dreamland hanya melihat sekilas saja beberapa bagian pagoda yang ada tanpa menaiki bangunan pagoda satu per satu. Banyaknya turis di tempat ini juga menyulitkan Dreamland dalam mengambil foto secara sempurna. Setelah puas melihat-lihat Dragon and Tiger Tower, kami pun segera berkumpul dan berjalan menuju tempat parkir bus yang letaknya tidak jauh dari tempat wisata. Dreamland sendiri melewati papan Shoushan National Nature Park ketika berjalan menuju tempat parkir.
            Kami pun selanjutnya dibawa menuju Dream Shopping Mall yang mempunyai Hello Kitty Ferris Wheel alias bianglala raksasa di atasnya. Waktu yang diberikan pun sangat sempit, yakni 1 jam, sehingga Dreamland tidak bisa berbuat banyak di sini selain hanya melihat taman bermain di lantai paling atas. Di kawasan Happy 100, Dreamland melihat banyak wahana bermain yang tiketnya dibeli per wahana. Mengingat mainannya kebanyakan untuk anak-anak, Dreamland hanya melihat saja.
            Di atas Dreamland Shopping Mall, kita bisa melihat pemandangan kota Kaohsiung secara menyeluruh. Dreamland pun turun kembali ke lantai dasar dan melihat bahwa kondisi mal sama seperti pusat perbelanjaan pada umumnya. Setelah waktu yang ditentukan tiba, Dreamland segera berkumpul di tempat semula dan naik ke bus. Acara berikutnya adalah mengunjungi Liouhe Night Market.
            Pasar malam yang satu ini sangat ramai oleh turis asing karena rata-rata rombongan tur memasukkan pasar malam ini sebagai destinasi akhir hari ini. Kami diminta membeli makanan secara mandiri. Dreamland sendiri bingung mau makan apa, meskipun makanan yang dijajakan banyak. Dreamland pun mencoba beberapa kudapan, mulai dari tahu (60 TWD), cakue (20 TWD), hingga gurita goreng (120 TWD) yang lezat. Cakue di Taiwan rupanya sangat crispy dan tidak cocok dengan selera Dreamland setelah dicoba.
            Setelah berkeliling pasar malam, Dreamland pun memutuskan untuk makan nasi seafood seharga 100 TWD yang rasanya tidak enak. Setelah meninggalkan pasar dengan perut yang masih lapar, Dreamland pun harus berkumpul kembali ke bus untuk menuju hotel. Rupanya dekat hotel juga terdapat pasar malam yang bisa dikunjungi. Kata tur leader karena sudah dalam rangkaian acara jadi harus sesuai dengan itinerary yang ditentukan. Capek deh!
            Selanjutnya, tur leader langsung mengurus kunci kamar tiap peserta tur sesampainya di National Citizen Hotel Kaohsiung. Kami pun naik ke atas untuk menaruh barang bawaan dan beristirahat sejenak. Sesudah itu, Dreamland langsung keluar untuk mencari makan lagi karena perut yang masih keroncongan karena makan yang tidak puguh. Jalanan sekitar hotel sendiri sepi, tapi terdapat tempat menjual buah-buahan dan pasar malam sekitar 200 m dari hotel.
            Dreamland melihat buah-buahan yang dijual dan harganya sangat mahal ya dibandingkan di Indonesia, sehingga tidak membeli apapun. Selanjutnya di pasar malam, Dreamland melihat-lihat saja dan akhirnya memutuskan membeli mie yamien yang rasanya lumayan oke, seharga 45 TWD. Setelah cukup kenyang, Dreamland kembali ke hotel dan mampir ke 7 Eleven untuk membeli sejumlah snack.
            Akhirnya, Dreamland masuk ke hotel dan naik ke kamar untuk beristirahat. Senang sekali rasanya melihat Dragon and Tiger Tower, serta Fo Guang Shan yang sangat memukau di Kaohsiung ini. Tak sabar menantikan rangkaian acara esok yang diharapkan jauh lebih seru dibandingkan hari ini.

Taitung, Chihpen, Pingtung, Kaohsiung, Taiwan, 10 Januari 2015

Dreamland Traveller

Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD) sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di Taiwan, antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market, Nantien Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal Spring Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger Tower, Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic Area, Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine, Taipei 101, Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih banyak lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT sebagai jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan, seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa yang berbeda dengan makanan Indonesia.

~ oOo ~

No comments:

Post a Comment

Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.