Day
5 : Pesona Kaohsiung dan Terpukau Fo Guang Shan
Waktu
pun berputar dengan sangat cepat di Taiwan. Dreamland segera bangun pagi,
mandi, dan berkemas untuk kembali pindah kota dalam rangkaian tur yang telah
dijadwalkan. Dreamland pun segera turun untuk sarapan. Rupanya sarapan dimulai
jam 06.15 dan Dreamland datang kepagian jam 06.08, sehingga harus menunggu 7
menit di depan restoran bersama deretan turis asal Tiongkok Daratan. Sesudah
jam 06.15, Dreamland pun segera masuk untuk makan pagi dengan menu yang boleh
dikatakan cukup variatif.
Satu
hal yang menjadi perhatian Dreamland saat sarapan adalah bubur yang disajikan
itu sangat amat tidak membuat berselera. Rasanya bubur dibuat dengan nasi dan
air yang terpisah satu sama lain, sehingga terlihat mengambang keputih-putihan
di antara bak air. Belum lagi jenis bubur kacang lainnya yang membuat perut
Dreamland mulas karena bentuknya seperti (mohon maaf) cairan muntah. Untungnya
menu lain bisa dimakan dan mengganjal perut Dreamland di pagi hari.
Selanjutnya,
Dreamland pun langsung berkumpul di depan lobby dan masuk ke dalam bus untuk
memulai perjalanan hari ini. Setelah semua peserta tur naik ke bus, bus pun
segera beranjak menuju Pingtung yang katanya terkenal dengan kebun buah-buahannya
yang manis. Di tengah perjalanan, bus berhenti di Family Mart yang mempunyai
kamar mandi untuk beristirahat dan buang air kecil. Setelah 15 menit istirahat,
perjalanan pun langsung dilanjutkan ke Pingtung.
Sesampainya
di Fruit Ranch yang lagi-lagi toko pemerintah, Dreamland dibawa ke sebuah
perkebunan buah kecil yang sama sekali tidak menarik. Intinya, berbagai jenis
buah-buahan ada di kebun tersebut lengkap dengan informasi tentang buah-buahan
tersebut. Sayangnya tidak ada buah-buahan yang bisa dipetik, jadilah kami
langsung dibawa ke toko yang menjual aneka buah-buahan segar ataupun yang sudah
dikeringkan dalam kemasan dengan harga yang mahal.
Dreamland
sendiri membeli buah jambu air seharga 100 TWD karena rasanya sangat manis dan
segar. Sementara peserta tur lain ada yang memborong berbagai produk yang
dijual sampai 1 keranjang penuh. Katanya sih untuk oleh-oleh. Toko pemerintah
ini menjual juga aneka juice dan keripik lain sebagai barang dagangannya.
Setelah semua puas berbelanja, kami pun kembali ke bus untuk melanjutkan
perjalanan.
Selanjutnya,
Dreamland dibawa menuju Mei Non Hakka Village yang menjadi tempat untuk makan
siang. Di sini kami disuguhkan makanan Chinese Food seperti biasa. Sayangnya
menu makanan yang disajikan kurang enak dan tidak cocok di lidah, sehingga
banyak yang tersisa. Tentu menjadi sebuah keprihatinan tersendiri bagi
Dreamland betapa banyak makanan yang dibuang oleh peserta tur setiap kali acara
tur digelar. Hal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller Moment.
Setelah
kenyang, kami diberi kesempatan untuk berjalan-jalan di kampung yang sangat
amat kecil dan tidak menarik ini untuk menurunkan perut. Rasanya benar-benar
keterlaluan acara tur membawa masuk Dreamland ke tempat yang tidak menarik ini.
Mei Non Hakka Village menjual beraneka macam oleh-oleh dan suvenir. Sayangnya,
kampung ini terkesan dibuat sangat berorientasi pada turis, sehingga membuat
Dreamland tidak betah didalamnya.
Satu
hal yang perlu diapresiasi dari Taiwan adalah toilet umumnya bersih dan tidak berbau.
Meskipun modelnya tradisional, tapi semua dirawat dan dibersihkan secara
teratur, sehingga tidak berbau busuk. Hal ini akan Dreamland bahas dalam
Dreamland Traveller Moment. Singkat kata, kami pun masuk ke dalam bus setelah
sebagian besar peserta tur mencicipi makanan lain di Mei Non Hakka Village.
Selanjutnya kami menuju ke Fo Guang Shan yang katanya menjadi destinasi ibadah
umat Buddha di seluruh dunia.
Sesampainya
di Fo Guang Shan, kami diberi waktu 1,5 jam untuk berfoto dan melihat berbagai
macam ornamen yang ada didalamnya. Fo Guang Shan ini sangat menarik dan
direkomendasikan untuk dikunjungi karena bangunannya sangat luas dan megah. Di
pinggir kiri dan kanan Fo Guang Shan berjejer 4 bangunan pagoda tinggi yang
menjulang. Lurus di hadapan Dreamland terdapat patung Buddha raksasa dengan
kompleks menyerupai alun-alun raksasa. Sangat amat menarik.
Uniknya
bagian depan Fo Guang Shan diisi dengan mal yang menjual Starbuck Coffee dan
berbagai macam aneka restoran fine dining. Sungguh unik konsep tempat ibadah
yang digabungkan dengan mal ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment. Berhubung waktunya sempit, Dreamland langsung masuk ke gedung utama
untuk melihat-lihat apa saja yang ada di dalam Fo Guang Shan ini.
Rupanya
ada beberapa ruangan yang tidak boleh difoto. Umumnya ruangan tersebut memuat
banyak ornamen Dewa Buddha yang disakralkan. Bangunan utama ini terdiri dari
bioskop 4D, museum, dan berbagai macam alat peraga lainnya yang sangat menarik.
Fo Guang Shan ini benar-benar sangat professional membangun teknologi yang
Hi-Tech untuk memperkenalkan bagaimana perkembangan agama Buddha di Taiwan ini.
Kemodernan Fo Guang Shan ini akan Dreamland bahas dalam Dreamland Traveller
Moment.
Selanjutnya
Dreamland mengeksplorasi lantai atas Fo Guang Shan dan terpukau dengan desain
bangunan yang menyerupai Mesir kuno di bagian atasnya. Setelah puas, Dreamland
segera kembali ke bus karena sudah ditunggu rombongan. Rupanya Dreamland
menjadi orang terakhir yang masuk ke dalam bus karena keasyikan berada di
tempat yang sangat megah dan luas ini.
Perjalanan
pun dilanjutkan menuju Dragon and Tiger Tower di Kaohsiung. Perjalanan menuju
objek wisata yang satu ini cukup jauh, sehingga Dreamland sempat tertidur di
bus. Sesampainya di lokasi wisata, kami langsung diberi waktu 1 jam saja untuk
menjelajahi Dragon and Tiger Tower ini. Sebagai ikon dari Kaohsiung wajar
rasanya jika banyak turis dari berbagai macam agen tur menumpuk di destinasi
ini.
Mengingat
waktu yang relatif sempit, Dreamland hanya melihat sekilas saja beberapa bagian
pagoda yang ada tanpa menaiki bangunan pagoda satu per satu. Banyaknya turis di
tempat ini juga menyulitkan Dreamland dalam mengambil foto secara sempurna.
Setelah puas melihat-lihat Dragon and Tiger Tower, kami pun segera berkumpul
dan berjalan menuju tempat parkir bus yang letaknya tidak jauh dari tempat
wisata. Dreamland sendiri melewati papan Shoushan National Nature Park ketika
berjalan menuju tempat parkir.
Kami
pun selanjutnya dibawa menuju Dream Shopping Mall yang mempunyai Hello Kitty
Ferris Wheel alias bianglala raksasa di atasnya. Waktu yang diberikan pun
sangat sempit, yakni 1 jam, sehingga Dreamland tidak bisa berbuat banyak di
sini selain hanya melihat taman bermain di lantai paling atas. Di kawasan Happy
100, Dreamland melihat banyak wahana bermain yang tiketnya dibeli per wahana.
Mengingat mainannya kebanyakan untuk anak-anak, Dreamland hanya melihat saja.
Di
atas Dreamland Shopping Mall, kita bisa melihat pemandangan kota Kaohsiung
secara menyeluruh. Dreamland pun turun kembali ke lantai dasar dan melihat
bahwa kondisi mal sama seperti pusat perbelanjaan pada umumnya. Setelah waktu
yang ditentukan tiba, Dreamland segera berkumpul di tempat semula dan naik ke
bus. Acara berikutnya adalah mengunjungi Liouhe Night Market.
Pasar
malam yang satu ini sangat ramai oleh turis asing karena rata-rata rombongan
tur memasukkan pasar malam ini sebagai destinasi akhir hari ini. Kami diminta
membeli makanan secara mandiri. Dreamland sendiri bingung mau makan apa,
meskipun makanan yang dijajakan banyak. Dreamland pun mencoba beberapa kudapan,
mulai dari tahu (60 TWD), cakue (20 TWD), hingga gurita goreng (120 TWD) yang
lezat. Cakue di Taiwan rupanya sangat crispy dan tidak cocok dengan selera
Dreamland setelah dicoba.
Setelah
berkeliling pasar malam, Dreamland pun memutuskan untuk makan nasi seafood
seharga 100 TWD yang rasanya tidak enak. Setelah meninggalkan pasar dengan
perut yang masih lapar, Dreamland pun harus berkumpul kembali ke bus untuk
menuju hotel. Rupanya dekat hotel juga terdapat pasar malam yang bisa
dikunjungi. Kata tur leader karena sudah dalam rangkaian acara jadi harus
sesuai dengan itinerary yang ditentukan. Capek deh!
Selanjutnya,
tur leader langsung mengurus kunci kamar tiap peserta tur sesampainya di National
Citizen Hotel Kaohsiung. Kami pun naik ke atas untuk menaruh barang bawaan dan
beristirahat sejenak. Sesudah itu, Dreamland langsung keluar untuk mencari
makan lagi karena perut yang masih keroncongan karena makan yang tidak puguh.
Jalanan sekitar hotel sendiri sepi, tapi terdapat tempat menjual buah-buahan
dan pasar malam sekitar 200 m dari hotel.
Dreamland
melihat buah-buahan yang dijual dan harganya sangat mahal ya dibandingkan di
Indonesia, sehingga tidak membeli apapun. Selanjutnya di pasar malam, Dreamland
melihat-lihat saja dan akhirnya memutuskan membeli mie yamien yang rasanya
lumayan oke, seharga 45 TWD. Setelah cukup kenyang, Dreamland kembali ke hotel
dan mampir ke 7 Eleven untuk membeli sejumlah snack.
Akhirnya,
Dreamland masuk ke hotel dan naik ke kamar untuk beristirahat. Senang sekali
rasanya melihat Dragon and Tiger Tower, serta Fo Guang Shan yang sangat memukau
di Kaohsiung ini. Tak sabar menantikan rangkaian acara esok yang diharapkan
jauh lebih seru dibandingkan hari ini.
Taitung, Chihpen, Pingtung, Kaohsiung, Taiwan, 10
Januari 2015
Dreamland Traveller
Catatan:
- Taiwan menggunakan mata uang Taiwan Dollar (TWD)
sebagai mata uang yang sah.
- Kurs 1 TWD saat Dreamland melakukan perjalanan
adalah 400 IDR.
- Transportasi dari Bandara Taoyuan menuju Taipei
dapat menggunakan bus yang ada di lantai basement bandara.
- Objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di
Taiwan, antara lain National CKS Memorial Hall, Jiufen Old Street Market,
Nantien Temple, Cisingtan Scenic Area, Hualien, Taroko National Park, Eternal
Spring Shrine, Taitung Hot Spring, Kaoshiung, Fo Guang Shan, Dragon & Tiger
Tower, Dream Shopping Mall, Leo Ho Night Market, Sun Moon Lake National Scenic
Area, Peacock Park, Wenwu Temple, Fong Jia Night Market, Martyr’s Shrine, Taipei
101, Taipei Zoo, Ximending Area, Wufenpu, Shilin Night Market, dan masih banyak
lainnya.
- Estimasi waktu minimum untuk mengunjungi semua
wilayah di Taiwan secara sekilas adalah 7 – 10 hari.
- Taipei dan Kaoshiung mempunyai transportasi MRT
yang terintegrasi dengan banyak tempat dan objek wisata menarik.
- Sementara itu, Taichung hanya mempunyai BRT
sebagai jalur transportasi umum untuk bus.
- Umumnya semua petunjuk jalan dan peta dilengkapi
dengan Bahasa Inggris, sehingga memudahkan kita dalam berwisata tanpa tur.
- Pastikan untuk membawa kresek belanja ketika pergi
ke Carrefour ataupun tempat belanja lain karena tidak diberikan kantong kresek
atau jika mau harus membayar 2 – 3 TWD per plastik.
- Disarankan membeli Easy Card yang fleksibel dan
mudah diisi seharga 200 TWD (100 TWD isi dan 100 TWD deposit) untuk menaiki
transportasi dan belanja dengan mudah di Taiwan.
- Cobalah ragam kuliner menarik dan unik di Taiwan,
seperti gurita goreng, tahu bau, dan lain sebagainya karena mempunyai cita rasa
yang berbeda dengan makanan Indonesia.
~
oOo ~
No comments:
Post a Comment
Terima kasih dan selamat datang di Dreamland Traveller! Komentar, saran, dan pertanyaan dapat dituliskan pada kolom komentar di bawah ini.